Anda di halaman 1dari 51

SISTEM DAN APLIKASI TATA KOORDINAT

Oleh: Ronny Syamara


Planetarium & Observatorium Jakarta
BOLA LANGIT

- Bola langit adalah bidang permukaan bola (yang tidak nyata), merupakan tempat
proyeksi benda-benda langit yang terlihat oleh pengamat di bumi. Bola langit tak
mempunyai ukuran (jari-jari), tak terikat oleh jarak benda langit. Bumi dapat di-
anggap kecil dibandingkan dengan bola langit.

- Titik pusat bola langit dapat dinyatakan sama dengan titik pusat bumi, tetapi juga
bisa sama dengan tempat pengamat di permukaan bumi.

- Pada bola langit bisa digambarkan lingkaran horizon, lingkaran ekuator langit,
kutub langit utara dan selatan, lingkaran meridian, lingkaran ekliptika dll.

- Untuk menyatakan posisi suatu benda langit diperlukan acuan posisi (sistem
koordinat); sistem koordinat horison, sisitem koordinat ekuator, sistem koordinat
ekliptika.

- Pada bola langit dapat digambarkan banyak lingkaran besar (titik pusatnya sama
dengan titik pusat bola langit) dan banyak lingkaran kecil (titik pusatnya bukan
titik pusat bola langit).

- Jarak antara dua titik pada bola langit dinyatakan dalam ukuran busur (jarak
busur), perhitungan seperti itu dapat dilakukan melalui formulasi teori Ilmu ukur
bola.
TATA KOORDINAT GEOGRAFIS & BENDA LANGIT

LINGKARAN KECIL

LINGKARAN LINTANG .P
LINGKARAN BESAR

LINGKARAN BUJUR
SEGITIGA ( TRIGONOMETRI ) BOLA
adalah segitiga di permukaan bola yang sisi-sisinya merupakan bagian dari lingkaran besar.

ABC merupakan segitiga bola


K A,B,C = sudut-sudut segitiga bola
A a,b,c = panjang busur segitiga bola
P = pusat bola langit atau bumi

c SIFAT SEGITIGA BOLA


1. Jumlah ketiga sudutnya tidak harus 180o
b 2. Jarak sudut (panjang busur) antara sebuah

B . P
lingkaran besar dan kutubnya adalah 90o
T 3. Panjang busur salah satu busur segitiga
bola yang menghadap sudut yang berada
a di kutubnya adalah sama dengan besar
C sudut tersebut.
Pada segitiga bola berlaku rumus
Rumus cos:
Cos a = Cos b Cos c + Sin b Sin c Cos A
Cos b = Cos a Cos c + Sin a Sin c Cos B
N Cos c = Cos a Cos b + Sin a Sin b Cos C
Rumus sin:
Sin A/ Sin a = Sin B/ Sin b = SinC/ sin c
Dapat diturunkan rumus-rumus dasar pada
segitiga bola ABC sbb:

O RUMUS COSINUS:
cos a = cos b . cos c + sin b. sin c. cos A
cos b = cos a . cos c + sin a. sin c. cos B
B a C cos c = cos a . cos b + sin a. sin b. cos C

c b RUMUS SINUS:
sin A = sin B = sinC
A
sin a sin b sin c

RUMUS COTANGENS:
E
D cot A = sin c. cot a. cosec B – cos c.cot B
AD = OA tan c cot A = sin b. cot a. cosec C – cos c.cot C
AE = OA tan b cot B = sin a. cot b. cosec C – cos a.cot C
OD = OA sec c cot B = sin c. cot b. cosec A – cos c.cot A
OE = OA sec b cot C = sin a. cot c. cosec B – cos a.cot B
cot C = sin b. cot c. cosec A – cos b.cot A
DE2 = AD2 + AE2 -2 AD . AE cos A
DE2 = OD2 + OE2 -2 OD . OE cos a
12o=
50m
ROTASI BUMI

1o= 4 menit
23jam 56 menit 4detik

KLS

Gerak harian bintang, Bulan Barat


dan Matahari di Jakarta
Periode Sideris (acuan bintang) : 23jam 56menit 4detik
Periode Sinodis (acuan Matahari): 24 jam
BENTUK / FASE BULAN Kwartir Pertama
Periode fase bulan = 29,53055 hari

Bulan Besar
Sabit Muda (Waxing Gibbous)
(Waxing Crescent)

Bumi
arah Barat Bulan Baru arah Timur
(Konjungsi)
sinar matahari Purnama

Bulan Susut
Sabit Tua
(Waning Gibbous)
(Waning Crescent)

Kwartir Kedua

Fase Bulan
tampak dari Bumi
BENTUK / FASE BULAN
Periode fase bulan = 29,53055 hari
Bidang orbit bulan miring 5,20 terhadap bidang ekliptika (orbit bumi mengedari Matahari)
Yang teramati dari muka bumi periode fase bulan = 29,53055 hari
Bidang orbit bulan miring 5,20 terhadap bidang ekliptika (orbit bumi mengedari Matahari)
Yang teramati dari muka bumi periode fase bulan = 29,53055 hari
PERUBAHAN TINGGI MATAHARI KARENA GERAK HARIAN DI JAKARTA
PER-JAM SEKITAR 15 DERAJAT
TINGGI MATAHARI PADA SAAT YANG SAMA DI BERBAGAI TEMPAT
SETIAP BERPINDAH KE BARAT TINGGI MATAHARI SEMAKIN RENDAH ATAU WAKTU MUNDUR PERJAM SEBESAR 15 DERAJAT
POSISI DAN GERAK HARIAN MATAHARI DI BERBAGAI TEMPAT DI BELAHAN
SELATAN BUMI TANGGAL 22 JUNI 2006
Gerak harian Matahari
di Ekuator sepanjang tahun

Bergerak sekitar ¼ o= separuh


lebar piringan matahari per-hari.

21/3 22/3
22 Des 22 Nop 22 Okt 21 Maret 21 April 21 Mei 22 Juni
22 Jan 22 Feb 23 Sept 22 Agust 22 Juli
Barat
Arah selatan
23,50 23,50 Arah utara
ARAH TERBIT MATAHARI SELALU BERGESER SEPANJANG TAHUN

GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50
UTARA

GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50 SELATAN
ARAH TERBENAM MATAHARI SELALU BERGESER SEPANJANG TAHUN

GARIS BALIK
EKUATOR LANGIT 23,50 UTARA

EKUATOR LANGIT GARIS BALIK


SELATAN
23,50
GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB

GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL


SELASA SENIN

. . . . . . . . . . . . .
CONTOH APLIKASI GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL
30OBB 0O 30OBT 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB

GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL


105oT

SELASA SENIN
29-07-2008 28-07-2008

10.00 WIB 19.00 00.00


03.00 GMT 28-07-2008 29-07-2008
29-07-2008
29-07-2008

SELASA 15.00 SENIN


29-07-2008 28-07-2008
KOORDINAT GEOGRAFIS TEMPAT DI BOLA BUMI:
BUJUR, LINTANG ( l, f)

Lingkaran Dasar Ekuator Bumi (Khatulistiwa)


Lingkaran Kutub Bujur (meridian)
Titik Acuan Lintang: Khatulistiwa (00)
Bujur (meridian) : Greenwich (00)
Koordinat Pertama Bujur atau Meridian (l)
Ke arah timur Greenwich = – atau BT
Ke arah barat Greenwich = + atau BB
Koordinat Ke dua Lintang tempat (f)
Ke arah selatan = – atau LS atau S
Ke arah utara = + atau LU atau U
Kutub Utara = 900 atau 900 U atau 900 LU
Kutub Selatan = - 900 atau 900 S atau 900 LS

Contoh: Jakarta (1060 49’ BT, 60 10’ S), berarti Jakarta terletak pada garis bujur 1060 49’
di timur Greenwich dan di garis lintang 60 10’ di selatan Khatulistiwa.
SISTEM KOORDINAT
I. SISTEM KOORDINAT GEOGRAFIS ( l, f ) DAN WAKTU.
Lingkaran dasarnya equator (khatulistiwa) bumi.
Titik awal penelusuran (00) : Bujur : Greenwich di dekat London, Inggris.
Lintang: equator bumi.
koordinatnya:
1. l = Meridian atau bujur tempat, dihitung ke arah timur untuk bujur timur (BT)
atau bujur -, dan ke arah barat untuk bujur barat (BB) atau bujur +.
Rentang l : 00 s/d 1800 BB dan 00 s/d 1800 BT.
Hubungannya dengan waktu:
24 jam menempuh 3600
1 jam = 150
4 menit = 10
4 detik = 1’
Waktu Zone atau waktu daerah. Perbedaan setiap zone waktu besarnya 15 0.
Waktu lokal ( lokal time) atau waktu setempat adalah waktu yang sesuai dengan waktu bujur setempat.
Waktu Zone (zone time) atau waktu wilayah adalah waktu yang sesuai dengan waktu zone setempat.
Misalnya WIB berbeda 7 jam dari UT(waktu Greenwich). WIB = UT + 7 jam.
2. f = Lintang Pengamat
Diukur dari equator ke arah kutub utara bumi untuk lintang positif, dan ke arah kutub selatan bumi
untuk lintang negatif.
f = 00 untuk Equator bumi
f = + 23 1/2 0 untuk Garis Balik Utara
f = +900 untuk Kutub Utara
f = -23 1/20 untuk Garis Balik Selatan
f = - 900 untuk Kutub Selatan
GERAK PRESESI (GERAK GASING) SUMBU BUMI
PERIODE PRESESI = 26.000 TAHUN (LINGKARAN BESAR)
PERIODE NUTASI = 19 TAHUN (GELOMBANG KECIL)

Presesi dikenal oleh Hipparcus (146 – 127 SM)


Dan Ptolemy (Cladius Ptolemeus sekitar abad ke 2 M)
Akibatnya: Pergeseran Vernal Ekuinoks (titik Hammal) ke arah barat atau mundur sekitar 50,2”
per tahun. Asensio reksta dan deklinasi benda langit berubah akibat presesi.
SISTEM KOORDINAT HORISON
Lingkaran dasar : Lingkaran Horison.
Koordinat : Azimuth (A) dan Tinggi (h)
Azimuth : Panjang busur yang dihitung dari titik acuan Utara ke arah
Timur (searah jarum jam), sepanjang lingkaran horison sampai
ke titik kaki (K).
Rentang A : 0 0 s/d 360 0
Tinggi : Panjang busur yang dihitung dari titik kaki (K) di horison

sepanjang busur ketinggian, ke arah Zenith jika h positip, dan


ke arah Nadir jika berharga negatif.
Rentang h : 0 0 s/d 900 atau 00 s/d –900.

Kelemahan Sistem Horison:


1. Tergantung tempat di muka bumi. Tempat berbeda, horisonnyapun berbeda.
2. Tergantung waktu, terpengaruh oleh gerak harian.

Keuntungannya:
Praktis, sederhana, langsung mudah dibayangkan letak bendanya pada bola langit.

Catatan : Letak titik Kardinal (UTSB) pada bola langit bebas, asal arah SBUT atau
UTSB searah jarum jam.
SISTEM KOORDINAT HORISON
Z
MERIDIAN LANGIT
LINGKARAN VERTIKAL
(MERIDIAN PENGAMAT)
UTAMA

Bintang
* T

h S HORISON
U
K
B A

N
KOORDINAT (A, h )
SETIAP TEMPAT DI MUKA BUMI MEMILIKI ARAH ZENITH
DAN HOROZON (UFUK) YANG BERBEDA
ZENITH (A) = NADIR (C)

ZENITH (D) ZENITH (B)


= NADIR (B) D B = NADIR (D)

ZENITH (C) = NADIR (A)


SISTEM KOORDINAT EKUATOR
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekuator Langit
Koordinat : Askensio Rekta (a) dan Deklinasi (d).
Askensio Rekta : Adalah panjang busur, dihitung dari titik Aries ( titik g, Titik Musim
Semi, (titik Hamal) pada lingkaran ekuator langit sampai ke titik
kaki (K) dengan arah penelusuran ke arah timur.
Rentang AR: 0 s/d 24 jam atau 0 o s/d 360o
Deklinasi : Adalah panjang busur dari titik kaki (K) pada lingkaran ekuator langit ke
arah kutub langit, sampai ke letak benda pada bola langit.
Deklinasi berharga positif ke arah KLU, dan negatif ke arah KLS.
Rentang d : 0 o s/d 90 o atau 0 o s/d –90o
Catatan :
- Sudut Jam Bintang Lokal adalah panjang busur dalam jam ( 1 jam = 15 0 busur),
dihitung dari Titik Kulminasi Atasnya pada meridian langit ke arah barat.
- Jam bintang adalah sudut jam bintang lokal titik Aries.
- Sudut jam bintang lokal = Jam bintang – Askensio Rekta.
- Koordinat ekuator bersifat universal, sangat standar dipakai dalam astronomi
karena tidak terpengaruh oleh letak dan waktu pengamat di permukaan bumi.
SISTEM KOORDINAT EKUATOR
Z
KLS

S * Bintang

Sudut jam Bintang d T


K
SLINGKARAN
U
a HORISON

B
g
KLU
N
LETAK BINTANG DI BELAHAN LANGIT SELATAN
DARI PENGAMAT DI BELAHAN BUMI SELATAN
PENENTUAN ARAH UTARA – SELATAN DENGAN BAYANGAN TONGKAT

True North (Utara benar)

o o

t1 t2
HUBUNGAN WAKTU MATAHARI DENGAN
WAKTU BINTANG
Waktu Matahari Menengah (WMM) = Sudut jam Matahari + 12 jam
Jam 0 waktu matahari, letak Matahari menengah berada di titik kulminasi bawah.
Satu hari matahari = 24 jam
Waktu Bintang (waktu sideris) = Sudut jam titik Aries.
Jam 0 waktu bintang, letak titik Aries berada di titik kulminasi atas.
Satu hari bintang = 23 jam 56 menit 4,0982 detik.
Letak-letak istimewa titik Aries terhadap Matahari
1. Sekitar tanggal 21 Maret (TMS), Matahari berimpit dengan titik Aries.
Jam 0 WMM = jam 12 waktu bintang.
2. Sekitar tanggal 22 Juni (TMP), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berimpit dengan
titik Timur.
Jam 0 WMM = jam 18 waktu bintang.
3. Sekitar tanggal 23 September (TMG), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berada di
titik kulminasi atas.
Jam 0 WMM = jam 0 waktu bintang.
4. Sekitar tanggal 22 Desember (TMD), saat Matahari di kulminasi bawah, titik Aries berimpit
dengan titik Barat.
Jam 0 WMM = jam 06 waktu bintang.
WAKTU BINTANG ( SUDUT JAM TITIK ) PADA SAAT g
JAM 0 WAKTU MATAHARI MENENGAH

.gS
23/9; Jam 0 Waktu Bintang

.g
B
22/12; Jam 6 Waktu Bintang

KLS KLU

T
.g 22/6; Jam 18 Waktu Bintang

g 21/3; Jam 12 Waktu Bintang


Jam 0 WMM
* *. *
Mth. 22/12 Mth. 22/6
Mth. 21/3 & Jam 0 WMM
23/9 Jam 0
WMM
HUBUNGAN ASENSIO REKTA (a), SUDUT JAM (HA) dan WAKTU SIDERIS (LST)

LST = a* + HA*

LST = Sudut Jam Vernal Equinoks ( g ), dari g ke arah barat sepanjang lingkaran
ekuator langit dalam satuan jam ( 1 jam = 15o).
a* = Asensio rekta, dari g ke arah timur sepanjang lingkaran ekuator langit dalam
satuan jam ( 1 jam = 15o )
HA* = Sudut jam lokal bintang, dari meridian ke arah barat, dari meridian ke arah
barat sepanjang lingkaran ekuator langit dalam satuan jam ( 1 jam = 15o ).
HA* berharga positif jika bintang setelah transit dan negatif jika sebelum transit.

Contoh : - Jika sebuah bintang diamati pada jam 10 ( waktu sideris ), Asensio rekta
berharga 12j 30m, maka sudut jam bintang tersebut harganya – 2j 30m atau
posisi bintang pada bola langit 2j 30m sebelum transit.

- Semua bintang yang terletak di meridian (pada saat transit), memiliki harga
a* sama dengan saat waktu (sideris) karena memiliki sudut jamnya nol.
SOAL LATIHAN:
1. Soal 17 ( IAO 2004 )
a. Asensiorekta sebuah bintang adalah 17h40m. Andaikan ia diamati pada jam 16h45m
berapakah sudut jam bintang tersebut ?
Apakah ia berada di Timur atau Barat meridian ?
b. Sebuah bintang diamati pada jam 03h12m, saat itu sudut jamnya 1h30m. Berapakah
asensiorekta bintang tersebut ?
c. Saat pengamatan, sudut jam sebuah bintang –2h15m, sedangkan asensiorekta
bintang tersebut adalah 7h19m. Jam berapakah pengamatan itu dilakukan ?
JAWAB SOAL LATIHAN:
1. Soal 17 ( IAO 2004 )
a. Diketahui : a* = 17h 40m
LST = 16h 45m
HA* = LST – a*
= 16h 45m – 17h 40m
= - 55m
bintang berada (55/60) . 15o = 13 3/4o di timur meridian, sebelum transit.

b. Diketahui : LST = 3h 12m


HA* = 1h 30m
a* = LST – HA*
= 3h 12m – 1h30m
= 1h 42m

c. Diketahui :
HA* = -2h 15m
a* = 7h 19m
LST = a* + HA*
= 7h 19m + (-2h 15m)
= 5h 4m
Menentukan Tinggi (a) dan Azimuth (A) Benda langit dari HA,f dan d
Zenith
z
z EKUATOR LANGIT
HA
HA
90o - d d
*
KLU T
f
a = 90o - z
U S

B c
KLS

Mencari tinggi benda langit ( a ):


Cos z = Cos (90o – f) x Cos (90o – d) + Sin (90o – f) x Sin (90o – d) x Cos HA
a = 90o - z
Mencari Azimuth ( A ):
Sin HA / Sin z = Sin z / Sin (90o – d) ; U c = sudut z ; Uc = 360o - A
Sin ( 360o – A) = (Sin HA x Sin (90o – d)) / Sin z
Contoh soal:
Seorang pengamat pada lintang geografis 25o mengamati sebuah bintang yang mempunyai
deklinasi 15o transit 3 jam yang lalu. Hitunglah ketinggian dan Azimuth bintang saat itu!

Jawab :
d= 15o ; f = 25o ; HA = 45o
Terapkan rumus cosinus :
Cos z = Cos 75o Cos 65o + Sin 75o Sin 65o Cos 45o
= 0,2588 x 0,4226 + 0,9659 x 0,9063 x 0,7986
= 0,7284
z = 43,25o
a = 90o – z
= 46,75o
tinggi bintang 46,75o dari horizon.
Terapkan rumus sinus :
Sin ( 360o – A ) = (Sin HA x Sin (90o – d)) / Sin z
= Sin 45o Sin 75o / Sin 43,25o
= 0,7071 x 0,9659 / 0,6852
= 0,9968
360o – A = 85,39o
A = 360o – 85,39o
= 274,61o
Azimuth bintang 274,61o dari utara ke arah timur, atau 85,39o dari Utara ke arah barat.
LATIHAN SOAL:
1. Seorang pengamat pada lintang geografis 25o mengamati sebuah bintang yang
mempunyai deklinasi 15o transit 3 jam kemudian. Hitunglah ketinggian dan
azimuth bintang saat itu!

2. Pada saat M31/ Galaksi Andromeda ( a = 0j 40m ; d = 41o ) transit dari


pengamat di Jakarta ( 6o 10’ S, 106o 49’ T ) . Hitunglah ketinggian dan
azimuth galaksi tersebut?

3. Seorang pengamat di di Jakarta mengamati galaksi Large Magellanic


Cloud / Awan Magellan Besar ( a = 5j 26m ; d = - 69o) setelah transit 3
jam yang lalu. Hitunglah ketinggian dan azimuth galaksi tersebut!
PENENTUAN WAKTU SIDERIS

1. Tentukan selisih hari terhadap salah satu dari 4 tanggal patokan terdekat yakni:
21 Maret, 22 Juni, 23 September atau 22 Desember.
2. Tentukan perbedaan waktu titik Aries dengan Matahari selama selisih waktu no.1 di atas dengan
mengalikan setiap beda 1 hari sebesar 4 menit.
3. Tentukan jam 0 WMM waktu setempat yang bersesuaian dengan waktu sideris pada tanggal yang
bersangkutan dengan menambahkan(jika melewati salah satu tanggal patokan di atas) atau mengurang-
kan (jika mendahului) dengan selisih waktu no. 2 di atas yang paling dekat dengan tanggal patokan ter-
dekat yang dipakai.
Patokan tanggal hubungan Waktu Sideris(Siderial Time) dengan Waktu Matahari Menengah(Mean Sun):
21 Maret Jam 0 WMM = Jam 12 Waktu Sideris
22 Juni Jam 0 WMM = Jam 18 Waktu Sideris
23 September Jam 0 WMM = Jam 0 Waktu Sideris
22 Desember Jam 0 WMM = Jam 6 Waktu Sideris
4. Tentukan waktu sideris jam yang diinginkan dengan menambahkan dengan WMM pada jam yang
ditentukan.

Contoh: Tentukan Waktu Sideris yang bersesuaian dengan Jam 10 tanggal 26 Maret 2007.
Jawab:
1. Sesilih tanggal 26 Maret dengan 21 Maret adalah = 26 – 21 = 5 hari.
2. Perbedaan waktu Aries dengan Matahari selama 5 hari = 5 x 4 menit = 20 menit.
3. Jam 0 WIB tanggal 26 Maret = Jam 12 + 20 menit = Jam 12.20 Waktu Sideris.
4. Jam 10 WIB tanggal 26 Maret = Jam 10 + 12.20 Waktu Sideris = Jam 22.20 Waktu Sideris.
Contoh soal aplikasi posisi benda langit:
Dimanakah posisi rasi Sagittarius( AR 19jam, Dekl. -250 ) pada bola langit jam 12 WIB tanggal 14
Maret 2007 ?

Jawab:
Selisih tgl 14 Maret dengan 21 Maret = 7 hari
Beda Aries dengan Matahari = 7 x 4 menit = 28 menit
Jam 0 WIB tgl 14 Maret = Jam 12 – 28 menit = Jam 11. 32 Waktu Sideris.
Jam 12 WIB tgl. 14 Maret = 11.32 + 12 WIB = Jam 23.32 Waktu Sideris.
Sudut Jam rasi Sagittarius saat itu = Waktu Sideris – AR Sagittarius = 23.32 – 19 = 4 jam 32 menit.
Posisi Sagittarius saat itu : (4 32/60x 150)= 680 di sebelah barat meridian dan 250 di selatan equator langit.

Latihan Soal:
1. Apakah SMC dan LMC teramati dari Beijing ( 390 55’ LU, 1160 55’ BT)?
2. Apakah bintang Polaris dapat teramati dari Jakarta ( 60 11’ 46” LS, 1060 50’ 19” BT)?
Jelaskan jawabannya!
3. Adakah bintang sirkum polar di Jakarta? Jelaskan jawabannya!
4. Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 20 WIB di Jakarta pada tanggal 5 Oktober
2007 ?
5. Jam berapakah waktu sideris yang bertepatan dengan jam 10 WIB di Jakarta padaatanggal 14 Maret
2007 ?
6. Dimanakah letak galaksi Andromeda ( AR= 0j 40m; Dekl.= + 410 ) pada jam 19.00 WIB tanggal
25 Maret 2007 dari pengamat di Jakarta?
KOORDINAT PENDEKATAN DAERAH ZOODIAC

Nama Rasi Singkatan Aksensio Deklinasi 0


Rekta j
1. Pisces Psc 1 + 15
2. Aries Ari 3 + 20
3. Taurus Tau 4 + 15
4. Gemini Gem 7 + 20
5. Cancer Cnc 9 + 20
6. Leo Leo 11 + 15
7. Virgo Vir 13 0
8. Libra Lib 15 -15
9. Scorpius Sco 17 - 40
10. Ophiuchus Oph 17 0
11. Sagittarius Sgr 19 -25
12. Capricornus Cap 21 -20
13. Aquarius Aqr 23 - 15
KOORDINAT RASI BINTANG DAN OBJEK LAIN YANG MUDAH DIKENALI

Nama Rasi/Objek Singkatan Aksensio Rekta Deklinasi 0


j

1. Orion (Waluku) Ori 5 +5


2. Ursa Mayor (Biduk) UMa 11 + 50
3. Crux (Layang-layang) Cru 12 - 60
4. Scorpius (Kalajengking) Sco 17 -40
5. Large Magellanic Cloud LMC 5j 26m - 69
(Awan Magellan Besar)
6. Small Magellanic Cloud SMC 0j 50m -73
(Awan Magellan Kecil)
7. Galaksi Andromeda 0j 40m + 41
(NGC 224; M 31)
8. Summer Triangle
( Segitiga Musim Panas )
a. Vega (a Lyrae ) 18j 35,2m + 380 44’
b. Altair (a Aquilae ) 19j 48,3m + 80 44’
c. Deneb (a Cygni ) 20j 39,7m + 450 06’
9. Winter Triangle
( Segitiga Musim Dingin )
a. Betelgeuse (a Orionis) 5j 52,5m + 70 24’
b. Sirius (a Canis Majoris) 6j 42,9m - 160 39’
c. Procyon(a Canis Minoris) 7j 36,7m + 50 21’
SAAT MATAHARI TERBENAM

Secara astronomis, saat matahari terbenam terjadi pada saat titik pusat piringan
matahari mempunyai jarak zenith 900 50’.
Di dalam daftar ephemeris angka itu dijadikan dasar untuk menyatakan saat mata-
hari terbenam atau terbit pada tempat pengamatan setinggi permukaan laut.
Titik puncak lengkungan atas matahari saat itu tepat berada di garis horizon.
Harga 50’ didapatkan dari perjumlahan diameter sudut matahari ( =16’ ) dan sudut
pembiasan cahaya dalam atmosfer bumi bagi benda langit yang berada di sepan-
jang horizon ( =34’ ).

Yang tampak Yang sebenarnya


Horizon Horizon

16’
Matahari 50’

Matahari
REFRAKSI
(Pembiasan cahaya benda langit oleh atmosfer bumi)
Pembiasan cahaya hilal terjadi di dalam atmosfer bumi, menyebabkan posisinya yang terlihat di
permukaan bumi berbeda dengan yang sebenarnya.
Refraksi membuat ketinggian posisi benda langit bertambah besar.
Refraksi (R) menyatakan selisih antara ketinggian benda langit menurut penglihatan dengan ke-
tinggian sebenarnya. R berubah harganya menurut ketinggian benda langit.
Hasil pendekatan teoritis dan eksperimen memberikan nilai R sbb.:
Yang
h atau a R tampak
00 34 ‘ 50”
1 24 22
2 18 06
Yang
3 14 13
4 11 37 sebenarnya
5 9 45
6 8 23
7 7 19
8 6 29
9 5 49 P
10 5 16
11 4 48
12 4 24
. .

Rumus Pendekatan Refraksi ;Refr = 0,0167 : tan ( ho + 7,31 : (ho + 4,4 ))


PENENTUAN PANJANG SIANG HARI
Panjang siang di suatu tempat di muka bumi pada tanggal tertentu diberikan oleh
persamaan :
Cos H = - tg φ. tg δ
H = ½ Panjang siang hari
φ = Lintang tempat pengamat, + di utara ekuator dan – di selatan ekuator
δ = Deklinasi Matahari, + di utara ekuator langit dan - di selatan ekuator langit
Catatan: efek refraksi atmosfer diabaikan.

Contoh :
Tentukan panjang siang dan malam hari di Jakarta ( 60 10’ S, 1060 49’ T ) tanggal 22 Juni 2007.
Jawab:
φ = - 60 10’ = -6,16670
δ Matahari= = 23,50
Cos H = - tg φ. tg δ

Cos H = - tg - 6,16670 . tg 23,50


Cos H = - ( - 0,1080 x 0,4348 )
= 0,0460
H = Arc Cos 0,0460
H = 87,36340
H = ( 87,36340/ 150 ) x 1 jam
H = 5,8242 x 1 jam = 5 jam 49 menit.
Panjang siang = 2 H = 2 x 5 jam 49 menit = 10 jam 98 menit
= 11 jam 38 menit.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 38 menit = 12 jam 22 menit.
Hitung Panjang siang dan panjang malam tanggal 22 Desember , 22 Juni dan 21
Maret 2007 di kota:
1. Beijing ( 390 45’ U, 1160 25’ T ).
2. Irkutsk di Danau Baikal Siberia ( 520 18’ U, 1040 20 T ).
3. Cape Town di Rep. Afrika Selatan ( 330 55 S, 180 22’ T ).

Terbit dan Terbenam Matahari


Terbit dan terbenam titik pusat matahari akibat refraksi horizontal memiliki jarak
zenith ( z ) = 900 35’. Pada saat posisi Matahari terbit maupun terbenam tampak
piringan atas ( upper limb ) Matahari menyentuh horizon pengamat.
Koreksi panjang hari sebenarnya akibat refraksi atmosfer bumi diberikan oleh per-
samaan:
Δ H = 51/15 (sec φ sec δ cosec H) menit

Panjang siang hari sebenarnya : 2 H’ = 2( H + DH )


Contoh soal:
Tentukan panjang siang dan malam hari sebenarnya di Jakarta
( 60 10’ S, 1060 49’ T ) tanggal 22 Juni 2007.
H = 87,36340 = 5 jam 49 menit.
Δ H = 51/15 ( sec φ sec δ cosec H )
= 51/15 ( 1/ cos φ . 1/cos δ . 1/sin H )
= 51/15 ( 1/ cos –6,16670 . 1/ cos 23,50 . 1/ sin 87,36340 )
= 3,4 ( 1,0058 x 1,0904 x 1,0011 )
= 3,7330 menit = 3 menit 44 detik.
H’ = 5 jam 49 menit + 3 menit 44 detik
= 5 jam 52 menit 44 detik
2 H’ = 10 jam 104 menit 88 detik = 11 jam 45 menit 28 detik.
Panjang siang = 11 jam 45 menit 28 detik.
Panjang malam = 24 jam - 11 jam 45 menit 28 detik.
= 12 jam 14 menit 32 detik.

Hitung Panjang siang dan panjang malam sebenarnya pada tanggal 22 Desember,
22 Juni dan 21 Maret 2007 di kota:
1. Beijing ( 390 45’ U, 1160 25’ T ).
2. Irkutsk di Danau Baikal Siberia ( 520 18’ U, 1040 20 T ).
3. Cape Town di Rep. Afrika Selatan ( 330 55 S, 180 22’ T ).
BINTANG SIRKUM POLAR
( BINTANG YANG TIDAK PERNAH TERBENAM)
Z
GERAK HARIAN BINTANG // EQUATOR KLS

S * Bintang

d T
c
U S

KLU
N
Syarat bintang Sirkum polar:
dI wilayah utara Khatulistiwa ( f berharga positif ) : d > 90o – f
dI wilayah selatan Khatulistiwa ( f berharga negatif ) : d < - 90o – f
CONTOH SOAL :
a. Apakah bintang Deneb / a Cygni (a = 20 j 39,7m ; d Deneb = 45o 06’)
C
tampak sebagai bintang sirkum polar di Vladivostok (43o 08’ U, 131o 54’ T)
O
b. NApakah bintang X ( d = - 85o 30’ ) dan M 31 atau galaksi Andromeda ( a = 0j 40m ; d = 41o
) merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta (106o 49’ T, 6o 10’ S),

Jawab :
a. Vladivostok terletak di utara Khatulistiwa.
d > 90o - f
45o 06’ > 90o - 43o 08’
> 46o 52’ Salah!
Deneb merupakan bintang sirkum polar dari Vladivostok.

b. Jakarta terletak di selatan Khatulistiwa


1. d < - 90o - f
- 85o 30’ < - 90o - - 6o 10’
< - 83o 50’ Benar!
Bintang X merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta.

2. d < - 90o - f
41o < - 90o - - 6o 10’
< - 83o 50’ Salah!
M31 atau galaksi Andromeda bukan merupakan bintang sirkum polar dari Jakarta.
LATIHAN SOAL :

1. Apakah bintang Deneb / a Cygni ( a = 20 j 39,7m ; d Deneb = 45o 06’ ) tampak


sebagai bintang sirkum polar di tempat yang dilalui oleh lingkaran Artic / lingkaran Kutub
Utara ( f = 66.5o )? Lengkapi dengan gambar bola langitnya ?

2. Adakah bintang sirkum polar di Khatulistiwa Bumi seperti di Pontianak?


Jelaskan jawabanmu dan gambarkan pada bola langitnya !.

3. Pada rentang harga deklinasi berapa bintang sikum polar yang tampak dari Jakarta
(106o 49’ T, 6o 10’ S),

4. Pada rentang harga deklinasi berapa bintang sirkum polar yang tampak dari Kutub
Selatan Bumi?

5. Pada rentang deklinasi dan kapan terjadinya Matahari berperilaku seperti bintang
Sirkum polar di kutub Utara Bumi?

6. Pada rentang deklinasi dan kapan terjadinya Matahari berperilaku seperti bintang
Sirkum polar di kutub Selatan Bumi?
SISTEM KOORDINAT EKLIPTIKA
S
EKLIPTIKA

KEU T= g

U=KLU S=KLS
Bintang
* B KES
b
K
l

LETAK BENDA LANGIT DI BELAHAN LANGIT


EKLIPTIKA UTARA DARI EKUATOR BUMI
KOORDINAT EKLIPTIKA
Lingkaran Dasar : Lingkaran Ekliptlka
Koordinat : Bujur Ekliptika (l) dan Lintang Ekliptika (b)
Bujur Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari t itik Aries ke arah timur sepanjang
lingkaran ekliptika sampai ke titik kaki (K). Rentang l : 0 o s/d 360 o
Lintang Ekliptika : Panjang busur yang diukur dari titik Kaki di lingkaran ekliptika ke
arah kutub ekliptika sampai ke letak benda langit. Harga positif ke arah KEU atau negatif ke
arah KES. Rentang b : 0 0 s/d 90 0 atau 0 0 s/d – 90 0
Catatan :
o Lingkaran Ekliptika membuat sudut kemiringan 23 ½ 0 terhadap lingkaran Ekuator
Langit.
o Titik perpotongan Epliptika dengan Ekuator langit setiap tanggal 21 Maret disebut titik Aries
atau Titik Musim Semi ( TMS) belahan bumi utara, tanggal 23 September disebut Titik
Libra atau Titik Musim Gugur (TMG).
o Deklinasi maksimum matahari di belahan langit utara ( 23 ½ 0 ) disebut Titik Musim Panas
(TMP) atau Titik Cancer , dicapai matahari setiap tanggal 22 Juni Maksimum di belahan
langit selatan (- 23 ½) dicapai matahari setiap tanggal 22 Desember dinamakan Titik Musim
Dingin (TMD) atau Titik Capricornus .
o Sistem Koordinat Ekliptika umumnya dipakai untuk posisi matahari dan anggota tatasurya
lainnya.
SOAL-SOAL LATIHAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT

A. KOORDINAT HORISON
1. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison, jika diketahui Azi-
muthnya 135 0 dan ketinggiannya – 60 0.
2. Lukis letak sebuah benda langit dalam koordinat horison baru, jika diketahui
Azimuthnya 60 0 dan ketinggiannya 75 0.

B. KOORDINAT EKUATOR
1. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 15 jam dan Deklinasi
– 30 0 dari pengamat di Mumbay, pada Jam 9 waktu bintang.
2. Lukis letak sebuah benda langit yang memiliki Askensio Rekta 6 jam dan Deklinasi
30 0 dari pengamat di Vladivostok, pada Jam 6 tanggal 21 Maret.
3. A. Di daerah manakah di permukaan bumi tidak teramati adanya bintang sirkum polar,
jelaskan !
B. Dimanakah letak titik kardinal Timur dan Barat di kedua kutub bumi? Bagaimana
arah gerak harian benda langit di kedua kutub tersebut?

C. KOORDINAT EKLIPTIKA
1. Lukis letak dan pergerakan matahari pada tanggal 22 Juni dari Kutub Utara.
2. Lukis letak sebuah planet yang memiliki bujur ekliptika 120 0 dan lintang ekliptika
45 0 dari suatu tempat di Ekuator bumi.
3. Lukiskan lingkaran pergeseran matahari untuk tempat-tempat pada lingkaran kutub
selatan pada tanggal: 21 Maret, 22 Juni, 23 September dan 22 desember. Lingkaran Kutub
Selatan = 66 ½ o LS.

Anda mungkin juga menyukai