Anda di halaman 1dari 37

THE SECOND LAW OF THERMODYNAMICS

Termodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang khusus yang mempelajari


interaksi energi panas terhadap zat. Hukum termodinamika I yang menyatakan
bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat diubah
dari satu bentuk ke bentuk yang lain . Prinsip tersebut juga di kenal dengan istilah
konservasi energi, yang berlaku untuk sistem tertutup dan terbuka.
Coba perhatikan secangkir kopi
panas ditaruh dalam suatu ruangan,
maka akan dengan sendirinya kopi
tersebut akan menjadi dingin. Dalam
kasus

tersebut,

termodinamika
terpenuhi

karena

hukum

pertama
energi

telah
yang

dilepaskan kopi sebanding dengan


energi yang diterima oleh lingkungan. Tetapi jika dibalik secangkir kopi menjadi
panas dalam sebuah ruangan yang dingin, kita tahu bahwa hal tersebut tidak akan
terjadi.
Atau kita ambil contoh lain, seperti tahanan panas memanaskan sebuah
ruangan, jika dibalik, kita memberikan panas pada ruangan, maka tidak mungkin
arus akan mengalir dengan arah terbalik dan menghasilkan energi yang sama
dengan energi yang dihasilkan listrik sebelumnya.
Dari contoh diatas jelas bahwa proses berjalan dalam suatu arah tertentu tidak
sebaliknya. Suatu proses yang telah memenuhi hukum termo I, belum tentu dapat
berlangsung. Diperlukan suatu prinsip selain hukum termo I untuk menyatakan
bahwa suatu proses dapat berlangsung, yang dikenal dengan hukum termo II. Atau
dengan kata lain suatu proses dapat berlangsung jika memenuhi hukum termo I
dan termo II.
Kegunaan hukum termo II tidak terbatas hanya pada mengidenfikasi arah dari
suatu proses, tetapi juga bisa untuk mengetahui kualitas energi (hukum I
berhubungan dengan kuantitas energi dan perubahan bentuk energi) ;

menentukan batas toeritis unjuk kerja suatu sistem ; dan memperkirakan


kelangsungan reaksi kimia ( degree of completion of chemical reaction)
A. Hukum Ke-Dua Termodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic =
'perubahan') adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan
proses. Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki
arah. Dengan kata lain, tidak semua proses di alam adalah reversibel (arahnya
dapat dibalik). Hukum kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak
pernah mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya. Misalnya, jika sebuah
kubus kecil dicelupkan ke dalam secangkir air kopi panas, kalor akan mengalir
dari air kopi panas ke kubus es sampai suhu keduanya sama.
Hukum pertama termodinamika tidak dapat menjelaskan apakah suatu
proses mungkin terjadi ataukah tak mungkin terjadi. Oleh karena itu, muncullah
hukum kedua termodinamika yang disusun tidak lepas dari usaha untuk mencari
sifat atau besaran sistem yang merupakan fungsi keadaan.Ternyata orang yang
menemukannya adalah Clausius dan besaran itu disebut entropi. Hukum kedua ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Proses suatu sistem terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi
tidak mungkin terjadi. Dalam setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi,
maka entropi sistem tersebut selalu naik atau tetap tidak berubah.
Hukum kedua termodinamika memberikan batasan dasar pada efisiensi
sebuah mesin atau pembangkit daya.Hukum ini juga memberikan batasan energi
masukan minimum yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah sistem
pendingin.Hukum kedua termodinamika juga dapat dinyatakan dalam konsep
entropi yaitu sebuah ukuran kuantitatif derajat ketidakaturan atau keacakan sebuah
sistem.
Dari hasil percobaan para ahli menyimpulkan bahwa mustahil untuk
membuat sebuah mesin kalor yang mengubah panas seluruhnya menjadi kerja,

yaitu mesin dengan efisiensi termal 100%. Kemustahilan ini adalah dasar dari satu
pernyataan hukum kedua termodinamika sebagai berikut :
Adalah mustahil bagi sistem manapun untuk mengaalami sebuah proses di
mana sistem menyerap panas dari reservoir pada suhu tunggal dan mengubah
panas seluruhnya menjadi kerja mekanik, dengan sistem berakhir pada keadaan
yang sama seperti keadaan awalnya.
Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan mesin dari hukum
kedua termodinamika.
Dasar dari hukum kedua termodinamika terletak pada perbedaaan antara
sifat alami energi dalam dan energi mekanik makroskopik.Dalam benda yang
bergerak, molekul memiliki gerakan acak, tetapi diatas semua itu terdapat gerakan
terkoordinasi dari setiap molekul pada arah yang sesuai dengan kecepatan benda
tersebut.Energi kinetik dan energi potensial yang berkaitan dengan gerakan acak
menghasilkan energi dalam.
Jika hukum kedua tidak berlaku, seseorang dapat menggerakkan mobil atau
pembangkit daya dengan mendinginkan udara sekitarnya.Kedua kemustahilan ini
tidak melanggar hukum pertama termodinamika.Oleh karena itu, hukum kedua
termodinamika bukanlah penyimpulan dari hukum pertama, tetapi berdiri sendiri
sebagai hukum alam yang terpisah.Hukum pertama mengabaikan kemungkinan
penciptaan atau pemusnahan energi. Sedangkan hukum kedua termodinamika
membatasi ketersediaan energi dan cara penggunaan serta pengubahannya.
Panas mengalir secara spontan dari benda panas ke benda yang lebih dingin,
tidak pernah sebaliknya.Sebuah pendingin mengambil panas dari benda dingin ke
benda yang lebih panas, tetapi operasinya membutuhkan masukan energi mekanik
atau kerja. Hal umum mengenai pengamatan ini dinyatakan sebagai berikut :
Adalah mustahil bagi proses mana pun untuk bekerja sendiri dan
menghasilkan perpindahan panas dari benda dingin ke benda yang lebih panas.
Pernyataan ini dikenal dengan sebutan pernyataan pendingin dari hukum
kedua termodinamika.
Pernyataan pendingin ini mungkin tidak tampak berkaitan sangat dekat
dengan pernyataan mesin.Tetapi pada kenyataannya, kedua pernyataan ini

seutuhnya setara. Sebagai contoh, jika seseorang dapat membuat pendingin tanpa
kerja, yang melanggar pernyataan pendingin dari hukum kedua, seseorang dapat
mengabungkannya dengan sebuah mesin kalor, memompa kalor yang terbuang
oleh mesin kembali ke reservoir panas untuk dipakai kembali. Meski gabungan ini
akan melanggar pernyataan mesin dari hukum kedua, karena selisih efeknya
akan menarik selisih panas sejumlah dari reservoir panas dan mengubah
seutuhnya menjadi kerja W.
Perubahan kerja menjadi panas, seperti pada gesekan atau aliran fluida
kental (viskos) dan aliran panas dari panas ke dingin melewati sejumlah gradien
suhu, adalah suatu prosesireversibel. Pernyataan mesin dan pendingin dari
hukum kedua menyatakan bahwa proses ini hanya dapat dibalik sebagian saja.
Misalnya, gas selalu mengalami kebocoran secara spontan melalui suatu celah
dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Gas-gas dan cairancairan yang dapat bercampur bila dibiarkan akan selalu tercampur dengan
sendirinya dan bukannya terpisah. Hukum kedua termodinamika adalah sebuah
pernyataan dari aspek sifat searah dari proses-proses tersebut dan banyak
proses ireversibel lainnya. Perubahan energi adalah aspek utama dari seluruh
kehidupan tanaman dan hewan serta teknologi manusia, maka hukum kedua
termodinamika adalah dasar terpenting dari dunia tempat makhluk hidup tumbuh
dan berkembang.
Dua formulasi dari hukum kedua termodinamika yang berguna untuk
memahami konversi energi panas ke energi mekanik, yaitu formulasi yang
dikemukakan oleh Kelvin-Planck dan Rudolf Clausius. Adapun hukum kedua
termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut :
1.

Formulasi Kelvin-Planck
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam

suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu
sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Dengan kata
lain, formulasi kelvin-planck menyatakan bahwa tidak ada cara untuk mengambil
energi panas dari lautan dan menggunakan energi ini untuk menjalankan generator

listrik tanpa efek lebih lanjut, misalnya pemanasan atmosfer. Oleh karena itu, pada
setiap alat atau mesin memiliki nilai efisiensi tertentu.Efisiensi menyatakan nilai
perbandingan dari usaha mekanik yang diperoleh dengan energi panas yang
diserap dari sumber suhu tinggi.
2.

Formulasi Clausius
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam

suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu benda
dingin ke benda panas. Dengan kata lain, seseorang tidak dapat mengambil
energi dari sumber dingin (suhu rendah) dan memindahkan seluruhnya ke sumber
panas (suhu tinggi) tanpa memberikan energi pada pompa untuk melakukan
usaha. (Marthen Kanginan, 2007: 249-250)
Berbeda dari hukum pertama, hukum kedua ini mempunyai berbagai
perumusan.

Kelvin

mengetengahkan

suatu

permasalahan

dan

Planck

mengetengahkan perumusan lain. Karena pada hakekatnya perumusan kedua


orang ini mengenai hal yang sama maka perumusan itu digabung dan
disebut perumusan

Kelvin-Planck bagi

hukum

kedua

termodinamika.

Perumusan ini diungkapkan demikian :


Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya semata-mata menyerap kalor
dari sebuah reservoir dan mengubahnya menjadi usaha
Oleh Clausius, hukum kedua termodinamika dirumuskan dengan ungkapan :
Tidak mungkin membuat pesawat yang kerjanya hanya menyerap kalor dari
reservoir bertemperatur rendah dan memindahkan kalor ini ke reservoir yang
bertemperatur tinggi, tanpa disertai perubahan lain.
Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan
bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk
meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.
B. Mesin Panas / Kalor ( Heat engine)
Seperti kita ketahui kerja dapat dikonversi langsung menjadi panas. Seperti
misalnya pengaduk air. Kerja dapat kita berikan pada poros pengaduk sehingga

temperatur naik. Tetapi sebaliknya, jika kita memberikan panas pada air, maka
poros tidak akan berputar. Atau dengan kata lain, jika memberikan panas pada air,
maka tidak akan tercipta kerja (poros). Dari pengamatan di atas, konversi panas
menjadi kerja bisa dilakukan tetapi diperlukan sebuah alat yang dinamakan
dengan mesin kalor (heat engines).
Sebuah mesin kalor dapat dikarakteristikkan sebagai berikut :
a. Mesin kalor menerima panas dari source bertemperatur tinggi (energi
matahari, furnace bahan bakar, reaktor nuklir, dll).
b. Mesin kalor mengkonversi sebagian panas menjadi kerja (umumnya dalam
dalam bentuk poros yang berputar)
c. Mesin kalor membuang sisa panas ke sink bertemperatur rendah.
d. Mesin kalor beroperasi dalam sebuah siklus.
Mengacu pada karakteristik di atas, sebenarnya motor bakar dan turbin gas
tidak memenuhi kategori sebagai sebuah mesin kalor, karena fluida kerja dari
motor bakar dan turbin gas tidak mengalami siklus termodinamika secara lengkap.
Sebuah alat produksi kerja yang paling tepat mewakili definisi dari mesin kalor
adalah pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan mesin pembakaran luar
dimana fluida kerja mengalami siklus termodinamika yang lengkap.
Sebuah mesin kalor adalah sesuatu alat yang menggunakan kalor/panas untuk
melakukan usaha/kerja. Mesin kalor memiliki tiga ciri utama:
1. Kalor dikirimkan ke mesin pada temperatur yang relatif tinggi dari suatu
tempat yang disebut reservoar panas.
2. Sebagian dari kalor input digunakan untuk melakukan kerja oleh working
substance dari mesin, yaitu material dalam mesin yang secara aktual melakukan
kerja (e.g., campuran bensin-udara dalam mesin mobil).
3. Sisa dari kalor input heat dibuang pada temperatur yang lebih rendah dari
temperatur input ke suatu tempat yang disebut reservoar dingin.

Skema Mesin Kalor


Gambar ini melukiskan skema
mesin kalor
.
QH menyatakan besarnya input
kalor, dan subscript H menyatakan
hot reservoir.
QC menyatakan besarnya kalor yang
dibuang,

dan

subscript

merepresentasikan cold reservoir.


W merepresentasikan kerja yang
dilakukan.

Ketika sebuah sistem


melakukan proses siklus
maka tidak terjadi
perubahan energi dalam
pada sistem. Dari hukum I
termodinamika:

Untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi, sebuah mesin kalor harus


menghasilkan jumlah kerja yang besar dan kalor input yang kecil. Karenanya,

efisiensi, e, dari suatu mesin kalor didefinisikan sebagai perbandingan antara


kerja yang dilakukan oleh mesin W dengan kalor input QH:
e

Kerja yg dilakukan W

Input panas
QH
..................

(1)

Jika kalor input semuanya dikonversikan menjadi kerja, maka mesin akan
mempunyai efisiensi 1.00, karena W = QH; dikatakan mesin ini memiliki efisiensi
100%, idealnya demikian. Tetapi hal tersebut tidak mungkin Q C tidak sama
dengan nol
Sebuah mesin, harus mengikuti prinsip konservasi energi. Sebagian dari kalor
input QH diubah menjadi kerja W, dan sisanya QC dibuang ke cold reservoir. Jika
tidak ada lagi kehilangan energi dalam mesin, maka prinsip konservasi energi:
QH = W + QC

QH QC
Q
W
1 C
e
QH
QH W QH QC
QH

B.1 Heat ( Thermal Reservoir)

Sebelum membahas mengenai hukum termo II, perlu diketahui istilah


reservoir energi panas (Thermal Energy Reservoir) atau lebih umum disebut
dengan reservoir. Reservoir mempunyai pengertian adalah suatu benda/zat yang
mempunyai kapasitas energi panas (massa x panas jenis) yang besar. Artinya
reservoir dapat menyerap/ menyuplai sejumlah panas yang tidak terbatas tanpa
mengalami perubahan temperatur. Contoh dari benda/zat besar yang disebut
reservoir adalah samudera, danau dan sungai untuk benda besar berujud air dan
atmosfer untuk benda besar berujud udara. Sistem dua-fasa juga dapat dimodelkan
sebagai suatu reservoir, karena sistem dua-fasa dapat menyerap dan melepaskan
panas tanpa mengalami perubahan temperatur.
Dalam praktek, ukuran sebuah reservoir menjadi relatif. Misalnya, sebuah
ruangan dapat disebut sebagai sebuah reservoir dalam suatu analisa panas yang
dilepaskan oleh pesawat televisi. Reservoir yang menyuplai energi disebut dengan
source dan reservoir yang menyerap energi disebut dengan sink.
Thermal Energy Reservoir atau lebih umum disebut dengan reservoir energi
panas adalah suatu benda atau zat yang mempunyai kapasitas energi panas yang
besar. Artinya reservoir dapat menyerap atau menyuplai sejumlah energi panas
yang tidak terbatas tanpa mengalami perubahan temperatur. Contoh dari benda
atau zay besar yang disebut reservoir adalah samudera, danau, dan sungai untuk
benda besar yang berwujud air dan atmosfer untuk benda berwujud besar di udara.
Sistem dua fasa juga dapat dimodelkan sebagau suatu reservoir, karena sistem dua
fasa dapat menyerap dan melepaskan panas tanpa mengalami perubahan
temperatur. Dalam prakteknya, ukuran sebuah reservoir menjadi relatif. Misalnya
sebuah ruangan dapat disebut sebagai sebuah reservoir dalam suatu analisa panas
yang dilepaskan oleh sebuah televisi. Reservoir yang menyuplai energi disebut
dengan saurce dan reservoir yang menyerap energi disebut dengan sink.
B.2
B.3
B.4
B.5
B.6

B.7 Teorema Carnot


Siklus Carnot
Tahun 1824 Sadi Carnot menunjukkan bahwa mesin kalor terbalikkan
adengan siklus antara dua reservoir panas adalah mesin yang paling efisien.
Siklus Carnot terdiri dari proses isotermis dan proses adiabatis.
1.

Proses a-b : ekaspansi isotermal pada temperatur Th (temperatur

tinggi). Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur tinggi. Dalam
proses ini gas menyerap kalor Th dari reservoir dan melakukan usaha
Wab menggerakkan piston.

2.

Proses b-c : ekaspansi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun
keluar sistem. Selama proses temperatur gas turun dari Th ke Tc (temperatur
rendah) dan melakukan usaha Wab.

3.

Proses c-d : kompresi isotermal pada temperatur T c (temperatur tinggi).


Gas dalam keadaan kontak dengan reservoir temperatur rendah. Dalam
proses ini gas melepas kalor Qc dari reservoir dan mendapat usaha dari luar
Wcd

4.

Proses d-a : kompresi adiabatik. Tidak ada kalor yang diserap maupun
keluar sistem. Selama proses temperatur gas naik dari Tc ke Th dan
mendapat usaha Wda .

Efisiensi dari mesin kalor siklus Carnot :


= W/Qh = 1 - Qc /Qh
karena Qc /Qh = Tc /Th (buktikan)
maka
= 1 - Tc /Th
Mesin kalor yang telah dibahas sebelumnya menyatakan :
1.

kalor diserap dari sumbernya pada temperatur tinggi (Qh)

2.

Usaha dilakukan oleh mesin kalor (W).

3.

Kalor dilepas pada temperatur rendah (Qc).

Dari kenyataan ini menujukkan bahwa efisiensi mesin kalor tidak pernah berharga
100 %.karena Qc selalu ada dalam setiap siklus. Dari sini Kelvin-Planck
menyatakan :

Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor, yang beroperasi pada suatu siklus,
hanyalah mentransformasikan ke dalam usaha semua kalor yang diserapnya dari
sebuah sumber.

Secara sederhana, kalor tidak dapat mengalir dari objek dingin ke objek panas
secara sponta
Siklus

Carnot

Berdasarkan sifatnya siklus dibagi menjadi 2 ,yaitu siklus reversible (dapat


balik) dan siklus irreversible (tidak dapat balik). Siklus carnot termasuk siklus
reversible.
- pada proses A-B terjadi ekspansi isotermik
- pada proses B-C terjadi ekspansi adiabatic
- pada proses C-D terjadi pemampatan isotermik
- pada proses D-A terjadi pemampatan adiabatic
Mesin kalor dan mesin pendingin menggunakan siklus energi kalor secara
spontan dan tidak spontan. Jika mesin kalor kalor menyerap energi

dari benda

bersuhu tinggi ~
sebab
dan benda yang bersuhu rendah akan secara spontan menyerap energi tersebut.
Benda bersuhu rendah dinyatakan mempunyai energi sebesar

.Berdasar prinsip

mesin

pemanas tersebut, makaperhitungan efisiensi mesin panas menjadi :

Efisiensi

mesin

pendingin

Carnot

adalah

sebagai

berikut

K=Q2/Q1-Q2
karena

selalu lebih besar nilainya dari

maka hasil pembagian fungsi

tersebut selalu lebih dari angka 1.


2.

Siklus

Siklus mesin bakar atau biasa disebut siklus Otto

Otto

pada

proses

pada
pada

Usaha

terjadi

proses
proses

pada
yang

1-2

2-3
3-4

proses
dilakukan

W=
Efisiensi

pemampatan

sistem

terjadi

terjadi

ekspansi

4-1

terjadi

pada

Q1

siklus

Otto

siklus

Otto

adiabatik
isokhorik
adiabatik
iskhorik
adalah

:
Q2

adalah

efisiensi= 1 - Q2/Q1

3.

Siklus

Diesel

pada
pada
pada

proses
proses

3-3a
proses

1-3
langkah
3a-4

- pada proses 4-1 terjadi penurunan suhu

terjadi
daya

pemampatan
pertama

terjadi

ekspansi

ekspansi

adiabatik
isobarik
adiabatik

4.

Siklus

Siklus

mesin

uap

disebut

Rankine
juga

siklus

Rankine.

C. Thermodynamic Temperature Scale


Suhu termodinamika, berlambang T, satuannya kelvin, disingkat K, rumus
dimensinya diukur dengan termometer gas ideal . Satuan suhu termodinamika
atau suhu mutlak dlam sistem SI dibei definisi sedemikian rupa sehingga titik
triple air tepat bernilai 273,16 derajat, suhu termodinamika: T3= 273,16 K. titk
lebur normal esT0 = 273,15 K titik didih normal = 373,15 K.
Skala suhu lain (non SI) yang masih banyak digunakan ialah akala suhu
celcius, Fahrenheit, Rankine. Hubungan sakala suhu pada termometer gas ideal
,termometer

celcius,

termometer

fahreinheit

dan

termometer

rankine.

Macam-macam thermometer :
1. Termometer Cairan Dalam Tabung Gelas.
a). Termometer Air Raksa ( -400C s/d 3500C ). Dapat dipertinggi sampai
600 0C dengan menggunakan Nitrogen diatas Air Raksa.
b). Termometer Alkohol ( -103 0C s/d 50 0C).
c). Termometer Toluol ( -180 0C s/d ).
d). Termometer Pentana ( -200 0C s/d 20 0C ).

e). Termometer Etil alkohol (-115 0C s/d ).


f). Termometer Pentana dan Toluol ( -90 0C s/d ).
2. Termometer Gas.
a). Termometer gas Nitrogen ( - 200 0C s/d 1500 0C ).
b). termometer gas Hidrogen ( - 200 0C s/d 500 0C ).
Termometer gas ini dibuat sedemikian rupa dengan volume yang tetap. Sehingga
berlakulah P = P0 ( 1 + 0,00366 t ) dimana P = desakan gas dalam ruangan
V pada suhu t P0 = desakan gas gas mula dalam ruangan V dan suhu O0
C, t = suhu yang dicari dari gas N2 atau H2 dipergunakan gas He.
3. Termometer tahanan.
Termometer tahanan terbuat dari kawat tahanan, misalnya Platina (Pt),
Nikolin, Manganin dan lain-lain.Kawat Pt dapat mengukur suhu antara - 2500 C
s/d 1760o C dan ketelitiannya dapat mengamati perbedaan suhu sampai 0,001 0 C.
4. Termo Elemen .
Termometer ini diperbuat atas sifat bahwa adanya aliran listrik mengalir
dari suatu logam ke logam lain ditempat pertemuan kedua logam itu bila dipanasi.
Besarnya arus ini dapat diukur dengan Ammeter .Besarnya arus listrik yang
timbul bergantung pada suhu titik pertemuan tadi.Skala suhu itu disesuaikan
dengan kekuatan arus.

Macam-macam termo elemen


a. Termoelemen Cu-Konstantan ( 380 s/d 5000 C )
b) Chromel Alumel (300 s/d 8500 C )
c) Fe Konstantan ( - 18 s/d 700 0 C )
d) Pt-Pt Rodium ( 700 s/d 1600 0 C )
e) Nikel Chrom Cr ( 00 s/d 10000 C )

5. Pirometer
Macamnya :
1. Pirometer optik. ( 6000 60000 C )
Pirometer ini berdasarkan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh
benda panas yang sedang pijar (nyala). Penerapan dilakukan pada

keadaan kekuatan cahaya dari benda pijar = kekuatan cahaya dari


lampu pijar alat itu.
2. Pirometer radiasi total ( 0 0 s/d 1500 0C )
6. Termometer Bimetal
Dibuat berdasarkan atas perbedaan muai panjang dari dua plat logam yang
keofesien muai panjangnya berbeda. Kedua logam ini ditempatkan menjadi satu
invar-kuningan ,atau besi-tembaga . Dempetan dua logam ini betul-betul erat
sekali.Biasanya bimetal dipasang melengkung. Ujung yang satu teriikat ujung
yang lain dihubungkan dengan roda jarum penunjuk suhu.Pemakaian bimetela
semacam ini biasanya pada termograf (Alat pencatat suhu udara) dan juga pada
termogram.
Pendingin (refrigerator): sebuah mesin kalor yang beroperasi secara terbalik.
Refrigerator menarik panas dari tempat dingin (di dalam pendingin) dan
melepaskan panas ke tempat yang lebih hangat.

Proses melingkar adalah suatu proses pada suatu system setelah


mengalami beberapa perubahan keadaan, akhirnya kembali pada keadaan semula.

Pada proses melingkar, system berubah kemudian kembali ke keadaan


semula. Energy dalam proses melingkar tidak berubah.
Sebuah proses reversible adalah sebuah proses yang berlangsung
sedemikian sehingga pada akhir proses, system dan keliling local ( local
surroundings) dapat dikembalikan ke keadaan mula-mula, tanpa meninggalkan
suatu perubahan pada sisa universum (rest of universe). Universum disini
digunakan dalam arti teknis, yaitu sempit sekali tanpa suatu pengertian kosmos.
Universum disini artinya tidak lain adalah bagian yang berhingga dari
dunia yang terdiri dari system dan kelilingnya yang dapat mengadakan interaksi
dengan system itu. Sebuah proses yang tidak memenuhi syarat-syarat diatas
disebut irreversible.
Sebagai konsekuensi hukum kedua Termodinamika yang memperlihatkan
arah perubahan alami distribusi energy dan memperkenalkan prinsip peningkatan
entropi, maka semua proses alam adalah irreversible.
Pengubahan usaha menjadi energy dalam sebuah system kalor berlangsung
dengan disertai gejala-gejala seperti gesekan viskositas, inelastisitas, tahanan
listrikndan listeresisi magnetic.Efek-efek ini disebut efek-efek disipatif dan usaha
itu dikatakan terdissipasi.
Proses-proses yang disertai dissipasi usaha menjadi energy dalam
dikatakan menunjukkan irreversible mekanik luar.Irreversibilitas lainnya ialah
irreversibilitas mekanik dalam, irreversibilitas termik, irreversibilitas kimia.
Kalau berbagai macam proses alam diselidiki dengan teliti maka ternyata
bahwa semuanya disertai salah satu dari dua sifat berikut.
1. Tidak dipenuhinya syarat-syarat untuk kesetimbangan termodinamika,
yaitu tidak adanya kesetimbangan mekanik, termik dan kimia
2. Adanya efek disipatif, seperti geseran, viskositas, anelastisitas, tahanan
listrik dan listeresis magnetic.
Maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebuah proses akan reversible kalau
1. Proses itu berlangsung quasi-statik
2. Proses itu tidak disertai efek-efek desipatif.

Karena tidak mungkin bentuk memenuhi kedua syarat itu dengan


sempurna maka jelaslah bahwa sebuah proses reversible adalah sesuatu yang
hayal atau ideal.
Proses reversible sangat berguna dalam perhitungan teori dalam hal ini,
pengandaian proses reversible dalam termodinamika serupa dengan pengandaian
yang seringkali dijumpai dalam mekanika, misalnya pengandaian kawat yang
tidak bermassa, katrol tanpa geseran dan titik massa.

A. MESIN KALOR CARNOT


Ketika system dalam suatu mesin menjalani sebagian daurnya,
sejumlah kalor diserap dari reservoir panas, pada bagian lain dari daur itu
kalor yang jumlahnya lebih sedikit dibuang ke reservoir yang lebih
dingin.Jadi boleh dikatakan bahwa mesin bekerja diantara sepasang
reservoir ini. Menurut kenyataannya sejumlah kalor selalu dibuang ke
reservoir yang lebih dingin, sehingga efisiensi mesin tidak akan pernah
mencapai 100%.
Ada 3 hal yang penting mengenai mesin.
1. Berapa daya guna maksimum yang dapat dicapai oleh suatu mesin
yang bekerja antara kedua reservoir itu.
2. Bagaimana karakteristik mesin.
3. Apa pengaruh sifat zat kerja.
Untuk menjawab pertnyaan ini Nicelai Leonard Sadi Carnot (1824)
seorang insinyur ulung bangsa perancis memikirkan sebuah siklis ideal yang
sekarang terkenal dengan siklus Carnot. Siklus carnot terdiri atas dua proses
isothermal reversible dan dua proses adiabatic reversible.
Siklus Carnot terdiri dari 4 proses sebagai berikut:
1. Proses adiabatic reversible dalam arah sedemikian sehingga suhu naik
sampai suhu T1dari reservoir panas.

2. Zat kerja tetap berhubungan dengan reservoir dengan suhu T1 dan


menjalani proses isotermik reversible dalam arah dan waktu
sedemikian sehingga jumlah kalor Q1 diserap dari reservoir tersebut,
(Penyerapan kalor terjadi pada suhu konstan yaitu suhu dari reservoir
panas).
3. Proses adiabatic reversible dalam arah berlawanan dengan proses
pertama sehingga suhu turun sampai suhu T2 dari reservoir dingin.
4. Zat kerja tetap berhubungan dengan reservoir pada T2 dan mengalami
proses isothermik reversible dalam arah belawanan dengan proses
kedua sampai zat kerja mencapai keadaan mula-mula. Selama proses
ini kalor Q2 diberikan kepada reservoir dingin (Pengeluaran kalor
terjadi pada suhu konstan yaitu suhu dari reservoir dingin)
Suatu mesin yang menjalani siklus carnot disebut mesin carnot.
Sedangkan mesin kalor carnot adalah suatu mesin yang mengubah energy
kalor menjadi energy mekanik. Karena keempat proses dari siklus tersebut
reversible maka siklus carnot adalah siklus reversible.
Q2= Kalor masuk
W= Usaha yang dihasilkan
Q1=Kalor yang keluar atau energy kalor yang tidak terpakai atau terbuang
Q2dari reservoir panas, Q1 dari reservoir dingin.
Usaha W=Q2-Q1

Efisiensi mesin kalor :

Mesin Kalor Carnot

Usaha 1-2 ( Ekspansi isothermik)

Usaha 2-3( Ekspansi adiabatic)

Usaha 3-4( Kompresi isothermik)

Usaha 4-1 (Kompresi adiabatic)


Usahatotal

Kita amati pada proses adiabatic

Efisiensi diatas merupakan Effisiensi Mesin Carnot Termik.


Effisiensi mesin secara umum dapat dituliskan sebagai:
=Q2-Q1Q2
=WQ2
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa:
Mesin biasa hanya berlaku persamaan
=Q2-Q1Q1
Sedang mesin Carnot dapat berlaku
=Q2-Q1Q1 dan =T2-T1T2
Dari persamaan
Q2-Q1Q2=T2-T1T2
T2-T1Q2=Q2-Q1T2
T2Q2-T1Q2=Q2T2-Q1T2
T1Q2=T2Q1
Q1T1=Q2T2
QT=C

REFRIGERATOR CARNOT ( Mesin Pendingin Carnot)

QC TC

QH TH

Semakin besar rasio ini maka semakin baik pendinginnya


Rasio ini disebut koefisien kinerja (coeficient of performance)

C. 1. Ideal-Gas Temperature Scale, Carnots Equations


Ciri-ciri siklus carnot

Setiap proses yang melibatkan perpindahan panas haruslah isotermal baik


pada TH maupun pada TC.

Setiap proses yang mengalami perubahan suhu tidak terjadi perpindahan


panas (proses adiabatik)

Siklus carnot terdiri dari dua proses isotermal reversibel dan dua proses
adiabatik reversibel

Carnot
Engine

Hubungan ini memberikan nilai efisiensi maksimum yang


mungkin dari suatu mesin kalor yang beroperasi antara TC dan TH

D. Entropy
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem Pada pembahasan mengenai
siklus Carnot dan mesin Carnot, proses termodinamika yang terjadi selama proses
tersebut mampu mengubah seluruh energi kalor menjadi usaha dan tidak ada
energi yang hilang.
Sebagai contoh sederhana, missalkan Anda memasukkan sebuah bola besi
panas ke dalam bejana yang berisi air dingin. Anda tentunya telah memahami
bahwa kalor akan berpindah dari bola besi ke air sehingga suhu keduanya sama
atau dikatakan keduanya telah berada dalam kesetimbangan termal. Namun, jika
Anda membalik proses ini dengan cara memasukkan bola besi dingin ke dalam air
panas, mungkinkah suhu bola besi tersebut naik dan suhu air turun dan keduanya
mencapai kesetimbangan termal yang sama, seperti pada keadaan sebelumnya?
Proses termodinamika yang melakukan proses aliran kalor dari benda
(reservoir) bersuhu rendah ke benda (reservoir) bersuhu tinggi, seperti yang

dimisalkan tersebut tidak mungkin terjadi secara spontan (tanpa ada usaha yang
diberikan ke dalam sistem).
Hal inilah yang kemudian diteliti oleh Clausius dan Kelvin-Planck sehingga
menghasilkan rumusan Hukum Kedua Termodinamika. Berikut pernyataan KevinPlanck dan Clausius.
a. Menurut Clausius, kalor tidak dapat berpindah dari benda bersuhu rendah ke
benda bersuhu tinggi tanpa adanya usaha luar yang diberikan kepada sistem.
b. Menurut Kelvin-Planck, tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam
suatu siklus dan menghasilkan seluruh kalor yang diserapnya menjadi usaha.
Dalam

menyatakan

Hukum

Kedua

Termodinamika

ini,

Clausius

memperkenalkan besaran baru yang disebut entropi (S). Entropi adalah besaran
yang menyatakan banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Ketika suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari reservoir yang
memiliki temperatur mutlak, entropi sistem tersebut akan meningkat dan entropi
reservoirnya akan menurun sehingga perubahan entropi sistem dapat dinyatakan
dengan persamaan :
S = Q/T
Persamaan tersebut berlaku pada sistem yang mengalami siklus reversibel dan
besarnya perubahan entropi (S) hanya bergantung pada keadaan akhir dan
keadaan awal sistem.
E. Entropy Changes of An Ideal Gas
Definisi statistik mengenai entropi, yakni persamaan (1), menghubungkan
gambaran termodinamika dan gambaran mekanika statistik yang memungkinkan
untuk meletakkan hukum kedua termodinamika pada landasan statistik.Arah
dimana proses alami akan terjadi menuju entropi yang lebih tinggi ditentukan

oleh hukum kemungkinan, yakni menuju sebuah keadaan yang lebih mungkin.
Dalam hal ini, keadaan kesetimbangan adalah keadaan dimana entropi
maksimum secara termodinamika dan keadaan yang paling mungkin secara
statistik.Akan tetapi fluktuasi, misal gerak Brown, dapat terjadi di sekitar
distribusi kesetimbangan. Dari sudut pandang ini, tidaklah mutlak bahwa entropi
akan semakin besar di dalam tiap-tiap proses spontan. Entropi kadang-kadang
dapat berkurang. Jika cukup lama ditunggu, keadaan yang paling tidak mungkin
sekali pun dapat terjadi: air di dalam kolam tiba-tiba membeku pada suatu hari
musim panas yang panas atau suatu vakum setempat terjadi secara tiba-tiba dalam
suatu ruangan. Hukum kedua termodinamika memperlihatkan arah peristiwaperistiwa yang paling mungkin, bukan hanya peristiwa-peristiwa yang mungkin.
Pada prinsipnya, energi mekanik dapat dikonversi dengan bebas antara energi
potensial gravitasi, energi kinetik, energi kinetik rotasi, dan energi yang tersimpan
di dalam pegas, dengan persyaratan utamanya adalah hukum pertama
termodinamika, yaitu bahwa energi total konstan. Kebebasan demikian tidak
berlaku apabila energi termal (kalor) dilibatkan. Hukum kedua termodinamika
memberikan batasan pada konversi energi antara kalor dan energi bentuk lainnya.
Setiap sistem memiliki sebuah besaran penting yang disebut entropi

sistem

tersebut. Entropi merupakan sebuah fungsi unik dari keadaan sistem, seperti
halnya volume dan energi sistem. Entropi suatu sistem tertutup dapat dikurangi
dengan mengeluarkan kalor dari sistem. Entropi sistem tertutup dapat bertambah
apabila kalor ditambahkan ke dalam sistem atau suatu proses irreversibel terjadi
pada sistem itu.

Gesekan merupakan proses irreversibel karena gesekan

mengubah kerja menjadi energi termal, tetapi tidak pernah mengubah energi
termal menjadi kerja. Aliran viskos fluida juga merupakan proses irreversibel.
Apabila entropi suatu sistem tertutup yang memiliki suhu seragam
bertambah sebesar

akibat dari adanya penambahan kalor

ke dalam sistem

dari lingkungannya, maka besaran-besaran ini saling berhubungan melalui


persamaan

(1)
Apabila perubahan entropi akibat dari proses-proses irreversibel,

dilibatkan, maka
(2)
dengan
(3)
Persamaan (2) dan ungkapan (3) merupakan ungkapan matematis hukum
kedua termodinamika untuk sistem tertutup yang memiliki suhu
Pada sistem terisolasi (secara termal),

seragam .

, sehingga menurut persamaan (2)

perubahan entropi sistem hanya disebabkan oleh adanya produksi entropi oleh
proses-proses irreversibel dan menurut ungkapan (3) besarnya selalu lebih besar
dari atau sama dengan nol. Hal ini menunjukkan ke mana arah proses dapat
terjadi di dalam sistem yang terisolasi, yaitu proses terjadi selalu sedemikian
sehingga entropi sistem bertambah atau tetap. Itulah mengapa aliran kalor yang
terjadi secara spontan selalu berasal dari obyek bersuhu lebih tinggi menuju obyek
yang bersuhu lebih rendah, dan tidak pernah sebaliknya.
Sistem terbuka dapat mengalami perubahan entropi tambahan selain akibat
dari adanya aliran kalor dari atau ke dalam sistem dan proses-proses irreversibel
yang dialami sistem yaitu perubahan entropi akibat dari adanya entropi yang
dibawa oleh massa yang memasuki atau meninggalkan sistem. Oleh karena
itu, hukum kedua termodinamika untuk sistem terbuka dapat dinyatakan secara
matematis sebagai
(4)
(5)
dengan adalah entropi per satuan massa. Jadi, entropi sistem terbuka berubah
akibat dari adanya aliran kalor, aliran massa, dan proses-proses reversibel.
F. MATEHEMATICAL STATEMENT OF THE SECOND LAW
BELUM

G. NERACA ENTROPI UNTUK SISTEM BUKA


Sama seperti keseimbangan energi dapat ditulis untuk proses di mana cairan
masuk , keluar , atau arus melalui kontrol volume, demikian juga dapat
keseimbangan entropi ditulis . Ada ,Namun , sebuah perbedaan penting : Entropi
tidak kekal .
Hukum menyatakan bahwa keduaperubahan total entropi terkait dengan
proses apapun harus positif , dengan nilai limit darinol untuk proses reversibel .
Persyaratan ini diperhitungkan dengan menulis entropikeseimbangan untuk kedua
sistem dan sekitarnya , dianggap bersama-sama , dan dengan memasukkanIstilah
entropi generasi untuk menjelaskan irreversibilities proses . Istilah ini
adalahjumlah dari tiga orang lain : satu untuk perubahan entropi di sungai yang
mengalir masuk dan keluar dari control volume, satu untuk perubahan entropi
dalam volume atur , dan satu untuk perubahan entropi dalamlingkungan . Jika
proses ini reversibel , ketiga istilah jumlah nol sehingga AStotd = 0 Jika proses ini
tidak dapat diubah, mereka berjumlah kuantitas positif , istilah entropi generasi .
RUMUS 5.20
(Sm) +

d ( mS ) cv dSt
+
=SG 0
dt
dt

Dimana sG adalah tingkat generasi entropi . Persamaan ini adalah bentuk


tingkat umum dari entropikeseimbangan, berlaku pada setiap saat . Setiap istilah
dapat bervariasi dengan waktu . Istilah pertama adalah hanyatingkat bersih
keuntungan dalam entropi sungai mengalir , yaitu , perbedaan antara total
entropidiangkut oleh aliran keluar dan total entropi diangkut dalam pintu masuk
sungai . ituIstilah kedua adalah laju perubahan terhadap waktu dari total entropi
cairan yang terkandung dalammengontrol volume . Akun-akun Istilah ketiga
untuk perubahan entropi di sekitarnya, hasilperpindahan panas antara sistem dan
lingkungan .Biarkan laju perpindahan panas Q , sehubungan dengan bagian
tertentu dari permukaan kontrol menjadi terkait dengan T , j mana subscript , j
menunjukkan suhu di sekitarnya. Itutingkat perubahan entropi di sekitarnya

sebagai akibat transfer ini kemudian - . Q j / ~ uj ,tanda minus mengkonversi Q j ,


ditetapkan dengan memperhatikan sistem, untuk tingkat panas sehubungan
dengansekitarnya. Istilah ketiga dalam Pers. ( 5.20 ) adalah rangkuman dari semua
kuantitas tersebut
RUMUS 5.21
( Sm ) +

d (mS)
Qj

=SG 0
dt
T
,j
j

Istilah terakhir, mewakili tingkat SGR generasi entropi, e minkan persyaratan


kedua hukum itu menjadi positif untuk proses ireversibel. Ada dua sumber
ireversibilitas: (a)mereka di dalam volume atur, yaitu, irreversibilities internal dan
(b) yang dihasilkan dari panasmentransfer seluruh perbedaan suhu terbatas antara
sistem dan sekitarnya, yaitu eksternalirreversibilities termal. Dalam kasus
membatasi mana sG = 0, proses harus benar-benarreversibel, menyiratkan:

Proses ini internal reversibel dalam volume kontrol.


Perpindahan panas antara volume kontrol dan sekitarnya adalah reversibel.

Item kedua juga berarti bahwa reservoir panas yang termasuk dalam lingkungan
dengansuhu sama dengan yang dari permukaan kontrol atau bahwa mesin Carnot
yang seladi sekitar antara suhu kontrol permukaan dan panas-waduksuhu.
H. PERHITUNGAN KERJA IDEAL
Dalam setiap aliran steady-state proses yang membutuhkan pekerjaan, ada jumlah
minimum absolut yangharus dikeluarkan untuk mencapai perubahan yang
diinginkan negara dari cairan yang mengalir melaluimengontrol volume. Dalam
proses memproduksi karya, ada jumlah maksimum absolut yang mungkindicapai
sebagai hasil dari perubahan yang diberikan negara dari fluida yang mengalir
melalui control volume. Dalam kedua kasus, nilai membatasi memperoleh ketika
perubahan keadaan yang terkait denganProses ini dilakukan sepenuhnya
reversibel. Untuk proses tersebut, generasi entropinol, dan Persamaan. (5.22),
yang ditulis untuk seragam lingkungan temperatur T,, menjadi:
RUMUS 5.24-5.27
W ideal = ~ ( ~ -m T, ~b ( ~ m ) f s (5.25)
W ideal =m(AH - T, AS) (5.26)

Widea = AH - To A s
Sebuah proses yang sepenuhnya reversibel adalah hipotetis , dirancang sematamata untuk penentuan yang idealbekerja dikaitkan dengan perubahan yang
diberikan negara .Satu-satunya hubungan antara proses dan reversibel
hipotetisproses yang sebenarnya adalah bahwa ia membawa tentang perubahan
sama negara sebagaiproses yang sebenarnya .Tujuan kami adalah untuk
membandingkan pekerjaan yang sebenarnya dari sebuah proses dengan karya
hipotetisproses reversibel . Tidak ada deskripsi yang pernah diperlukan proses
hipotetis dirancang untukperhitungan kerja yang ideal . Satu hanya perlu
menyadari bahwa proses tersebut dapat selalu dibayangkan .Namun demikian ,
sebuah ilustrasi dari proses reversibel hipotetis diberikan dalam Kel . 5.7
.Persamaan ( 5.24 ) sampai ( 5.27 ) memberikan karya proses yang sepenuhnya
reversibel terkaitdengan perubahan properti diberikan dalam aliran yang
mengalir . Ketika perubahan properti yang samaterjadi dalam proses yang
sebenarnya , yang sebenarnya pekerjaan W , ( atau W , ) yang diberikan oleh
keseimbangan energi , bisadibandingkan dengan kerja yang ideal . Ketika Wideal
( atau Wideal ) adalah positif , itu adalah pekerjaan minimumdibutuhkan untuk
membawa perubahan yang diberikan dalam sifat-sifat sungai yang mengalir , dan
lebih kecildari wSI.n hal ini termodinamika efisiensi q , didefinisikan sebagai
rasio dari pekerjaan yang ideal untukpekerjaan yang sebenarnya :
RUMUS 5.28
n(work required) =

Wideal
Ws

Ketika wideal (atau Wideal) adalah negatif, (wideal 1 adalah kerja


maksimum yang dapat diperoleh dari perubahan yang diberikanpada properti dari
sungai yang mengalir, dan lebih besar dari IW, 1. Dalam kasus ini, termodinamika
yangEfisiensi didefinisikan sebagai rasio dari pekerjaan yang sebenarnya untuk
pekerjaan yang ideal
I. Kehilangan Usaha (Lost Work)

Usaha yang terbuang sebagai hasil dari irreversibilities dalam proses ini
disebut kerja yang hilang, Wlost, dan didefinisikan sebagai perbedaan antara
pekerjaan yang sebenarnya dari sebuah proses dan kerja yang ideal untuk proses.
Jadi menurut definisi,
Wlost WsWideal
dalamhal ini,

(5.30)

Wlost WsWlost

(5.31)

Tingkat usaha yang sebenarnya berasal dari Persamaan. (2.30)


1 2
m
U + zg m fsQ
Ws= (H+ 2
Tingkat usaha yang ideal diberikan oleh Persamaan. (5.24)
1 2

U + zg m fsT ( Sm ) fs
W ideal= (H+ 2
Substitusikan persamaan ini untuk Ws dan Wideal dalam Pers. (5.31) menjadi:
Wlost =T ( Sm ) fsQ
Untuk kasus pada aliran tunggal T
SG = ( sm ) fs

(5.32)
Persamaan. (5.22) menjadi:

Q
T (5.33)

Perkalian dengan T , menjadi: TS=T ( Sm ) fsQ


Sisi kanan dari persamaan (5.33) dan persamaan (5.32) adalah identik, karena itu,
Wlost =T SG

(5.34)

Rekayasa signifikan dari hasil ini adalah jelas: Semakin besar berbaliknya
proses, semakin besar tingkat produksi entropidan semakin besar jumlah energi
yang menjadi tidak tersedia untukbekerja. Jadi setiap ireversibilitas disertai
dengan nilai.
Untuk kasus khusus aliran tunggal yang mengalir melalui volume control,
Wlost=mT SQ

(5.35)

Pembagian dengan m membuat dasar unit jumlah cairan yang mengalir melalui
volume control menjadi:
Wlost =T SQ

(5.36)

Persamaan untuk untuk aliran tunggal dan Persamaan. (5.33) menjadi:


SG=m S

Q
T

(5.37)

pembagian dengan m mengubah dasar ke unit jumlah cairan yang mengalir


melalui volume control:
SG= S

Q
T

(5.38)

Persamaan (5.36) dan (5.38) di gabungkan untuk jumlah cairan menjadi:


Wlost =TSG

(5.39)

Ketika SG 0, ini berarti bahwa Wlost 0

J. Hukum Ketiga Termodibamika


Hukum ketiga termodinamika terkadang dinyatakan sebagai berikut:
The entropi dari sempurna kristal , pada nol mutlak kelvin , adalah persis sama
dengan nol. Pada nol kelvin sistem harus dalam keadaan dengan kemungkinan
minimal energi , dan pernyataan ini dari hukum ketiga berlaku jika kristal yang
sempurna hanya memiliki satu keadaanenergi minimum . Entropi berkaitan
dengan jumlah kemungkinan microstates, dan dengan hanya satu microstate
tersedia dengan nol kelvin, entropi adalah persis nol. [1]
Pernyataan Nernst-Simon berikut:
Perubahan entropi terkait dengan sistem kental mengalami proses isotermal
reversibel mendekati nol sebagai pendekatan suhu 0K, dimana sistem kental
mengacup ada cairan dan padatan. Formulasi lain yang sederhana dari hukum
ketiga dapat berupa:

Mustahil bagi proses apapun, tidak peduli seberapa di idealisasikan, untuk


mengurangi entropi dari sistem nilai poin nol dalam jumlah terbatas operasi.
Nilai konstan (tidakharusnol) disebut entropisisa dari sistem. [2]
Secarafisik, hukum menyiratkan bahwa tidak mungkin bagi setiap prosedur untuk
membawa sistem ke nol mutlak suhu dalam jumlah terbatas langkah.

Anda mungkin juga menyukai