Yang dimaksud dengan ekivalen dari NaCl ( E ) adalah sekian gram NaCl yang
memberikan efek osmose yang sama dengan 1 gram dari suatu zat terlarut
tertentu.
Jika E Efedrin HCl = 0,28 ; berarti tiap 1 gram Efedrin HCl
NaCl. Jadi dapat dianalogikan sebagai berikut :
Ex = a
Ex = E
~ 0,28 gram
W x E gram NaCl
Rumus-2
V' = ( W x E ) 100/0,9 = ( W x E ) 111,1
Keterangan :
V' = Volume larutan yang sudah isotonis dalam satuan ml.
W = bobot zat aktip dalam satuan gram
E = Nilai ekivalensi zat aktip
Rumus-3 :
B = 0,9/100 x V - ( W x E )
Keterangan :
B
V
b. 6 % b/v
c. 2 % b/v
d. 1,18 % b/v
Jawab :
Cara A :
E Atropin sulfat = 0,900 - 0,760 = 0,140
Artinya 1 gram Atropin sulfat ~ 0,14 gram NaCl (dalam
100 ml)
Jadi untuk larutan isotonis 0,9 gram NaCl dalam 100 ml ekivalen dengan 0,9/0,14 x
1 gram Atropin sulfat
= 6,43 gram/100 cc = 6,43 % b/v
Cara B :
E Atropin sulfat = 0,900 - 0,760 = 0,140 ; dan volume 100 ml
Dengan rumus3 jika isotonis = 0,9/100 x 100 = W x 0,140
W = 0,9/0,140= 6,43
Jadi larutan Atropin Sulfat isotonisnya adalah 6,43 gram dalam 100 ml atau 6,43 %
b/v
2. Hitung berapa mg NaCl yang diperlukan untuk membuat larutan 2 % b/v Morfin
HCl yang isotonis sebanyak 30 ml , jika diketahui dalam Tabel ekivalen FI untuk
morfin adalah 755 , ......................
Jawab :
Dalam tabel ekivalen FI untuk Morfin HCl = 755,
artinya 1 gram Morfin HCl menyebabkan ekivalen dengan
900 mg 755 mg =
145 mg NaCl untuk tiap 100 ml atau dengan kata lain E Morfin HCl = 0,145.
Bobot 2 % Morfin HCl dalam 30 ml larutan = 2/100 x 30 gram
= 0,6 gram
Dari rumus3 ,
B = 0,9
V - (WxE)
100
= 0,9 30 - (0,6 x 0,145) = 0,27 - 0, 087 = 0,183
100
Jadi bobot NaCl yang masih harus ditambahkan adalah
0,183 gram
Perhitungan Isotonis
Isotonis adalah suatu keadaan dimana tekanan osmotis larutan obat yang sama
dengan tekanan osmotis cairan tubuh kita. ( darah, air mata )
Hipotonis :
Hipertonis : tekanan osmotis larutan obat > tekanan osmotis cairan tubuh
Cara menghitung tekanan osmose :
Banyak rumus dipakai, yang pada umumnya berdasarkan pada
perhitungan terhadap penurunan titik beku. Penurunan titik beku darah, air mata
adala -0,520 C.
Larutan NaCl 0,9 % b/v adalah larutan garam fisiologis yang isotonis
dengan cairan tubuh.
Beberapa cara menghitung tekanan osmose :
a.
b.
Dengan cara penurunan titik beku air yang disebabkan 1% b/v zat khasiat (PTB)
Dengan cara Equivalensi NaCl
c.
d.
Suatu larutan dinyatakan isotonik dengan serum atau cairan mata, jika membeku
pada suhu -0,520 C. Untuk memperoleh larutan isotonik dapat ditambahkan NaCl
atau zat lain yang cocok yang dapat dihitung dengan rumus :
Rumus-1 :
B =0,52 b1 C
b2
Keterangan :
B= adalah bobot zat tambahan ( NaCl ) dalam satuan gram untuk tiap 100 ml
larutan
0,52 = adalah titik beku cairan tubuh ( -0,520 )
b1 = adalah PTB zat khasiat
C= adalah konsentrasi dalam satuan % b/v zat khasiat
b2
Contoh soal :
1. Jika diketahui bahwa penurunan titik beku air yang disebabkan oleh 1 % b/v
Asam Borat 0,288 , maka kadar asan borat dalam 300 ml larutan asan borat
isotonis adalah ...............
a.
1,805 % b/v
c. 5,410 % b/v
b.
0,402 % b/v
d. 5,417 % b/v
Jawab :
Misalkan kadar asam borat = X%b/v
B = 0,52 - b1C
b2
X = 1,805
2. Jumlah volume larutan glukosa yang isotonis dapat dibuat jika tersedia 50
gram glukosa ( PTB glukosa = 0,1 ), adalah...........
a. 555,6 ml
b. 868,1 ml
c. 892,9 ml
d. 961,5 ml
Jawab :
Misalkan kadar glukosa = X % b/v
Agar isotonis, maka 0 = 0,52 - 0,1 X
X = 0,52/0,1 = 5,2
Jadi untuk tiap 100 cc diperlukan Glukosa sebanyak 5,2 gram. Dengan demikian
apabila Glukosa yang tersedia 50 gram, maka volume yang diperoleh sebanyak :
50
5,2 x 100 CC = 961,5 ml
3. Bila dicampur 100 ml larutan asam borat 1,8 % b/v dan 100 ml larutan garam
dapur 0,9 % b/v dan diketahui penurunan titik beku larutan disebabkan 1 % asam
borat = 0,288, Natrium klorida = 0,576 maka akan didapat larutan yang .......
a.
hipotonis
b.
hipertonis
c. isotonis
d. sangat hipertonis
Jawab :
C asam borat menjadi = 1,8 gram/200 ml
C NaCl
0,9 gram/100 ml
0,45 gram/100 ml
0,9 % b/v
0,45 % b/v