Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: RAHMAH EVITA PUTRI

NIM / TM

: 1402748 / 2010

PRODI

: PENDIDIKAN IPA (A)

NO. TLP

: 085760598611
INOVASI PENDIDIKAN INDONESIA
(MENURUT PENDAPAT PRIBADI)

Menurut pendapat saya, hal pertama yang menjadi perhatian penting dalam
pendidikan di Indonesia dan memerlukan perubahan adalah karakter dari siswa.
Penanaman karakter haruslah dilakukan sedini mungkin, dari jenjang pendidikan
yang paling rendah. Karakter seperti jujur, bertanggung jawab, disiplin, dll,
seharusnya dibiasakan kepada siswa. Karakter haruslah diintegrasikan pada
berbagai mata pelajaran disekolah. Sehingga seluruh mata pelajaran benar-benar
akan menanamkan nilai karakter nantinya kepada siswa dan membuat siswa
terbiasa akan karakter-karakter tersebut.
Dengan menanamkan nilai karakter yang sesungguhnya dan tidak hanya
berfokus pada konteks dalam belajar, maka Indonesia akan memiliki generasi
penerus yang memiliki moral baik. Jika moral dan karakter siswa sudah baik,
walaupun nantinya siswa tersebut telah lulus dari sekolah ataupun universitas,
maka karakter tersebut akan terus mendarah daging walaupun dalam dunia kerja.
Ketika bekerja, maka sifat-sifat seperti jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan
sifat lainnya akan dengan sendirinya terbawa, sehingga menjauhkan generasi
Indonesia dari budaya-budaya yang negatif seperti korupsi, nepotisme, dll.
Jika karakter dari masing-masing individu di Indonesia telah lebih baik dan
terlatih, maka Indonesia bisa mulai terfokus pada hal-hal yang lebih spesifik lagi
untuk mengembangkan pendidikan. Salah satunya adalah dengan memfokuskan
biaya APBN untuk pendidikan. Dengan generasi yang mempunyai karakter yang
kuat, maka dana pendidikan akan tersalur dengan baik ke tangan yang berhak.
Seluruh petinggi Negara akan memiliki tanggungjawab terhadap apa yang
dikerjakannya. Sehingga dana tersebut tidak lagi diselewengkan ataupun dipotong

secara sepihak. Tidak hanya petinggi Negara saja, namun juga petinggi-petinggi
daerah dan petinggi sekolah. Jika telah memiliki karakter-karakter tersebut, maka
mereka akan melaksanakan pekerjaannya secara jujur dan penuh rasa tanggung
jawab. Benar-benar menyadari bahwa dana tersebut memang ditunjukkan untuk
generasi selanjutnya, untuk generasi penerus bangsa, untuk masa depan seluruh
rakyat Indonesia.
Dengan pengelolaan dana pendidikan yang jujur dan bertanggung jawab,
dana tersebut bisa langsung turun kesekolah tanpa adanya potongan-potongan dari
pihak-pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Maka, dengan dana pedidikan
yang besar dan prosesnya yang bersih Indonesia dapat meng-anggarkan sekolah
gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sekolah gratis ini tidak hanya selama 9
tahun saja, namun dengan pengelolaan yang baik tidak mustahil seluruh
masyarakat Indonesia dapat mengecap bangku Universitas, terutama jenjang
pendidikan yang nantinya akan melahirkan generasi yang bekerja mengabdi
kepada masyarakat seperti guru, dokter, pengacara, dll.
Inovasi selanjutnya adalah skolah gratis selama 9 tahun untuk seluruh
masyarakat Indonesia. Dengan sekolah gratis ini, maka diharapkan seluruh
masyarakat Indonesia mengenyam pendidikan yang sama dan setara, tanpa
perbedaan kasta antara satu dengan yang lainnya. Tentunya dengan dana
pendidikan yang dikucurkan pada sekolah-sekolah, maka diharapkan sekolah juga
dapat memperbaiki hal-hal yang dirasa perlu diperbaiki untuk menunjang prestasi
siswa, namun sekali lagi, tentunya tidak hanya dalam ranah kognitif, namun juga
afektif, dan ranah psikomotor.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sekolah seperti, memperbaiki kelas-kelas
yang ada, sehingga siswa merasa nyaman pada saat pembelajaran berlangsung.
Siswa didalam kelaspun diharapkan dapat diorganisir sehingga siswa didalam
kelas tidak terlalu banyak. Cukup 15 atau 16 orang saja didalam kelas, agar
pembelajaran lebih efektif dan kelaspun dapat dihandle oleh satu orang guru.
Tentunya guru yang berkualitas dan sekalilagi, menanamkan nilai karakter yang
baik kepada siswa.

Sarana dan prasarana yang lengkap juga sangat menentukan prestasi siswa,
apakah itu ruangan, ataupun peralatan. Sekolah juga wajib untuk melengkapi
seperti peralatan laboratorium untuk pratikum, buku-buku perpustakaan dan
kelengkapan IT di sekolah. Sekolah juga dapat melengkapi sarana seperti kantin,
akan sangat baik jika kantin sekolah menyediakan makan sehat dan gratis kepada
siswanya, minimal satukali dalam sehari, sehingga kebutuhan gizi siswa dapat
terkontrol dengan baik disekolah. Kegiatan-kegiatan yang bersifat spiritual juga
dikembangkan disekolah. Akan lebih baik juga jika siswa dibiasakan untuk aktif
dan perduli dengan lingkungan dan isu-isu sosial yang berkembang.
Tentunya siswa juga dibekali dengan guru yang berkualitas, guru-guru yang
cerdas dan kreatif, sehingga dapat membuat siswa aktif dan bersemangat dalam
belajar. Guru yang tidak hanya terfokus pada konteks dan melatih siswa hanya
untuk lulus dalam ujian, lulus dalam UN dan agar nilai siswa memenuhi kkm,
namun juga terfokus pada nilai-nilai sosial, budaya dan spiritual. Seperti yang
telah diabahas sebelumnya mengenai karakter, dengan menanamkan nilai
karakter-karakter baik semenjak dini, maka Indonesia akan memiliki guru-guru
yang bertanggung jawab pada tugas yang diberikan. Sehingga bukan
melaksanakan tugas karena bayaran, namun memang kesadaran bahwa tugas yang
dilakukannya adalah tugas mulia dimana melahirkan generasi bangsa selanjutnya.
Jika Indonesia telah memiliki guru-guru yang memiliki karakter seperti yang
diatas, maka saya yakin bahwa Indonesia tidak perlu lagi melaksanakan UN dan
ujian-ujian lainnya yang menuntut siswa untuk memiliki nilai yang tinggi.
Siswapun tidak akan terforsir untuk menghafal-hafal pelajaran yang seharusnya
belum diajarkan pada jenjang tersebut, namun karena tuntutan, maka banyak
sekali siswa zaman sekarang yang sudah mulai tertekan akan hal-hal tersebut.
Karena, Indonesia telah memiliki guru yang aktif, memiliki guru yang
kreatif, guru yang mampu mengajak siswa untuk belajar dan untuk perduli pada
sekitarnya. Cukup menanamkan karakter tersebut kepada siswa dan mengajar
dengan penuh rasa tanggung jawab, maka siswapun tidak hanya mendapatkan
ilmu, namun juga akan mendapatkan nilai-nilai lainnya seperti peduli akan
lingkungan, memahami isu-isu sosial, dll. Akan lebih baik, jika untuk menjadi

guru, maka masyarakat harus menempuh tes yang benar-benar jujur dan ketat.
Sehingga guru benar-benar menjadi profesi yang diidamkan dan dipandang
dimasyarakat. Dengan diberikan tes secara berkala, juga akan me-refresh
pengetahuan guru, sehingga guru tidak hanya terkungkung dengan hal-hal yang
itu lagi, namun juga mengembangkan dan meng-eksplore lagi hal-hal baru yang
nantinya dapat digunakan pada saat mengajar.
Inovasi selanjutnya adalah dengan merubah cara pandang masyrakat. Cara
pandang mengenai belajar, dimana belajar bukan hanya membuka buku,
kemudian mengahafal, mengetahui istilah-istilah asing. Belajar adalah bagaimana
siswa dapat memahami sesuatu, bukan bagaimana siswa mendapatkan nilai yang
tinggi. Seperti yang kita ketahui, bahwa zaman sekarang banyak sekali orang tua
yang menakan anaknya untuk belajar, bagaimana agar mendapatkan nilai yang
tinggi. Hal inilah yang nantinya akan membuat siswa berfikir bahwa tujuan
sekolah adalah untuk mendapatkan nilai tinggi, bukan mendapatkan ilmu,
sehingga siswa menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan nilai tinggi.
Ketika guru mengajak siswa untuk melihat langsung atau belajar dilapangan,
orang tua justru menganggap hal tersebut sebagai main-main belaka. Padahal
justru hal tersebutlah yang sudah sangat jarang terjadi, saya rasa kalau hanya
melihat di tv, di internet maka siswa sudah melihat banyak hal, namun untuk
melihatnya langsunglah yang merupakan hal baru bagi siswa, sehingga siswa
dapat memanfaatkan seluruh panca indranya untuk mengamati.
Hal tersebut tentunya tidak dapat terjadi dengan mudah dan terjadi dengan
cepat. Maka, akan ada banyak pihak yang harus ikut turun tangan dan membantu
dan terwujudnya masa depan Indonesia yang lebih baik. Partisipasi tersebut
dimulai dari masyarakat, diharapkan masyarakat dapat membantu menanamkan
karakter-karakter yang baik bagi generasi di Indonesia, generasi yang antinya
tidak akan tertindas akan kemajuan zaman. Kemudian tentunya orang-orang yang
bersentuhan langsung dengan pendidikan itu sendiri. Seperti perangkat sekolah,
guru, kepala sekolah, dll. Akan lebih baik lagi, jika profesi guru digeluti bukan
karena guru menghasilkan banyak uang, dengan membuka bimbel-bimbel dan

lainnya, namun guru memang menjadi orang yang dihormati dan dihargai di
masyarakat.
Jadi, hal yang paling penting dirubah dan diterapkan di Indonesia menurut
saya

adalah

KARAKTER.

Karakter

tersebutlah

yang

nantinya

akan

memperlihatkan jati diri dari masyarakat Indonesia. Jika karakter-karakter yang


baik telah ditanamkan sedari awal, maka nantinya, karakter tersebut akan terus
terbawa hingga bekerja. Seperti karakter jujur, maka Indonesia akan memiliki
masyarakat yang jujur kedepannya, karakter tanggung jawab, maka Indonesia
akan memiliki masyarakat yang bertanggung jawab atas apa yang telah
dilakukannya. Inovasi selanjutnya adalah memfokuskan dana untuk pendidikan,
pembangunan sarana dan prasarana, perbaikan kualitas guru dan merubah cara
pandang masyarakat. Untuk itu, mari memulai inovasi tersebut dari diri sendiri,
dan biarkan orang lain melihat dan mencontoh hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai