Mandike Ginting
11/1/2022 1
ISOOSMOTIK
Jika suatu larutan memiliki tekanan osmosa sama
dengan tekanan osmose serum darah, maka
larutan tersebut dikatakan isoosmotik (0,9% NaCl
memiliki tekanan osmose 6,86 atm)
11/1/2022 2
ISOTONI
11/1/2022 3
ISOTONI
Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan
konsentrasi dalam sel darah merah sehingga tidak
terjadi pertukaran cairan di antara keduanya, maka
larutan tersebut dikatakan isotoni (ekivalen dengan
0,9% NaCl)
Mempunyai tekanan osmotis sama dengan tekanan
osmotis cairan tubuh ( darah, cairan lumbal, air mata )
yang nilainya sama dengan tekanan osmotis larutan
NaCl 0,9 % b/v.
11/1/2022 4
11/1/2022 5
HIPOTONI
11/1/2022 6
HIPOTONI
Turunnya titik beku kecil, tekanan osmosenya
lebih rendah dari serum darah menyebabkan air
akan melintasi membran sel darah merah yang
semipermeabel memperbesar volume sel darah
merah dan menyebabkan peningkatan tekanan
dalam sel. Tekanan yang lebih besar menyebabkan
pecahnya sel-sel darah merah. Peristiwa demikian
dikenal dengan Hemolisa.
11/1/2022 7
Jadi, bila larutan hipotonis disuntikkan (mempunyai
tekanan osmosis yang lebih kecil dari cairan tubuh),
maka air akan diserap masuk ke dalam sel tubuh dan
akan mengembang atau dapat terjadi pecah sel.
11/1/2022 8
HIPERTONI
11/1/2022 9
HIPERTONI
Turunnya titik beku besar, tekanan osmosenya lebih
tinggi dari serum darah menyebabkan air keluar dari
sel darah merah melintasi membran semipermeabel
mengakibatkan terjadinya penciutan sel-sel darah
merah, peristiwa demikian dikenal dengan nama
Plasmolisa
11/1/2022 10
Hipertoni
Jadi, bila larutan hipertonis disuntikkan, (tekanan
osmosa lebih tinggi dari cairan tubuh), maka air dari
sel akan ditarik keluar dan sel akan mengkerut.
11/1/2022 11
Toleransi tubuh : dapat mengimbangi penyimpangan-
penyimpangan isotonis sampai 10%. Larutan yang
hipertonis masih dapat ditolerir oleh tubuh lebih baik
11/1/2022 12
Tonisitas
Sediaan yang harus isotonis :
1. Tetes mata,
2. Tetes Telinga,
3. Infus
4. Injeksi terutama :
Subkutan : jika tidak isotonis dapat menimbulkan rasa sakit, sel-
sel sekitar penyuntikan dapat rusak (nekrosis), penyerapan bahan
obat tidak dapat lancar.
Intralumbal , jika terjadi perubahan tekanan osmotis pada cairan
lumbal, dapat menimbulkan perangsangan pada selaput otak.
Intravenus, terutama pada Infus intravena, dapat menimbulkan
haemolisa. Pada volume kecil, pemberian intra vena, isotonis tidak
perlu diperhatikan, kecuali pada jumlah yang besar.
11/1/2022 13
Bahan Pembantu Pengatur Tonisitas
NaCl
Glukosa
Sukrosa
KNO3
NaNO3
11/1/2022 14
Cara menghitung isotonis
Isotonis adalah suatu keadaan dimana tekanan
osmotis larutan obat yang sama dengan tekanan
osmotis cairan tubuh kita. ( darah, air mata )
Hipotonis : tekanan osmotis larutan obat <
tekanan osmotis cairan tubuh
Hipertonis : tekanan osmotis larutan obat > tekanan
osmotis cairan tubuh
11/1/2022 15
METODE PERHITUNGAN ISOTONI
1. Dengan cara penurunan titik beku air (PTB)
2. Dengan cara Equivalensi NaCl
3. Dengan cara metode Liso
4. Dengan cara osmolaritas
11/1/2022 16
1. Metode Penurunan Titik Beku
Turunnya titik beku serum darah atau cairan
lakrimal sebesar -0,52oC; setara dengan larutan
0,9% NaCl yang isotoni baik terhadap serum darah
maupun air mata.
Makin besar konsentrasi zat terlarut makin besar
turunnya titik beku, jadi turunnya titik beku
dipengaruhi oleh jumlah molekul atau ion yang
terdapat dalam larutan.
11/1/2022 17
Cara Penurunan Titik Beku Air Yang
(PTB)
Suatu larutan dinyatakan isotonik dengan serum atau cairan
mata, jika membeku pada suhu -0,520 C. Untuk memperoleh
larutan isotonik dapat ditambahkan NaCl atau zat lain yang
cocok yang dapat dihitung dengan rumus :
Rumus-1 : B = O,52 – b1C
b2
11/1/2022 19
Contoh soal :
Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yang
disebabkan oleh 1 % b/v Asam Borat 0,288 , maka kadar
asam borat dalam 300 ml larutan asan borat isotonis
adalah
Misalkan kadar asam borat = X%b/v
11/1/2022 20
Contoh soal :
Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yang
disebabkan oleh 1 % b/v Asam Borat 0,288 , maka kadar
asam borat dalam 300 ml larutan asan borat isotonis
adalah
Misalkan kadar asam borat = X%b/v
JAWABAN :
B = (0,52 - b1C/PTB
Agar isotonis, maka 0 =(0,52 - 0,288 * X)/ b2
0,288 X = 0,52 X = 1,805
Jadi kadar Asam Borat = 1,805 % b/v
11/1/2022 21
R/ Methadon HCL 10 mg
mf. Isot. C. NaCl ad. 10 ml
PTB Methadon HCl = 0,101
PTB. NaCl = 0,576
Maka NaCl yang diperlukan supaya larutan isotonis adalah ..
JAWABAN :
C Methadon HCL = 10 mg/10 ml 0,100 gram/
100 ml 0,1% b/v
B =( 0,52 – b1C ) / PTB2
Agar isotonis, maka B = (0,52 - 0,101 x 0,1) / 0,576
B = 0,885243
Jadi bobot NaCl yang masih diperlukan untuk tiap 100 cc
= 0,885243 gram, maka untuk 10 cc bobot NaCl yang masih
diperlukan adalah = 0,0885243 gram ≈ 0,088 gram
11/1/2022 22
Cara Ekivalensi NaCl.
Yang dimaksud dengan ekivalen dari NaCl ( E ) adalah
sekian gram NaCl yang memberikan efek osmose yang
sama dengan 1 gram dari suatu zat terlarut tertentu.
Jika E Efedrin HCl = 0,28 ;
berarti tiap 1 gram Efedrin HCl 0,28 gram NaCl.
11/1/2022 23
Jika bobot zat X = W gram
maka ekivalennya = W x E gram NaCl
Larutan isotonis NaCl 0,9 % b/v ;
artinya tiap 100 ml NaCl ~ 0,9 gram NaCl
11/1/2022 24
Jika Volume larutan = V ml dan Volume yang sudah
isotonis = V' ml ; maka Volume yang belum isotonis
(V - V') ml , sedangkan volume untuk tiap 100 ml
NaCl agar isotonis ~ 0,9 gram NaCl, maka bobot NaCl
( B ) yang masih diperlukan agar larutan menjadi
isotonis adalah ( V - V ' ) x 0,9 / 100 ,
maka B = ( V - V ' ) x 0,9 / 100
atau B = ( 0,9/100 x V ) - ( 0,9/100 x V' ).
Jika V' kita ganti dengan ( W x E ) 100 / 0,9 ,
maka B = { 0,9/100 x V } – { 0,9/100 x ( W x E )
100/0,9 }
11/1/2022 25
dan akhirnya kita dapatkan rumus sebagai berikut :
B = 0,9/100 x V - ( W x E )
Keterangan :
B = bobot zat tambahan dalam satuan gram.
V = Volume larutan dalam satuan ml
W = bobot zatkhasiat dalam satuan gram
E = Ekivalensi zat aktif terhadap NaCl
Tiga jenis keadaan tekanan osmotis larutan obat :
Keadaan Isotonis apabila nilai B = 0 ;
maka 0,9/100 x V = ( W x E )
Keadaan hipotonis apabila nilai B positip;
maka 0,9/100 x V > ( W x E )
Keadaan hipertonis apabila nilai B negatip;
maka 0,9/100 x V < ( W x E )
11/1/2022 26
R/Procaine HCL 1,0 E Procaine HCL = 0,24
Chlorbutanol 0,5 E Chlorbutanol = 0,18
NaCl qs ad isot
Aquadest ad 100 ml
NaCl yang diperlukan untuk resep diatas
11/1/2022 28
Cara B :
E Atropin sulfat = 0,900 - 0,760 = 0,140 ; dan volume 100 ml
Dengan rumus3 jika isotonis = 0,9/100 x 100 = W x
0,140
W = 0,9/0,140= 6,43
Jadi larutan Atropin Sulfat isotonisnya adalah 6,43
gram dalam 100 ml atau 6,43 % b/v
11/1/2022 29
Volume Isotonik
Bila suatu jumlah zat tertentu harus dilarutkan ke dalam air
dan harus dibuat isotonik maka dapat dihitung volume air
yang diperlukan agar isotonik dg rumus sbb.:
Dibuat dengan dasar pemikiran bahwa 0,9 gram
Natriichlorida bila dilarutkan dlm 100 mL air maka larutan
tersebut akan isotonik.
0,9 g atau 900 mg NaCl isotonik dalam 100 mL air.
Sedangkan bila 1 g NaCl volume isotoniknya ialah :
1000 mg/900mg x 100 mL air = 111,1 mL.
V isot = [Σ W . E] x 111,1 mL
= [ Σ (0,3x0,55)+(0,17x0,1)] x 111,1 mL
= [0,165+0,017] x 111,1 mL
= 0,182 x 111,1 mL
= 20,22 mL dibulatkan 20 mL.
11/1/2022 33
Bila menurut resep tadi NaCl diminta diganti dg Natrium
tiosulfat, maka :
R/ Fisostigmin sulfat 0,15
Glucose 0,2
Na.tiosulfat q.s.
m.f.gtt.ophth.isot.et pH 5,9 20 mL.
Dilakukan seperti tadi s/d perhitungan NaCl, seterusnya NaCl
diganti dg Natr.tiosulfat, sbb :
Tadi setelah dihitung NaCl yg diperlukan 50 mg, dan 50 mg
NaCl ini ekivalen dg berapa banyak Na.tiosulfat,caranya :
harga E Na.tiosulfat = 0,310, artinya tiap 1 gram Natrium
tiosulfat ekivalen dg 310 mg Natr.chlorida, jadi 50 mg NaCl
ekivalen dg 50/310 x 1000 mg Na.tiosulfat = 161,3 mg
dibulatkan jadi 162 mg Na.tiosulfat.
11/1/2022 34
Perhitungan titik beku pH
Atropini sulfat 0,05 ptb = 0,074
m.f.gtt.ophth.isot.pH 7,3 20 mL
=================================
Lrt.NaH2PO4 Lrt.Na2HPO4 pH
2,55 % (mL) 1,85 % (mL)
--------------------------------------------------------
20 80 7,3
PTB 0,24 0,16
11/1/2022 35
Contoh:
1) R/ Acid.boric. 0,15 harga E = 0,50
Kal.khlorid. 0,1 E = 0,76
Natr.chlorid q.s.
ad gtt.ophth.isot.mL 20.
11/1/2022 36
3 )Untuk membuat 200 ml larutan isotonis yang
mengandung 0,2 % b/v Zinci sulfas ( E= 0,15 )
diperlukan penambahan Acidum Boricum ( E= 0,55 )
sebanyak
11/1/2022 37
Soal No 1
Utk 20 mL NaCl agar isotonis = 20/100 x 900 mg= 180
mg.
0,15 g acid boric ekivalen dg 0,15 x 0,5 g= 0,075 g
NaCl
0,1 g Kal.chlorid ekivalen dg 0,1 x 0,76= 0,08
gNaCl
Total ekivalen NaCl = 0,075 + O,O80 = 0,155 g NCl
Jadi NaCl yg masih perlu ditambahkan
= 180 mg-155mg= 25mg
11/1/2022 38
Soal No 2
C atrop.sulf = 0,1/20 x 100% = 0,5%
C difenhidram.hcl = 0,2/20 x 100% = 1%
11/1/2022 39
Masukan rumus =
11/1/2022 40
Obat Tetes Hidung: Obat Tetes Kuping
R/ Antazolin HCl 0,1 R/ Chlorbutanol 0.12
Efedrin sulfat. 0,15 Chloramphenicol. 0,1
NaCl q.s Na.tiosulfat q.s.
m.f.gtt.nasal.mL 20 m.f.gtt.auric. mL 20
Minuman Isotonik:
R/ Calcii chlorid 0,4
Kalii nitrat. 0,2
Kaii iodidi 0,15
Magnes.sulfat 0,12
Na Cl, q.s
m.f.potio isotonik.mL 200.
11/1/2022 41
Tugas :
R/ Epinefrina HCl 0,1 R/ Calc.khlorid. 0,5
Antazolin HCl 0,12 Glucose 1
Na.tiosulfat q.s. Kal.chlorid 1,2
mf.gtt.nasal.isot.et pH 6,2 m.f.potio isot.mL 200ml
20 mL.
11/1/2022 42
Metode L-iso
ΔTf = Liso x C dalam mol ( Berat x 1000 )
bm X v
Tahapan perhitungan
1. Cari BM
2. Tentukan jenis isotoniknya berdasarkan struktur
kimianya
3. Cari harga Liso
4. Cari penurunan titik beku
5. Hitung selisih penurunan titik beku
6. Hitung kekurangan tonisitas
11/1/2022 43
Harga Tetapan Liso = non elektrolit = 1,86; elektrolit lemah = 2 ;
elektrolit univalen 3,4; elektrolit unidivalen 3,4
11/1/2022 44
Cara Osmolaritas
mosM = bobot zat (g/L) x jumlah ion(n) x 1000
BM
Contoh osmolaritas injeksi NaCl 0,9 %
0,9 / 100 % NaCl =0,9 g / 100 mL = 9 g / 1 L
BM NaCl = 58,4 ; n = 2
mMol = (9:58,4) x 2 x 1000
= 308 miliosmol
11/1/2022 45
Osmolaritas
Osmolaritas Tonisitas
0-249 Hipotonis
11/1/2022 46