Anda di halaman 1dari 9

Seri Teknologi Tepat Guna 2: Pompa Hidram, Pompa Air Hemat Energi

REP | 14 September 2013 | 16:16 Dibaca: 1509


Komentar: 18
3
Oleh : Mochamad Syamsiro
Kondisi geografis Indonesia dengan daerah pegunungan dan perbukitan dengan potensi
sumber daya air melimpah seringkali berlawanan dengan kondisi yang ada dimana
sebagian wilayah masih terjadi kekurangan air. Seringkali adanya sumber air berada di
bawah lokasi pemukiman ataupun lahan pertanian, sehingga kesulitan dalam
memanfaatkannya. Penggunaan pompa listrik/diesel mempunyai konsekuensi biaya yang
tidak sedikit, seperti yang dilakukan beberapa petani dengan menggunakan pompa diesel
untuk mengairi sawahnya dari sungai yang ada di dekat lokasi persawahan.
Salah satu teknologi yang sederhana dan murah untuk dimanfaatkan adalah dengan
pemanfaatan pompa hidram. Beberapa daerah telah memanfaatkan pompa ini baik untuk
pengairan maupun konsumsi masyarakat tetapi dengan penggunaan yang masih sangat
terbatas. Hal ini salah satunya disebabkan tidak adanya pengembangan dari teknologi ini
sehingga belum bisa dilakukan optimasi terhadap kinerjanya dan tidak adanya industri
lokal yang mengembangkan teknologi ini.

Pompa hidram yang dikembangkan oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Janabadra
Yogyakarta (foto: syamsiro)
Prinsip Kerja Pompa Hidram
Pompa hydraulic ram atau yang dikenal dengan pompa hidram pertama kali
dikembangkan oleh Mongolfier di Perancis pada tahun 1796. Secara esensi hidram adalah
alat pemompaan secara otomatis yang memanfaatkan air untuk mengangkat sebagain
aliran air ke tempat yang lebih tinggi; atau dengan perkataan lain menggunakan sejumlah

besar air pada head/posisi yang rendah untuk mengangkat sebagian air ke tempat yang
lebih tinggi.
Sumber energi pompa hidram berasal dari tekanan tinggi yang diakibatkan adanya
fenomena pukulan air (water hammer) karena adanya perubahan kecepatan tiba-tiba dari
aliran air oleh penutupan katup, sehingga pompa ini tidak memerlukan suplai energi dari
luar seperti BBM atau listrik. Hal ini tentunya sangat baik untuk medukung
pengembangan energi terbarukan (renewable energy) yang bebas polusi dimana isu
lingkungan menjadi sangat gencar akhir-akhir ini. Dengan prinsipnya tersebut membuat
pompa hidram ini dapat bekerja terus selama 24 jam tanpa henti. Efisiensi keseluruhan
dapat diperoleh secara baik. Lebih dari 50% energi dari aliran air dapat dipindahkan ke
aliran kiriman.

Pompa hidram yang diaplikasikan di daerah Wonosobo, Jawa Tengah (foto: syamsiro)
Untuk mendesain pompa hidram perlu dilakukan survei lapangan untuk mendapatkan
data-data yang menjadi parameter desain pompa. Beberapa data yang perlu didapatkan
adalah :
Aliran sumber air
Data ini berupa debit sumber air yang ada pada kondisi normal dan pengukuran harus
dilakukan pada musim kering karena pada saat itulah terjadi debit minimum.
Head air suplai
Ini dengan melihat sejauh mana ketinggian sumber air terhadap lokasi pompa hidram dan
kemiringan lokasi di bawah sumber air.
Head penampung
Tinggi dari sumber air ke tempat yang diharapkan untuk suplai air perlu diketahui untuk
memperkirakan penempatan pompa hidram.
Kebutuhan air

Ini diestimasi berdasarkan populasi penduduk atau luas lahan pertanian yang akan
dilayani atau kebutuhan lainnya sesuai dengan kondisi tiap-tiap daerah.

Sistem pompa hidram yang ada di Wonosobo (foto: syamsiro)


Yang juga perlu dipertimbangkan adalah jumlah penggunaan pompa, menggunakan satu
pompa besar atau beberapa pompa kecil yang disusun secara paralel. Penggunaan
beberapa pompa kecil memberikan beberapa keuntungan antara lain :
Tiap pompa dapat diset untuk efisiensi yang tinggi
Apabila debit sumber air turun, maka salah satu atau beberapa pompa dapat dihentikan,
sedangkan pompa lainnya tetap hidup dengan performa yang tetap.
Apabila ada kerusakan pompa dapat diperbaiki secara bergantian tanpa harus
menghentikan seluruh aliran air.
Ukuran pipa yang lebih kecil mudah didapatkan dan dengan harga terjangkau
dibandingkan pipa dengan ukuran besar.
Tinggi angkat maksimum secara umum lebih tinggi pada pompa yang lebih kecil.
Dengan teknologi pompa hidram yang cukup sederhana ini diharapkan banyak
masyarakat yang bisa mengaplikasikannya untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya,
sehingga permasalahan air bersih dapat segera diatasi.

HYDRAULIC RAM PUMP (Pompa Hydram)


Pompa Hydraulic ram (Hydram) adalah pompa air dijalankan dengan tenaga air itu
sendiri. Bekerja seperti transformator hidrolik dimana air yang masuk kedalam pompa,
yang mempunyai hydraulic head (tekanan) dan debit tertentu, menghasilkan air
dengan hydraulic head yang lebih tinggi namun dengan debit yang lebih kecil.
Pompa ini memanfaatkan Water hammer effect untuk menghasilkan tekanan yang
memungkinkan sebagian dari air yang masuk memberi tenaga kepada pompa, diangkat ke
titik lebih tinggi dibandingkan head awal dari air tersebut.
Pompa Hydram ini sangai sesuai untuk digunakan di daerah terpencil, dimana terdapat
sumber air yang mempunyai head rendah, serta diperlukan memompa air kelokasi
pemukiman yang mempunyai elevasi lebih tinggi dari sumber air tersebut .
Pada kondisi seperti inilah pompa hydram menjadi sangat bermanfaat sekali, karena
pompa ini tidak membutuhkan sumber daya lain selain energi kinetik dari air yang
mengalir itu sendiri.

Cara kerja pompa ini adalah sebagai berikut :


Air mengalir dari sumber air (3) melalui saringan (4) dan drive pipe (2) kedalam rumah
pompa (5). Sebagian air terbuang keluar melalui waste valve (1) sampai air memenuhi
rumah pompa (5) . Ketika rumah pompa sudah penuh dengan air dan air mampu
mendorong waste valve hingga menutup, maka air masuk kedalam air chamber (7)
melalui delivery valve (6). Ketika ketinggian air didalam air chamber lebih tinggi dari
kedudukan check valve (9), maka udara yang berada didalam air chamber tertekan
sehingga menimbulkan Water hammer efect dan menekan air kebawah sehingga
delivery valve tertutup dan air terdorong keluar melalui check valve (9) dan delivery pipe
(8). Sementara itu didalam rumah pompa (5) waste valve (1) membuka kembali akibat
berat dari valve itu sendiri, sehingga sebagian air didalam rumah pompa (5) terbuang
keluar melalui waste valve (1) dan air mengalir kembali dari sumber air (3) kedalam
rumah pompa (5) sampai akhirnya mampu mendorong kembali waste valve (1) sehingga
tertutup lagi dan air masuk kedalam air chamber (7). Demikian siklus tersebut terjadi
berulang-ulang sehingga terjadi proses pemompaan dari sumber air ketempat yang lebih
tinggi dari sumber air tersebut.
Pada pompa hydram ini diameter dari delivery pipe harus lebih kecil dari drive pipe, dan
berat dari waste walve diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu berat maupun terlalu
ringan. Apabila waste valve terlalu berat, maka aliran air tidak akan mampu mendorong
waste valve agar menutup sehingga air hanya lewat saja langsung terbuang keluar.
Apabila waste valve terlalu ringan maka ketika aliran air kedalam air chamber baru
berlangsung sebentar waste valve sudah menutup kembali sehingga terjadinya water
hammer efect tidak optimal dan akan berpengaruh terhadap kinerja dari pompa.
Itulah gambaran secara umum tentang pompa hydram, teknologi tepat guna dan ramah
lingkungan yang sesuai untuk wilayah yang terpencil, dimana dimana sumber daya energi
seperti listrik belum menjangkau. Dibawah ini adalah foto dari pompa hydram yang
sudah operasional.
http://harisistanto.wordpress.com/2010/07/08/hydraulic-ram-pump-pompa-hydram/

Aplikasi Pompa Hidram

Sejarah Pompa
John Whitehurst, seorang warga inggris adalah penemu pertama pompa hidram pada
tahun 1771. Kemudian seTetapi pompa John in tidak aktif sendiri ( non-self-acting ram
pump). Kemudian seorang warga perancis bernama B. Montgolfier menambahkan katup
yang membuat pompa bisa aktif sendiri. Pada tahun 1809, paten pertama amerika untuk
pompa hydram dikeluarkan bagi J. Cerneau and S. S. Hallet di New York. Dan semenjak
tahun 1800-an pompa hydram telah menyebar luas di dunia. Kecuali di bandung, ada
yang memantenkan pompa hydram beberapa tahun terakhir ini. Jadi jangan kaget nanti
ada yang mempersoalkan paten dari pompa hydram yang saya buat. Hahahaha.
Source : tcboats dot com
Prinsip Kerja Hiydram
Bagian pertama adalah unit tangki udara (air chamber) dan klep tusen (check valve). Klep
tusen berfungsi melewatkan air dari bawah dan menahan air dalam tangki untuk tidak
mengalir kembali kebawah. Setiap ada perpindahan air ke tangki maka udara dalam
tangki tertekan. Udara yang tertekan akhirnya menekan air untuk naik ke pipa delivery
dan juga menekan air ke bawah yang membuat (check valve) menutup. Dan air dari
bawah tidak bisa naik lagi karena kini tekanan dari tangki udara sama atau lebih besar
dari tekanan air dari bawah.

Fungsi Tusen Klep (Check Valve)


Agar air dibawah dapat naik lagi, maka diperlukan tekanan tambahan. Tekanan tambahan
ini didapat dari tumbukan air (air hammer).

Water Hammer
Water hammer diciptakan dengan cara menghentikan air yang mengalir. Sehingga air
mengalir berbalik arah dan bertumbukan. Misalnya dengan melakukan buka tutup keran.
Mungkin ini yang disebut non-self-acting ram pump.

Keran Water Hammer


Agar pompa aktif bergerak sendiri maka perlu mekanisme buka-tutup aliran secara
otomatis, yaitu dengan katup buang. Pada saat katup buang tertutup karena
tekanan/dorongan air maka air membalik dan terjadi water hammer. Karena air di katup
mengalir balik maka tekanan pada tutup berkurang, dan karena dorongan pegas maka
katup bergerak turun dan membuka. Setelah terjadi water hammer dan katup buang
terbuka, kembali air mengalir lewat katup buang. Katup buang terangkat hingga kembali
menutup aliran. Kembali air mengalir balik dan terjadi water hammer. Sementara gerakan
menutup check valve berkontribusi pada tambahan tekanan air yang mengalir ke katup
buang.

Waste Valve

Anda mungkin juga menyukai