Anda di halaman 1dari 7

Nama : Wulan Septiyana

Nim : 174840128
Mapel : Teknologi Steril
Dosen Pengampu : Lana Sari, M.Sc., Apt

TONISITAS

Tonisitas adalah kemampuan suatu larutan dalam memvariasikan ukuran dan bentuk sel
dengan mengubah jumlah air dalam sel tersebut. Lerutan NaCl 0,9% (b/v) dan glukosa 0,5% (b/v)
adalah isotonik dengan cairan plasma, oleh sebab itu sering digunakan sebagai infus intravena,
walaupun kedua laruta tersebut bukan plasma tapi konsentrasi kedua partikel larutan tersebut identik
sama. Air laut cendrung hipertonis karna memiliki konsentrasi NaCl 1 mol/L, sehingga bila diminum, air
dalam sel tubuh akan berpindah ke lambung dimana terdapat air laut, sehingga tubuh mengalami
dehidrasi. Adapun larutan teh, jus cenderung lebih hipotonik dibandingkan cairan tubuh.
Jenis jenis larutan berdasarkan tonisitasnya :

 Larutan isotonis ialah larutan dimana kedua sisi yang dipisahkan membran sel memiliki
konsentrasi yang sama, tidak terjadi migrasi air ke satu arah, kemungkinan terjadi pertukaran
air saja, jumlah air dikedua larutan tetap, bentuk sel tidak terjadi perubahan, misalkan
konsentrasi larutan diluar sel dan di dalam sel sama.
 Larutan Hipertonik ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang satu) lebih tinggi dibanding
didalam sel (larutan lainnya), sehingga air berpindah dari dalam sel keluar sel secara osmosis,
sehingga terjadi penciutan sel (krenasi).

 Larutan Hipotonik ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang satu) lebih rendah
dibanding didalam sel (larutan lainnya), sehingga air berpindah dari luar sel kedalam sel secara
osmosis, sehingga terjadi pembengkakan sel bahkan bisa terjadi lisis/pecah (hemolisis).
Metode perhitungan tonisitas :

1. Metode ekuivalensi NaCl

Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa
dilihat di farmakope : Daftar Tonisitas NaCl).

W = 0.9 – 𝜖 C . E

W = jumlah (g) bahan pembantu isotonis dalam 100 mL larutan

C = konsentrasi zat terlalut

E = ekivalensi zat terlarut terhadap NaCl

Contoh soal :

R/ efedrin HCL 1.5


Klorbutanol 0.375
Dektrosa q.s
Aquadest ad 75 mL
m.f sol isotonis
hitunglah nilai c masing-masing setiap formula dan w dekstrosa
(rumus ekivalensi NaCl)

penyelesaian :

dik : w efedrin 1.5 g

w klorbutanol 0.375 g

e efedrin 0.28

e klorbutanol 0.18

dit : c dan w ?
 Mencari nilai c
1.5 𝑔
C efedrin = 75 𝑚𝑙 𝑥 100% = 2 %
0.375 𝑔
C klorbutamol = 75 𝑚𝑙 𝑥 100% = 0.5 %

 Mencari w dektra
W = 0.9 – 𝜖 C . E
= 0.9 – (2 x 0.28) + (0.5 x 0.18)
= 0.9 – (0.56 + 0.09)
= 0.9 – 0.65
= 0.25 (dalam 100 ml)
W dalam 75 mL
0.25 𝑔
𝑥 75 𝑚𝐿 = 0.187 𝑔
100𝑚𝐿
 1 g dektrosa setara dengan 0.18 NaCl
0.187 𝑔
W dektrosa adalah 𝑥 1 𝑔 = 1.04 𝑔
0.18 𝑔

Jadi nilai c efedrin adalah 2 %, nilai c klorbutamol adalah 0.5% dan berat dektrosa 1.04 g

2. Metode Penurunan Titik Beku


Cairan tubuh yang setara 0,9% NaCl mengalami penurunan titik beku sebesar 0,52 Celcius, oleh
karena itu sediaan dikatakan isotonis apabila mengalami penurunan titik beku 0,52 C.
Untuk memperoleh larutan isotonis maka NaCl yang ditambah sesuai RUMUS :

keterangan :
B = Jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis
Ptb1, Ptb2 ... = Penurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep
Ptb = Penurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl)
C1, C2 .. = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (b/v) % , titik titik dalam rumus
maksutnya apabila ada 4 zat berkhasit, rumusnya sama (C1xPtb1+C2...+C3...+C4xPtb4), begitu pula
jika trdapat 5 atau seterusnya.
contoh soal :

buatlah 60 mL larutan procain HCL 1 % isotonis dengan


NaCl (rumus PTB) hitunglah berapa g procain HCL dan NaCl

penyelesaian :

dik : v = 60 mL procain HCL

c = 1% NaCl

PTB procain = 0.122

PTB NaCl = 0.576

dit : b NaCl dan b procain ?

jawaban

 B NaCl
0.52 − (𝑐 𝑥 𝑝𝑡𝑏1) 0.52 − (1% 𝑥 0.122)
=
𝑝𝑡𝑏 0.576
0.52−0.122 0.398
= = = 0.69 𝑔 (dalam 100 ml)
0.576 0.576

 B NaCl dalam 60 mL
0.69 𝑔
𝑥 60 𝑚𝑙 = 0.414 𝑔
100 𝑚𝐿
 B procain
1
𝑥 60 𝑚𝐿 = 0.6 𝑔
100

Jadi nilai b NaCl adlah 0.414 g dan b procain adalah 0.6 g


3. Metode Penentuan Volume Isotonis Berdasarkan ekuivalensi
Volume isotonis (V.Isot.) adalah volume akhir larutan agar larutan tersebut menjadi larutan yang
isotonis. Volume Isotonis dihitung dg cara :

V = volume larutan isotonis (mL)

E = ekivalensi zat terlarut


LANTIHAN SOAL

1. (untuk soal nomor 1 dan 2)

R/ Ampisilin Na 0,1 (E=0,16)

Isoniazid 0,05 (E=0,25)

m.f.Inject. Isot. NaCl 5 mL

Berapakah nilai C dari ampisilin ?

a. 2%

b. 0.5%

c.10 %

d.1%

e. 0.1%

jawabannya adalah A

2. berapakah nilai W NaCl dalam 100 mL dari persamaan diatas ?

a. 0.016 g

b. 0.33 g

c.2%

d.1%

e. 33 g

jawabannya adalah B
3.berikut ini urutan yang benar isotonik, hipertonik dan hipotonik adalah ..

(1) (2) (3)

a. 1,2,3

b.1,3,2

c.2,3,1

d.2,1,3

e. 3,2,1

jawabannya adalah C

Anda mungkin juga menyukai