Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

SISTEM PEMOMPAAN

DOSEN PENGAMPU;
MEIRY FRID DWI YANSI,ST.,MT

DISUSUN OLEH:
NAMA:ANJU SIHOMBING
NIM:213020504031

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa yang maha pengasih dan maha penyanyang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmatNya kepada
penulis, sehingga penulis dapat merangkum penyusunan makalah mata kuliah Sistem Penyaliran
Tambang dengan judul ”Makalah Sistem Pemompaan” tepat pada waktunya.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.

Palangka Raya, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER……………………………………………………………………………………………
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….
1.Jenis-Jenis Pompa……………………………………………………………………………….
2.Hukum
Pompa……………………………………………………………………………….......
3.Sistem Pemompaan……………………………………………………………………………...
4.Perhitungan Kebutuhan Pompa………………………………………………………………..
1.JENIS-JENIS POMPA
Air yang berada dalam sump merupakan air yang berasal dari penambangan. Meski begitu, air
ini juga merupakan campuran dari air hujan. Untuk air dari penambangan berasal dari tiap
penggalian yang akhirnya mengeluarkan air tanah.Air tersebut pun dikumpulkan di tampungan
sump dan nantinya akan dialirkan ke bagian sungai.
Berikut jenis-jenis pompa yang digunakan dalam penyaliran pertambangan;
1. Pompa Tambang Non Submersible
Jenis pompa tambang non submersible adalah pompa yang berada di atas ponton atau daratan.
Pompa ini memiliki kapasitas yang lebih tinggi karena dapat memindahkan air dari debit yang
lebih besar.Tak hanya itu, pompa tambang non submersible juga bisa digerakkan menggunakan
dua tenaga, yaitu elektrik dan solar.
2. Pompa Tambang Submersible
Pompa tambang submersible merupakan lawan dari pompa non submersible. Penambang secara
umum juga memerlukan jenis pompa ini untuk melaksanakan dewatering. Seperti namanya, jenis
pompa yang satu ini bekerja dengan dimasukkan ke dalam air.Kapasitas daya yang tersedia oleh
pompa ini umumnya lebih rendah dibandingkan pompa non submersible. Pompa ini bekerja
setelah penggalian tambang yang menghasilkan air, kemudian alirannya pun dialihkan. Sebelum
mengalirkan air dengan pompa ini, perlu dipastikan bahwa air harus memiliki PH yang rendah,
berkisar 3 hingga 5.
3. Pompa Submersible Listrik dan Hidrolik
Alat penggerak pompa tambang submersible, yaitu alat dengan tipe elektrik. Untuk pompa
submersible listrik dan hidrolik, ujungnya secara umum memerlukan tingkat perendaman yang
berbeda-beda. Sementara itu, power pack membutuhkan ruang yang rata dan luas di darat.
Pompa submersible listrik dapat menangani volume yang besar atau head yang signifikan, hanya
saja terbatas pada penanganan padatan yang lebih kecil pada head yang lebih tinggi.
Jenis pompa ini harus dipasang secara semi permanen, jarang dipindahkan, dan dirawat oleh
teknisi atau teknisi listrik bersertifikasi ahli.Dalam kebanyakan kasus, pompa submersible listrik
(seperti turbin vertikal) dijalankan pada kecepatan yang sangat tinggi. Sementara itu, head yang
diperlukan dapat dicapai pada kecepatan kira-kira 3.600-rpm.Hal ini menimbulkan potensi
keausan dari pemompaan air yang mengandung lumpur pada kecepatan tinggi, sehingga
mengurangi masa pakai pompa. Meskipun lapisan karet pada suku cadang aus dapat menjadi
solusi, tetapi bukanlah solusi jangka panjang dibandingkan dengan pelat aus yang diperkeras
pada pompa ini.
4. Trash Pumps atau Pompa Sampah
Pompa sampah biasanya portabel dan dapat menangani air yang padat, sehingga pompa ini ideal
untuk aplikasi dewatering. Jenis ini juga dapat dijalankan dengan bahan solar, bensin, atau listrik
tergantung pada kebutuhan Anda. Pompa sampah dirancang dengan urat impeller yang lebih
dalam dan bukaan pelepasan yang lebih besar. Hal ini memungkinkannya untuk memindahkan
cairan yang mengandung padatan yang biasanya justru menyumbat pompa standar lain. Pompa
sampah bahkan dapat melakukan aplikasi dengan kecepatan yang lebih tinggi.
Keuntungan utama dari pompa sampah dalam aplikasi dewatering, yaitu kecepatan yang bisa
disesuaikan serta aliran dan tekanan debit yang lebih tinggi.Pompa ini pun mudah digunakan dan
dirawat karena komponen yang lebih sedikit dibandingkan pompa lainnya.Meski begitu, pompa
sampah juga memiliki kekurangan, kapasitas bahan bakarnya terbatas sehingga harus dipantau
dan diisi lebih sering.
5. Pompa End-Suction
Pompa yang satu ini merupakan jenis pompa sentrifugal paling umum dan banyak tersedia dalam
berbagai ukuran, bahan, dan konstruksi yang sesuai dengan berbagai pengaplikasian.
Pompa end-suction memiliki selubung dengan penghisap di salah satu ujungnya, debit keluar
dari atas. Mereka ditempatkan di permukaan dengan pipa hisap panjang yang perlu diturunkan ke
dalam air.
Keuntungan menggunakan pompa End-Suction yaitu sebagai berikut;
1.Sangat cocok untuk mentransfer cairan dengan volume besar.
2.Desain yang sederhana membuat pompa tidak memerlukan katup atau piston dan bagian yang
bergerak.
3.Pompa yang dirancang dengan kompak hanya membutuhkan ruang yang relatif kecil.

Sementara itu, berikut juga kerugian menggunakan pompa end-suction:


1.Kebocoran kecil vakum yang mencegah pompa dari priming yang sempurna. Hal ini dapat
menyebabkan pompa terus-menerus menarik udara dari kebocoran alih-alih udara di saluran
hisap, sehingga siklus priming tidak pernah selesai.
2.Waktu priming dapat dipengaruhi oleh diameter dan panjang selang hisap atau pipa karena
volume udara yang perlu dikeluarkan. Semakin lama waktu yang dibutuhkan pompa untuk
melakukan priming, semakin banyak panas yang ditambahkan ke cairan. Hal ini selanjutnya akan
memperpanjang waktu priming.

2.HUKUM POMPA
3.SISTEM PEMOMPAAN
Sistem pemasangan pompa terbagi menjadi tiga macam yaitu;
1. Sistem rangkaian pemompaan dengan satu unit pompa (Tunggal)
Metode ini merupakan salah satu rangkaian dalam sistem pemommpaan pada dewatering
pump yang mana mesin pompa yang digunakan adalah berjumlah satu.
2. Sistem rangkaian pemompaan seri
Sistem seri merupakan dasar pompa multi tingkat (multi stage pump), dimana debit dari
pompa pertama (tingkat pertama) dikirim ke pipa hisap pompa kedua dan seterusnya.
Debit yang sama mengwakili masing-masing pompa menerima tekanan perkuatan (boost)
pompa berikutnya.
3. Sistem rangkaian pompa pararel
Stasiun pompa sering terdiri dari beberapa pompa yang dipasang secara pararel. Dalam
susunan ini pompa dapat dioperasikan secara individual atau bersama-sama. Tujuan dari
pemasangan pompa pararel adalah untuk membuang air dengan debit yang bervariasi.
Hal ini sering dialami dalam drainase dimana pada saat debit puncak jumlah air yang
harus dibuang sangat besar ,semtara pada kondisi normal jauh lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai