php/austenit
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
ABSTRACT
The Heat Recovery Steam Generator (HRSG) is a combination of a Gas Power
Plant (PLTG) and a Steam Power Plant (PLTU), this plant utilizes exhaust gas
from the PLTG to produce steam as the working fluid in the PLTU. The residual
heat from the heating process at the HRSG is channeled into the chimney, and
the remaining heat from the exhaust gas can be converted into electrical energy
with the Thermoelectric Generator (TEG) module. This research was carried out
by installing the TEG module in series on the surface of the HRSG chimney wall,
using laboratory scale measurements. The heat source uses a heater with a
total power of 2,000 W. The research results show that the TEG module can
convert the residual heat energy of the exhaust gas from the HRSG chimney
into electrical energy. Four TEG modules mounted on the chimney surface can
©2023 The Authors. Published by generate a voltage of 0.83 V and a maximum power of 2.79 mW. These results
AUSTENIT (Indexed in SINTA) indicate that the TEG module is an opportunity to convert heat energy into
electrical energy for further development.
doi:
doi.org/10.5281/zenodo.10060060
Keywords : Heat energy, electric energi, chimney, HRSG,TEG.
69
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
2015). Pengembangan pemanfaatan panas sisa kenaikan temperatur permukaan modul TEG serta
yang berbasis bebas emisi dan ramah lingkungan meningkatkan tegangan dan arus listrik. Modul TEG
diperlukan dilakukan saat ini secara terus menerus TEG12-8 menghasilkan tegangan tertinggi 2,78 V
agar kebutuhan energi bersih bagi makhluk hidup dan arus listrik 0,287 A, sedangkan TEG1-199
terpenuhi. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas menghasilkan 3,01 V dan arus 0,305 A.
dan Uap) memiliki komponen utama yaitu HRSG Penelitian kinerja TEG pada sistem uap
(Heat Recovery Steam Generator), di mana gas panas sisa pengecoran perunggu yang dilakukan
panas yang terbuang dari turbin gas diteruskan oleh Liu dkk (Liu et al., 2022) menunjukkan bahwa
menuju HRSG sebagai media pemanas untuk daya modul TEG meningkat dipengaruhi oleh
menghasilkan uap yang menggerakkan turbin uap beberapa faktor, seperti kecepatan gas buang dan
(SAM, 2021). Panas sisa dari proses memanaskan temperatur yang masuk. Secara keseluruhan, total
air pada HRSG disalurkan ke cerobong (stack) dan TEG yang dipasang adalah 576 modul dengan
panas ini dapat diubah menjadi energi listrik dengan kecepatan 4 m/s dan temperatur input 600oC,
modul TEG (Thermoelectric Generator). menghasilkan output daya neto mencapai 9,37 kW
Pemanfaatan modul TEG secara langsung dapat serta efisiensi 2,2%. Mirmanto dkk juga melakukan
menghasilkan tenaga listrik dari perbedaan pengujian mengenai pemanfaatan gas buang dari
temperatur di antara permukaan sumber benda knalpot kendaraan bermotor untuk menjadi energi
kerjanya. Selain itu, modul TEG sangat andal dan listrik melalui modul TEG (Mirmanto et al., 2020),
tahan terhadap fluks termal yang tinggi (Lashin et penelitian ini menggunakan 3 (tiga) modul TEG
al., 2020). Kelebihan penggunaan modul TEG yang memiliki tipe TE-MOD-5W5V-35S dan
antara lain: bebas emisi sehingga tidak pemanas dengan temperatur maksimum 165oC.
menimbulkan polusi udara, tidak terjadi reaksi Peningkatan perbedaan temperatur akan
kimia, tidak ada bagian yang bergerak, minim meningkatkan daya listrik, rangkaian secara paralel
kerusakan dan perawatan serta memiliki i life time menghasilkan daya yang tinggi tetapi tegangan
jangka panjang (Balkrishan et al., 2016). listrik menjadi lebih rendah. Tegangan listrik
Penelitian pemanfaatan sisa energi panas tertinggi pada penelitian ini adalah 3,30 V yang
yang dimanfaatkan dengan menggunakan modul diperoleh dari rangkaian seri serta daya tertinggi
TEG antara lain, adanya potensi pembangkit 0,13 W dicapai dengan rangkaian paralel.
tenaga listrik menggunakan modul TEG dengan Goma dkk melakukan penelitian
memanfaatkan sumber panas buangan dari eksperimental pemanfaatan panas buangan dari
pemanas air rumah tangga (Ding et al., 2017) pabrik semen untuk membangkitkan energi listrik
dengan menggunakan modul TEG 60 unit. melalui modul TEG, penelitian ini menggunakan
Penelitian ini dilakukan dengan variasi temperatur dua sistem pendingin yaitu udara paksa dan air
air panas 50oC – 100oC sehingga menghasilkan (Gomaa et al., 2022). Metode sistem pendingin
daya listrik minimum 3.9 W, maksimum 42.4 W dan udara paksa rata-rata menghasilkan temperatur sisi
efisiensi termal dari sistem ini adalah sekitar 0,37% panas maksimum adalah 284oC dan temperatur sisi
hingga 1,03%. Lashin dkk telah melakukan heatsink pendingin 29oC menghasilkan tegangan
penelitian mengenai kinerja termoelektrik generator listrik maksimum 7,4 V, kuat arus 1,6 A, daya listrik
dengan pemanfaatan cahaya radiasi matahari pada 11,84 W dan efisiensi 4.47%. Metode pendingin
solar cell (Lashin et al., 2020), hasil penelitiannya kedua dengan sistem air rata-rata menghasilkan
menunjukkan bahwa tiga modul TEG yang temperatur sisi panas maksimum adalah 288oC dan
dipasang dengan sumber panas dari dua intensitas temperatur sisi heatsink pendingin 31oC
cahaya terkonsentrasi menghasilkan daya 0,67 W menghasilkan tegangan listrik maksimum 7,5 V,
dan 0,51 W. arus 1,65 A, daya listrik 12,3 W serta efisiensi
Quan dkk. telah melakukan pengujian 4,71%. Dari berbagai aplikasi pemanfaatan
eksperimental TEG dengan memanfaatkan sumber teknologi modul TEG untuk mengubah energi
panas limbah industri pada hexagonal heat panas menjadi energi listrik antara lain:
exchanger (Quan et al., 2020), penelitian ini penggunaan panas buang kendaraan bermotor,
menggunakan 30 modul TEG tipe TEHP1-1264-0.8 mesin diesel, pabrik semen dan sebagainya seperti
yang disusun pada 6 permukaan sisi penukar panas yang sudah dijelaskan sebelumnya serta
hexagonal heat exchanger dengan temperatur sisi berdasarkan potensi energi panas sisa yang
panas maksimum adalah 269,2oC menghasilkan terbuang dengan temperatur berkisar ± 75 s.d
daya keluaran maksimum TEG sekitar 11,5 W dan 100oC dari cerobong HRSG PLTGU Keramasan,
nilai efisiensi sistem 0,96% atau mendekati 1,0%. dengan demikian dalam penelitian ini dilakukan
Mehmet A. Kunt dan Haluk Gunes telah melakukan pengembangan studi penelitian optimalisasi
eksperimental perbandingan kinerja modul TEG pemanfaatan panas sisa gas buang HRSG PLTGU
yang berbeda dengan TEG12-8 dan TEG1-199 menjadi energi listrik dengan teknologi modul TEG
pada sistem pembuangan mesin diesel (Kunt & dengan metode eksperimental skala laboratorium.
Gunes, 2020). Putaran mesin diesel meningkat Kemudian, penelitian ini juga melakukan analisa
maka massa fluida yang terbuang dalam satuan tingkat efektivitas posisi pemasangan modul TEG
periode juga meningkat sehingga menyebabkan (sisi atas, tengah dan bawah cerobong HRSG)
70
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
Sebagai sumber penyedia aliran panas gas Gambar 1. Skematik Uji Panas Sisa Gas Buang
buang cerobong HRSG skala laboratorium di HRSG ke energi listrik dengan modul TEG
supplay dari exhaust fan centrifugal blower yang
dihubungkan pemanas finned heater tipe model U Skema kerja pengujian ini dilakukan
dengan daya 2 x 1.000 W, panjang 50 cm yang dengan tiga variasi temperatur pemanas yaitu 75oC,
diatur variasi temperatur kerjanya dengan control 85oC dan 100oC. Pada permukaan cerobong HRSG
temperature SR94-8Y-N-90-1000. Kemudian, dipasang komponen empat buah modul TEG dan
pengujian ini menggunakan 4 unit modul TEG SP heatsink aluminium yang juga dipasang secara
1848-27145 SA dan 4 buah heatsink aluminium langsung pada modul TEG sebagai media
dengan dimensi ukuran 40 mm x 40 mm x 4 mm. pendingin memanfaatkan udara natural dari
Pengukuran parameter–parameter uji lingkungan sekitar. Pemasangan modul TEG pada
menggunakan kabel probe thermocopel tipe K cerobong HRSG dilakukan dengan variasi posisi
sebagai sensor alat ukur temperatur yang jarak pasang yang berbeda yaitu diletakkan pada
dihubungkan temperature digital recorder 12 bagian atas, tengah, bawah dan sisi samping
channels BTM-4208SD berfungsi untuk menyimpan cerobong HRSG yang bertujuan untuk mengetahui
data temperatur sisi panas dan sisi dingin secara pengaruh titik posisi penempatan modul TEG
otomatis. Selain itu, untuk mendeteksi distribusi terhadap daya yang dihasilkan. Gambar 2
temperatur di area cerobong HRSG digunakan alat menunjukkan posisi penempatan modul TEG dan
thermograph tipe IRSYS 4010 dan menggunakan distribusi thermocouple yang dipasang pada setiap
digital multimeter tipe Fluke 88V yang berfungsi modul TEG serta heatsink. Tabel 2 menunjukkan
sebagai alat ukur data untuk mengetahui tegangan parameter proses eksperimen yang digunakan dan
serta kuat arus yang dihasilkan oleh sistem modul Tabel 3 memperlihatkan rencana variasi percobaan
TEG. yang dilakukan dalam penelitian ini.
Adapun skematik pemodelan pada penelitian
ini ditunjukkan pada Gambar 1.
71
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
72
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
73
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
tengah cerobong (cursor 2) temperaturnya 71.7oC heater 75oC, 85oC dan 100oC. Nilai maksimum
dan sampai ke bagian akhir cerobong yang paling temperatur sisi panas rata-rata adalah 81.47oC
atas mendekati arah keluarnya panas sisa gas pada modul TEG nomor 4 dengan variasi
buang HRSG dengan temperatur 67.8oC. Energi temperatur kerja heater 100oC. Hal ini disebabkan
panas yang terdapat pada permukaan cerobong posisi pemasangan modul TEG nomor 4 berada
HRSG inilah yang digunakan untuk dikonversi paling dekat sumber panas heater HRSG. Semakin
menjadi energi listrik memanfaatkan modul TEG, dekat posisi pemasangan modul TEG dari sumber
serta untuk menganalisa penempatan posisi panas maka penyerapan temperatur sisi panas
pemasangan modul TEG yang paling efektif dan yang diterima akan semakin tinggi, begitu juga
efisien. Nilai temperatur area HRSG sangat dengan kondisi sebaliknya. Gambar 6
dipengaruhi dari temperatur output dan posisi memperlihatkan grafik perbandingan temperatur
sumber panasnya, semakin tinggi temperatur sisi dingin modul TEG nomor 1 sampai dengan 4
output dan mendekati area sumber panas maka yang dihubungkan dengan heatsink sebagai media
temperatur titik lokasi tersebut akan semakin tinggi pendingin modul TEG.
sedangkan semakin rendah temperatur output yang
dihasilkan serta menjauhi titik lokasi sumber panas 120
maka temperatur pada lokasi tersebut akan menjadi 80
100
lebih rendah, seperti yang telah diperlihatkan
Gambar 3. 70 80
60
oC
60
oC
40
50
20
40 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Waktu (menit)
Variasi temp kerja heater TEG 1
TEG 3 TEG 2
oC
dan Daya Listrik berdasarkan posisi modul TEG
Koefisien Daya Nomor 50 50
Temp.
Seeback Listrik Modul
Heater (oC)
(V/oC) (mW) TEG
40 0
75 0,094 0,03562 1 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
75 0,161 0,10448 2 Waktu (Menit)
75 0,221 0,19802 3 Variasi temp. kerja heater TEG 1
TEG 3 TEG 2
75 0,231 0,21566 4
Gambar 5. Perbandingan temperatur sisi dingin
85 0,125 0,06267 1
modul TEG 1 s.d 4
85 0,207 0,17234 2
85 0,275 0,30586 3 Gambar 6 menunjukkan hasil eksperimen
85 0,284 0,32601 4 berupa grafik perbandingan perbedaan temperatur
100 0,134 0,07286 1 (∆T) antara sisi panas dan sisi dingin berdasarkan
posisi pemasangan modul TEG 1 sampai dengan 4
100 0,222 0,19810 2
terhadap variasi temperatur kerja heater 75oC.
100 0,288 0,33566 3 Perbedaan temperatur adalah salah satu parameter
100 0,281 0,31783 4 yang sangat berpengaruh terhadap kinerja modul
Gambar 4 memperlihatkan hasil eksperimen TEG, semakin tinggi ∆T maka semakin baik kinerja
berupa grafik perbandingan temperatur sisi panas modul TEG sedangkan semakin kecil ∆T maka
seluruh titik lokasi pemasangan modul TEG 1 semakin rendah juga kinerja modul TEG. Pada pola
sampai dengan 4 terhadap variasi temperatur kerja variasi uji ini, nilai rata-rata tertinggi perbedaan
74
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
temperatur adalah 8.46oC yang terjadi di posisi temperatur modul TEG sedangkan semakin kecil
pemasangan modul TEG nomor 4. temperatur sumber panas yang diberikan maka
semakin rendah juga perbedaan temperaturnya.
10
9 15
8
7
ΔT (oC)
12
ΔT (oC)
6
5
9
4
3
6
2
185 190 195 200 205 210 215 220 225 230 235 240
Waktu (menit) 3
100
105
110
115
120
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
65
70
75
80
85
90
95
TEG 1 TEG 2 TEG 3 TEG 4
Waktu (menit)
Gambar 6. Grafik perbedaan temperatur (∆T) TEG 1 TEG 2 TEG 3 TEG 4
terhadap variasi temperatur kerja heater 75oC
Gambar 8. Grafik perbedaan temperatur (∆T)
Gambar 7 memperlihatkan grafik terhadap variasi temperatur kerja heater 100oC
perbandingan perbedaan temperatur (∆T) antara
sisi panas dan sisi dingin berdasarkan posisi Gambar 9 memperlihatkan grafik
pemasangan modul TEG terhadap variasi perbandingan tegangan listrik yang dihasilkan
temperatur kerja heater 85oC. Pada pola variasi uji modul TEG serta disusun secara seri terhadap
ini, nilai rata-rata tertinggi perbedaan temperatur variasi temperatur heater 100oC, 85oC dan 75oC.
adalah 10.01oC yang juga terjadi di posisi Nilai tertinggi tegangan listrik adalah 0.832 V atau
pemasangan modul TEG nomor 4. 832 mV pada variasi temperatur heater paling besar
100oC. Hal ini terjadi karena energi panas yang
diterima modul TEG jauh lebih besar dari pada
11 variasi temperatur heater yang lain. Gambar 11
10 adalah grafik perbandingan kuat arus secara seri,
9 nilai tertinggi kuat arusnya adalah 3.358 mA pada
8 variasi temperatur heater masuk ke cerobong
ΔT (oC)
75
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
0,850 120
Nilai paling tinggi daya listrik dihasilkan juga pada
posisi pemasangan modul TEG nomor 3 yaitu 0.35
0,800 100 mW pada variasi temperatur heater 100oC. Hal ini
Tegangan Listrik (V)
3,0 80
2,8
60
2,6
2,4 40 0,30 120
2,2
20 100
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
0,20
Waktu (menit)
60
Variasi temp. kerja heater Kuat arus listrik
0,15
40
Gambar 10. Perbandingan kuat arus secara seri
0,10
20
0,05 0
3,00 120 5 10 15 20 25 30 35 40 45
2,80 Waktu (menit)
100 Variasi temp. heater TEG 1
Variasi Temp. Heater (oC)
2,60
TEG 2 TEG 3
Daya listrik (mW)
2,40 TEG 4
80
2,20
2,00 60 Gambar 12. Perbandingan tegangan individual
1,80 modul TEG 1 s.d 4
40
1,60
1,40
20
1,20
1,00 0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
Waktu (menit)
Variasi temperatur heater Daya Listrik Modul TEG
76
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
28(4), 569–577.
https://doi.org/10.1134/S181023281904012X
Ding, L. C., Meyerheinrich, N., Tan, L., Rahaoui, K.,
Jain, R., & Akbarzadeh, A. (2017).
Thermoelectric Power Generation from Waste
Heat of Natural Gas Water Heater. Energy
Procedia, 110(December 2016), 32–37.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.03.101
Gomaa, M. R., Murtadha, T. K., Abu-jrai, A., Rezk,
H., Altarawneh, M. A., & Marashli, A. (2022).
Experimental Investigation on Waste Heat
Recovery from a Cement Factory to Enhance
Thermoelectric Generation. Sustainability,
Gambar 14. Perbandingan daya listrik individual 14(16), 10146.
modul TEG 1 s.d 4 https://doi.org/10.3390/su141610146
Gomaa, M. R., & Rezk, H. (2020). Passive cooling
system for enhancement the energy conversion
4. KESIMPULAN efficiency of thermo-electric generator. Energy
Reports, 6, 687–692.
Berdasarkan hasil penelitian panas sisa gas https://doi.org/10.1016/j.egyr.2020.11.149
buang HRSG menjadi energi listrik menggunakan 4 He, W., Zhang, G., Zhang, X., Ji, J., Li, G., & Zhao,
(empat) modul TEG dan heatsink yang dipasang X. (2015). Recent development and application
dengan posisi berbeda pada permukaan cerobong of thermoelectric generator and cooler. Applied
HRSG antara lain sisi bagian atas, tengah, bawah Energy, 143, 1–25.
cerobong. Produksi listrik tertinggi dihasilkan modul https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2014.12.075
TEG dengan sistem rangkaian seri adalah Kunt, M. A., & Gunes, H. (2020). Comparing the
tegangan dan daya listrik masing-masing 0.83 V recovery performance of different thermoelectric
dan 2.79 mW serta tingkat efektivitas posisi generator modules in an exhaust system of a
pemasangan modul TEG yang paling besar diesel engine both experimentally and
terhadap tegangan, kuat arus dan daya listrik yang theoretically. Proceedings of the Institution of
dihasilkan modul TEG adalah pemasangan modul Mechanical Engineers, Part D: Journal of
TEG pada sisi bawah cerobong HRSG dengan nilai Automobile Engineering, 234(1), 183–190.
tegangan 0.293 mV, kuat arus 1.19 mA dan daya https://doi.org/10.1177/0954407019837786
listrik 0.35 mW. Secara keseluruhan, jumlah Lashin, A., Turkestani, M. Al, & Sabry, M. (2020).
produksi listrik yang dihasilkan modul TEG belum Performance of a thermoelectric generator
terlalu tinggi, namun pemanfaatan konversi panas partially illuminated with highly concentrated
sisa gas buang HRSG menjadi energi listrik ini light. Energies, 13(14), 1–12.
dapat memperlihatkan salah satu alternatif aplikasi https://doi.org/10.3390/en13143627
green energy untuk menghasilkan energi listrik. Liu, J., Yadav, S., & Chul, S. (2022). Case Studies
in Thermal Engineering Performance of a
thermoelectric generator system for waste heat
DAFTAR PUSTAKA recovery utilizing plate fin heat sink in bronze
ingot casting industry. Case Studies in Thermal
Azharuddin, Dalom, I. R. S. (2013). Rancang Engineering, 38(July), 102340.
Bangun Alat Boiler Kondensor. Austenit, 5, 31– https://doi.org/10.1016/j.csite.2022.102340
36. Mirmanto, M., Tira, H. S., & Pabriansyah, A. (2020).
Balkrishan, Chand, S., Soni, A., Gupta, A., & Patel, Effect of motorcycle exhaust pipe temperature
N. K. (2016). A Review on Thermoelectric and electrical circuit on harvested dc power from
Cooler. IJIRST –International Journal for thermoelectric generators. Dinamika Teknik
Innovative Research in Science & Technology, Mesin, 10(1), 41.
2(11), 674–679. https://doi.org/10.29303/dtm.v10i1.319
(http://www.ijirst.org/articles/IJIRSTV2I11196.pdf) Quan, R., Li, T., Yue, Y., Chang, Y., & Tan, B.
Beni Kurniawan Saputra, M Ginting, S. W. (2016). (2020). Experimental study on a thermoelectric
Analisa Pengaruh Penggantian Material Tube generator for industrialwaste heat recovery
Terhadap Kecepatan , Suhu Dan Tekanan Pada based on a hexagonal heat exchanger.
Lube Oil Cooler Untuk Pendingin Compressor Energies, 13(12).
103 Di Pt Pusri. Jurnal Austenit, 8, 33–35. https://doi.org/10.3390/en13123137
Bensaada, M. (2019). Experimental Investigation of
Thermal E ff ect on the Characteristic Behavior
of Thermoelectric Generators : Applicable as a
Power Source for Low Earth Orbit Satellites.
77
AUSTENIT VOL.15 NO.2, OKTOBER 2023 ISSN : 2085-1286 E-ISSN : 2622-7649
SAM, H. (2021). Design and Modeling of a Carbon Tohidi, F., Ghazanfari Holagh, S., & Chitsaz, A.
Capturing Membrane for Integrated Gasification (2022). Thermoelectric Generators: A
Combined Cycle Power Plant. Austin Chemical comprehensive review of characteristics and
Engineering, 8(1), 0–11. applications. Applied Thermal Engineering,
https://doi.org/10.26420/austinchemeng.2021.1 201(PA), 117793.
084 https://doi.org/10.1016/j.applthermaleng.2021.1
17793
78