Anda di halaman 1dari 3

Pusat Gravitasi dan Kesetimbangan

A. Titik Berat atau Pusat Gravitasi

Titik berat atau pusat gravitasi merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak
translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai
sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak
translasinya.
Mari kita tinjau suatu benda tegar, misalnya tongkat pemukul kasti, kemudian kita
lempar sambil sedikit berputar. Kalau kita perhatikan secara seksama, gerakan tongkat
pemukul tadi dapat kita gambarkan seperti membentuk suatu lintasan dari gerak
translasi yang sedang dijalani dimana pada kasus ini lintasannya berbentuk parabola.
Tongkat ini memang berputar pada porosnya, yaitu tepat di titik beratnya. Dan, secara
keseluruhan benda bergerak dalam lintasan parabola. Lintasan ini merupakan lintasan
dari posisi titik berat benda tersebut.
Jadi, lintasan gerak translasi dari benda tegar dapat ditinjau sebagai lintasan dari
letak titik berat benda tersebut. Dari peristiwa ini tampak bahwa peranan titik berat
begitu penting dalam menggambarkan gerak benda tegar.Di sisi lain untuk benda-
benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan.
Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari
benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik
kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan
titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat
yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
Pusat massa dan titik berat suatu benda hampir memiliki pengertian yang sama, yaitu
suatu titik tempat berpusatnya massa/berat dari benda tersebut. Perbedaannya adalah
letak pusat massa suatu benda tidak dipengaruhi oleh medan gravitasi, sehingga
letaknya tidak selalu berhimpit dengan letak titik beratnya sedangkan titik berat
dipengaruhi oleh medan gravitasi.

B. Keseimbangan
Suatu partikel disebut dalam keadaan seimbang, bila jumlah aljabar gaya-gaya yang
bekerja pada partikel tersebut nol. Ada dua jenis keseimbangan, keseimbangan translasi
dan keseimbangan rotasi.

Keseimbangan translasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika


bergerak dengan kecepatan linear konstan (v konstan) atau tidak mengalami perubahan
linear (a = 0). Keseimbangan rotasi adalah keseimbangan yang dialami benda ketika
bergerak dengan kecepatan sudut konstan (ω konstan) atau tidak mengalami
percepatan sudut (α= 0).

Torsi dan momen gaya mempengaruhi apakah benda itu akan bergeser,
berguling dan bergelinding. Adapun syaratnya adalah:
a. Bergeser: ∑τ = 0, ∑F ≠ 0
b. Berguling: ∑τ ≠ 0, ∑F = 0
c. Bergeser: ∑τ ≠ 0, ∑F ≠ 0

Berdasarkan kedudukan titik beratnya, ada 3 jenis dari keseimbangan, yaitu:

1. Kesetimbangan Stabil

Kesetimbangan stabil adalah keseimbangan yang dialami benda dimana


apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan kecil benda tersebut akan segera
kembali ke posisi semula. Hal ini ditandai dengan kenaikan titik berat benda.

2. Keseimbangan Tidak Stabil (Labil)

Keseimbangan tidak stabil adalah keseimbangan yag dialami benda yang


apabila dipengaruhi oleh gaya atau gangguan, benda tidak akan bisa kembali ke
posisi semula. Hal ini terjadi akibat penurunan titik berat benda.

3. Keseimbangan Netral
Keseimbangan Netral atau indiferen adalah keseimbangan yang dialami
benda yang apabila diberi gaya atau gangguan tidak akan mengalami perubahan
pada titik berat benda. Benda akan kembali diam dalam kedudukan yang
berbeda ketika selesai diberi gaya.
Titik berat atau pusat gravitasi merupakan titik dimana benda akan berada dalam
keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak
translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai
sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak
translasinya.
C. Aplikasi Keseimbangan dalam Kehidupan Sehari-hari

 Sebuah papan empat persegi panjang digantungkan pada sebuah sumbu


mendatar di P ( sumbu tegak lurus papan ). Titik berat Z dari papan terletak
vertikal di bawah titik gantung P, sehingga papan dalam keadaan ini
setimbang stabil. Jika ujung A papan di putar sedikit sehingga titik beratnya
semula ( Z ), maka kalau papan dilepaskan ia akan berputar kembali
kekeseimbangannya semula

 Penjual buah yang membawa tempat buahnya. Ini menerapkan konsep


keseimbangan stabil. Apabila tempatnya bergerak, tempat buah akan kembali
normal.

 Jembatan Layang. Jembatan menerapkan konsep kesetimbangan agar mampu


mempertahankan posisinya dan tidak akan runtuh.

Anda mungkin juga menyukai