tersebut,
termodinamika
terpenuhi
karena
hukum
pertama
energi
telah
yang
yaitu mesin dengan efisiensi termal 100%. Kemustahilan ini adalah dasar dari satu
pernyataan hukum kedua termodinamika sebagai berikut :
Adalah mustahil bagi sistem manapun untuk mengaalami sebuah proses di
mana sistem menyerap panas dari reservoir pada suhu tunggal dan mengubah
panas seluruhnya menjadi kerja mekanik, dengan sistem berakhir pada keadaan
yang sama seperti keadaan awalnya.
Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan mesin dari hukum
kedua termodinamika.
Dasar dari hukum kedua termodinamika terletak pada perbedaaan antara
sifat alami energi dalam dan energi mekanik makroskopik.Dalam benda yang
bergerak, molekul memiliki gerakan acak, tetapi diatas semua itu terdapat gerakan
terkoordinasi dari setiap molekul pada arah yang sesuai dengan kecepatan benda
tersebut.Energi kinetik dan energi potensial yang berkaitan dengan gerakan acak
menghasilkan energi dalam.
Jika hukum kedua tidak berlaku, seseorang dapat menggerakkan mobil atau
pembangkit daya dengan mendinginkan udara sekitarnya.Kedua kemustahilan ini
tidak melanggar hukum pertama termodinamika.Oleh karena itu, hukum kedua
termodinamika bukanlah penyimpulan dari hukum pertama, tetapi berdiri sendiri
sebagai hukum alam yang terpisah.Hukum pertama mengabaikan kemungkinan
penciptaan atau pemusnahan energi. Sedangkan hukum kedua termodinamika
membatasi ketersediaan energi dan cara penggunaan serta pengubahannya.
Panas mengalir secara spontan dari benda panas ke benda yang lebih dingin,
tidak pernah sebaliknya.Sebuah pendingin mengambil panas dari benda dingin ke
benda yang lebih panas, tetapi operasinya membutuhkan masukan energi mekanik
atau kerja. Hal umum mengenai pengamatan ini dinyatakan sebagai berikut :
Adalah mustahil bagi proses mana pun untuk bekerja sendiri dan
menghasilkan perpindahan panas dari benda dingin ke benda yang lebih panas.
Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan pendingin dari hukum
kedua termodinamika.
Pernyataan pendingin ini mungkin tidak tampak berkaitan sangat dekat
dengan pernyataan mesin.Tetapi pada kenyataannya, kedua pernyataan ini
seutuhnya setara. Sebagai contoh, jika seseorang dapat membuat pendingin tanpa
kerja, yang melanggar pernyataan pendingin dari hukum kedua, seseorang dapat
mengabungkannya dengan sebuah mesin kalor, memompa kalor yang terbuang
oleh mesin kembali ke reservoir panas untuk dipakai kembali. Meski gabungan ini
akan melanggar pernyataan mesin dari hukum kedua, karena selisih efeknya
akan menarik selisih panas sejumlah dari reservoir panas dan mengubah
seutuhnya menjadi kerja W.
Perubahan kerja menjadi panas, seperti pada gesekan atau aliran fluida
kental (viskos) dan aliran panas dari panas ke dingin melewati sejumlah gradien
suhu, adalah suatu prosesireversibel. Pernyataan mesin dan pendingin dari
hukum kedua menyatakan bahwa proses ini hanya dapat dibalik sebagian saja.
Misalnya, gas selalu mengalami kebocoran secara spontan melalui suatu celah
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Gas-gas dan cairancairan yang dapat bercampur bila dibiarkan akan selalu tercampur dengan
sendirinya dan bukannya terpisah. Hukum kedua termodinamika adalah sebuah
pernyataan dari aspek sifat searah dari proses-proses tersebut dan banyak
proses ireversibel lainnya. Perubahan energi adalah aspek utama dari seluruh
kehidupan tanaman dan hewan serta teknologi manusia, maka hukum kedua
termodinamika adalah dasar terpenting dari dunia tempat makhluk hidup tumbuh
dan berkembang.
Dua formulasi dari hukum kedua termodinamika yang berguna untuk
memahami konversi energi panas ke energi mekanik, yaitu formulasi yang
dikemukakan oleh Kelvin-Planck dan Rudolf Clausius. Adapun hukum kedua
termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut :
1.
Formulasi Kelvin-Planck
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu
sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Dengan kata
lain, formulasi kelvin-planck menyatakan bahwa tidak ada cara untuk mengambil
energi panas dari lautan dan menggunakan energi ini untuk menjalankan generator
listrik tanpa efek lebih lanjut, misalnya pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, pada
setiap alat atau mesin memiliki nilai efisiensi tertentu.Efisiensi menyatakan nilai
perbandingan dari usaha mekanik yang diperoleh dengan energi panas yang
diserap dari sumber suhu tinggi.
2.
Formulasi Clausius
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda
dingin ke benda panas. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat mengambil
energi dari sumber dingin (suhu rendah) dan memindahkan seluruhnya ke sumber
panas (suhu tinggi) tanpa memberikan energi pada pompa untuk melakukan
usaha. (Marthen Kanginan, 2007: 249-250)
Berbeda dari hukum pertama, hukum kedua ini mempunyai berbagai
perumusan.
Kelvin
mengetengahkan
suatu
permasalahan
dan
Planck
Kelvin-Planck bagi
hukum
kedua
termodinamika.
temperatur naik. Tetapi sebaliknya, jika kita memberikan panas pada air, maka
poros tidak akan berputar. Atau dengan kata lain, jika memberikan panas pada air,
maka tidak akan tercipta kerja (poros). Dari pengamatan di atas, konversi panas
menjadi kerja bisa dilakukan tetapi diperlukan sebuah alat yang dinamakan
dengan mesin kalor (heat engines).
Sebuah mesin kalor dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :
a. Mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi
matahari, furnace bahan bakar, reaktor nuklir, dll).
b. Mesin kalor mengkonversi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam
dalam bentuk poros yang berputar)
c. Mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
d. Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
Mengacu pada karakteristik di atas, sebenarnya motor bakar dan turbin gas
tidak memenuhi kategori sebagai sebuah mesin kalor, karena fluida kerja dari
motor bakar dan turbin gas tidak mengalami siklus termodinamika secara lengkap.
Sebuah alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor
adalah pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar
dimana fluida kerja mengalami siklus termodinamika yang lengkap.
Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan kalor/panas untuk
melakukan usaha/kerja. Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:
1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi dari suatu
tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh working
substance dari mesin, yaitu material dalam mesin yang secara aktual melakukan
kerja (e.g., campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih rendah dari
temperatur input ke suatu tempat yang disebut reservoar dingin.
dan
subscript
Kerja yg dilakukan W
Input panas
QH
..................
(1)
Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi kerja, maka mesin akan
mempunyai efisiensi 1.00, karena W = QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi
100%, idealnya demikian. Tetapi hal tersebut tidak mungkin Q C tidak sama
dengan nol
Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi energi. Sebagian dari kalor
input QH diubah menjadi kerja W, dan sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika
tidak ada lagi kehilangan energi dalam mesin, maka prinsip konservasi energi:
QH = W + QC
QH QC
Q
W
1 C
e
QH
QH W QH QC
QH
tinggi). Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur tinggi. Dalam
proses ini gas menyerap kalor Th dari reservoir dan melakukan usaha
Wab menggerakkan piston.
2.
Proses b-c : ekaspansi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun
keluar sistem. Selama proses temperatur gas turun dari Th ke Tc (temperatur
rendah) dan melakukan usaha Wab.
3.
4.
Proses d-a : kompresi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun
keluar sistem. Selama proses temperatur gas naik dari Tc ke Th dan
mendapat usaha Wda .
2.
3.
Dari kenyataan ini menujukkan bahwa efisiensi mesin kalor tidak pernah berharga
100 %.karena Qc selalu ada dalam setiap siklus. Dari sini Kelvin-Planck
menyatakan :
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor, yang beroperasi pada suatu siklus,
hanyalah mentransformasikan ke dalam usaha semua kalor yang diserapnya dari
sebuah sumber.
Secara sederhana, kalor tidak dapat mengalir dari objek dingin ke objek panas
secara sponta
Siklus
Carnot
dari benda
bersuhu tinggi ~
sebab
dan benda yang bersuhu rendah akan secara spontan menyerap energi tersebut.
Benda bersuhu rendah dinyatakan mempunyai energi sebesar
.Berdasar prinsip
mesin
Efisiensi
mesin
pendingin
Carnot
adalah
sebagai
berikut
K=Q2/Q1-Q2
karena
Siklus
Otto
pada
proses
pada
pada
Usaha
terjadi
proses
proses
pada
yang
1-2
2-3
3-4
proses
dilakukan
W=
Efisiensi
pemampatan
sistem
terjadi
terjadi
ekspansi
4-1
terjadi
pada
Q1
siklus
Otto
siklus
Otto
adiabatik
isokhorik
adiabatik
iskhorik
adalah
:
Q2
adalah
efisiensi= 1 - Q2/Q1
3.
Siklus
Diesel
pada
pada
pada
proses
proses
3-3a
proses
1-3
langkah
3a-4
terjadi
daya
pemampatan
pertama
terjadi
ekspansi
ekspansi
adiabatik
isobarik
adiabatik
4.
Siklus
Siklus
mesin
uap
disebut
Rankine
juga
siklus
Rankine.
celcius,
termometer
fahreinheit
dan
termometer
rankine.
Macam-macam thermometer :
1. Termometer Cairan Dalam Tabung Gelas.
a). Termometer Air Raksa ( -400C s/d 3500C ). Dapat dipertinggi sampai
600 0C dengan menggunakan Nitrogen diatas Air Raksa.
b). Termometer Alkohol ( -103 0C s/d 50 0C).
c). Termometer Toluol ( -180 0C s/d ).
d). Termometer Pentana ( -200 0C s/d 20 0C ).
5. Pirometer
Macamnya :
1. Pirometer optik. ( 6000 60000 C )
Pirometer ini berdasarkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh
benda panas yang sedang pijar (nyala). Penerapan dilakukan pada
QC TC
QH TH
Siklus carnot terdiri dari dua proses isotermal reversibel dan dua proses
adiabatik reversibel
Carnot
Engine
D. Entropy
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem Pada pembahasan mengenai
siklus Carnot dan mesin Carnot, proses termodinamika yang terjadi selama proses
tersebut mampu mengubah seluruh energi kalor menjadi usaha dan tidak ada
energi yang hilang.
Sebagai contoh sederhana, missalkan Anda memasukkan sebuah bola besi
panas ke dalam bejana yang berisi air dingin. Anda tentunya telah memahami
bahwa kalor akan berpindah dari bola besi ke air sehingga suhu keduanya sama
atau dikatakan keduanya telah berada dalam kesetimbangan termal. Namun, jika
Anda membalik proses ini dengan cara memasukkan bola besi dingin ke dalam air
panas, mungkinkah suhu bola besi tersebut naik dan suhu air turun dan keduanya
mencapai kesetimbangan termal yang sama, seperti pada keadaan sebelumnya?
Proses termodinamika yang melakukan proses aliran kalor dari benda
(reservoir) bersuhu rendah ke benda (reservoir) bersuhu tinggi, seperti yang
dimisalkan tersebut tidak mungkin terjadi secara spontan (tanpa ada usaha yang
diberikan ke dalam sistem).
Hal inilah yang kemudian diteliti oleh Clausius dan Kelvin-Planck sehingga
menghasilkan rumusan Hukum Kedua Termodinamika. Berikut pernyataan KevinPlanck dan Clausius.
a. Menurut Clausius, kalor tidak dapat berpindah dari benda bersuhu rendah ke
benda bersuhu tinggi tanpa adanya usaha luar yang diberikan kepada sistem.
b. Menurut Kelvin-Planck, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
suatu siklus dan menghasilkan seluruh kalor yang diserapnya menjadi usaha.
Dalam
menyatakan
Hukum
Kedua
Termodinamika
ini,
Clausius
memperkenalkan besaran baru yang disebut entropi (S). Entropi adalah besaran
yang menyatakan banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Ketika suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari reservoir yang
memiliki temperatur mutlak, entropi sistem tersebut akan meningkat dan entropi
reservoirnya akan menurun sehingga perubahan entropi sistem dapat dinyatakan
dengan persamaan :
S = Q/T
Persamaan tersebut berlaku pada sistem yang mengalami siklus reversibel dan
besarnya perubahan entropi (S) hanya bergantung pada keadaan akhir dan
keadaan awal sistem.
E. Entropy Changes of An Ideal Gas
Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan
gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan
untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistik.Arah
dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan
oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin.
Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi
maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara
statistik.Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar
distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi
akan semakin besar di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang
dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin
sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari
musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam
suatu ruangan. Hukum kedua termodinamika memperlihatkan arah peristiwaperistiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin.
Pada prinsipnya, energi mekanik dapat dikonversi dengan bebas antara energi
potensial gravitasi, energi kinetik, energi kinetik rotasi, dan energi yang tersimpan
di dalam pegas, dengan persyaratan utamanya adalah hukum pertama
termodinamika, yaitu bahwa energi total konstan. Kebebasan demikian tidak
berlaku apabila energi termal (kalor) dilibatkan. Hukum kedua termodinamika
memberikan batasan pada konversi energi antara kalor dan energi bentuk lainnya.
Setiap sistem memiliki sebuah besaran penting yang disebut entropi
sistem
tersebut. Entropi merupakan sebuah fungsi unik dari keadaan sistem, seperti
halnya volume dan energi sistem. Entropi suatu sistem tertutup dapat dikurangi
dengan mengeluarkan kalor dari sistem. Entropi sistem tertutup dapat bertambah
apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem atau suatu proses irreversibel terjadi
pada sistem itu.
mengubah kerja menjadi energi termal, tetapi tidak pernah mengubah energi
termal menjadi kerja. Aliran viskos fluida juga merupakan proses irreversibel.
Apabila entropi suatu sistem tertutup yang memiliki suhu seragam
bertambah sebesar
ke dalam sistem
(1)
Apabila perubahan entropi akibat dari proses-proses irreversibel,
dilibatkan, maka
(2)
dengan
(3)
Persamaan (2) dan ungkapan (3) merupakan ungkapan matematis hukum
kedua termodinamika untuk sistem tertutup yang memiliki suhu
Pada sistem terisolasi (secara termal),
seragam .
perubahan entropi sistem hanya disebabkan oleh adanya produksi entropi oleh
proses-proses irreversibel dan menurut ungkapan (3) besarnya selalu lebih besar
dari atau sama dengan nol. Hal ini menunjukkan ke mana arah proses dapat
terjadi di dalam sistem yang terisolasi, yaitu proses terjadi selalu sedemikian
sehingga entropi sistem bertambah atau tetap. Itulah mengapa aliran kalor yang
terjadi secara spontan selalu berasal dari obyek bersuhu lebih tinggi menuju obyek
yang bersuhu lebih rendah, dan tidak pernah sebaliknya.
Sistem terbuka dapat mengalami perubahan entropi tambahan selain akibat
dari adanya aliran kalor dari atau ke dalam sistem dan proses-proses irreversibel
yang dialami sistem yaitu perubahan entropi akibat dari adanya entropi yang
dibawa oleh massa yang memasuki atau meninggalkan sistem. Oleh karena
itu, hukum kedua termodinamika untuk sistem terbuka dapat dinyatakan secara
matematis sebagai
(4)
(5)
dengan adalah entropi per satuan massa. Jadi, entropi sistem terbuka berubah
akibat dari adanya aliran kalor, aliran massa, dan proses-proses reversibel.
F. MATEHEMATICAL STATEMENT OF THE SECOND LAW
BELUM
d ( mS ) cv dSt
+
=SG 0
dt
dt
d (mS)
Qj
=SG 0
dt
T
,j
j
Item kedua juga berarti bahwa reservoir panas yang termasuk dalam lingkungan
dengansuhu sama dengan yang dari permukaan kontrol atau bahwa mesin Carnot
yang seladi sekitar antara suhu kontrol permukaan dan panas-waduksuhu.
H. PERHITUNGAN KERJA IDEAL
Dalam setiap aliran steady-state proses yang membutuhkan pekerjaan, ada jumlah
minimum absolut yangharus dikeluarkan untuk mencapai perubahan yang
diinginkan negara dari cairan yang mengalir melaluimengontrol volume. Dalam
proses memproduksi karya, ada jumlah maksimum absolut yang mungkindicapai
sebagai hasil dari perubahan yang diberikan negara dari fluida yang mengalir
melalui control volume. Dalam kedua kasus, nilai membatasi memperoleh ketika
perubahan keadaan yang terkait denganProses ini dilakukan sepenuhnya
reversibel. Untuk proses tersebut, generasi entropinol, dan Persamaan. (5.22),
yang ditulis untuk seragam lingkungan temperatur T,, menjadi:
RUMUS 5.24-5.27
W ideal = ~ ( ~ -m T, ~b ( ~ m ) f s (5.25)
W ideal =m(AH - T, AS) (5.26)
Widea = AH - To A s
Sebuah proses yang sepenuhnya reversibel adalah hipotetis , dirancang sematamata untuk penentuan yang idealbekerja dikaitkan dengan perubahan yang
diberikan negara .Satu-satunya hubungan antara proses dan reversibel
hipotetisproses yang sebenarnya adalah bahwa ia membawa tentang perubahan
sama negara sebagaiproses yang sebenarnya .Tujuan kami adalah untuk
membandingkan pekerjaan yang sebenarnya dari sebuah proses dengan karya
hipotetisproses reversibel . Tidak ada deskripsi yang pernah diperlukan proses
hipotetis dirancang untukperhitungan kerja yang ideal . Satu hanya perlu
menyadari bahwa proses tersebut dapat selalu dibayangkan .Namun demikian ,
sebuah ilustrasi dari proses reversibel hipotetis diberikan dalam Kel . 5.7
.Persamaan ( 5.24 ) sampai ( 5.27 ) memberikan karya proses yang sepenuhnya
reversibel terkaitdengan perubahan properti diberikan dalam aliran yang
mengalir . Ketika perubahan properti yang samaterjadi dalam proses yang
sebenarnya , yang sebenarnya pekerjaan W , ( atau W , ) yang diberikan oleh
keseimbangan energi , bisadibandingkan dengan kerja yang ideal . Ketika Wideal
( atau Wideal ) adalah positif , itu adalah pekerjaan minimumdibutuhkan untuk
membawa perubahan yang diberikan dalam sifat-sifat sungai yang mengalir , dan
lebih kecildari wSI.n hal ini termodinamika efisiensi q , didefinisikan sebagai
rasio dari pekerjaan yang ideal untukpekerjaan yang sebenarnya :
RUMUS 5.28
n(work required) =
Wideal
Ws
Usaha yang terbuang sebagai hasil dari irreversibilities dalam proses ini
disebut kerja yang hilang, Wlost, dan didefinisikan sebagai perbedaan antara
pekerjaan yang sebenarnya dari sebuah proses dan kerja yang ideal untuk proses.
Jadi menurut definisi,
Wlost WsWideal
dalamhal ini,
(5.30)
Wlost WsWlost
(5.31)
U + zg m fsT ( Sm ) fs
W ideal= (H+ 2
Substitusikan persamaan ini untuk Ws dan Wideal dalam Pers. (5.31) menjadi:
Wlost =T ( Sm ) fsQ
Untuk kasus pada aliran tunggal T
SG = ( sm ) fs
(5.32)
Persamaan. (5.22) menjadi:
Q
T (5.33)
(5.34)
Rekayasa signifikan dari hasil ini adalah jelas: Semakin besar berbaliknya
proses, semakin besar tingkat produksi entropidan semakin besar jumlah energi
yang menjadi tidak tersedia untukbekerja. Jadi setiap ireversibilitas disertai
dengan nilai.
Untuk kasus khusus aliran tunggal yang mengalir melalui volume control,
Wlost=mT SQ
(5.35)
Pembagian dengan m membuat dasar unit jumlah cairan yang mengalir melalui
volume control menjadi:
Wlost =T SQ
(5.36)
Q
T
(5.37)
Q
T
(5.38)
(5.39)