Bambang Hermani
Program Studi Teknik Mesin Konversi Energi Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan no 17 Cirebon
prigele2bang@gmail.com
ABSTRAK
Teknik pengukuran potensi sediaan panas pada bakar torak bahan bakar bakar gas alam
adalah bentuk kerugian dari siklus motor bakar pembakaran dalam yang berpotensi tak
termanfaatkan, atas proses pembakaran bahan bakar fosil. Dimana seluruh gas buang panas
dan panas air pendingin dilepas ke lingkungan, yang mana sediaan panas tersebut masih
relatip ekonomis untuk dimanfaatkan kembali sebagai sumber energi panas pada mesin
konversi energi, seperti, sistim pembangkit uap atau sistim pembangkit air panas, dan sistim
pemanas udara atau bagian dari sistim mesin penyejuk ruang.
Tehnik pengukuran pada alat akur skala indrustri menjadi dasar acuan digunakan dalam
tulisan kasus ini pada umumnya mempunyai riwayat sertifikat tera standard, yang akan
menampilkan data rekam operator, berupa parameter efesiensi motor pembakaran dalam dari
jenis motor bakar torak yang kemudian dikalkulasi dengan analisis termodinamika teknik
serta koreksi kalkulasi dengan persamaan-persamaan dasar energi aliran tunak dari volume
atur motor bakar torak.
Hasil yang akan dikehendaki adalah besarnya nilai pengembalian energi panas dalam gas
buang (Qexh), serta energi panas dari sistim pendingin (QW) dan sistim pelumasan (QO) dari
motor bakar torak siklus Otto berbahan bakar gas alam setel pembangkit listrik indrustri pada
daya terpasang 4 x 1005 kW.
uap gas buang, panas digunakan ulang dalam langkah terdapat satu siklus tidak berguna
ketel uap gas buang. atau tidak diperoleh konversi energi,
penyebab turunnya efesiensi pembakaran
2. Studi literatur dalam motor bakar torak.
Titik utama dalam penulisan ini, bersifat Rekayasa keinsinyuran untuk maksud
kaji teoristis, motor bakar torak siklus Otto tersebut telah kembangkan dan diterapkan
dengan bahan bakar gas alam set generator teknologi terpadu kombinasi daya dan panas
(Natural Gas reciprocating Engine dari tangkapan sisa - sisa gas buang yang
Generating Set), dengan pendekatan metode digunakan kembali menjadi sumber energi
rumusan teori termodinamika dan teori motor siap pakai. Seperti pada pembangkitan listrik
pembakaran dalam . terpadu ketel uap dimana energi listrik dan
Sebagai pemetaan kaji teoristis dilakukan energi uap dibangkitkan bersama seperti
dengan batasan dan ruang lingkup, analisis diperlihatkan pada tabel.1.berikut ini :
kajian studi literatur, sebagai bentuk tenik 1. Pembangkit uap & Penghematan per tahun
pengukuran cadangan sumber energi panas n Kapasitas Pembangkit Hemat
yang diperoleh dari pengeluaran siklus gas o Genset Uap bahan bakar
buang motor bakar torak setel generator (kVA) (kg/h) (t/h)*
listrik berbasis bahan bakar gas alam. 1 500 280 167
2 1000 575 342
2.1. Motor Bakar Torak Gas Alam 3 1250 760 452
Motor bakar torak gas alam termasuk
4 1450 850 506
kedalam motor pembakaran dalam, dari jenis
5 2270 1020 607
motor bakar torak pemantik listrik dengan
6 2.5 MW 1100 655
siklus empat langkah atau siklus otto,
7 3.0 MW 1250 744
berbahan bakar fosil gas alam. Daya
terpasang sebagai Generator Set Engine, 8 4.0 MW 1580 940
antara 0.5 MW sampai dengan 10 MW, 9 5.0 MW 2050 1220
pembangkit listrik mandiri pada industri 1 6.0 MW 2550 1518
proses, atau pada bagian utiliti gedung hotel, 0
supermarket atau bandara-bandara. Hampir 1 12.0 MW 4875 2900
seluruh motor pembakaran dalam jenis motor 1
*(eff=83% pada GCV dan 8000 h kerja)
bakar torak, dibuat diagram keseimbangan
panas (heat balance diagram),dalam taksiran Dari data tabel.1. [thermax@indo.net.id]
satuan energi berdaya guna pada suatu diperlihatkan bahwa kapsitas generator set
pembakaran motor bakar, kurang dari 40% engine pembangkit daya listrik 1250 kVA
energi panas yang dibangkitkan dari hasil lebih kurang setara 1005 ekW, daya motor
pembakaran bahan bakar di ruang bakar bakar torak, dimana cadangan energi panas
didalam silinder motor dapat dimanfaatkan gas buang yang dihasilkan dari pembakaran
ulang secara efektif sebagai daya guna yang bahan bakar HSD/LSD untuk bahan bakar
diubah ke daya keluaran poros.[1]. motor bakar torak Diesel 4 langkah atau
Prosentase besaran energi panas tertinggi pembakaran gas alam pada motor bakar torak
tidak berguna dari siklus motor bakar torak Otto 4 langkah berpotensi dimanfaatkan
empat langkah adalah di siklus pengeluaran ulang sebagai hasil daur ulang yang diubah
gas buang panas yang dipaksa keluar dari menjadi uap basah lewat konversi energi
siklus kelingkungan terbuka juga energi ketel uap penyerap panas sebesar 760 kg/h.
lewat sistim pendingin dan sebagian kecil Sesuatu yang dapat diperoleh untuk
diserap oli pelumas serta radiasi hawa panas dimanfaatkan ulang bilamana suatu faktor
kesekitarnya. Kaji penilaian efesiensi motor unjuk prestasi sediaan panas gas buang motor
bakar torak dapat dinaikan kembali dengan bakar torak dapat diketahui akan dimudahkan
pemanfaatan sisa gas buang panas dan air untuk rancangan sistim mesin peubah energi
pendingin motor sebagai pemanas air umpan penyerap panas lebih lanjut.
ketel, dimana dalam siklus motor empat
3
Usaha-usaha ini dapat kita gali lebih jauh kilang produksi untuk proses sebagai bentuk
dengan cara pengujian operasional harian untuk monitoring pemakaian daya listrik.
motor bakar torak gas alam setel generator Pengukuran komsumsi jumlah masa udara
listrik, bila mana tidak ada data spesifiakasi pembakaran dalam aliran pipa masuk (intake
teknik dari motor bakar, pada kilang utiliti manipool) ditambah jumlah bahan bakar gas
pembangkit listrik dan pembangkit uap. alam yang kemudian dibakar didalam ruang
bakar lima derajat sebelum TMA. Adalah
3. Teknik Pengukuran jumlah masa gas buang yang mengalir keluar
Teknik pengukuran dimaksudkan untuk ke pipa gas buang akan tetapi dalam satu hal,
memperoleh suatu parameter unjuk kerja alat ukur parameter komsumsi aliran masa
(performance) motor bakar torak gas alam 4 udara pembakaran pada umumnya tidak
langkah dilakukan cukup teliti hal umum tersedia pada kilang - kilang pembangkit
dilikungan industri setiap alat ukur pasti tenaga listrik utiliti indrustri mandiri. Untuk
mempunyai riwayat tera standard, pada alat- maksud tersebut penyelesaian dengan
alat ukur yang digunakan sesuai skala alat metoda pendekatan analisis thermo dinamika
ukur indrustri/kilang. Teknik pengkuran atau persamaan dasar unjuk kerja siklus otto,
utama terkait dengan nilai prestasi yang dan pendekatan rumusan dasar perpindahan
tersedia dalam aliran panas gas buang. Nilai - panas atau alat penukar kalor.
nilai pengukuran akan diperoleh parameter -
parameter fungsi analisis potensial besaran 3.1. Pengukuran rugi panas Siklus Otto
cadangan energi panas dalam gas buang, Maksimum tekanan dan temperatur pada
berupa data rekam dari hasil baca alat ukur. siklus otto terjadi di akhir proses volume
Pengukuran jumlah pemakaian gas alam tetap dimana panas dimasukan ke dalam
setara waktu operasi motor bakar torak set siklus (Qm). Untuk penentuan tekanan dan
generator listrik, (m3/h), dan alat ukur yang temperatur campuran udara bahan bakar
digunakan adalah meter gas alam yang (asumsi fluida kerja gas sempurna) pada
tersegel dari PN Gas Negara. kompresi isentropic, digunakan table A-17[2]
properties of air, Kenneth work, thermodynamic otto, panas diberikan pada volume tetap
4thNewYorkMcGraw1983). dibatasi 800 – 1200 kJ/kg, tekanan akhir
Kalkulasi suhu udara masuk silinder (0 -1). pembakaran dibatasi 8000 kPa, dan tekanan
T1=310 K kompresi tertinggi 1 : 8, karena berhubungan
Internal energy u1 = 221.25 kJ/kg dengan detonansi bahan bakar bensin dengan
Volume udara vr1 = 572.3 research octane number (RON) 88-99 adalah
Olah kompresi isentropis (1 – 2). mahal. Hal ini juga akan disulitkan dalam
vr2 = vr1/r → 572.3/13 =44.0 analisis unjuk kerja motor bakar torak
dan T2 = 350 K, u2 = 250.02 kJ/kg pembakaran dalam, juga untuk pendapatan
Olah panas masuk di volume tetap (2 – 3) jumlah sediaan panas dalam gas buang.
Panas masuk sistim Qin= 1200 kJ/kg Bahan bakar gas alam sangat cocok untuk
Qm = u3 – u2 motor bakar torak pembangkit listrik daya
dan u3= 1450.02 kJ/kg besar dengan kompresi tinggi, karena -
T3= 1775 K → vr3 = 4.161 gas alam dimiliki RON ≥ 100. Koreksi harus
Olah usaha/ekpansi gas idial (3 – 4) dilakukan agar diperoleh data unjuk kerja
vr4= r.vr3→54.093 sebenarnya dengan metoda pengujian mesin.
dan T4=755 K , u4=555.01 kJ/kg
pembuangan panas volume tetap (4 -1) 3.2. Pengukuran rugi panas balan energi
Qk = u4 –u1→333.76 kJ/kg Penyelesaian dalam permasalahan bidang
Sediaan panas gas buang Q=333.76 kJ/kg. keinsinyuran metode volume atur berisikan
Analisis udara standard metoda siklus beberapa energi alir sisi masuk dan energi
otto ideal, tekanan maksimum dalam siklus alir keluar pada tiap sisi keluar.
dibatasi sebesar, p3=8000 kPa (80x105 N/m2)
nilai; gas universal tetap R=8.314 kJ/kmol K,
perbandingan panas spesifik γ=Cp/Cv→1.4.
masa mole udara ; m=n.M (5)
mole udara diperoleh ; n=m/M→ 1/29
volume udara masuk silinder awal kompresi.
vr1=n.R.T1/p1→ 0.89 m3
Olah kompresi isentropis (1 – 2).
p2=p1.r γ→ 4352 kPa
volume ruang bakar, vr2=vr1/r→0.068 m3
T2={[p2 .vr2].T1}/[p1 .vr1]→864.85 K. Gambar.3.Skema volume atur motor bakar
Olah panas masuk di volume tetap (2 – 3) torak gas alam, dan alir energi.
vr3= vr2→0.068 m3 Pada persamaan energi aliran tunak maka
tekanan akhir pembakaran p3=8000 kPa. hubungan antara nilai - nilai besaran
Suhu pembakaran T3=[ p3/p2].T2→1589.74 K diperoleh balan energi dalam motor bakar
Olah usaha/ekpansi gas idial (3 – 4) torak biasanya diberikan dengan persamaan
vr4 = vr1→0.89 m3 umum seperti berikut :
p4 = p3.(1/r) γ →220.58 kPa H1 =PS + (H2-H3) + Q1 + Q2 (8)
T4= T1.(p4/ p1) →569.83 K lambang pada ruas kanan dari persamaan
Satuan panas diberikan ke siklus balan energi diberikan dalam persamaan
Q=Cv.(ΔT) (6) berikut ini ;
Cv= R/{M.[γ-1]} (7) H1= LHV.ρf..v / 3600 (W)
Cv=8.314/{29.[1.4-1]}→0.72 kj/kgK H3= ma.Cp.Ta (W)
LHV . ρ f . v
Panas diberikan Qm=Cv.[1589.74 – 864.85]
Qm=521.92 kJ
H2= ma. Cp.Texh+[ 3600 ] (W)
Panas dikeluarkan/panas gas buang Q1= 4187.mw.(T2-T1) (W)
Qk=Cv[569.83 – 310] Q2= rugi panas konveksi & radiasi
Qk=187.07 kJ.
Dari dua metoda perumusan dasar siklus 3.3. Komsumsi udara pembakaran
ideal otto, dapat ditarik pendapat siklus ideal
5
Udara adalah fluida kerja motor bakar motor bakar torak dua langkah K=1 dan
torak pembakaran dalam dan fungsi bahan motor bakar torak empat langkah K=2.
bakar sebagai sumber energi panas yang Untuk pengaturan awal ukuaran orifice
dimasukan kedalam siklus. Metoda standar dimanabesaran ηV, tertuju pada perbandingan
dibicarakan dalam dampak perhitungan volume udara langkah isap per langkah kerja
kondisi pengisian udara kedalam silinder dalam volume silinder, diasumsikan sebesar
sepertinya sulit dan rumit diterapkan dan 0.8 untuk langkah isap alami dan 2.5 untuk
paling banyak untuk koreksi daya keluaran motor dengan pengisian lebih/supercharger.
motor. Metoda pendekatan persamaan gas Data persilinder volume motor bakar torak
perfik Charles Boyle, dengan asumsi volume gas alam siklus 4 langkah ada sebesar 4.3
udara masuk dari TMA ke TMB per satu liter, pada putaran generator 1500 rpm
silinder. dengan sistim pengisian udara supercharger.
PV=mRT (9)
masa udara per silinder per siklus. 0.0043 x 1500
Va=2.5 . → 0.134
Ps . Va Ps [Vd+Vc ] 2 x 60
ma= → [kg]
R .Ta R .Ta [m3/s].
dimana, Dari tabel.2, diperoleh lubang orifice yang
Vd=Volume silinder [m3] cocok 70 [mm] dan ṁ=0.160 [kg/s].
Vc=Volume ruang bakar [m3] Tabel.2. kalkulasi pendekatan laju aliran
R = 8.314 kJ/kmol K udara pada ukuran lubang orifice10 – 150mm
Ts =suhu udara di silinder [K]
Ps= tekanan udara di silinder [N/m2] Orifice [mm] Q [m3/s] ṁ [kg/s]
Pengukuran komsumsi udara dengan 10 0.002 0.002
kotak udara, suatu metode sederhana pada 20 0.008 0.009
pengkuran jumlah masa aliran udara terisap 50 0.048 0.057
lewati ukuran lubang orifice & tekanan turun 100 0.19 0.23
disisi keluar lubang orifice yakni cara mudah 150 0.43 0.5
cukup bagus dengan penurunan dibatasi tidak h=100 mmH2O, Ta=293(20OC),pa=1 bar.*[3]hal;259
lebih sekitar 125 mmH2O [kolom air].
Debit aliran udara 3.4 Perbandingan Udara bahan Bakar
Fasilitas alat ukur volume bahan bakar gas
h. Ta
(10)
Q=0,1864Cd.d2.
√ pa
[m3/s] atau minyak pada enjinering utiliti satu hal
pasti terpasang dalam satu pilihan intalasi
genset dimana hasil pengukuran dijadikan
Dimana h=mmH2O, aliran masa udara data laporan harian operator dan terhubung
ṁ=ρ.Q → pa.Q / r.Ta (11) dengan pemakaian bahan bakar pada
h. Ta
Subtitusi ṁ=64,94 Cd.d2.
√ pa
Parameter Cd=0.6, d=0.05 m, h=100 mmH2O
umumnya. Perbandingan bahan bakar udara
untuk pembakaran didalam motor bakar torak
selalu ikuti perbandingan Stoichiometric
Ta=293 K (20oC), pa=1 bar, diperoleh : air/fuel ratio A/F= 16:1, perbandingan ini
Q=0,0479 m3/s, ṁ=0,0569 kg/s.(tabel.2). tidak berlaku selama motor bakar torak
Cara diatas sulit dan tidak mungkin beroperasi berubah-ubah sesuai dengan
dipasang pada fasilitas GeneratorSetEngine, tingkat keadaan beban keluaran listrik,
fasilitas ini hanya pada Lab pengujian mesin. artinya ketika beban normal perbandingan
Metode pendekatan persamaan effesiensi akan tetap, dan apabila terdapat kenaikan
volumetrik maka nilai komsumsi udara beban fluktuatif terjadi penambahan bahan
pembakaran dapat dikalkulasi berikut : bakar, hal ini bertujuan untuk stabilitasi daya
60 K va keluaran dan pada kondisi ini campuran
ηV = (12)
n . Vs udara bahan bakar adalah campuran gemuk
maka keadaan ini terdapat perbedaan data
Vs . n komsumsi bahan bakar terpakai nyata dengan
Va = ηV . (m3/s)
K .60 data hasil pengujian laboratorium mesin.
6
{( ṁC x Cp( mean) c x (Tc o )– Tc i)} suatu efesiensi kerja atau performansi
mH = dari mesin – mesin konversi energi
{¿ ¿
sebagai pembangkit listrik mandiri.
mH =
{ ( 0.97 x 4.779 ) } x { ( 468 – 376 ) }
2. Kanjian kasus pemanfaatan ulang
{¿ ¿ energi panas yang dibawa keluar oleh
= 0.17 kg/s gas buang akan menjadi keharusan
Daya perpindahan Bahang gas buang : untuk penghematan pengunaan bahan
QH = 0.17 x 6.230 x 400 = 426.5 kW bakar fosil yang semakin mahal dan
kajian kasus tersebut harus konsisten
kalkulasi massa uap melalui persamaan: digalakkan disemua sektor indrsutri
QH
mC = yang mengunakan sejumlah besar
Cp(mean) c ΔTc energi dalam proses produksinya.
mC = 426.5 / [4.779 x 92] 3. Pendekatan kajian kasus enginering
= 0.97 kg/s dengan berbagai teori terkait atau
Periksa kalkulasi produksi uap jenuh kajian emperis sangat berguna
BCap = (0.97x3600)/1000 = 3.492 t/h sebagai emecah kasus yang berkaitan
Daya perpindahan Bahang gas buang ke uap dengan teknologi keinsinyuran pada
QC = mC Cp (mean) C ( TCo – TCi ) bidang indrustri yang mengunakan
Qc = 0.97 x 4.779 x 92 mesin – mesin thermal.
= 426.5 kW
Masa air ketel uap dikalkulasi berikut ini : Kesimpulan :
mC = 2342 / {4.779 x 92} 1. Kajian studi literatur merupakan jalan
= 5.33 kg/s keluar untuk suatu permasalahan
Daya perpindahan bahang gas buang ke air enginering dan terapannya.
Qc = 5.33 x 4.19 x 92 2. Kalibrasi/tera perangkat ukur menjadi
= 2139.4 kW keharusan untuk dilakukan, karena
Melalui pernyataan reaksi kimia bahwa hasil akhir yang terbaik sangat
massa sebelum reaksi dan sesudah reaksi tergantung pada perangkat ukur.
adalah sama, maka energi panas yang dibawa
gas asap buang suatu motor bakar torak dapat
diketahui langsung atas dasar data volume
silinder motor juga dimana temperatur massa 6.Daftar Pustaka
campuran udara + udara masuk lebih kurang
40 OC dan temperatur gas buang dapat dikur [1].Thermodynamics. Yunus A. Cengel. Michael A.
melalaui alat thermometer pada kebanyakan Boles.Mc Graw Hill.
pencatatan berkisar min 450OC dan maks 500 [2]. Internal Combustion Engine Fundament Jhon B.
– 600 O C dengan persaman dibawah ini daya Heywood. Mc Graw Hill.
perpindahan panas gas buang motor juga [3].EngineTesting: theory and practice. AJ.Martyr and
diperoleh mendekati dimana volume massa M A .Plint plublished by Elsevier Ltd third edition
campuaran udara + bahan bakar setara 2007.
dengan volume gas buang siklus motor bakar [4]. CATEPILAR 3500 Engine specifications
torak maka timbangan masa gas buang dapat Product Information Model Views & manual
dihitung dengan persamaan sebagai berikut : [5]. Exhaust Gas Boiler, JARNFORSEN INT
Vol(isi silider ) . ρ (gasbuang panas ) d.o.o Biro Celje UL. XIV.SI-3000 Celje Slovenia.
m= kg/s
per satuan detik [6]. Heat Exchanger, selection, rating, and, thermal
QH = [ m Cp (mean)] H ΔTH W design ,Sadik K, Hongtan L 2nd edition crc press.