Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM METROLOGI

TERAPAN POMPA HIDRAM

Disusun Oleh :
- Kurnianto Agung Purnama (195214064)
- Stevanus Nurma Indramawan (195214066)
- - Johans Paulen (195214065)

TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan sesuatu yang sangatdibutuhkan dalamkehidupan mahluk hidup.
Selain untuk pengembangan fiskologis mahluk hidup air juga menjadi input bagi berbagai upaya
atau kegiatan mahluk hidup dalam rangka menghasilkan sesuatu untuk melangsungkan hidupnya.
Oleh karena itu air harus tersedia kapan pun dan dimana pun dalam jumlah, waktu , danmutu yang
memadai. Masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan energy listrik akan susah untuk
memindahkan air dari tempat rendah ketempat yang lebih tinggi. Salah satu cara yang digunakan
adalah dengan menggunakan pompa hidram. Yang energinya berasal dari tekanan dan hantaman
air yang masuk kedalam pompa melaui pipa. Popa hydraulic ram merupakan suatu solusi karena
tidak menggunakan energi dari bahan bakar dengan harga yang murah dan udah dibuat pompa
hiraulic ram ini juga bisa bekerja 24 jam sehari
Pompa hidram atau hidraulic ram adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengalirkan
air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara automatic dengan menggunakan
energi dari air itu sendiri.
Pompa hidram ini sangat sederhana dan banayk diguanakan oleh masyarakat pada kondisi yang
sesuai dengan syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk operasinya. Pinsip kerja pompa hidram
ini adalah dengan melipatgandakan pukulan air air pada pompa sehingga menyebabkan perubahan
energy kinetic menjadi dinamik yang menyebabkan terjadinya palu air ( water hammer ) dan terjadi
tekanaan tinggi didalam pompa. Water hammer air adalah hentakan atau gelombang air yang
disebabkan oleh energy kinetic dalam gerakkannya ketika arah air ini dihentikan atau dirubah secra
tiba-tiba. Tekanan dinamik diteruskan kedalam tabung udara yang berfungsi sebagai penguat
tekanan air dan memaksa air naik ke pipa penghantar. Pompa hydraulic ram bekerja berdasarkan
prinsip palu air. Penutupan katup limbah menyebabkan aliran air seperti dihentikan secara tiba-
tiba sehingga terjadi perubahan bentuk energi. Pompa hidram hanya dapat digunakan pada aliran
air yang memiliki kemiringan, sebab pompa ini memerlukan energi terjunan air dengan ketinggian
lebih besar atau sama dengan satu meter yang masuk melalui pompa. Air mengalir melalui pimpa
penggerak kedalam pompa dan keluar melaui katup limbah yang terbuka. Pada kecepatan alir yang
mencukupi katup ini akan menutup dengan sanagat cepat, akibatnya tekanan yang tinggi akan
terjadi didalam pompa, selanjutnya air hanya dapat keluar lewat katup tekan kedalam tabung udara
serta mengkompresi udara yang ada didalam tabung sampai kecepatan aliran menjadi nol. Udara
yang telah dikompresi tadi akan menekan air kedalam tabung air tersebut kedalam pipa penyalur.
Akan tetapipopa hidram tidak dapat memompa semua air yang masuk, sebagian air masuk dan
sebagian lagi keluar melalui katup limbah.

1.2 Tujuan
Ada beberapa tujuan dibuatnya makalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
Agar mahasiswa dapat memahami manfaat dari pompa hidram, dapat mengerti cara
pengaplikasian pompa hidram dalam kehidupan sehari-hari.
2.1 Cara Kerja Pompa Hidram
Cara kerja pompa hidram adalah dimulai dari air yang turun melalui reseivoir melalui pipa
dengan kekuatan tertentu masuk kedalam pompa, karena katup limbah yang berada dalam pompa
pada awalnya terbuka maka gerakkan air yang keluar dari reseivoir tadi terpancing untuk melalui
katup limbah. Dengan air yang mengalir dari reseivoir yang mengalir terus menerus maka tekanan
dalam rumah pompa akan meningkat, sehingga katup limbah akan tertutup. Hal ini akan
menyebabkan katup hantar terbuka akibat dari tekanan air di rumah pompa sehingga aisr akan naik
melaui pipa hantar, selanjunya air yang bertekanan ini akan menekan udara yang berada dalam
tabung udara. Karena udara bersifat compressible maka volume udara akan mengecil akibat
tekanan air. Pada saat aliran dari rumah pompa sudah mengecil maka udara akan menekan air ke
pipa discharge dan juga akan menekan katup hantar sehingga tertutup. Karena berat katup limbah
maka katup limbah akan terbuka sehingga air mengalir melaui katup limbah. Pompa hidram tidak
menggunakan sumber energi dari luar untuk bekerja melainkan menggunakan energy dari air itu
sendiri sperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, karena itu masuknya air kedalam
pompa harus continue.
Beberapa penelitian tentang berbagai rancangan dan performansi pompa hidram telah
dilakukan. Namun penelitian tersebut belum mengkaji peningkatan yang terjadi akibat fenomena
palu air, padahal pompa hiram bekerja berdasarkan mekanisme palu air yang terjadi, disamping
untuk mendapatkan aliran pompa yang kontinueta tabung udara juga berfungsi untuk mengurangi
daya yang ada pada pompa.
2.2 Karakteristik Pompa Hidram
Karakteristik dari pompa hidrolik yang bekerja pada dimana jarak antara lubang dan katup
limbah konstan. Tinggi vertical tangki pemasukkan ( supply head ) tetap sedang tinggi pemompaa
berubah-ubah, ternyata bahwa jumlah katup limbah tiap menit bertambah pada setiap penambahan
tinggi pemompaan.
2.3 Rancangan konstruksi Pompa Hidrolik Ram
Hydraulic ram yang ada telah dirancang kembali dan diperbaiki berdasarkan pengalaman
yang diperoleh di lapang sampai ram dapat bekerja baik pada semua keadaan dengan pemeliharaan
minimum. Hydraulic ram dibuat dari bahan cor besi yang kuat, sehingga terdapat ram yang dapat
bekeja sampai seratus tahun. Di Jawa Barat ada beberapa pompa hidrolik yang masih beroperasi
dan dibuat sebelum perang dunia kedua. Hidrolik ram yang bersal dari ITDG, yang dibicarakan
disini adalah ram yang dibuat dari besi-besi cordan sambungan pipa yang masih banyak dikalangan
bebas dengan ukuran dua inchi. Penetuan ukuran ram umumnya ditentukan berdasarkan ukuran
diameter dalam pipa pemasukkan. Bebrapa pbrik membuat pompa hirolik ram menetukan ukuran
ram berdasarkan ukuran diameter dalam dari pipa pemasukkan tersebut.
1. Katup limbah ( waste valve )
Katup limbah merupakan bagian yang sangat penting pada hidrolik ram dan harus
dirancang dengan baik, sehingga berat dan gerakkannya dapat disesuaikan. Beberapa jenis katup
limbah telah dikembangkan secara umum. Katup limbah dengan tegangan yang kuat dan jarak
antara lubang katup dengan karet katup cukup jauh. Memungkinkan kecepatan air dalam pipa
pemasukkan lebih besar, sehingga pada saat katup limbah meutup terjadi energy tekanan yang
besar dan menyebabkan timbulnya efek palu air. Katup limbah yang ringan dan gerakkannya
pendek akan memberikan pukulan atau denyutan yang lebih cepat sehingga akan menyebabkan
hasil pemompaan tinggi besar daripada pemopmpaan rendah. Penelitian mengenai bentuk dari
katup limbah masih kurang, tetapi pada saat ini jenis katup kerdam sederhana kelihatannya bekerja
cukup baik. Beberapa model hidrrolik ram sudah menggunakan jenis katup kerdam yang
dilengkapi dengan per, tetapi belum diketahui pakah hal tersebut meningkatkan efisiensi ram, yang
jelas ini menghindari pemakaian “ sliding bearing “ yang harus diganti bila aus.
2. Katup pengantar ( Delivery valve )a
Katup pengantar harus memiliki lubang yang besar sehingga memungkinkan air yang
dipompa memasuki ruang udara tanpa hambatan pada aliran. Katup ini dapat dibuat dengan bentuk
dengan sederhana yang dinamakan katup searah ( non return ), katup ini dibuat dengan karet kaku
dan bekerja seperti pada katup kerdam.
3. Ruang udara ( Air chamber )
Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk memampatkan udara dan menahan
tegangan tekanan ( preasure pulse ) dari siklus ram, memungkinkan aliran ini secara tetap melalui
pipa penghantar dan kehilangan tenaga karena gesekan diperkecil. Jika ruang udara berisi air ram
akan bergetar keras dan dapat mengakibatkan ruang udara pecah. Jika hal ini terjadi ram harus
dihentikan dengan segera, beberapa ahli menyarankan bahwa volume ruang udara harus sama
dengan volume air dalam pipa pengantar. Pada pipa pengantar yang panjang hal ini akan
membutuhkan ruang udara yang terlalu besra untuk itu sebaiknya dirancang ruangan udara dengan
ukursn kecil.
4. Katup udara ( Air valve )
Udara yang disimpan dalam ruang udara dihisap perlahan-lahan oleh turbulensi air yang
masuk melalui katup penghantar dan hilang kedalam pipa pengantar. Udara ini harus diganti
dengan udara baru melaui katup udara. Katup udara harus disesuaikan sehingga mengeluarkan
semprotan air yang kecil setiap terjadinya denyut kompresi. Jika katup udara terbuka terlalu besar
maka ruang udara akan terisi dengan udara dan ram akan memompa udara. Jika katup kurang
terbuka sehungga memungkinkan masuknya udara yang cukup banyak maka ram akan begetar.
Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperhatikan lubang udara.
5. Pipa pengantar ( Delivery Vive )
Hidrolik ram dapat memompa air pada ketinggian air yang cukup tinggi. Dengan
menggunakan pipa pengantar yang panjang akan menyebabkan ram harus mengatasi gesekan
antara air dengan dinding pipa. Pipa pengantar dapat dibuat dari bahan apapun, termasuk pipa
plastic tetapidengan syarat pipa tersebut dapat menahan tekanan air.
Pompa hidrolik ram atau hidraulick ram ini banyak digunakan tidak hanya masyarakat dalam
negeri tetapi jiga luar negeri, karena selain murah, mudah didapatkan juga hemat energi, karena
energi yang diperlukan adalah hempasan atau energy dari air itu sendiri. Jika beberapa ram dipakai
secara bersama-sama harus digunakan pipa pemasukkan yang terpisah, tetapi dapat dipasang pipa
penghantar yang sama. Garis tengah pipa pengantar sesuai dengan kapasitas pompa per setiap
harinya tanpa menyusahkan kita.
6. Tangki pemasukan
Tangki akan bervariasi sesuai dengan tempatnya, tetapi terdapat perbedaa-perbedaan dasar
menurut sifat sumber air yang bersangkutan. Mata air, sungai-sungai, saluran-saluran, system air
yang berpipa dan sumber air di artesis masing-masing mempunyai tuntutannya sendiri. Tehnik dan
desaintangki pemasukan dan cara konstruksinya dapat ditemukan dalam buku-buku lain, namun
beberapa prinsip dasar harus ingat. Jika sumber air dipakai untuk air minum maka pencemaran
harus dihindarkan. Desain sumber saluran dan sungai harus memperhitungkan masalah-masalah
pengairan, pusaran air, dan erosi. Karena air pada umumnya mengandung bahan endapa, sebaiknya
tangki perantaraan ini mempunyai saluran pembuangan. Hal ini juga memudahkan
pemeliharaannya.
E. Penggunaan Hidraulic Ram di Lapangan
1. Ukuran jumlah air
Ukuran hirolik ram ditentukan oleh pengeluaran yang dikehendaki atau dibatasi oleh
jumlah air yang tersedia untuk menggerakkan pompa. Perkiraan untuk jumlah air maksimum dan
minimum yang diperlukan untuk menggerakkan pompa telah disediakan.
2. Pipa pemasukan
Pipa pemasukkan merupakan pertimbangan yang penting dalam desain keseluruhan.
Setiap pembuat hydram pada taraf komersil mempunyai cara yang berbeda untuk menghitung
diameter pemasukkan dan panjangnya, dan dalam kebanyakan hal dua cara yang berbeda akan
menghasilkan jawaban yang berbeda, untungnya pipa pemasukkan akan memberikan hasil yang
memuaskan dalam bata-batas diameter dan panjang yang luas. Setelah memeperkirakan setiap
tangki pemasukkan saluran pemasukkan dan tempat pemasangan pompa yang memberikan tinggi
jatuh vertikal dan aliran yang maksimal.
3. Pipa pengantar
Biasanya yang dipakai untuk pipa pengantar adalah pipa dari paralon ( PVC masukkan ).
Sepotong pipa besi yang digalvanisir yang dipasang pada pompa sebelum saluran pengantar dapat
memperkuat pompa. Tetapi tidak mutlak perlu, tetapi jika daya angkat vertikal melebihi kekuatan
pipa tersebut haruslah pipa besinyang digalvanisir. Ingatlah bahwa daya angjat hidram diangkat
vertikal minimum kira-kira dua kali jatuh vertikal, dan daya angkat vertikal maksimum adalah
kira-kira dua puluh kali tinggi jatuh vertikal. Jika pipa pengantar mempunyai bagian-bagian yang
terletak dimana udara terkumpul. Sebuah katup udara atau sejenisnya akan sangat diperlukan
dalam proses ini.
Survei untuk sebuah pompa hidrolik ram harus dilakukan dengan mempertimbangkan
rancangannya, sebelum sebuah rancangan dapat dibuat beberapa hal dapat diketahui yaitu : tinggi
air vertikal dari sumber air sampai pompa, daya angkat vertikal pada pompa untuk member tenaga
pada pompa sampai tempat penampungan, jumlah air yang tersedia untuk memberi tenaga pada
pompa ( pemasukan Q atau aliran sumber ), jumlah minimum air yang diperlukan setiap hari,
panjang pimpa pemasukan dari sumber air ke pompa, panjang pompa pengeluaran dari pompa ke
tempat penampungan. Yang mula-mula diukur adalah jarak dari tempatyang potensial untuk
pemasangan pompa sampai dimana air diperlukan dan perbedaan ketinggian vertikal. Kecuali
dalam beberapa hal, sebuah hidrolik ram tidak dapat menaikkan air lebih dari 100 m. untuk
mencegah pemakaian pipa-pipa bersih yang digalvanisir (GI) yang panjang kita harus
mengusahakan agar tidak melampaui limit tekanan pipa. Kita juga harus mengukur tinggi jatuh
yang tersedia dari sumber air ketempat dimana pompa akan dipasang. Tinggi jatuh pemasukan
harus berkisar antara 1-20 m, mengingat bhawa pengeluaran berhubungan langsung dengan tinggi
jatuh pemasukan yang diperbesar. Secara kasar panjang pipa pemasukan akan 4 kali tinggijatuh
pemasukan. Penelitian tempat harus dibuat dengan seksama, termasuk bertanya pada penduduk
setempat mengenai tentang kualitas air, kemungkinan perubahan jumlah air pada perubahan
musim.
Kita dapat memperkirakan jumlah air yang dikeluarkan per hari, dengan menggunakan
rumus tinggi jatuh vertikal dikali aliran sumber dan dibagi dengan daya angkat vertikal. Jika
pengeluaran pompa dihitung terlalu kecil, maka penggunaan sebuah pompa hidram tidaklah
menguntungkan. Jika air tersedia dengan cukup maka hitunglah kebutuhan air desa yang
bersangkutan dengan memperhitungkan penggunaan air setempat, pemakaian air oleh ternak, dan
kalaupun ada pemakaian air untuk irigasi pada skala yang kecil untuk pohon-pohon buah dan
kebun sayuran. Jadikanlah angka yang dihasilkan tersebut jumlah air yang diinginkan dan
kemudian hitunglah aliran pemasukan yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus : daya
angkat vertikal dikali Q ( pengeluaran ) dibagi dengan tinggi jatuh vertikal dikali 0.6. Dengan
memeperbesar tinggi jatuh vertikal pengeluaranakan bertambah besar secara proporsional. Salah
satu cara untuk memperbesar tinggi jatuh vertikal jika terlalu pendek adalah dengan mengalirlkan
air darisumber melaui pipa atau saluran ke sebuah tempat yang lebih rendah daripada perbedaaan
ketinggian dengan pompa yang lebih besar. Untuk pipa pemasukkan pertama dapat dipergunakan
pipa HDP ( High Density Polithylene ), tetapi pipa yang berhubungan dengan pompa haruslah pipa
GI ( Galvanized Iron : besi yang digalvanisir ) atau pipa baja. Sambungan kedua pipa itu dapat
merupakan pipa berdiri ( stand pipe ) yang terbuka jika pipa HDP yang bersangkutan lebih besar
satu ukuran daripada pipa pemasukan atau dapat dibuat sebuah tangki kecil yang mempunyai pipa
pemasukan, pengeluaran, pembuangan dan pelimpah.
Tangki perantara ini sangat berguna terutama jika air mengandung banyak endapan.
Kegunaan sebuah pipa yang berdiri atau sebuah tangki pelimpahan adalah untuk menjamin bahwa
sama sekali tidak terdapat udara didalam pipa pemasukan. Penggunaan pipa terbuka yang berdiri
adalah terutama instalasi-instalasi dimana tangki pemasukan dan lokasi hidram dibatasi oleh
topografi disekitarnya. Yang dapat mencegah dibuatnya pipa pemasukan yang lurus atau
diperlukannya pipa pemasukan yang terlalu panjang atau tidak cukup curam. Pada penggunaan
pipa betdiri yang terbuka panjang dan pipa pemasukannya ditentukan oleh lokasi pipa berdiri
tersebut.
Mekanisme terjadinya palu air, palu air terjadi pada kondisi tertutup yang dialiri penuh bila
terdapat perlambatan atau percepatan aliran, seperti perubahanyang terjadi dengan dibukanya
sebuah katup dari jalur pipa. Jika perubahan terjadi secara berangsur-angsur perhitungannya dapat
dilaksanakn dengan metode lonjakan dengan memandang cairannya sebagai tak mampu mampat
dan konduitnya tegar. Bila sebuah katup pada jalur pipa ditutup secara cepat pada waktu aliran
berlangsung, berkuranglah aliran melalui katup itu. Hal ini meningkatkan tekanan disebelah katup
dan menyebabkan merambatnya suatu pulsa tekanan tinggi ke hulu dengan kecepatan gelombang
sonik. Pulsa pada tekanan ini akan memperkecil kecepatan aliran. Disebelah hilir katup tekanan
berkurang dan suatu gelombang tekanan merendah ke hilir dengan kecepatan a, yang juga
memperkecil kecepatan . jikan penutupannya cukup dan tekanan stedinya rendah maka akan
terdapat gelembung uap disebelah hilir katup. Bila hal ini terjadi maka rongga tersebut mengempes
dan menimbulkan gelombang tekanan tinggi ke hilir.
Pada pipa yang dihubungkan dengan pompa gejala palu air ini juga dapat terjadi. Misalnya,
pompa listrik yangsedang bekerja tiba-tiba mati. Maka aliran air akan terhalang impeller sehingga
mengalami perlambatan yang mendadak. Di sini terjadi lonjakan tekanan pada pompa dan pipa,
seperti peristiwa menutupnya katup secara tiba-tiba. Besarnya lonjakan tekanan akibat palu air
tergantung pada laju percepatan aliran.
Rancangan pompa hidram dengan menggunakan tabung udara, penelitian ini dengan dan
tanpa tabung udara untuk mengetahui pengaruhnya terhadap besarnya palu air yang terjadi pada
pompa hidram. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan saat akan melaukan pengujian, persiapan
pompa hidram pada pengujian pertama lakukan dengan menggunakan tabung udara, kemudian
pada tabung kedua dilakukan dengan tanpa tabung udara. Tahap yang kedua yaitu cek instalasi
agar tidak ada kebocoran, bukan gate valve pada pengujian kedua pemasangan pressuregauge
pada daerah setelah katup limbah dilakukan setelah air keluar dari tee. Catat tinggi permukaan air
yang keluar melalui V-notch weirpada bak limbah. Tinggi air yang keluar melalui V-notch wear
pada penampung tekanan pada pipa penghantar, tekanan tabung udara, tekanan tanapa tabung
udara.serta tekanan yang terjadi pada badan pompa kemudian catatlah hasilnya, ulangi
pengambilan data selama sepuluh menit.
Dengan pemakaian tabung udara terjadi penurunan perubahan head dalam pipa penghantar
pada instalasi pada pompa hidram. Head tekanan balik berkurang dari 103,87 m tanpa
menggunakan tabung udara. Namun dalam pipa penyalur head tekanan meningkat dari 0,29 m
tanpa menggunakan tabung udara menjadi 2,9 m.
Hal ini menyebabkan peningkatan debit air dalam pipa penyalur dengan menggunakan tabung
udara. Sehingga pemasangan tabung udara dapat meningkatkan efisiensi pompa hidram secara
signifikan dari 0,72 % tanpa tabungudara menjadi 19,45 % dengan tabung udara. Jadi tabung udara
mempunyai pengaruh yang besar terhadap untuk kerja pompa hidram.

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan adalah drum, pipa, paralon, selang, selotip, pegas, dan
peralatan perekat.

3.2 Cara Kerja


1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Rangkai bagian-bagian alat satu per satu. Dimulai dengan melubangi drum pada bagian
bawah dan memasang potongan karet sebelum dipasangi SDD dan SDL. Hal ini dilakukan
untuk menghindari terjadinya kebocoran. Lalu posisikan drum diatas ketinggian 2,5 meter
dari tanah.pasang pipa dari menara kebawahdengan panjang pipa 2,3 meter.
3. Pada sambungan paling bawah, pasangkan selang ulir yang diikat erat menggunakan klep.
4. Potong dan haluskan besi membentuk 4 lingkaran menggunakan gerindra. Kemudian
lubangi 2 lingkaran dengan 1 lubang dan 2 lingkaran lain dengan 6 lubang
5. Rangkai semua alat membentuk badan hidram
6. Setelah hidram selesai, sambungkan dengan selang dari drum. Sebelumnya isi penuh drum
dengan air, kemudian lakukanlah percobaa.
HASIL DAN GRAFIK

4.1 Hasil
A. Data Pengamatan
No Tekanan Debit output S H h

1 0,22 kg/cm2 0,0227 44 s 1,3 m 2,8


2 0,25 kg/cm2 0,2 50 s 1,3 m 3,3
3 0.3 kg/cm2 0,01785 56 s 1,3 m 3,8
4 0.32 kg/cm2 0,05 20 s 2,3 m 2,8
5 0,37 kg/cm2 0,045 22 s 2,3 m 3,3
6 0, 39 kg/cm2 0,045 22 s 2,3 m 3,8

B. Rumus Debit Output Total air/waktu


1. 1L/44s = 0,0227 L/s
2. 1L/50s = 0,2 L/s
3. 1L/56s = 0,01785 L/s
4. 1L/20s = 0,05 L/s
5. 1L/22s = 0,045 L/s
6. 1L/22s = 0,045 L/s
C.Grafik
4.2 Kesimpulan
Menurut saya percobaan diatas dapat saya simpulkan bahwa hasil dari data pengamatan
dengan hasil perhitungan Rumus Debit Output Total air/waktu berbeda. Hal ini disebabkan karena
tingkat ketelitian dan penggunaan dalam timer yang kurang teliti .

DAFTAR PUSTAKA
Hanafie Jahja, 1979, Teknologi Pompa Hidrolik Ram, Bandung, Pusat Teknologi
Pusat Teknologi Pembangunan Institut Teknologi Bandung.
Sriyono Dakso dan Fritz Dietzel, 1994, Turbin Pompa dan Kompresor, Jakarta :
Erlangga.
Sularso, dan Haruo Tahara, 1987, Pompa dan Kompresor, Pemilihan, Pemakaian, dan
Pemeliharaan, Jakarta : Pradnya Pranita.Taye, T., 1998, Hidraulic Ram Pump, Journal
of the ESME, Vol .11, Addis ababa,
Ethiopia.
Widarto L dan FX, Sudarto C. PH, 1997, Membuat Pompa Hidram, Yogyakarta :
Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai