Anda di halaman 1dari 8

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

CARA KERJA SIRKUIT KELISTRIKAN AC

Gambar 4. Rangkaian kelistrikan AC

Cara kerja sirkuit kelistrikan AC

Pada saat kunci kontak dan saklar blower pada posisi ON, arus mengalir ke
kumparan relai pemanas dan mengaktifkan relai pemanas. Jika saklar AC diposisikan
pada posisi ON, arus dari baterai mengalir ke pemutus sirkuit, relai pemanas, motor
blower dan menuju massa. Saat ini motor blower menghisap udara masuk dan
menghembuskannnya ke evaporator. Pada saat yang sama arus juga mengalir ke AC
amplifier dan membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai magnetic clutch
sehingga relai kopling magnet bekerja. Arus dari baterai selanjutnya mengalir ke relai
kopling magnet, sensor temperatur refrigeran, kopling magnet dan menuju massa.
Kopling magnet bekerja dan kompresor berputar. Sensor temperatur refrigeran bekerja
o
pada posisi ON jika temperatur refrigeran kurang 180 . Lamanya AC amplifier
membentuk rangkaian massa untuk relai kopling magnet tergantung dari masukan
sinyal putaran mesin, suhu evaporator dan tekanan refrigeran (dual pressure switch).

Pada saat mesin hidup pada putaran idle, mesin akan mati jika magnetic
clutch diaktifkan karena adanya kenaikan beban utnuk memutarkan kompresor. Oleh
karena itu, pada kendaraan dengan sistem pengkondisian udara biasanya dilengkapi
dengan peralatan idle up untuk menaikkan putaran mesin saat magnetic clutch
bekerja. Peralatan idle up yang dipakai tergantung tipe mesin dan sistem bahan bakar.

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Mesin dengan sistem bahan bakar menggunakan karburator atau EFI memakai VSV
(vacuum switching valve) yaitu katup yang akan mengaktifkan saklar dengan prinsip
adanya kevakuman.

Gambar 5. Rangkaian menaikkan putaran idle pada sistem karburator

Pada kendaraan dengan sistem bahan bahan bakar injeksi (EFI) digunakan
VSV dan diafragma untuk melewatkan udara melalui surge tank. Jumlah udara yang
masuk akan diiinformasikan oleh meter pengukur aliran udara kepada EFI ECU agar
menambah bahan bakar yang diinjeksikan oleh injektor sehingga putaran mesin
bertambah.

Gambar 6. Rangkaian menaikkan putaran idle pada sistem EFI

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

14.5. Pemeliharaan Sistem AC


Sebelum mengisi refrigeran, perlu dipastikan apakah jumlah refrigeran cukup
atau tidak. Bila kurang, periksa apakah terjadi kebocoran pada bagian-bagian atau
sambungan sistem AC.

Gambar 7. Pemeliharaan sistem AC

Cara untuk melakukan pengisian refrigeran pada sistem AC:


a. Periksa jumlah pengisian refrigeran
Periksa jumlah pengisian refrigeran dan adanya kebocoran gas.
b. Refrigeran yang telah dipulihkan
Pulihkan refrigeran AC dengan mesin pemulih refrigeran.
c. Lepas dan pasang kompresor AC
Dengan cara melepas drive belt, lepas dan pasang kompresor AC.
d. Isi refrigeran

14.5.1. Periksa jumlah pengisian refrigeran


Pemeriksaan jumlah refrigeran dilakukan pada kondisi berikut:
a. Mesin berputar pada 1500 rpm
b. Saklar kontrol kecepatan blower pada posisi "HI"
c. Saklar AC pada posisi "ON"
d. Selektor temperatur pada posisi "MAX COOL"
e. Semua pintu terbuka penuh

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Gambar 14.48. Mengkondisikan kendaraan saat pemeriksaan jumlah refrigeran

Pemeriksaan dengan kaca periksa


Biasanya, sejumlah besar gelembung yang terlihat melalui kaca periksa
menunjukkan bahwa jumlah refrigeran tidak memadai. Bila terlihat sedikit gelembung
atau hampir tidak ada maka jumlahnya tepat. Gelembung yang tidak terlihat berarti
jumlah refrigeran kosong atau kelebihan refrigeran.

Gambar 14.49. Pemeriksaan jumlah refrigeran melalui kaca periksa

Pemeriksaan dengan set pengukur manometer


a. Hubungkan pengukur manometer.
b. Hubungkan selang hanya pada sisi kanan dan kiri saja. Hindari pemasangan pada
bagian tengah manometer.

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Gambar 14.50. Memeriksa jumlah refrigeran dengan menggunakan manometer

Gambar 14.51. Pengaturan pembukaan katup tekanan rendah dan tinggi

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

c. Tutup katup sisi tekanan rendah dan katup sisi tekanan tinggi pengukur manometer
sepenuhnya.

Gambar 14.52. Menutup kedua katup

d. Hubungkan satu ujung slang pengisian ke pengukur manometer dan ujung yang
satu lagi ke katup servis pada sisi kendaraan.
• Slang biru → Sisi tekanan rendah
• Slang merah → Sisi tekanan tinggi
• Untuk mengencangkan persambungan harus menggunakan tangan
• Bila persambungan selang pengisian jika rusak
• Selang tidak dapat dipertukarkan satu sama lain pada sisi yang berlawanan
karena ukuran persambungan berbeda-beda
• Penyambungan selang ke katup servis pastikan sampai berbunyi klik

Gambar 14.53. Memasang selang pengukur manometer

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

e. Hidupkan mesin dan periksa tekanan yang ditunjukkan oleh pengukur manometer
saat AC bekerja.
Tekanan spesifikasi: 2
Sisi tekanan rendah : 0.15-0.25 MPa (1.5-2.5 kgf/cm , 21-36 psi)
2
Sisi tekanan tinggi : 1.37-1.57 MPa (14-16 kgf/cm , 199-228 psi)
Penunjukan tekanan pada pengukur manometer dapat dipengaruhi temperatur
udara luar sehingga memberikan hasil yang sedikit berbeda.

Gambar 14.54. Penunjukan tekanan pengukur manometer

Pemeriksaan kebocoran gas


Pemeriksaan kebocoran gas dilakukan menggunakan tester kebocoran.
Lokasi-lokasi utama yang harus diperiksa dengan tester kebocoran gas adalah
sebagai berikut:
a. Blower e. Receiver/dryer
b. Kompresor AC f. Selang penguras
c. Kondenser g. Bagian persambungan pipa
d. Evaporator h. EPR (dengan Evaporator Pressure Regulator)

Gambar 14.55. Lokasi pemeriksaan kebocoran gas refrigeran

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo


Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan

Periksa kebocoran refrigeran dengan memperhatikan kedipan lampu dan


suara dari tester kebocoran. Pada saat mendekati lokasi kebocoran maka frekuensi
kedipan lampu dan suara menjadi semakin cepat. Sensifitas dapat disetel untuk
mengenali kebocoran kecil.

Gambar 14.56. Tester kebocoran gas

Prosedur pemeriksaan kebocoran


a. Lakukan pemeriksaan dengan mesin dalam keadaan mati.
b. Letakkan tester pada sisi bawah pipa dan gerakkan perlahan-lahan secara
melingkar. Hal ini dikarenakan refrigeran sedikit lebih berat daripada udara.
c. Berikan sedikit getaran pada pipa saat melakukan pemeriksaan.

SMK Ma’arif 1 Nanggulan KAbupaten Kulon Progo

Anda mungkin juga menyukai