Anda di halaman 1dari 28

GENETIKA BAKTERI

Laila Khusnah, M.Pd


 Unit herediter: unit
(organel) yang
membawa materi-
materi genetik untuk
diturunkan secara
identik maupun
kombinasi kepada
keturunannya
 Unit herediter bakteri:
a. Kromosom
b. Plasmid
Kromosom Bakteri
 Kromosom terletak pada bagian pusat sitoplasma  nukleoid

 Berupa molekul DNA tunggal (haploid)


 Kromosom berbentuk sirkuler, panjang ± 1mm, berat 2-3% dari berat
kering satu sel, disusun sekitar 4 juta kbp (kilobase pairs) DNA yang
dikemas dalam bentuk superkoil (± 70-130 superkoil domain)
 Jumlah nukleoid bisa lebih dari satu, tergantung kecepatan
pertumbuhan dan ukuran sel
Plasmid
 Materi genetik di luar kromosom (ekstra kromosomal)
 Terdiri dari ± 100 kpb, berat ± 1-3 % dari kromosom bakteri
 Berada bebas dalam sitoplasma bakteri, kadang-kadang bersatu dengan kromosom
bakteri membentuk episom (hanya jika plasmid berasal dari organisme lain: bakteri
atau virus)
 Dapat berpindah dan dipindahkan dari satu spesies ke spesies lain, memiliki fungsi
penting sebagai vektor kloning, yaitu “wahana”yang akan membawa suatu fragmen
DNA masuk ke dalam sel inang dan menginisiasi peristiwa replikasi dan ekspresi
fragmen DNA asing tersebut
 Jumlah plasmid dalam 1 sel bakteri mencapai 30 plasmid atau dapat bertambah
karena mutasi
 Gen yang dibawa oleh plasmid: resistensi antibiotik, degradasi makromolekul,
PERBEDAAN PLASMID DAN EPISOM
Ciri Plasmid Episom
Definisi dan asal Plasmid adalah molekul DNA Episom adalah tipe DNA
ekstrakromosom bakteri ekstrakromosom yang lebih
yang kecil, melingkar, dan besar daripada plasmid dan
berikatan ganda, yang berasal dari organisme luar
berasal dari bakteri itu (bakteri atau virus lainnya)
sendiri
Kemampuan Mereplikasi Diri Mengandung informasi Tidak mengandung
penting untuk pereplikasian informasi untuk
diri pereplikasian diri
Ikatan dengan DNA Tidak bisa berikatan dengan Bisa terintegrasi dengan
Kromosom DNA kromosom bakteri DNA kromosom
Pengkodean Gen Khusus Beberapa gen yang berada Episom tidak mengandung
di plasmid memberikan ciri gen spesial. Plasmid F
khas pada bakteri seperti mengandung hanya DNA
resistensi antibiotik, faktor F.
toleransi logam berat, dll.
Penggunaan sebagai Vektor Plasmid digunakan sebagai Episom tidak digunakan
vektor sebagai vektor
Kecenderungan degradasi Tidak terdegradasi karena Bila tidak bisa terintegrasi
merupakan DNA independen dengan DNA bakteri maka
Jenis-jenis plasmid dan fungsinya:
1. Plasmid resistan (R-plasmid):
Plasmid yang memungkinkan inang memiliki sifat
resisten terhadap antibiotik atau racun
2. Plasmid degradatif:
Plasmid yang memiliki kemampuan untuk
memetabolisme senyawa organik biasa atau
senyawa tak biasa seperti toluena dan asam
salisilat

Circular map of pDK1. CDSs are shown as boxes


inside or outside the circle with gene names
or ofn numbers. Color indicates proposed
functions of gene products: green, replication,
partition, and DNA-processing; blue,
transposition and site-specific recombination;
purple, conjugative DNA transfer; red,
degradation of toluene/xylenes; yellow, other
known or unknown functions; and gray, gene
remnants. Transposon-derived segments are
represented by blue arcs. Terminal IRs
and res regions of class II transposons are
indicated as filled triangles and open circles,
respectively. The segments highly homologous to
those in pWW53, pND6-1, and pCAR1 (revealed
by pairwise BLASTn analysis) are indicated by
black, gray, and white arcs, respectively.
3. Plasmid fertilitas (F- plasmid):
Plasmid yang terlibat dalam konjugasi bakteri, dan
memiliki gen (tra-) yang memulai pembentukan F-
pilus untuk memungkinkan konjugasi. Materi genetik
ditransfer melalui pilus ini antara sel-sel bakteri
terkonjugasi. F-pilus juga disebut pilus seks.
4. Plasmid coligenik:
Plasmid ini menghasilkan racun yang disebut
bakteriosin yang mematikan bakteri, tetapi
kepemilikan plasmid ini membuat inang tahan
terhadap racun
5. Tumor Inducing Plasmid (Ti-Plasmid)
Plasmid yang memiliki kemampuan untuk
mengubah sel inang menjadi patogen. Salah
satu bakteri yang memiliki plasmid tersebut
adalah Agrobacterium tumefaciens, patogen
yang menyebabkan penyakit crown gall pada
tanaman. Saat infeksi, plasmid ditransfer ke
sel-sel normal dari tanaman di mana ia
berproliferasi dan selanjutnya memperburuk
penyakit dengan beralih ke keadaan tumor.
Dalam keadaan seperti itu, sel-sel mensintesis
racun dan faktor virulensi lainnya.
PERTUKARAN MATERI GENETIK
PADA BAKTERI
 Dikenal juga dengan istilah rekombinasi gen
 Rekombinasi gen diawali dengan membuat
plasmid rekombinan, yaitu plasmid yang
mengandung fragmen DNA asing.
 Terjadi melalui empat mekanisme:
a. Transformasi
b. Transduksi
c. Konjugasi
d. Transposisi
1. Transformasi
 Fragmen DNA bebas dapat melewati dinding sel
dan kemudian bersatu dalam genom sel tersebut
sehingga mengubah genotipnya
 Tahapan utama dari proses transformasi yang
meliputi klon gen atau fragmen DNA adalah:
a. Pemotongan plasmid
b. Menyisipkan gen atau fragmen DNA
c. Memasukkan DNA ke dalam sel bakteri
(transformasi)
d. Seleksi klon bakteri yang benar, yaitu bakteri
yang mengandung plasmid rekombinan
TAHAPAN REKOMBINASI GEN DENGAN
TRANSFORMASI
Seleksi klon bakteri yang mengandung DNA
rekombinan
SELEKSI KLON BAKTERI YANG
MENGANDUNG DNA REKOMBINAN
2. Transduksi
 DNA dari plasmid masuk ke dalam genom bakteriofage.
Oleh bakteriofage plasmid ditransfer ke populasi bakteri
lain. Transduksi biasa terjadi pada bakteri Gram positif
seperti Staphylococcus, tapi diketahui pula terjadi pada
Salmonella Percobaan Frederick Griffith (1928)
3. Konjugasi
 Transfer unilateral materi genetik antara bakteri
sejenis maupun dengan jenis lain
 Plasmid F menentukan adanya pili seks pada bakteri
tertentu
 Bakteri yang memiliki plasmid F disebut bakteri F+,
dan melalui pilinya materi genetik dari sel donor (F+)
termasuk plasmid DNA nya dapat berpindah ke dalam
sel resipiennya
 Apabila terjadi perpindahan plasmid yang mengandung
gen resisten obat, maka satu jenis populasi bakteri
dapat mengandung multi drug resistance (memiliki
banyak gen yang resisten terhadap banyak obat)
 Didalam konjugasi dikenal adanya sel Hfr (high frequency of
recombination). Hfr adalah suatu keadaan dimana alel-alel
donor yang mengandung DNA terintegrasi akan didapatkan oleh
resipien dengan frekuensi yang tinggi. Pada proses konjugasi,
replika kromosom bakteri Hfr dan sebagian plasmid F akan
ditransfer ke dalam sel bakteri F-, akan tetapi sel bakteri F-
tidak lantas menjadi F+ karena pemisahan sel terjadi sebelum
seluruh bagian segmen plasmid F selesai ditransfer. Akan
tetapi sel resipien bisa saja mengandung potongan gen dari
plasmid F yang diakibatkan adanya peristiwa crossing over
sehingga segmen gen sempat berpindah dan ikut masuk
kedalam sel bakteri resipien

 Perlu diketahui bahwa transfer Hfr terjadi selama 100 menit


(sedangkan transfer plasmid F hanya beberapa menit). Hal ini
dikarenakan ukuran Hrf lebih besar daripada plasmid F
4. Transposisi
 Pemindahan rantai DNA pendek (hanya
beberapa urutan saja) antara satu plasmid ke
plasmid lain, atau dari kromosom ke plasmid
dalam sel tersebut
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai