Air merupakan salah satu bagian yang terpenting dan sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kebutuhan air digunakan untuk manusia, hewan, dan tumbuhan untuk
kelangsungan hidup. Masyarakat yang bertempat tinggal di bawah sumber mata air mungkin
tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan air sebagai kebutuhan sehari-hari, air yang
mudah didapat menjadikan masyarakat bagian hilir menjadi berloomba-lomba untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun untuk daerah yang sulit untuk mendapatkan air,
mereka harus menggali sumur lebih dalam ataupun dengan mengambil air dari bagian hulu
dengan membawa drum-drum yang nantinya akan diisi oleh air.
Air juga menjadi faktor penentu dalam proses produksi pertanian. Investasi irigasi
menjadi sangat penting dalam rangka penyediaan air untuk pertanian. Pemenuhan kebutuhan
air sebagai keperluan usaha tani diberikan dalam jumlah dan waktu yang tepat agar tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman pertanian.
Sumber air yang terbatas perlu dilakukannya optimalisasi dalam pemanfaatan air.
Keterbatasan penyediaan air dapat diatasi dengan usaha yang memanfaatkan sumber daya alam
yang ada. Salah satunya dengan mengatasi kekurangan air menggunakan pompa air.
Penggunaan pompa ini dimaksudkan untuk menyediakan air bagi daerah-daerah yang tidak
mungkin dialiri secara gravitasi oleh jaringan yang ada. Sumber air untuk pompa dapat berasal
dari bawah permukaan atau dari air permukaan seperti sungai, danau, dan kolam buatan.
Pompa adalah peralatan mekanis yang telah lama digunakan untuk mengalirkan air dari
tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi atau ke suatu tempat tertentu dengan jarak yang
lebih jauh. Pompa merupakan sebuah solusi yang tepat untuk mengatasi ketersediaan air. Oleh
karena itu pompa hidram (hydraulic Ramp pump) adalah salah satu alay yang tepat guna untuk
permasalahan tersebut. Pompa hidram digunakan untuk mengangkat air dari suatu tempat yang
lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan memanfaatkan energy potensial yang dimiliki
oleh sumber air yang akan dialirkan.
Pompa hidram memiliki beberapa komponen yang rediri dari pipa penghubung (inlet),
katup limbah, tabung kompresor, dan pipa pengeluaran (outlet). Fluida akan mengalir dari
sumber dan masuk ke dalam pompa melalui pipa pemasukan/penghubung dan keluar melewati
katup limbah. Katup dapat menutup dan menghentikan aliran pada pipa pemasukan akibat gaya
tekan air yang masuk ke dalam pompa dan mendorong katup tersebut. Akibat gaya tekan dari
pipa pemasukan akan memaksa air untuk mengalir ke pipa pengeluaran dengan tekanan tinggi
sehingga mampu mengalir ke tempat yang lebih tinggi.
Penelitian yang dilakukan Wirawan (2008) menunjukkan bahwa dengan pemasangan
tabung udara atau tabung kompresor meningkatkan efisiensi pompa hidram secara signifikan
sebesar 19,45% dibandingkan tanpa tabung udara hanya 0,72%. Pada penelitian Ahmadi
(2013) menunjukkan bahwa variasi tinggi keluaran aliran air pada tabung kompresor dengan
dimensi 3 inch dan panjang 60 cm dengan jarak masing-masing keluaran 10 cm dari badan
pompa. Rajput (2002) mengatakan bahwa tabung udara berfungsi untuk mengurangi daya yang
dibutuhkan pada pompa serta untuk memperoleh aliran pemompaan air yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, Untuk mengatasi masalah tersebut
Tinjauan Pustaka
Deskripsi Pompa Hidram
Pompa Hidram, berasal dari kata Hydraulic Ram Pump, yang berarti pompa air dengan
tenaga hantaman air. Di Indonesia pompa ini sebenamya sudah ada sejak jarnan penjajahan
Belanda, .namun kurangnya perawatan dan edukasi membuat pompa ini tidak lestari. Ditambah
jaman dulu surnber air masih sangat banyak, sungai masih lancar mengalir dengan debit besar,
tanahnya masih subur dengan humus,·hutan masih lebat belum gundul, tanahnya belurn erosi
hingga mendangkalkan sungai. Tetapi keadaan sekarang adalah kebalikan semua itu, rnembuat
pompa Hidram tampil lagi sebagai solusi.
Prinsip ketja Hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari
hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke ternpat yang Iebih tinggi.
Untuk mendapatkan energi potensial dari hantaman air diperlukan syarat utama yaitu harus ada
tetjunan air yang dialirkan melalui pipa dengan beda tinggi elevasi dengan pompa Hidrarn
minimall meter.
Syarat utama kedua adalah sumber air harus kontunyu dengan debit minimal 7 liter
permenit (Widarto, 2000). Besarnya debit pemompaan dapat dihitungdengan rumus Q2 = QI x
HI : H2 x j. Dimana Q2 adalah debit air yang dipompakan (liter/menit), QI adalah debit air
yang rnasuk pompa (Iiter/menit), HI adalah tinggi terjunan dalam meter, H2 adalah tinggi
pemompaan dalam meter dan j adalah efisiensi pompa yaitu 0,5 -0,75. Dalam prakteknya
diperoleh perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pengangkatan air sebesar 1:6, akan
menghasilkan debit pemompaan sebesar 113 dari debit air yang masuk ke pompa, sedang 2/3
debit air akan keluar melalui klep pembuangan setelah memberikan tenaga hantaman.
Pada system D’Aubuissoan data utama yang dipilih adalah katup limbah sehingga energy yang
mengalir dari bak pemasukan (Hs) dan energy yang keluar adalah energy yang dibutuhkan
untuk mengangkat air setinggi Hd dari data utama. Maka efisiensi D’Aubuissoan dapat
dihitung sebagai berikut :
𝑄𝑠
𝜂= 𝑥100%
𝑄𝑑
dimana penjelasan dari rumus diatas
=efisiensi D’Aubuisson (%)
Qs = Debit pasok (lt/detik)
Qd = Debit air hasil pemompaan (lt/det)
Biaya Produksi
Biaya produksi adalah biaya yang terjadi dalam hubungan dengan proses pengolahan bahan
baku menjadi sebuah produk jadi yang dapat dimanfaatkan masyarakat secara luas. Nilai
pengorbanan yang dikeluarkan tidak untuk mencapai tujuan tertentu, merupakan sebuah
pemborosan (Soemarsono, 1984). Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus
dipertimbangkan oleh seorang manager dalam menjalankan fungsinya. Pengalokasian dan
perhitungan biaya ditujukan untuk mengendalikan biaya dan menentukan kebijaksanaan
selanjutnya (Riyanto, 1993).
Biaya mempunyai peranan penting dalam kegiatan sebuah proyek dan menjadi bentuk sumber
ekonomi yang diukur dalam satuan uang untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya dapat dikatakan
sebagai biaya dari semua bebean yang harus ditanggung untuk menyediakan barang atau jasa,
agar barang tersebut siap digunakan oleh konsumen.
Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan antara lain:
1. Biaya Tetap (Fixed Costs)
Biaya tetap (fixed costs) adalah biaya yang tidak terpengaruhi oleh tingkat kegiatan di
atas jangkauan pengoperasian yang layak untuk kapasitas atau kemampuan yang
tersedia. Setiap jenis biaya dapat berubah, tetapi biaya tetap cenderung bertahan dengan
nilai konstan sejauh batas tertentu dari kondisi pengoperasian. Apabila terjadi
perubahan besar dalam pemakaian sumber daya atau jika terjadi perluasan atau bisa
juga terjadi penutupan maka biaya tetap akan terpengaruh.
Selain biaya tetap, terdapat biaya penyusutan, biaya modal, pajak, dan asuransi serta
bunga tahunan. Penyusutan adalah penurunan nilai dari suatu alat/mesin akibat dari
pertambahan umur pakai. Besarnya penurunan nilai sebuah alat atau mesin ditentukan
oleh beberapa faktor yaitu:
a) Pada bagian tertentu yang sangat vital pada alat atau mesin rusak sehingga tidak
dapat berfungsi dengan baik dimana penggantian bagian tersebut dinilai tidak
ekonomis.
b) Performa dan kelayakan pada bagian-bagian alat atau mesin secara keseluruhan
menurun. Hal ini dapat dilihat dengan semakin besarnya biaya pemeliharaan dan
perawatan serta terjadi penurunan kapasitas kerja alat dan mesin di lapangan.
c) Adanya alat atau mesin yang lebih berkualitas dan jauh lebih hemat, efisien, serta
praktis. Hasil teknologi baru akan mengurangi penggunaan alat atau mesin yang
lama sehingga akan semakin tidak diminati dan harga jualnya akan semakin turun.
Biaya Pokok
Analisis Finansial
Analisis finansial didasarkan pada keadaan sebenarnya dengan menggunakan data harga yang
ditemukan di lapangan. Dengan mengetahui hasil analisis finansial, para pembuat keputusan
dapat melihat apa yang terjadi pada proyek dalam keadaan yang sebenarnya dan para pembuat
keputusan juga dapat melakukan penyesuaian apabila proyek berjalan menyimpang dari
rencana semula. Salah satu cara untuk melihat kelayakan dari analisis finansial adalah dengan
menggunakan metode cash flow analisis (Gittinger, 1986).
Cash flow analisis dilakukan setelah komponen-komponennya ditentukan dan diperoleh
nilainya. Komponen tersebut dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu penghasilan atau
manfaat (Sitohang, 2008).
Investasi suatu unit usaha berkaitan dengan usaha dalam jangka waktu yang panjang. Uang
memiliki nilai waktu, yaitu uang dihargai secara berbeda dalam jangka waktu yang berbeda.
Konsep nilai waktu uang (time value of money) menyatakan bahwa uang yang diterima
sekarang lebih berharga daripada yang diterima kemudian atau nilai sekarang adalah lebih baik
daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang (Gittinger, 1986).
Waktu mempengaruhi nilai uang, sehingga untuk membandingkan nilai uang yang berbeda
pada waktu penerimaan dan pengeluarannya perlu dilakukan penyamaan nilai uang terebut
dengan menggunakan tingkat diskonto (discount rate) yang bertujuan untuk melihat nilai uang
di masa yang akan datang (future value) pada saat sekarang (present value) (Sitohang, 2008).
Untuk menentukan panjangnya umur proyek, terdapat beberapa pedoman yang dapat menjadi
acuan, antara lain (Kadariah et al, 1999):
a) Sebagai ukuran umum dapat diambil suatu periode (jangka waktu) yang
kira-kira
sama dengan umur ekonomis dari suatu aset. Yang dimaksudkan dengan umur
ekonomis suatu aset ialah jumlah tahun selama pemakaian aset tersebut dapat
meminimumkan biaya tahunannya.
b) Untuk proyek-proyek yang mempunyai investasi modal yang sangat besar, umur
proyek yang digunakan adalah umur teknis. Dalam hal ini, untuk proyek-proyek
tertentu, umur teknis dari unsur-unsur pokok investasi adalah lama, tetapi umur
ekonomisnya dapat jauh lebih pendek karena obsolescence (ketinggalan zaman karena
penemuan teknologi baru yang lebih efisien).
c) Untuk proyek-proyek yang umurnya lebih lama daripada 25 tahun dapat diambil 25
tahun, karena nilai-nilai sesudah itu, jika di discount dengan discount rate sebesar 10%
ke atas maka present value-nya sudah sangat kecil.
Metodologi
Dalam proposal ini menggunakan pompa hidraulik ram dengan diameter pipa masuk (inlet) 2
inch dan pipa keluar 0,75 inch.
Skema
Analisis Data Ekonomi
Referensi
Susana, I Gede Bawa dan Sutanto, Rudy. 2016. Peningkatan kinerja pompa hidram berdasarkan
posisi tabung kompresor dengan saluran keluar di bawah tabung kompresor. Teknik
Mesin, Universitas Mataram. Jurnal Dinamika Teknik Mesin 6 hal. 113-118.
Kalsim, D.K. 2002. Pompa Air Tanpa Mesin atau Pompa Hidram (Hydraulic Ram), Petunjuk
Pengoperasian, Pemeliharaan dan Perencanaan. Laboratorium Teknik Tanah dan Air,
Fateta IPB.