Anda di halaman 1dari 33

TONISITAS

Dr. apt. Sofi Nurmay Stiani, S. Far, M.Sc


Tonisitas
• Tonisitas menggambarkan tekanan osmose yang
diberikan oleh suatu larutan (zat padat yang
terlarut di dalamnya)
• Suatu larutan dapat bersifat isotonis, hipotonis,
atau hipertonis
• NaCl 0,9 % sebagai larutan pengisotoni
• Tidak semua sediaan steril harus isotonis, tapi
tidak boleh hipotonis, beberapa boleh
hipertonis.
• Isotonis adalah suatu keadaan pada saat tekanan
osmosis larutan obat sama dengan tekanan
osmosis cairan tubuh kita (darah, cairan lumbal,
air mata).
• Hipotonis adalah tekanan osmosis larutan obat
< tekanan osmosis cairan tubuh.
• Hipertonis adalah tekanan osmosis larutan obat
> tekanan osmosis cairan tubuh.
Mendapatkan larutan yg isotonis
• Larutan obat suntik dikatakan isotonis, jika:
a.Mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan
tekanan osmosis cairan tubuh (darah, cairan
lumbar, air mata) bernilai sama dengan tekanan
osmosis larutan NaCl 0,9% b/v
b. Mempunyai titik beku sama dengan titik beku
cairan tubuh, yaitu -0,52 oC
Pada injeksi
• Jika larutan injeksi mempunyai tekanan osmosis lebih
besar dari larutan NaCl 0,9% b/v Hipertonis.
• Jika larutan injeksi mempunyai tekanan osmosis lebih
kecil dari larutan NaCl 0,9% b/v Hipotonis
• Jika lar. Injeksi hipertonis disuntikkan, air dalam sel
akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengkerut
(krenasi) reversible
• Jika lar. Injeksi hipotonis disuntikkan, air dari larutan
injeksi akan diserap dan masuk ke dalam sel, sel
mengembang dan pecah Irreversible
• Jika pada darah merah yg pecah disebut
“HAEMOLISIS”
• Pecah sel ini akan dibawa aliran darah dan menyumbat
pembuluh darah kecil seperti pembuluh darah otak.
TEKANAN OSMOSIS
• Cairan tubuh kita masih dapat menahan tekanan
osmosis larutan injeksi yang sama nilainya dengan
larutan NaCl 0,6-2,0% b/v.
• Larutan injeksi dibuat isotonis terutama pada
penyuntikan :
1. SC = sub cutan, jika tidak isotonis akan
menyebabkan rasa sakit, sel-sel sekitar penyuntikan
rusak, penyerapan bahan obat tidak dapat lancar.
2. Intralumbar, jika terjadi perubahan tekanan
Osmosis pada cairan lumbar menimbulkan
perangsangan pada selaput otak
3. IV= intravena, terutama infus i.v dapat
menimbulkan haemolisis.
Cara menghitung Tekanan Osmosis
1. Dengan cara Equivalensi NaCl
2. Dengan cara penurunan Titik Beku (PTB)
3. Dengan cara metode Liso
4. Dengan cara osmolaritas
Perhitungan Isotonis
1. Metode perhitungan ekivalensi NaCl
B = . V – (WxE)

Dimana
B = bobot zat tambahan (NaCl) dlm gram untuk
tiap 100 ml larutan
V = Volume larutan yg sudah isotonis dlm satuan ml
W = bobot zat aktif dlm satuan gram
E = nilai ekuivalensi zat aktif
• Tiga jenis keadaan tekanan osmosis larutan
obat:
1. Keadaan Isotonis apabila nilai B=0; maka
0,9/100XV = (WXE)
2. Keadaan Hipotonis apabila nilai B=positif;
maka 0,9/100XV > (WXE)
3. Keadaan Hipertonis apabila nilai B=negatif;
maka 0,9/100XV < (WXE)
Cara Ekivalensi NaCl
• Yang dimaksud ekivalen NaCl (E) adalah sekian
gram NaCl yang memberikan efek osmose yang
sama dengan 1 gram dari suatu zat terlarut
tertentu.
• Jika E efedrin HCl =0,28 artinya tiap 1 gram
Efedrin HCl setara dengan 0,28 gram NaCl
• Analogi :
Ex=a artinya tiap 1 g zat x setara a gram NaCl
Ex=E artinya tiap 1 g zat x setara E gram NaCl
• Larutan isotonis NaCl 0,9% b/v artinya tiap 100
ml NaCl setara 0,9 g NaCl
1. Untuk membuat isotonis 10 ml tetes mata yg mengandung 0,25% b/v atropin sulfat
ditambahkan NaCl sebanyak? (E atropin sulfat = 0,14)
Jawab:
B = . V – (WxE)

B = . 10 – (0,025 x 0,14) = 0,086 gram

2. Jika NaCl yg hrs ditambahkan ke dlm 100ml 1% b/v larutan atropin sulfat adalah 0,76
g, maka lar.atropin isotonis adalah:
Jawab :
Cara I :
E atropin sulfat = 0,9 – 0,76 = 0,14 dan volume 100ml
Maka jk isotonis = X 100 ml = W x 0,14
W = = 6,43 gram dlm 100 ml (6,43 %b/v)
Cara II
E atropin sulfat = 0,9 – 0,76 = 0,14
1 g atropin sulfat~0,14 g NaCl (dalam 100 ml)
? ~0,9 g NaCl
Dikali silang = = 6,43%
3. Berapa mg NaCl yang diperlukan untuk membuat
larutan 2% b/v morfin HCl yang isotonis sebanyak 30
ml, jika pada tabel eqivalensi morfin (tonisitas NaCl)
= 755 mg
Jawab:
Artinya 1 g morfin HCl ekivalen dengan 900 mg-755
mg = 145 mg NaCl untuk tiap 100 ml atau E morfin =
0,145
Bobot 2% morfin HCl dalam 30 ml larutan = x 30 ml
= 0,6 g
B = . V – (WxE)
B = . 30 ml – (0,6 g x0,145)

= 0,27-0,087 = 0,183 g =183 mg


4. R/ Ampicillin Na 0,1 g (E = 0,16)
INH 0,05 g (E=0,25)
m.f. inject.Isot 5 mL
Jawab :
B = . V – (WxE)

B = . 5 ml – (W1xE1) + (w2xE2)
B = . 5 ml – (0,1x0,16) + (0,05x0,25)

B = 0,045-0,0285 = 0,0165 gram NaCl yang harus


ditambahkan supaya isotonis
Cara konversi dari tabel (FI 3 hal 15)

• Artinya 1 g asam borat ekivalen dengan 900 mg-400 mg = 500 mg


NaCl untuk tiap 100 ml atau E = 0,5
latihan
1. Bobot NaCl yang harus ditambahkan pada zink
sulfat 500 mg (E=0,15) dalam 30 ml agar larutan
jadi isotonis adalah…..
a. 0,825 g
b. 0,150 g
c. 0,195 g
d. 0,0825 g
2. R/ Procaine HCl 1,0 g (E = 0,24)
Chlorbutanol 0,5 g (E=0,18)
NaCl q s ad isot
Aquadest ad 100 ml
Berapa NaCl yg dibutuhkan?
jawab
1. B = . V – (WxE)
• B = . 30 ml – (0,5 g x 0,15) = 0,27-0,075 = 0,195
g
2. B = . V – (W1xE1)+ (W2xE2)
B = . 100 – (1x0,24)+ (0,5x0,18) = 0,57 g
• Untuk membuat 200 ml larutan isotonis yg
mengandung 0,2% b/v zink sulfat (E = 0,15)
diperlukan penambahan As.borat (E = 0,55)
sebanyak berapa gram?
• Jawab :
• Bobot zink sulfat = x 200 ml = 0,4 g
• Bobot As.borat misal X gram
• B = x V – (W1XE1 + W2XE2), agar isotonik,maka
• 0= x 200 – (0,4x0,15) + 0,55 x
• 0 = 1,8 - 0,06 – 0,55 x
• 0,55 x = 1.74
• X = 3,163 gram
Metode White – Vincent (volume isotonic)
Rumus ini menentukan tonisitas yang diinginkan dan
ditentukan dengan penambahan air pada sediaan parenteral
agar isotonis

Rumus : V = W x E x V’
Dimana :
•V = Volume larutan isotonis yang ditentukan
(mL)
• W = Berat Zat/obat (g) yang ada dalam larutan
• E = Ekivalensi NaCl dari bahan obat
• V’ = Volume suatu larutan isotonis (mL) yg
didalamnya mengandung 1 g NaCl (111,1 mL)
contoh
1. Buatlah 500 mL larutan etilmorfin HCl 2% isotonis
(E = 0,15)!
Jawab:
2 g~100 ml
?~500 ml
• V = W x E x 111,1 mL = 10 g x 0,15x111,1 mL = 166,7
mL
Artinya jika 10 g etilmorfin HCl dilarutkan dalam
166,7 mL air diperoleh larutan yg isotonis. Sisa larutan
sebanyak 500 ml-166,7 ml = 333,3 mL digantikan
dengan lar.NaCl isotonis atau larutan dapar isotonis.
Sehingga untuk larutan NaCl isotonis dibutuhkan
sebanyak: x 0,9 g NaCl = 2,99 g NaCl
2. R/ Phenacaine HCl 0,06 g
Asam borat 0,30 g
Ad pengisotonis ad 100 mL
Jawab:
V = (0,06x 0,20)+(0,30x0,5) x 111,1 mL = 18 mL
Jadi obat dicampur dengan air sampai 18 mL, lalu
ditambah pelarut isotonis sampai 100 mL
Contoh lain
• Hitung Volume Isotonik dari 0,55 g efedrin
(E=0,3) HCl dan 0,17 g glucose (E=0,1)?
• Visotonis = (WxE)X111,1 mL
= (0,55 x 0,3) + (0,17X0,1) x 111,1 ml
= 20,22 ml dibulatkan jadi 20 mL
Jadi zat tadi jika dilarutkan dalam air ad 20 ml
akan isotonis
2. Cara penurunan titik beku (PTB) air yg disebabkan
oleh 1% b/v zat khasiat dengan rumus menurut FI 3
hal 912

B = 0,52 – (b1C1+ b2C2+….)

b
KET:
B = Bobot zat tambahan (NaCl) dlm satuan gram untuk
tiap 100 ml larutan
0,52 adalah titik beku cairan tubuh (-0,520C )
b1,b2 = PTB zat berkhasiat
C = konsentrasi dlm satuan % b/v zat khasiat
b= PTB zat tambahan (NaCl)
• Tiga jenis keadaan tekanan osmosis larutan obat :
1. Keadaan isotonis adalah jika nilai B = 0 , maka b1C = 0,52
2. Keadaan Hipotonis adalah jika nilai B positif , maka
b1C<0,52
3. Keadaan Hipertonis adalah jika nilai B Negatif , maka
b1C>0,52
Contoh : Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yg
disebabkan oleh 1% vitamin C adalah 0,104 0C, untuk
membuat 500ml larutan vitamin C isotonis diperlukan
vitamin C sebanyak?
Jawab : Misal kadar vitamin C = x% b/v
Maka jk isotonis B = 0 = 0,52 – b1C
b2
Jadi kadar vitamin C 5% b/v maka untuk 500 ml diperlukan
vitC sebanyak 500/100 x 5g = 25 gram
• Contoh lain
R/ Methadon HCl 10 mg (PTB = 0,101)
m.f isot. C. NaCl ad 10 ml (PTB NaCl = 0,576)
Berapa NaCl yang diperlukan untuk resep diatas supaya
isotonis?

Jawab :
C methadon HCl = 10 mg/10 ml 0,1g/100ml 0,1% b/v
Maka jk isotonis B = 0 = 0,52 – b1C
b
B = 0,52 –(0,1x0,101) = 0,885243 g
0,576
jadi bobot NaCl yg diperlukan untuk 100 ml = 0,88 g,
untuk 10 ml bobot NaCl yg dibutuhkan 0,088 gram
Contoh lain
• Jika diketahui penurunan titik beku yg disebabkan
oleh 1% b/v Asam borat 0,288, maka kadar asam
borat dalam 300 ml larutan asam borat isotonis
adalah………..
• Jawab:
• Misal kadar asam borat= x% b/v
B = Maka jk isotonis B = 0 = 0,52 – b1C
b
• 0=0,52-b1.C1
• 0=0,52-0,288.C1
• C1 = 0,52/0,288 =1,805% jadi kadar asam borat
1,805% b/v
Metode Kryoskopi

• Rumus : d = u.k.g (1000 / M x l)


Dimana :
• d = Penurunan titik beku yang disebabkan
penambahan zat berkhasiat
• u = Jumlah ion
• k = Konstanta Kryoskopi (1,86)
• g = gram zat yang terlarut
• M = BM zat terlarut
• l = Berat larutan
3. Metode L-iso
• ∆Tf = Liso X C dalam mol ( berat x1000)
BM x V
Tahapan perhitungan :
1. Cari BM
2. Tentukan jenis isotoniknya berdasarkan struktur
kimianya
3. Cari harga Liso
4. Cari penurunan titik beku
5. Hitung selisih penurunan titik beku
6. Hitung kekurangan tonisitas

Harga tetapan Liso = non elektrolit = 1,86; elektrolit lemah


=2, elektrolit univalent 3,4, elektrolit unidivalen 3,7
Contoh soal
1. Pilokarpin nitrat 1% @10 mL, BM 272, harga Liso 3,7
isotonis unidivalen
• ∆Tf = Liso X C dalam mol ( berat x1000)
BM x V
• ∆Tf = 3,7 X 0,1 x1000) = 0,14
272 X 10
Selisih penurunan PTB =0,52 – 0,14 =0,38
NaCl yg ditambahkan 0,38x1%
0,66%
Larutan 10 ml memerlukan 0,66% x 10 = 0,0066 g
Kerjakan
• R/ Pilokarpin nitrat 2,5% L iso = 3,7
NaCl qs
m.f larutan isotonis 20 mL , BM 272, Berapa

NaCl yang dibutuhkan berdasarkan metode Liso


R/ Morfin HCl 0,2% (Liso 3,3 BM=375,84)
Nikotinamida 0,1% (Liso 1,9 BM 122,13)
m.f larutan isotonis 20 mL
Berapa NaCl yang dibutuhkan
4. Cara Osmolaritas
• mosM = bobot zat (g/L) x jumlah ion (n) x1000
BM
Contoh osmolaritas injeksi NaCl 0,9%
0,9/100% NaCl = 0,9 g/100 mL = 9g/1L
BM NaCl = 58,4 , n =2
mMol = 9 x 2 x 1000
58,4
= 308 miliosmol
OSMOLARITAS
OSMOLARITAS TONISITAS
>350 Hipertonis
329-350 Agak Hipertonis
270-328 Isotonis
250-269 Sedikit hipotonis
0-249 Hipotonis
EXERCISE
R/Glukosa 1% BM =180
NaCl 0,3% BM = 58
m.f infus 100 mL
Bagaimana perhitungan osmolaritasnya apakah
isotonis atau tidak?

Anda mungkin juga menyukai