Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun oleh :
Yohanes Daksa Mahadibya Laksana
195214133

TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2021.
1. Pendahuluan
Pompa hidram atau hidraulic ram adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengalirkan air dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara
automatic dengan menggunakan energi dari air itu sendiri.
Pompa hidram ini sangat sederhana dan banayk diguanakan oleh masyarakat pada
kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat kerja yang diperlukan untuk operasinya.
Pinsip kerja pompa hidram ini adalah dengan melipatgandakan pukulan air air pada
pompa sehingga menyebabkan perubahan energy kinetik menjadi dinamik yang
menyebabkan terjadinya palu air ( water hammer ) dan terjadi tekanaan tinggi
didalam pompa. Water hammer air adalah hentakan atau gelombang air yang
disebabkan oleh energy kinetic dalam gerakkannya ketika arah air ini dihentikan
atau dirubah secra tiba-tiba. Tekanan dinamik diteruskan kedalam tabung udara yang
berfungsi sebagai penguat tekanan air dan memaksa air naik ke pipa penghantar.
Pompa hidrolik ram bekerja berdasarkan prinsip palu air. Penutupan katup limbah
menyebabkan aliran air seperti dihentikan secara tiba-tiba sehingga terjadi
perubahan bentuk energi. Pompa hidram hanya dapat digunakan pada aliran air yang
memiliki kemiringan, sebab pompa ini memerlukan energi terjunan air dengan
ketinggian lebih besar atau sama dengan satu meter yang masuk melalui pompa. Air
mengalir melalui pimpa penggerak kedalam pompa dan keluar melaui katup limbah
yang terbuka. Pada kecepatan alir yang mencukupi katup ini akan menutup dengan
sanagat cepat, akibatnya tekanan yang tinggi akan terjadi didalam pompa,
selanjutnya air hanya dapat keluar lewat katup tekan kedalam tabung udara serta
mengkompresi udara yang ada didalam tabung sampai kecepatan aliran menjadi nol.
Udara yang telah dikompresi tadi akan menekan air kedalam tabung air tersebut
kedalam pipa penyalur. Akan tetapi pompa hidram tidak dapat memompa semua air
yang masuk, sebagian air masuk dan sebagian lagi keluar melalui katup limbah.

2. Cara Kerja
Cara kerja pompa hidram adalah dimulai dari air yang turun melalui reseivoir
melalui pipa dengan kekuatan tertentu masuk kedalam pompa, karena katup limbah
yang berada dalam pompa pada awalnya terbuka maka gerakkan air yang keluar dari
reseivoir tadi terpancing untuk melalui katup limbah. Dengan air yang mengalir dari
reseivoir yang mengalir terus menerus maka tekanan dalam rumah pompa akan
meningkat, sehingga katup limbah akan tertutup. Hal ini akan menyebabkan katup
hantar terbuka akibat dari tekanan air di rumah pompa sehingga aisr akan naik
melaui pipa hantar, selanjunya air yang bertekanan ini akan menekan udara yang
berada dalam tabung udara. Karena udara bersifat compressible maka volume udara
akan mengecil akibat tekanan air. Pada saat aliran dari rumah pompa sudah mengecil
maka udara akan menekan air ke pipa discharge dan juga akan menekan katup
hantar sehingga tertutup. Karena berat katup limbah maka katup limbah akan
terbuka sehingga air mengalir melaui katup limbah. Pompa hidram tidak
menggunakan sumber energi dari luar untuk bekerja melainkan menggunakan
energy dari air itu sendiri sperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
karena itu masuknya air kedalam pompa harus continue.
Beberapa penelitian tentang berbagai rancangan dan performansi pompa hidram
telah dilakukan. Namun penelitian tersebut belum mengkaji peningkatan yang terjadi
akibat fenomena palu air, padahal pompa hiram bekerja berdasarkan mekanisme
palu air yang terjadi, disamping untuk mendapatkan aliran pompa yang kontinueta
tabung udara juga berfungsi untuk mengurangi daya yang ada pada pompa.

3. Rancangan Konstruksi Pompa Hidram


Hydraulic ram yang ada telah dirancang kembali dan diperbaiki berdasarkan
pengalaman yang diperoleh di lapang sampai ram dapat bekerja baik pada semua
keadaan dengan pemeliharaan minimum. Hydraulic ram dibuat dari bahan cor besi
yang kuat, sehingga terdapat ram yang dapat bekeja sampai seratus tahun.
1) Katup limbah ( waste valve )
Katup limbah merupakan bagian yang sangat penting pada hidrolik ram dan harus
dirancang dengan baik, sehingga berat dan gerakkannya dapat disesuaikan. Beberapa
jenis katup limbah telah dikembangkan secara umum. Katup limbah dengan
tegangan yang kuat dan jarak antara lubang katup dengan karet katup cukup jauh.
Memungkinkan kecepatan air dalam pipa pemasukkan lebih besar, sehingga pada
saat katup limbah meutup terjadi energy tekanan yang besar dan menyebabkan
timbulnya efek palu air. Katup limbah yang ringan dan gerakkannya pendek akan
memberikan pukulan atau denyutan yang lebih cepat sehingga akan menyebabkan
hasil pemompaan tinggi besar daripada pemopmpaan rendah.
2) Katup pengantar ( Delivery valve )a
Katup pengantar harus memiliki lubang yang besar sehingga memungkinkan air
yang dipompa memasuki ruang udara tanpa hambatan pada aliran. Katup ini dapat
dibuat dengan bentuk dengan sederhana yang dinamakan katup searah ( non return ),
katup ini dibuat dengan karet kaku dan bekerja seperti pada katup kerdam.
3) Ruang udara ( Air chamber )
Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk memampatkan udara dan menahan
tegangan tekanan ( preasure pulse ) dari siklus ram, memungkinkan aliran ini secara
tetap melalui pipa penghantar dan kehilangan tenaga karena gesekan diperkecil. Jika
ruang udara berisi air ram akan bergetar keras dan dapat mengakibatkan ruang udara
pecah. Jika hal ini terjadi ram harus dihentikan dengan segera, beberapa ahli
menyarankan bahwa volume ruang udara harus sama dengan volume air dalam pipa
pengantar. Pada pipa pengantar yang panjang hal ini akan membutuhkan ruang udara
yang terlalu besra untuk itu sebaiknya dirancang ruangan udara dengan ukursn kecil.
4) Katup udara ( Air valve )
Udara yang disimpan dalam ruang udara dihisap perlahan-lahan oleh turbulensi air
yang masuk melalui katup penghantar dan hilang kedalam pipa pengantar. Udara ini
harus diganti dengan udara baru melaui katup udara. Katup udara harus disesuaikan
sehingga mengeluarkan semprotan air yang kecil setiap terjadinya denyut kompresi.
Jika katup udara terbuka terlalu besar maka ruang udara akan terisi dengan udara
dan ram akan memompa udara. Jika katup kurang terbuka sehungga memungkinkan
masuknya udara yang cukup banyak maka ram akan begetar. Keadaan ini harus
diperbaiki dengan memperhatikan lubang udara.

5) Pipa pengantar ( Delivery Vive )


Hidrolik ram dapat memompa air pada ketinggian air yang cukup tinggi. Dengan
menggunakan pipa pengantar yang panjang akan menyebabkan ram harus mengatasi
gesekan antara air dengan dinding pipa. Pipa pengantar dapat dibuat dari bahan
apapun, termasuk pipa plastic tetapidengan syarat pipa tersebut dapat menahan
tekanan air.
Pompa hidrolik ram atau hidraulick ram ini banyak digunakan tidak hanya
masyarakat dalam negeri tetapi jiga luar negeri, karena selain murah, mudah
didapatkan juga hemat energi, karena energi yang diperlukan adalah hempasan atau
energy dari air itu sendiri. Jika beberapa ram dipakai secara bersama-sama harus
digunakan pipa pemasukkan yang terpisah, tetapi dapat dipasang pipa penghantar
yang sama. Garis tengah pipa pengantar sesuai dengan kapasitas pompa per setiap
harinya tanpa menyusahkan kita.

6) Tangki pemasukan
Tangki akan bervariasi sesuai dengan tempatnya, tetapi terdapat perbedaa-perbedaan
dasar menurut sifat sumber air yang bersangkutan. Mata air, sungai-sungai, saluran-
saluran, system air yang berpipa dan sumber air di artesis masing-masing
mempunyai tuntutannya sendiri. Tehnik dan desaintangki pemasukan dan cara
konstruksinya dapat ditemukan dalam buku-buku lain, namun beberapa prinsip dasar
harus ingat. Jika sumber air dipakai untuk air minum maka pencemaran harus
dihindarkan. Desain sumber saluran dan sungai harus memperhitungkan masalah-
masalah pengairan, pusaran air, dan erosi. Karena air pada umumnya mengandung
bahan endapa, sebaiknya tangki perantaraan ini mempunyai saluran pembuangan.
Hal ini juga memudahkan pemeliharaannya.

3. Dasar Rumus Hidram

• Mencari massa yang masuk.


Μ𝑖𝑛 = 𝑀𝑜𝑢𝑡 + 𝑀𝑏
Mb = massa yang dibuang

• .Mencari volume
𝑉 = 𝑚/𝑝

• Efisinesi volume
𝜂𝑣 = 𝑉𝑜𝑢𝑡/𝑣𝑖𝑛

• Kekelan energi
𝑃 𝑉2
℮𝑖𝑛 = ℮𝑜𝑢𝑡 + ℮𝑏 ℮=𝑝+ + 𝑔. 𝑧
𝑍

𝑃𝑖𝑛 𝑉𝑖𝑛 𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑃 𝑉2𝑏


+ + 𝑔. 𝑍𝑖𝑛 = + + 𝑔. 𝑍𝑜𝑢𝑡 + 𝑝 + . 𝑔. 𝑍𝑏
𝑝 2 𝑝 2 2

4. Data Tabel Pompa Hidram


m buang Z out
No waktu (s) katub V out (L) Z in (cm)
(kg) (cm)
1 45 7 20 0,5 200 130
2 45 0,395 22 0,4 250 130
3 32 0,525 23 6 150 130
4 42 0,25 30 0,8 150 230
5 37 0,502 34 1 200 230
6 38 0,684 38 0,9 50 230

5. Kesimpulan

Setelah kita melakukan percobaan beberapa kali serta memperhitungkan massa,


volume, energi dengan persatuan waktu, dan perhitungan efisiensi. Kita dapat melihat dari
data tersebut bahwa massa dan volume yang masuk lebih besar dibandingkan massa dan
volume yang keluar. Semakin tinggi pipa keluaran pada hidram maka energi buangnya
akan semakin kecil, dengan syarat ketinggian pipa pada output lebih rendah dari pada
ketinggian pipa inputnya. Semakin rendah pipa keluaran pada hidram maka energi
buangnya akan semakin kecil, dengan syarat ketinggian pipa pada output lebih tinggi
daripada ketinggian pipa inputnya.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa ketinggian saluran masuk dan
ketinggian saluran keluar sangat berpengaruh pada hidram, terutama pada saluran buang
dan keluarnya.

Anda mungkin juga menyukai