Unit herediter: unit (organel) yang membawa materi- materi genetik untuk diturunkan secara identik maupun kombinasi kepada keturunannya Unit herediter bakteri: a. Kromosom b. Plasmid Kromosom Bakteri Kromosom terletak pada bagian pusat sitoplasma nukleoid
Berupa molekul DNA tunggal (haploid)
Kromosom berbentuk sirkuler, panjang ± 1mm, berat 2-3% dari berat kering satu sel, disusun sekitar 4 juta kbp (kilobase pairs) DNA yang dikemas dalam bentuk superkoil (± 70-130 superkoil domain) Jumlah nukleoid bisa lebih dari satu, tergantung kecepatan pertumbuhan dan ukuran sel Plasmid Materi genetik di luar kromosom (ekstra kromosomal) Terdiri dari ± 100 kpb, berat ± 1-3 % dari kromosom bakteri Berada bebas dalam sitoplasma bakteri, kadang-kadang bersatu dengan kromosom bakteri membentuk episom (hanya jika plasmid berasal dari organisme lain: bakteri atau virus) Dapat berpindah dan dipindahkan dari satu spesies ke spesies lain, memiliki fungsi penting sebagai vektor kloning, yaitu “wahana”yang akan membawa suatu fragmen DNA masuk ke dalam sel inang dan menginisiasi peristiwa replikasi dan ekspresi fragmen DNA asing tersebut Jumlah plasmid dalam 1 sel bakteri mencapai 30 plasmid atau dapat bertambah karena mutasi Gen yang dibawa oleh plasmid: resistensi antibiotik, degradasi makromolekul, PERBEDAAN PLASMID DAN EPISOM Ciri Plasmid Episom Definisi dan asal Plasmid adalah molekul DNA Episom adalah tipe DNA ekstrakromosom bakteri ekstrakromosom yang lebih yang kecil, melingkar, dan besar daripada plasmid dan berikatan ganda, yang berasal dari organisme luar berasal dari bakteri itu (bakteri atau virus lainnya) sendiri Kemampuan Mereplikasi Diri Mengandung informasi Tidak mengandung penting untuk pereplikasian informasi untuk diri pereplikasian diri Ikatan dengan DNA Tidak bisa berikatan dengan Bisa terintegrasi dengan Kromosom DNA kromosom bakteri DNA kromosom Pengkodean Gen Khusus Beberapa gen yang berada Episom tidak mengandung di plasmid memberikan ciri gen spesial. Plasmid F khas pada bakteri seperti mengandung hanya DNA resistensi antibiotik, faktor F. toleransi logam berat, dll. Penggunaan sebagai Vektor Plasmid digunakan sebagai Episom tidak digunakan vektor sebagai vektor Kecenderungan degradasi Tidak terdegradasi karena Bila tidak bisa terintegrasi merupakan DNA independen dengan DNA bakteri maka Jenis-jenis plasmid dan fungsinya: 1. Plasmid resistan (R-plasmid): Plasmid yang memungkinkan inang memiliki sifat resisten terhadap antibiotik atau racun 2. Plasmid degradatif: Plasmid yang memiliki kemampuan untuk memetabolisme senyawa organik biasa atau senyawa tak biasa seperti toluena dan asam salisilat
Circular map of pDK1. CDSs are shown as boxes
inside or outside the circle with gene names or ofn numbers. Color indicates proposed functions of gene products: green, replication, partition, and DNA-processing; blue, transposition and site-specific recombination; purple, conjugative DNA transfer; red, degradation of toluene/xylenes; yellow, other known or unknown functions; and gray, gene remnants. Transposon-derived segments are represented by blue arcs. Terminal IRs and res regions of class II transposons are indicated as filled triangles and open circles, respectively. The segments highly homologous to those in pWW53, pND6-1, and pCAR1 (revealed by pairwise BLASTn analysis) are indicated by black, gray, and white arcs, respectively. 3. Plasmid fertilitas (F- plasmid): Plasmid yang terlibat dalam konjugasi bakteri, dan memiliki gen (tra-) yang memulai pembentukan F- pilus untuk memungkinkan konjugasi. Materi genetik ditransfer melalui pilus ini antara sel-sel bakteri terkonjugasi. F-pilus juga disebut pilus seks. 4. Plasmid coligenik: Plasmid ini menghasilkan racun yang disebut bakteriosin yang mematikan bakteri, tetapi kepemilikan plasmid ini membuat inang tahan terhadap racun 5. Tumor Inducing Plasmid (Ti-Plasmid) Plasmid yang memiliki kemampuan untuk mengubah sel inang menjadi patogen. Salah satu bakteri yang memiliki plasmid tersebut adalah Agrobacterium tumefaciens, patogen yang menyebabkan penyakit crown gall pada tanaman. Saat infeksi, plasmid ditransfer ke sel-sel normal dari tanaman di mana ia berproliferasi dan selanjutnya memperburuk penyakit dengan beralih ke keadaan tumor. Dalam keadaan seperti itu, sel-sel mensintesis racun dan faktor virulensi lainnya. PERTUKARAN MATERI GENETIK PADA BAKTERI Dikenal juga dengan istilah rekombinasi gen Rekombinasi gen diawali dengan membuat plasmid rekombinan, yaitu plasmid yang mengandung fragmen DNA asing. Terjadi melalui empat mekanisme: a. Transformasi b. Transduksi c. Konjugasi d. Transposisi 1. Transformasi Fragmen DNA bebas dapat melewati dinding sel dan kemudian bersatu dalam genom sel tersebut sehingga mengubah genotipnya Tahapan utama dari proses transformasi yang meliputi klon gen atau fragmen DNA adalah: a. Pemotongan plasmid b. Menyisipkan gen atau fragmen DNA c. Memasukkan DNA ke dalam sel bakteri (transformasi) d. Seleksi klon bakteri yang benar, yaitu bakteri yang mengandung plasmid rekombinan TAHAPAN REKOMBINASI GEN DENGAN TRANSFORMASI Seleksi klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan SELEKSI KLON BAKTERI YANG MENGANDUNG DNA REKOMBINAN 2. Transduksi DNA dari plasmid masuk ke dalam genom bakteriofage. Oleh bakteriofage plasmid ditransfer ke populasi bakteri lain. Transduksi biasa terjadi pada bakteri Gram positif seperti Staphylococcus, tapi diketahui pula terjadi pada Salmonella Percobaan Frederick Griffith (1928) 3. Konjugasi Transfer unilateral materi genetik antara bakteri sejenis maupun dengan jenis lain Plasmid F menentukan adanya pili seks pada bakteri tertentu Bakteri yang memiliki plasmid F disebut bakteri F+, dan melalui pilinya materi genetik dari sel donor (F+) termasuk plasmid DNA nya dapat berpindah ke dalam sel resipiennya Apabila terjadi perpindahan plasmid yang mengandung gen resisten obat, maka satu jenis populasi bakteri dapat mengandung multi drug resistance (memiliki banyak gen yang resisten terhadap banyak obat) Didalam konjugasi dikenal adanya sel Hfr (high frequency of recombination). Hfr adalah suatu keadaan dimana alel-alel donor yang mengandung DNA terintegrasi akan didapatkan oleh resipien dengan frekuensi yang tinggi. Pada proses konjugasi, replika kromosom bakteri Hfr dan sebagian plasmid F akan ditransfer ke dalam sel bakteri F-, akan tetapi sel bakteri F- tidak lantas menjadi F+ karena pemisahan sel terjadi sebelum seluruh bagian segmen plasmid F selesai ditransfer. Akan tetapi sel resipien bisa saja mengandung potongan gen dari plasmid F yang diakibatkan adanya peristiwa crossing over sehingga segmen gen sempat berpindah dan ikut masuk kedalam sel bakteri resipien
Perlu diketahui bahwa transfer Hfr terjadi selama 100 menit
(sedangkan transfer plasmid F hanya beberapa menit). Hal ini dikarenakan ukuran Hrf lebih besar daripada plasmid F 4. Transposisi Pemindahan rantai DNA pendek (hanya beberapa urutan saja) antara satu plasmid ke plasmid lain, atau dari kromosom ke plasmid dalam sel tersebut Terima Kasih