PENDAHULUAN
Namun kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah di pedesaan yang mengalami
kesulitan penyediaan air di karenakan permukaan tanahnya lebih tinggi dari pada sumber air.
mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, selain itu permukaan
tanah juga tidak selalu rata, ada daerah yang berbukit dan relatif jauh dari sumber air. Ada juga
masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari jangkauan sumber energi listrik sehingga mereka
terkendala untuk memindahkan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi, Hal ini
disebabkan oleh kemampuan daya beli masyarakat desa masih terbatas,dan sumber minyak bumi
yang semakin menipis sehingga harga yang di jual di pasaran relatif mahal.
Untuk menanggulangi masalah penyediaan air baik untuk kehidupan sehari- hari maupun
untuk kegiatan pertanian, peternakan dan perikanan khususnya di daerah pedesaan, maka
penggunaan Pompa Hydrolik Ram adalah solusi yang terbaik.
Pompa hidrolik bekerja tanpa menggunakan bahan bakar atau energi dari luar. Pompa ini
memanfaatkan tenaga aliran yang jatuh dari tempat suatu sumber dan sebagian dari air itu
dipompakan ke tempat yang lebih tinggi. Pada berbagai situasi, pompa hidrolik ram memiliki
keuntungan dibandingkan penggunaan pompa jenis lainnya, yaitu tidak membutuhkan bahan
bakar atau tambahan tenaga dari sumber lain, tidak membutuhkan pelumasan, bentuknya
sederhana, biaya pembuatannya serta pemeliharaannya murah dan tidak membutuhkan
keterampilan teknik tinggi untuk membuatnya. Pompa ini bekerja dalam dua puluh empat jam
per hari.
Efektifitas kinerja dari pompa hidram dipengaruhi beberapa parameter, antara lain debit
air, tinggi jatuh, diameter pipa, jenis pipa, karakteristik katub buang, panjang pipa inlet dan
panjang pipa pada katub pembuangan, tinggi tabung dan masih banyak lagi yang lainnya. Maka
dari itulah peneliti mengambil judul tugas akhir peneliti yaitu “PERENCANAAN DAN
ANALISA BIAYA PADA POMPA HIDRAM ’’ Pompa hidram juga memiliki kelebihan lain,
yaitu : Konstruksinya sederhana, tidak memerlukan pelumasan, dapat bekerja kontinyu selama
24 jam per hari tanpa berhenti, efisiensi tinggi dan tidak menimbulkan kebisingan,
pengoperasiannya mudah, biaya pembuatan dan perawatan murah, hemat energi dan ramah
lingkungan.
1. Dapat mengetahui pengaruh dari komponen – komponen yang di tambahkan pada pomp
hidram.
2. Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan tenaga listrik dengan menumbuhkan
kesadaran untuk memanfaatkan potensi alam secara optimal.
3. Dapat membantu memenuhi pemasokkan kebutuhan air di masyarakat khususnya
masyarakat pedesaan dalam hal masak memasak, mandi,mencucii dan lain sebagainya
4. Mengairi sawah, ladang, atau perkebunan dimana pasokan air dibutuhkan secara terus-
menerus, dimana kondisi sawah, ladang dan perkebunan yang tidak terjangkau dari
irigasi serta sumber air yang lebih rendah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada zaman Romawi, pompa reciprocating pertama kali muncul (250 SM) dan ini tetap jenis pompa utama
yangdigunakan selama beberapa abad, dioperasikan dengan tangan, hewan, air atau tenaga angin, skill mekanik
dikembangkan,dan logam datang lebih ke penggunaan, tetapi faktor pembatas dengan semua pompa ini lebih tua
adalah output daya yangrelatif rendah yang disampaikan oleh mereka. Kekuasaan tertinggi yang dikembangkan oleh
angin mil atau roda air yang dari urutan 10 tenaga kuda (hp). Pompa reciprocating, yang mengandalkan hisap, hanya
bisa mengangkat air sedikit di atas 10 meter (Shuaibu, 2007).
Keterangan :
A = Tangki Pemasukan
B = Pipa pemasukan
C = Lubang katup limbah
E = Limbah
F = Katup limbah
G = Udara
I = Penghantar
J = Udara
K = Penghantar
L = Pengeluaran pipa
penghantar
Gambar 2.1. Instalasi pompa hidram
Menghitung debit air pemasukan Untuk menjaga kestabilan debit air input hidram
digunakan bak penampung, sehingga kecepatan air yang keluar dari bak penampung
dapat menggunakan rumus
v √ 2 g h.
di mana v = kecepatan air (m/s), g = percepatan gravitasi (10 m/), dan h = ketinggian air
pada bak penampung (meter) Perhitungan besar debit air masukan hidram adalah
Q= A . V
di mana A=luas penampang pipa ( ) dan v=kecepatan air
Menghitung debit air pengeluaran Perhitungan debit air pengeluaran dapat menggunakan
rumus
H 1. Qin .φ
Q out=
H2
Dimana Q out = adalah debit air keluaran yang dibutuhkan, H1 = tinggi jatuh vertikal,
Q in = debit sumber air yang masuk ke pompa,H2 = tinggi angkat vertikal,
φ = efensiensi pompa
Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai berdasarkan
besarnya biaya atau sumber daya yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Efisiensi pada sebuah instalasi pompa hidram ditentukan oleh berbagai faktor, baik dari dimensi
atau bahan yang digunakan untuk membuat pompa hidram serta tergantung dari karakteristik
instalasi pompa hidram yang berbeda pada lokasi pemasangan yang diinginkan. Untuk
mengetahui efisiensi pompa hidram biasanya dalam penelitian dapat menggunakan dua
persamaan efisiensi yaitu efisiensi D’Aubuisson dan efisiensi Rankine. Berikut beberapa
persamaan efisiensi yang dapat dilakukan;
1. Menurut D’Aubuisson
Menurut D’Aubuisson, perhitungan efisiensi pompa hidram berpatokan pada katup
limbah untuk digunakan sebagai datum. Efisiensi D’Aubuission dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (YD Setiawan):
q(H +h)
𝜂= .............................................................(Lit. 6)
(Q+q) H
Dimana ;
Ƞ = efisiensi pompa hidram (%)
q = debit hasil (m3/s)
Q = debit limbah (m3/s)
h = head keluar (m)
H = head masuk (m)
2. Menurut Rankine
Sedangkan efisiensi menurut Rankine adalah perbandingan antara selisih tinggi tekan
isap dan sisi buang yang dikali kapasitas pengisapan dengan tinggi tekan isap dikalikan
kapsitas air yang dipindahkan. Efisiensi Rankine dapat dihitung mengunakan persamaan
berikut (YD Setiawan):
qh
𝜂= ..................................................................(Lit. 6)
QH
Dimana :
Ƞ = efisiensi pompa hidram (%)
q = debit hasil (m3/s)
Q = debit limbah (m3/s)
h = head keluar (m)
H = head masuk (m)
3. Efisiensi juga dapat dihitung dengan persamaan berikut ini (Zulfahri, 2018):
Q
𝜂= x 100 % .......................................................(Lit. 7)
q
Dimana;
𝜂 = Efisiensi pompa hidram (%)
Q = Debit hasil (m3/s)
q = Debit buang (m3/s)