Anda di halaman 1dari 47

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme,
yang

mencakup

mikroskopik

yang

bermacam-macam

kelompok

terdapat

sel

sebagai

tunggal

organisme
maupun

kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik


meskipun bukan termasuk sel. Mikroorganisme (disebut juga
mikroba, mikrobia, atau jasad renik) adalah jasad hidup yang
mempunyai

ukuran

yang

sangat

kecil,tanpa

bantuan

alat

perbesaran seperti mikroskop, sulit sekali untuk dilihat dan


diamati bentuknya
bermacam-macam

secara

baik.

kelompok

Mikroorganisme

organisme

mencakup

mikroskopik

yang

terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel, termasuk


kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk
sel.
Kita pasti pernah mendengar slogan bahan aktif bioenzim dari beberapa
detergen merk terkenal beberapa waktu ini. Meski sebenarnya jargon tersebut
salah, karena enzim sendiri merupakan biokatalis, memang benar adanya,
keberadaan enzim yang mampu membantu Anda mencuci pakaian lebih bersih.
Penemuan ini adalah salah satu dari kajian ilmu Mikrobiologi Lingkungan.
Bukan itu saja, bahan radioaktif uranium ternyata mampu dieliminasi dari
alam secara aman dan natural oleh bakteri Geobacter, juga berkat ketekunan
ilmuwan dari bidang Mikrobiologi Lingkungan.
Mikrobiologi lingkungan atau enviromental microbiology adalah cabang
dari ilmu mikrobiologi yang mempelajari interaksi, perilaku, aktivitas serta
peranan mikroorganisme pada berbagai ekosistem seperti perairan, terestrial dan
udara.
Pengertian diatas memang sama dengan Ekologi Mikrob. Namun,
Mikrobiologi lingkungan lebih fokus pada memanfaatkan potensi mikrob serta

meminimalisir dampak negatif yang dimilikinya untuk kesejahteraan umat


manusia.
Mikrobiologi Lingkungan mulai menggeliat pada tahun 1970an yang
dipicu oleh dua masalah lingkungan dan kesehatan yang melibatkan
mikroorganisme. Sebelum periode 1970 tersebut, penyebaran penyakit via air,
udara tanah dan makanan yang marak terjadi bahkan hingga saat ini. Mendorong
bidang ilmu ini melahirkan metode desinfeksi dan penyaringan sumber air
sebelum dikonsumsi, hingga beberapa bakteri patogen mati dan mampu
mereduksi kasus kolera dan tifus.
Namun pada periode 1960, para ilmuwan mulai menyadari bahwa
penyebab penyakit yang mampu ditransmisikan oleh air bukan hanya bakteri saja,
ada beberapa agen patogen seperti virus Norwalk dan protozoa parasit Giardia
yang mampu bertahan dari proses desinfeksi. Belum lagi 10% hingga 50%
mikroorganisme penyebab penyakit lain yang belum dapat diidentifikasi.
Faktor sejarah lain yang menjadi pokok kajian dari Mikrobiologi lingkungan
adalah penyebaran penyakit melalui bahan makanan (food-borne). Salah satu
kasus yang terkenal adalah serangan protozoa Cyclospora yang ditularkan oleh
buah Raspberry yang di-import oleh warga USA dari Guatemala.

Menentukan keberadaan dan peranan dari mikroorganisme patogen pada


lingkungan perairan, tanah dan udara adalah penggerak utama dari mikrobiologi
lingkungan hingga beberapa dekade kedepan.
Bukan hanya serangan mikroorganisme patogen yang mengancam
kesehatan manusia. Keberadaan limbah dengan pengelolaan buruk juga dapat
mencemari air, terakumulasi dalam jaring-jaring makanan dan mengganggu
keseimbangan ekosistem. Total biaya yang dikeluarkan untuk meremediasi
polutan tersebut dapat mencapai $ 1 Triliun pertahun!
Ilmuwan

Mikrobiologi

Lingkungan

kemudian

menyadari

bahwa

ada

mikroorganisme yang mampu hidup pada lingkungan tercemar sekaligus


memanen energi dari kontaminan yang membahayakan lingkungan tersebut.
Pemanenan energi tersebut juga diikuti oleh tereliminasinya zat-zat berbahaya dari
lingkungan. Pemanfaatan mikroorganisme yang mampu hidup pada lingkungan

tercemar sekaligus meremediasi polutan pada area tersebut ternyata memiliki


efisiensi yang tinggi secara ekonomis lebih murah dibandingkan remediasi fisika
dan kimiawi tradisional.
Berbagai perangkat dan metodologi molekuler seperti polymerase chain
reactions (PCR), gene probes, gene cloning, dan metode sekuensing
seperti Klasifikasi

Molekuler

Berbasis

Sekuensing

16S

rRNA mampu

membantu ilmuwan Mikrobiologi Lingkungan menemukan, mempelajari dan


memaksimalkan potensi dari mikroorganisme pada lingkungan serta mendeteksi
secara tepat waktu dan mencegah penularan penyakit yang disebabkan oleh
mikroorganisme dengan berbagai metode mutakhir.
Fokus kajian mikrobiologi lingkungan modern sudah jauh berkembang dari
sekedar mempelajari patogen atau bioremediasi.
Mikrobiologi air merupakan cabang ilmu yang membahas
tentang mikroorganisme yang hidup di dalam air baik air laut
maupun air tawar.Air merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting di dalam suatu kehidupan makhluk hidup, tidak ada
mahkluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan atau
memerlukan air. Pada saat ini air tawar yang bersih dan layak
minum sangatlah langka di daerah perkotaan. Sungai-sungai
yang menjadi sumber air sudah banyak yang tercemar dengan
berbagai macam limbah industri pada saat ini, mulai dari limbah
rumah tangga, limbah dari pabrik, dan bahkan dijadikan sebagai
tempat pembuangan sampah-sampah organik. Hal ini yang
menyebabkan air disungai-sungai menjadi tercemar dan tidak
bersih lagi. Sehingga air tanah menjadi tidak aman atau higienis
lagi untuk dikonsumsi menjadi air minum karena air didalam
tanah

telah

terkontaminasi

dengan

rembesan

dari

air

permukaan.
Waluyo menyatakan bahwa mikrobiologi tanah adalah
suatu cabang ilmu yang mempelajaritentang mikroorganisme
yang

hidup

didalam

tanah

yang

menyangkut

peran

dan

aktivitasnya. Didalam tanah terdapat banyak sekali mikroba yang

berkisar antara 320.000 200.000.000 pada setiap gram tanah.


Mikroba

tanah

ada

yang

menguntungkan

dan

ada

yang

merugikan kehadiranya didalam tanah. Mikroba tanah yang


menguntungkan bila kehadiranya berperan dalam siklus mineral,
penyuburan

tanah,

perombakan

dekomposisi.

Sedangkan

yang

residu

merugikan

pestisida
bila

dan

kehadiranya

berperan dalam proses denitrifikasi, sebagai jasad penyebab


penyakit dan jasad pengurai pupuk yang tidak diharapkan.
Kotoran dan jasad hewan serta jaringan tumbuhan semua akan
terkubur

didalam

tanah.

Semuanya

akan

dapat

memberi

kontribusi dalam menyuburkan tanah. Proses penyuburan tanah


ini dibantu oleh mikroba. Tanpa mikroba, semua jasad tidak akan
bisa hancur. Sehingga mikroba tanah dapat menyeimbangkan
kelangsungan hidup di bumi ini.
Mikroba terdapat dimana-mana di sekitar kita ada yang
menghuni tanah, air, dan udara. Studi tentang mikroba yang ada
di lingkungan alamiahnya disebut ekologi mikroba. Ekologi
merupakan

bagian

biologi

yang

berkenaan

dengan

studi

mengenai hubungan organism atau kelompok organisme dengan


lingkungannya.
Udara, sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan
kebutuhan

yang

paling

utama

untuk

mempertahankan

kehidupan. Udara dapat dikelompokkan menjadi: udara luar


ruangan (outdoor air) dan udara dalam ruangan (indoor air).
Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan
manusia, karena hampir 90% hidup manusia berada dalam
ruangan. Sebanyak 400 sampai 500 juta orang khususnya di
negara yang sedang berkembang sedang berhadapan dengan
masalah polusi udara dalam ruangan. Udara bukan merupakan
habitat asli dari mikroba, tetapi udara sekeliling kita sampai
beberapa kilometer di atas permukaan bumi mengandung

bermacam-macam jenis mikroorganisme dalam jumlah yang


beragam.
Peran udara dapat juga sebagai sarana infeksi nosokomial
(infeksi rumah sakit). Bidang-bidang terapan dari mikrobiologi
udara adalah pada bidang kesehatan, bidang industry, ruang
angkasa, dan lain-lain. Dilihat dari hal diatas, jelaslah bahwa
mikrobiologi
mikrobiologi

lingkungan
terapan.

merupakan

Sebagai

ilmu

salah
terapan,

satu

bidang

maka

secara

langsung jasad-jasad yang terdapat di dalamnya berperan dalam


lingkungan hidup, yang terutama terdiri dari tanah, air, dan
udara. Bahkan perananan mikroba dalam lingkungan hidup pada
saat sekarang adalah sebagai jasad yang secara langsung atau
secara tidak langsung mempengaruhi lingkungan; dan juga baik
jasad yang secara langsung maupun secara

tidak langsung

dipengaruhi oleh lingkungan.


Sebenarnya tidak benar-benar ada organisme yang hidup
di udara, karena organisme tidak dapat hidup dan terapung
begitu saja di udara. Flora mikroorganisme udara terdiri atas
organisme yang terdapat sementara mengapung di udara atau
terbawa serta pada partikel debu. Setiap kegiatan manusia
agaknya menimbulkan bakteri di udara. Batuk dan bersin
menimbulkan aerosol biologi (yaitu kumpulan partikel udara).
Kebanyakan partikel dalam aerosol biologi terlalu besar untuk
mencapai paru-paru, karena partikel-partikel ini tersaring pada
daerah pernapasan
sangat

kecil

atas.

mungkin

Sebaliknya,

mencapai

partikel-partikel

tapak-tapak

infektif

yang
yang

berpotensi. Jadi, walaupun udara tidak mendukung kehidupan


mikroorganisme, kehadirannya hampir selalu dapat ditunjukkan
dalam cuplikan udara
Mikroba di udara bersifat sementara dan beragam. Udara
bukanlah

suatu

medium

tempat

mikroorganisme

tumbuh,

tetapimerupakan pembawa bahan partikulat debu dan tetesan


cairan, yang kesemuanya ini mungkin dimuati mikroba. Untuk

mengetahui atau memperkirakan secara akurat berapa jauh


pengotoran udara sangat sukar karena memang sulit untuk
menghitung organisme dalam suatu volume udara. Namun ada
satu teknik kualitatif sederhana, menurut Volk & Wheeler (1989)
yaitu mendedahkan cawan hara atau medium di udara untuk
beberapa saat. Selama waktu pendedahan ini, beberapa bakteri
di udara akan menetap pada cawan yang terdedah. Semakin
banyak bakteri maka bakteri yang menetap pada cawan semakin
banyak. Kemudian cawan tersebut diinkubasi selama 24 jam
hingga 48 jam maka akan tampak koloni-koloni bakteri, khamir
dan jamur yang mampu tumbuh pada medium yang digunakan.
Jumlah dan macam mikroorganisme dalam suatu volume udara
bervariasi sesuai dengan lokasi, kondisi cuaca dan jumlah orang
yang ada. Daerah yang berdebu hampir selalu mempunyai
populasi mikroorganisme atmosfer yang tinggi. Sebaliknya hujan,
salju

atau

hujan

es

akan

cenderung

mengurangi

jumlah

organisme di udara dengan membasuh partikel yang lebih berat


dan mengendapkan debu. Jumlah mikroorganisme menurun
secara menyolok di atas samudera, dan jumlah ini semakin
berkurang

pada

ketinggian

(altitude)

yang

tinggi.

Jumlah

mikroorganisme yang mencemari udara juga ditentukan oleh


sumber pencemaran di dalam lingkungan, misalnya dari saluran
pernapasan manusia yang disemprotkan melalui batuk dan
bersin, dan partikel-partikel debu, yang terkandung dalam tetestetes cairan berukuran besar dan tersuspensikan, dan dalam inti
tetesan yang terbentuk bila titik-titik cairan berukuran kecil
menguap. Organisme yang memasuki udara dapat terangkut
sejauh beberapa meter atau beberapa kilometer; sebagian
segera mati dalam beberapa detik, sedangkan yang lain dapat
bertahan

hidup

selama

berminggu-minggu,

berbulan-bulan,

bahkan lebih lama lagi. Nasib akhir mikroorganisme yang berasal


dari

udara

diatur

oleh

seperangkat

rumit

keadaan

di

sekelilingnya (termasuk keadaan atmosfer, kelembaban, cahaya


matahari

dan

suhu),

ukuran

partikel

yang

membawa

mikroorganisme itu, serta ciri-ciri mikroorganismenya terutama


kerentanannya terhadap keadaan fisik di atmosfer.
Udara bukanlah suatu medium tempat mikroorganisme
tumbuh, tetapi merupakan pembawa bahan partikulat debu dan
tetesan cairan, yang semuanya ini mungkin saja dimuati oleh
mikroba. Jadi udara bukanlah suatu habitat asli mikroba, tetapi
udara disekeliling kita sampai beberapa kilometer di atas
permukaan

bumi

mengandung

bermacam-macam

mikroorganisme dan jumlahnya juga beragam. Mikroorganisme


yang paling banyak berkeliaran di udara bebas adalah bakteri,
jamur, dan mikroalga. Jumlah dan tipe mikroorganisme yang
mencemari udara ditentukan oleh sumber pencemaran dalam
lingkungan,

misalnya

dari

saluran

pernapasan

manusia

disemprotkan melalui batuk dan bersin.


Pada makalah ini akan dipelajari mengenai mikrobiologi air,
udara dan tanah
Serta hubungannya dengan ayat- ayat dalam Al-quran
B.
1.
2.
3.
4.

Rumusan Masalah
Apa saja yang dapat dipelajari dalam mikrobiologi air?
Apa saja yang dapat dipelajari dalam mikrobiologi tanah?
Apa saja yang dapat dipelajari dalam mikrobiologi udara?
Apakah terdapat hubungan antara mikrobiologi air, tanah,
dan udara dengan ayat-ayat Al-Quran?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui apa saja

yang

dipelajari

dalam

mikrobiologi air.
2. Untuk mengetahui

apa

saja

yang

dipelajari

dalam

mikrobiologi tanah.
3. Untuk mengetahui

apa

saja

yang

dipelajari

dalam

mikrobiologi udara.

4. Untuk

mengetahui

bahwa

terdapat

hubungan

antara

mikrobiologi air, tanah, dan udara dengan ayat-ayat AlQuran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Mikrobiologi Air
Daur air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air
yang di bumi dimana air mampu berpindah-pindah dari daratan,
lalu ke udara lalu kedaratan lagi, dan air pun mampu tersimpan
didasar permukan dengan 3 fase yaitu cair yang berbentuk air,
padat yang berbentuk es, dan gas yang berbentuk udara.
Uap air terdapat di atmosfir, uap air berasal dari air laut
dan air daratan yang menguap karena akibat terkenanya panas
yang berasal dari matahari. Namun pada umumnya uap air yang
ada diatmosfir hanya terdapat di uapan air laut, sebab luas laut
mencapai luas permukaan bumi. Terkondensasinya uap air di
atmosfir akan merubah menjadi awan, yang akhirnya awan-awan
tersebut akan berubah menjadi hujan, air hujan yang telah turun
dimuka bumi akan masuk kedalam tanah, dan pada akhirnya air
tanah ini akan terbentuk menjadi air tanah air tanah permukaan.
Air yang ada didalam tanah akan diserap oleh tumbuhan
memalui pembuluh yang ada dalam tubuh, lalu transpirasi uap
air akan dilepaskan oleh tanaman atau tumbuhan ke atas
atmosfir. Transpirasi penguapan dalam ekosistem darat bisa
mencapai 90 % yang dilakukan oleh tumbuhan.
Air tanah yang ada dipermukaan bumi mengalir ke arah
sungai, lalu bermuara ke laut dan ke danau. Daur ulang yang
terjadi ini disebut dengan siklus panjang namun siklus ini berawal

dari terjadinya proses Evapotranspirasi dan Transpirasi pada air


yang dikuti oleh presipitasi atau proses terjadinya air yang turun
ke muka bumi disebut sikus pendek.
Sama seperti proses fotosintesis pada siklus karbon,
matahari juga berperan penting dalam siklus hidrologi. Matahari
merupakan

sumber

energi

yang

mendorong

siklus

air,

memanaskan air dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini,


air menguap sebagai uap air ke udara. 90% air yang menguap
berasal dari lautan. Es dan salju juga dapat menyublim dan
langsung menjadi uap air. Selain itu semua, juga terjadi
evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari
tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah

air

tadi

menjadi

uap

air,

Arus

udara

naik

mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir.


Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin
rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air
mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap air
berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut.
Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh
dunia. Banyak proses meteorologi terjadi pada bagian ini. Partikel
awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai
presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail,
sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat
menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat)
dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas
tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air
jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau ke tanah sebagai
hujan, dimana air mengalir di atas tanah sebagai limpasan
permukaan.
a. Kelompok Mikroba dalam Air

10

Di dalam habitat atau tempat hidupnya kelompok mikroba


yang dapat hidup di dalam air terdiri dari bakteri, cyanophyta,
fungi, dan virus. Secara umum mikroorganisme yang terdapat di
air adalah:
1. Bakteri
Bakteri yang ditemukan di dalam air sangatlah bervariasi,
misalnya saja bakteri akuatik ini merupakan bakteri yang paling
banyak hidup didalam air. Bakteri akuatik adalah heterotrofik,
yakni hidup dengan menggunakan zat organik. Secara morfologis
bakteri akuatik mempunyai bentuk yang hampir sama dengan
tipe bentuk dasar bakteri yang terdapat di darat yaitu berbentuk
seperti

batang, kokus, dan spiral. Beragam bentuk bekteri

akuatik yang terdiri dari beberapa atau banyak sel, koloni


tersebut dapat berbentuk seperti telur, sebuah bintang, sebuah
pita, sebuah jala, atau sebuah lembaran. Kebanyakan bakteri
akuatik yang ada di dalam air adalah motil dan fagela.
a) Bakteri pada Danau-Danau Bergaram
Pada dekade tahun terakhir telah ditemukan bakteri yang
dapat hidup di danau besar bergaram di Utah dan laut mati.
Konsentrasi dan komposisi pada setiap danau berbeda antara
danau yang satu dengan yang lainnya hal ini berpengaruh
terhadap komposisi mikrofolra. Jenis bakteri yang hidup di danau
bergaram dengan kadar garam tinggi yang dinamakan bentuk
halofilik, kebanyakan organisme halofilik dapat berkembang
secara optimal pada kadar garam yang berkisar 20-30%.
Organisme

ini

mempunyai

pigmen

yang

berwarna

merah

contohnya adalah Halobacterium dan Halococus. Halobakterium


ini hanya dapat tumbuh pada kadar garam di atas 12%
sedangkan kadar garam optimumnya adalah 25-30% sehingga
bakteri ini dapat berkembang dalam larutan garam jenuh. Pada
danau yang memiliki kadar garam rendah misalnya 5%, bakteri

11

yang toleran dengan garam ditemukan dalam jumlah yang


sangat besar.
b) Bakteri laut
Hampir
memerlukan

semua
NaCl

bakteri
untuk

laut

adalah

perkembangan

Halofilik
yang

yakni

optimal.

Pertumbuhan terbaik pada konsentrasi garam 2,5-4,0%. Laut


memiliki konsentrasi garam rata-rata 3,5% yang merupakan
konsentrasi

optimal

bagi

kebanyakan

bakteri-bakteri

laut.

Bakteri-bakteri tersebut membutuhkan Natrium yang berfungsi


untuk membantu transpor zat ke dalam sel dan Ion Cl yang
berfungsi untuk membantu pertumbuhan bakteri. Disamping
bakteri Halofilik laut juga terdapat bakteri laut lain yang
dinamakan

bakteri

termotoleran

yaitu

bakteri

yang

dapat

tumbuh pada media air tawar. Hampir semua bakteri laut adalah
motil.
c) Bakteri pada Perairan Dalam
Bakteri fora pada perairan dalam berhubungan dengan
fora bakteri dalam tanah. Sebagian bakteri terikut oleh aliran air
yang berasal dari dalam tanah. Hampir semua bakteri yang
terdapat di mata air, sumber air, dan air yang mengalir juga
berasal dari tanah. Bakteri fora pada permukaan perairan lebih
banyak dan bervariasi. Komposisi bakterinya tergantung dari
suplai nutrien-nutrien dalam air. Pada air mengalir dengan
nutrien rendah terdapat bakteri batang gram negative tidak
berspora

yang

lebih

dominan

yang

terdiri

dari

genus

Achromobacter dan pada air mengalir yang bersih yang lebih


dominan adalah bakteri yang bertangkai yaituFlavobacterium.
Jumlah bakteri tanah yang terikut aliran air masih cukup tinggi.
Misalnya, Azobacter chroococcum.

12

2. Cyanophyta
Cyanophyta atau alga hijau biru termasuk prokariot.
Beberapa spesies memiliki cirri khas warna hijau biru yang
dinamakan fikosianin. Beberapa yang lain memiliki pigmen hijau
kekuningan dan warna merah yang dinamakan fikoerithrin.
Morfologi cyanophyta bermacam-macam bentuknya ada yang
sferis,

telur.

Perkembangbiakan

Cyanophyta

dengan

cara

membelahan diri.
a) Cyanophyta pada Danau Bergaram
Beberapa spesies Cyanophyta relatif toleransi terhadap
kadar garam yang

tinggi. Misalnya yang ditemukan di laut

kaspia. Diantara spesies yang menyebabkan blooming plankton


adalah

Aphanizomenon

coelospaherium,

flos-aquae,

chroococcus,

genus

Aphanothece,

gomphosphaeria.

Spesies

chlorogloea sarcinoides ditemukan dalam jumlah besar di danau


bergaram di Uni Soviet, yang dinyatakan dalam bentuk halofilik.
b) Cyanophyta Laut
Pada habitat laut, Cyanophyta tidak memainkan peran
penting seperti halnya pada danau perairan dalam, terkecuali
didaerah artik dan antartika. Pada perairan dalam seperti lautan
atlantik dan lautan Indonesia

terdapat jenis Noctor dan

Dactyliococcopsis. Perbedaan antara spesies Cyanophyta laut


dan air tawar adalah hanya nama trivialnya. Ada yang murni
genus Cyanophyta laut, misalnya Trichodesmiumdan ada juga
yang merupakan spesies hidup dilaut yaitu Desmocarpa.
c) Cyanophyta pada Perairan Dalam
Perairan dalam merupakan habitat utama Cyanophyta dan
memainkan peran sebagai transformasi materi. Keberadaan alga
disungai mengikuti aliran air. Pada air yang mengalir deras
terdapat

antara

lain

pleurocapsa,

hidrococcus,

dan

chamaesiphonyang berada pada permukaan batu, lumut dan


alga. Beberapa ratus spesies Cyanophyta terdapat di danau.

13

3. Fungi
Jamur adalah jenis organisme heterotrofik, yang tergantung
terhadap kehadiran senyawa-senyawa organik. Fungi dapat hidup
di berbagai macam habitat, fungi tanah dapat tumbuh disungai
dan danau, dan beberapa fungi akuatik juga dapat tumbuh pada
tanah. Ada jamur yang hanya sebagai saprofitik atau parasitik
yaitu yang menyerang sebagaian besar tanaman air dan hewan
air, tetapi ada juga yang bersifat parasit fakultatif yaitu yang
mendapatkan

makanan

dari

bahan-bahan

yang

telah

mati.Kebanyakan fungi akuatik memerlukan oksigen bebas, fungi


akuatik

dapat

mencerna

protein,

gula,

pati,

dan

lemak,

disamping itu juga dapat mencernakan pektin, hemiselulosa,


selulosa, lignin, dan kitin. Beberapa jamur dapat tumbuh pada
asam dengan pH 3,2-9,6
Saprolegnia

manoica.

Fungi

misalnya
memiliki

Achlya
lebih

racemosa
banyak

dan

varian

morfologis dibandingkan bakteri dan mempunyai sel yang lebih


besar. Fungi termasuk eukariotik, dimana intinya berselubung
dan menghasilkan badan-badan buah.
a) Fungi pada Danau Bergaram
Fungi ditemukan pada danau bergaram dengan konsentrasi
garam yang rendah. Misalnya Rhizophydium halophylum tumbuh
pada habitat perairan bergaram atau di sebuah teluk.
b) Fungi Laut
Beberapa fungi yang hanya dapat tumbuh didalam air laut
memerlukan NaCl, disamping fungi halofilik laut, ada beberapa
bentukan yang toleran terhadap garam. Myxcomycetes yang
berada dalam laut dapat menghasilkan suatu jaringan filament
sitoplasmik, yang dinamakan net plasmodium. Seperti halnya
phycomychetes yang berada pada perairan dalam, habitat fungi
ini tidak hanya sebagai saprofit, tetapi juga bertindak sebagai

14

parasit yang menyerang sejumlah besar tumbuhan dan hewan


laut

lainnya.

Chytridium,

Organisme

Sirolpidium,

dari
dan

genus

Ectrogella

Olpidium,

Rozella,

memainkan

peran

sebagai parasit di laut.


c) Fungi pada Perairan Dalam
Dalam air bersih fungi hampir tidak didapatakan karena
kekurangan nutrien. Jamur dapat tumbuh hanya bila terdapat
cukup nutrien. Tetapi fungi dapat berada dalam sumber air bersih
dan sungai. Beberapa koloni dapat tumbuh dengan nutrien yang
sedikit atau pada aliran air eutrofik. Hampir semua genus
Saccharomyces didapatkan pada air bersih dan arus dingin.
Sejumlah Phycomycetes parasitik di dalam air tidak hanya
menyerang

alga

dan

binatang-binatang

kecil

tetapi

juga

menyerang telur dan ikan.


4. Virus
Virus juga terdapat di dalam hewan air. Virus karena bukan
sebagai organisme yang independen, karena menggunakan sel
tumbuhan atau hewan hidup untuk multifikasi dan untuk
pertumbuhanya. Ukuran virus kecil sehingga dapat melewati
saringan bakteri dan mereka hanya memiliki salah satu materi
genetik yakni ADN atau ARN saja. Virus juga ditemukan dalam
alga dan hewan air. Virus juga dapat menyebabkan penyakit
pada ikan.
b. Kehidupan di dalam Air
Di dalam perairan alami dapat terjadi aliran energi yang
kontinu selama sitem di dalam air tidak terganggu dari bentukbentuk pencemaran. Kehadiran benda-benda asing yang terbawa
bersama buangan secara langsung atau tidak langsung akan
menyebabkan perubahan didalamnya. Perubahan tersebut akan
terjadi sesuai dengan adanya interaksi dari dua prinsip yakni :
a) Prinsip-Prinsip Batas Toleransi

15

Prinsip - prinsip batas toleransi adalah batas toleransi


terhadap jasad hidup yang berada didalamnya dan mempunyai
nilai toleransi tinggi, Sehingga organisme yang terbiasa akan
tetap hidup tetapi bagi yang mempunyai nilai tolransi rendah
akan dapat tersisih dan musnah.
b) Prinsip Kompetisi
Prinsip kompetisi ditentukan oleh adanya kehidupan baru
yang diakibatkan oleh toleransi, sehingga timbul kompetisi di
antara sesama jasad tersebut. Sehingga organisme yang kuat
akan dapat terus tumbuh sedangkan yang lemah akan musnah.
1. Mikroba dalam Air Jernih
Pada Air jernih seperti air sumur biasa, sumur pompa,
sumber mata air dan sebagainya. Di dalamnya terdapat berbagai
macam jenis bakteri antara lain adalah kelompok bakteri besi,
kelompok bakteri belerang, dan kelompok mikroalga.
2. Mikroba dalam Air Kotor
Dari beberapa contoh air kotor di lingkungan antara lain :
air selokan, air sungai, air buangan, didalamnya terdapat banyak
kelompok bakteri seperti kelompok mikroba patogen, kelompok
mikroba penghasil toksin (racun), kelompok mikroba pencemar
dan kelompok bakteri pengguna.
3. Distribusi Mikroba dalam Perairan
Bakteri dan fungi terdapat pada hampir semua jenis air,
tetapi memiliki jumlah dan jenis yang berbeda-beda antara
danau, sungai, dan laut. Mikroorganisme merupakan bagian dari
komponen biologis, dimana komposisi dan ukurannya tergantung
dari kondisi fisik dan kimiawi. Hal ini yang menyebabkan
terjadinya perbedaan jenis-jenis bakteri. Bakteri dan fungi
heterofilik dapat hidup hanya dengan mengggunakan bahanbahan organik, baik yang disintesis dan diresintesis oleh

16

organisme yang lain dalam mendapatkan nutriennya. Distribusi


mikroorganisme dalam air merupakan hasil dari interaksi semua
faktor biotik dan faktor abiotik. Tipe air seperti sungai, danau,
dan laut juga mempengaruhi distribusi dari bakteri dan fungi.
1. Distribusi pada Mata Air dan Sungai
Pada mata air hanya sedikit bekteri yang dapat ditemukan,
karena jumlah nutriennya sedikit. Jumlah total bakteri berkisar
dari ratusan hingga ribuan per mililiter dan jumlah saprofit
umumnya antara 10 sampai beberapa ribu. Hal ini disebabkan
karena mata air mengandung konsentrasi nutrien yang rendah,
biasanya bakteri yang terdapat pada mata air adalah bakteri
yang sangat kecil berbentuk kokus dan batangnya pendek bila
dilihat dengan mengunakan mikroskop cahaya.Cyanophyta juga
dapat ditemukan pada beberapa mata air, khususnya pada tepi
mata air.
Temperatur suhu juga dapat menunjukan sebagai batas
untuk kehidupan tumbuhan hijau, pada sumber air panas di atas
500c hanya bakteri dan Cyanophyta yang dapat hidup. Jumlah
bakteri saprofit di sungai dan mata air tergantung pada musim.
Ketika

musim panas dan musim dingin akan memiliki jumlah

yang berbeda. Jumlah sel-sel yeast (ragi) di sungai dapat


meningkat karena limbah yang dibuang ke sungai jumlahnya
cukup besar, tetapi pada arus air yang jernih yeast (ragi) jarang
untuk ditemukan karena jumlah limbah yang dibuang ke sungai
jumlahnya sedikit. Spora-spora jamur tingkat tinggi secara
melimpah berada di sungai dan merupakan bagian penting dari
peningkatan limbah. Sedangkan komposisi populasi fungi tingkat
rendah tergantung dari jumlah bahan organik yang masuk.
2. Distribusi pada Danau

17

Jumlah bakteri saprofit di danau tergantung dari tipe


danaunya. Pada danau tipe oligotrofik

jumlahnya berbeda

dengan tipe danau mesotrofik, danau eutrofik, dan distrofik.


Jumlah terbesar biasanya pada tipe danau eutrofik. Pada danau
yang jernih jumlah tertinggi bakteri pada saat jumlah nutrien
fitoplankton diproduksi paling tinggi. Distribusi vertikal bakteri
tergantung dari perbedaan musim. Selama musim panas yang
paling berkembang adalah alga dan bakteri. Tidak hanya jumlah
total bakteri pada berbagai zona yang berbeda tetapi juga
komposisi dari spesiesnyapun juga berbeda. Distribusi mikroba
pada danau mesotrofik dipengaruhi oleh persediaan oksigen.
Bakteri Metallogenium personatum dapat ditemukan pada
lapisan 10 meter dari permukaan. Pada kedalaman 10,75 meter,
dimana H2S selalu ada maka bakteri sulfur seperti Rhodothece
conspicua dan Thiocapsa sp terdapat jumlah yang paling banyak.
Bakteri sulfur hijau seperti Pelodictyon luteolum berada dibawah
kedalaman 11-11,5 meter menjadi paling dominan jumlahnya.
Sejumlah

bakteri

cokelat

seperti

Chlorohromatium

dan

Pelocdityon roseoviride juga masih dapat ditemukan pada


kedalaman 11-12 meter. Dan bakteri Peloploca pulchra masih
dapat ditemukan pada kedalaman 13-22,5 meter.
Arus air dan sungai yang masuk ke danau juga dapat
mempengaruhi perbedaan jumlah bakteri, setelah hujan deras,
jumlah bakteri dan spora fungi akan naik secara bertahap
walaupun hanya secara temporer. Cyanophyta banyak tersebar
pada danau perairan dalam. Pada danau oligotrofik, fitoplankton
ini

tergolong

yang

sangat

kecil.

Dalam

danau

eutrofik,

bloomingCyanophyta terdapat pada musim panas dan nampak


warna kehijauan pada air. Hal ini terjadi pada kedalaman sekitar
1-2 meter. Peningkatan eutrofikasi juga dapat meningkatkan
perubahan
rubescens.

populasi

Cyanophyta,

misalnya

Oscillatoria

18

3. Distribusi pada Laut


Jumlah bakteri saprofit pada berbagai bagian laut berbedabeda. Hal ini disebabkan karena perbedaan tempat dan fuktuasi
musim. Jumlah bakteri saprofit

pada suatu teluk lebih tinggi

daripada laut terbuka. Pantai yang tercemar juga mengandung


banyak

bakteri

soprofit

karena

mengandung

bahan-bahan

organik yang cukup tinggi. Distribusi vertikal bakteri saprofit


mencapai jumlah tertinggi pada zona eufotik, tetapi tidak pada
zona atas dengan kedalaman 10-50 meter. Pada kedalaman di
bawah 200 meter hanya kecil jumlah bakteri saprofit yang dapat
ditemukan, dan di bawah 1000 meter jumlahnya sangat sedikit.
Di laut jumlah bakteri tertinggi ditandai oleh perbedaan
densitas yang biasaya ditemukan pada daerah termoklin dan
zona dengan perubahan salinitas yang mendadak. Cyanophyta
berperan penting sebagai fitoplankton di laut. Anggota dari
genus Trichodesmium tersebar luas di perairan tropis. Mereka
dapat membentuk bunga air plankton dimana mengandung
garam sekitar 3,5% dan temperatur air lebih dari 25 0c. Kejadian
tersebut dapat terjadi didaerah permukaan dan dibagian yang
lebih dalam atau zona afotik. Cyanophyta tidak hanya dapat
diobservasi dari zona fotik tetapi juga dapat diambil dari laut
yang lebih dalam. Misalnya pada genus Noctoc dan spesies
Dactyliococcopsi

dari

Samudera

Indonesia

dan

Samudera

Atlantik. Noctoc planktonicum juga dapat ditemukan pada


kedalaman 1000 meter.
Distribusi phycomycetes pada laut utara dan laut atlantik
Tenggara didapatkan jumlah tertinggi sebanyak 2000 fungi per
liter. Perbedaan jumlah ini disebabkan karena pengaruh musim.
Sedangkan distribusi yeast di laut relatif tinggi pada pantai yang
banyak limbahnya, namun yeast juga masih dapat ditemukan di

19

laut terbuka seperti di Samudera Indonesia pada kedalaman


2000 meter.
4. Distribusi pada Sedimen Perairan Dalam
Koloni mikroorganisme dalam jumlah besar bisa didapatkan
dari lapisan atas lumpur suatu danau karena memiliki bahan
organik yang tinggi. Keberadaan mikroorganisme tersebut dapat
dihitung dengan hitung mikroskopik langsung. Jumlah bakteri
yang ditemukan antara 1.000.000 sampai dengan beberapa
ratus juta per gram lumpur. Jumlah bakteri saprofit secara umum
sebanyak beberapa puluh ribu sampai beberapa ratus ribu per
gram lumpur. Pada air yang tercemar didapatkan jumlah yang
lebih besar.
Lumpur yang berisi bakteri dan bahan-bahan organik yang
telah terurai dapat didapatkan dari kedalaman lumpur yang
hanya beberapa sentimeter. Pada kedalaman 1 m jumlah bakteri
hanya sedikit dibandingkan pada permukaan. Hampir semua
dalam endapan danau dapat dideteksi adanya Eubacteria dan
Actinomycetes. Jumlah Actinomycetes akan menurun sesuai
dengan kedalaman. Begitu juga dengan jumlah fungi dalam
lumpur danau juga dapat menurun dengan meningkatnya
kedalaman sedimen. Fungi akan dapat tumbuh baik di dalam
lumpur sama baik dengan di permukan.
5. Distribusi pada Sedimen Laut
Bakteri dan fungi didapatkan juga dari sedimen laut seperti
yang

ditemukan

pada

laut

dalam.

Mikroorganisme

dapat

mengabsorbsi partikel-partikel dalam sedimen. Jumlah total


bakteri pada lapisan atas tergantung pada macam sedimen dan
kedalaman air, yakni jumlahnya antara beberapa ratus ribu
sampai beberapa puluh juta per cm3. Jumlah bakteri saprofit
dalam sedimen dapat menurun karena terjadi penurunan bahan-

20

bahan organik semakin ke dalam. Jumlah tertinggi bakteri dan


fungi hampir semua didapatkan hanya dari beberapa sentimeter
lapisan atas sedimen. Setiap 10 cm di bawah permukaan jumlah
bakteri berkurang beberapa persen, di bawah 100 meter dari
permukaan sedimen jumlah bakteri dan saprofit menurun jauh.
d. Peran Mikroba Air dalam Siklus Unsur dalam Air
Bakteri dan fungi berperan dalam siklus materi di dalam
air. Mikroba tersebut merupakan produksi primer bahan organik
dan di bawah kondisi tertentu memecah senyawa organik alami
ke dalam komponen, seperti karbondioksida, air, dan berbagai
garam-garam organik lainnya. Kandungan oksigen di dalam air
juga banyak dipengaruhi oleh aktifitas bakteri dan fungi.
1. Siklus Karbon
Unsur karbon pada dasarnya terdapat pada semua bahan
organik. Atmosfer bumi mengandung kira-kira 0,032% dari
volume CO2 dari 2,3x1012 ton. Didalam laut jumlahnya sekitar 50
kali

dalam

bentuk

larutan,

dan

sebagian

dalam

bentuk

biokarbonat. Karbondioksida berikatan dengan air membentuk


asam

karbonat yang akan terurai menjadi ion bikarbonat.

Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi


makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof
lain.
Kehadiran karbondioksida sebagai syarat untuk kehidupan
di bumi dan berhubungan langsung dengan ekosistem dalam air.
Kandungan mikrooganisme dalam air berperan lebih besar dari
pada habitat terestrial. Produsen bahan organik lebih besar
dihasilkan

oleh

tumbuhan,

sedangkan

dalam

degradasinya

Actinomycetes, fungi dan hewan tingkat rendah memiliki peran


yang lebih besar dari pada lingkungan akuatik.
Siklus karbon dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu asimilasi
dan desimilasi. Dalam siklus karbon terjadi proses timbal balik

21

fotosintesis
karbon,

dan

dalam

respirasi
bentuk

seluler.

CO2 dari

Tumbuhan
atmosfer

mendapatkan

melalui

proses

fotosintesis yang dapat menghasilkan O 2 yang nantinya akan


digunakan

oleh

tumbuhan

dan

hewan

untuk

berespirasi.

Tumbuhan dan hewan membuang ekskresinya dilingkunga air


disekitarnya

dan

diuraikan

menjadi

organisme

mati.

Dan

kemudian bahan organik yang telah mati diubah menjadi bahan


organik terlarut. Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu
yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara
akan

dimanfaatkan

lagi

sebagai

bahan

bakar

yang

juga

menambah kadar CO2 di udara.


2. Siklus Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang sangat penting sebagai
penyusun dari protein. Unsur yang didapatkan dari tumbuhan
hijau dalam bentuk ammonia dan nitrat. Senyawa nitrogen dalam
air jumlahnya sangat sedikit sehingga nitrogen sebagai faktor
pembatas tumbuhan untuk dapat hidup di danau, sungai dan
laut. Sumber nitrogen terbesar berasal dari udara, sekitar 80%
dalam bentuk nitrogen bebas yang masuk melalui sistem fiksasi
biologis dalam kondisi aerobik misalnya dalam sungai dan danau.
Keberadaan nitrogen di perairan dapat berupa nitrogen
anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas ion nitrit
(NO2-), ion nitrat (NO3-), ammonia (NH3), ion ammonium (NH4+)
dan molekul N2 yang larut dalam air, sedangkan nitrogen organik
berupa protein, asam amino dan urea akan mengendap dalam
air. Ikatan nitrogen dalam air sangat mudah berubah bentuknya.
Transformasi nitrogen secara mikrobiologi mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a) Fiksasi gas nitrogen menjadi ammonia dan nitrogen organik
oleh mikroorganisme. Fiksasi gas nitrogen secara langsung

22

dapat dilakukan oleh beberapa jenis alga Cyanophyta (alga


biru) dan bakteri.
b) Amonifikasi nitrogen organik untuk menghasilkan ammonia
selama proses dekomposisi bahan organik. Proses ini
banyak

dilakukan

oleh

mikroba

dan

jamur

yang

membutuhkan oksigen untuk mengubah senyawa organik


menjadi

karbondioksida.

Selain

itu,

autolisasi

atau

pecahnya sel dan ekskresi ammonia oleh zooplankton dan


ikan juga berperan sebagai pemasok ammonia.
c) Nitrifikasi yaitu oksidasi ammonia menjadi nitrit dan nitrat
dapat dilakukan oleh bakteri aerob. Nitrifikasi berjalan
secara optimum pada pH 8 dan berkurang secara nyata
pada pH < 7.
NH4+ + 3/2 O2

Nitrosomonas

2 H+ + NO 2- +

H2O
NO2- + O2
Nitrobacter
NO3Hasil oksidasi ini sangat reaktif dan mudah sekali larut,
sehingga dapat langsung digunakan dalam proses biologis
d) Denitrifikasi yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit (NO 2-),
dinitrogen oksida (N2O) dan molekul nitrogen (N2). Proses
reduksi nitrat berjalan optimal 28 oC pada kondisi anaerob
(tak ada oksigen). Dinitrogen oksida (N 2O) adalah produk
utama dari denitrifikasi pada perairan dengan kadar
oksigen sangat rendah, sedangkan molekul nitrogen (N 2)
adalah produk utama dari proses denitrifikasi pada kondisi
anaerob. Proses denitrifikasi akan berkurang atau lambat
pada kondisi pH dan suhu rendah, tetapi akan berjalan
optimum pada suhu rata-rata danau pada umumnya.
3. Siklus Belerang
Selama pemecahan protein disamping terbentuk ammonia,
terbentuklah sejumlah hidrogen sulfida bebas yang berasal
dari

asam

amino

sistin.

Beberapa

bakteri

proteolitik

membantu reaksi tersebut dengan memecah gugus sulfuhidril

23

dengan enzim desulfofurase. Hidrogen sulfida tidak stabil


dalam lingkungan anaerobik dan dioksidasi secara kimia oleh
beberapa bakteri dan fungi. Oksidasi mikrobial ini melewati
hasil-hasil itermediant menjadi sulfat, yang berakhir tahap
mineralisasi

senyawa

sulfur

organik

dan

sumber

unsur

belerang yang menjadi kebutuhan penting dari tumbuhan


hijau.
4. Siklus Fosfor
Proses daur fosfor yang terjadi di perairan hampir sama
dengan proses daur fosfor yang terjadi di daratan. Fosfat
merupakan faktor pembatas kehidupan tumbuhan pada perairan.
Fosfor merupakan unsur penting dalam semua organisme.
Molekul fosfat yang terdapat di dalam air digunakan oleh
fitoplankton, ganggang, dan tumbuhan air untuk metabolisme
tubuhnya. Melalui rantai makanan fosfat masuk ke dalam tubuh
hewan di perairan. Selanjutnya melalui proses dekomposisi
organisme mati (zat organik) oleh bakteri dan fungi, fosfor
kembali dilepaskan ke lingkungan perairan. Beberapa bakteri dan
fungi mampu memecah senyawa-senyawa organik fosfor dan
mampu melepaskan fosfat dari dan kembali dalam siklus materi.
Beberapa bakteri yang dapat mendekomposisi Ca3(PO 4)2
adalah genus Pseudomonas, Aeromonas, Escherichia, Bacillus
dan Micrococcus. Fosfor diserap oleh tumbuhan sebagai senyawa
pirofosfat dan kemudian diubah menjadi senyawa fosfor organik,
sedangkan fosfat dipakai untuk aktivitas mikroorganisme.
5. Siklus Besi dan Mangan
Unsur besi terdapat di bumi dan ada pada semua jenis
perairan. Misalnya dalam laut, tetapi dalam konsentasi yang
sangat kecil. Bakteri besi umumnya terdapat pada perairan air
tawar dan sering terdapat pada sumur-sumur dan sumbersumber air. Kadang-kadang bakteri tersebut dalam jumlah besar

24

terdapat pada air mengalir dan empang. Bakteri-bakteri tersebut


sering menimbulkan kerusakan pada pipa-pipa besi. Bakteri besi
yang tersebar luas adalah Leptothrix ochracea dan Crenothrix
polyspora. Mikroorganisme ini juga membentuk logam organik
dan

kompleks

mangan.

Beberapa

fungi

dapat

mensitesis

sejumlah kompleks yang berbeda. Senyawa logam organik dan


kompleksnya dapat dipecah lagi oleh mikroorganisme.
Mikroba dalam air ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Mikroba
air yang menguntungkan, berperan sebagai :
o Makanan ikan : fitoplankton dan zooplankton. Contoh : mikroalga
(chlorella,scenedesmus, hydrodiction, pinnularia, dan lain-lain)
o Dekomposer : pengolahan limbah secara biologis
o Produsen : adanya mikroalga yang dapat berfotosintesis sehingga
meningkatkan oksigen terlarut
o Konsumen : hasil rombakan organisme dimanfaatkan oleh mikroalga,
bakteri, jamur
o Penyebab penyakit : Salmonella (tipus / paratipus), Shigella (disentri
basiler), Vibrio (kolera), Entamoeba (disentri amoeba)
o Penghasil toksin : bakteri anaerobik (Clostridium), bakteri aerobik
(Pseudomonas, Salmonella, Staphylococcus, dan lain-lain), mikroalgae
(Anabaena, Microcystis)
Mikroba air yang merugikan dapat menyebabkan :
o Blooming menyebabkan perairan berwarna, ada endapan, dan bau amis,
disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan mikroalga (Anabaena flosaquae dan Microcystis aerugynosa)
o Bakteri besi : Fe2+(oksidasi oleh bakteri Crenothrixsphaerotilus) menjadi
Fe3+
o Bakteri belerang : SO42-(reduksi oleh bakteri Thiobacillus cromatium)
menghasilkan H2S (bau busuk).
Kualitas air harus memenuhi 3 persyaratan, yaitu kualitas fisik, kimia, dan
biologis. Kualitas fisik berdasarkan pada kekeruhan, temperatur, warna, bau, dan
rasa. Kualitas kimia adanya senyawa-senyawa kimia yang beracun, perubahan
rupa, warna, dan rasa air, serta reaksi-reaksi yang tidak diharapkan menyebabkan
diadakannya standar kualitas air minum. Standar kualitas air memberikan batas
konsentrasi maksimum yang dianjurkan dan yang diperkenankan bagi berbagai

25

parameter kimia, karena pada konsentrasi yang berlebihan kehadiran unsur-unsur


tersebut dalam air akan memberikan pengaruh negatif, baik bagi kesehatan
maupun dari segi pemakaian lainnya. Kualitasbiologis didasarkan pada kehadiran
kelompok-kelompok mikroba tertentu seperti mikroba patogen (penyakit perut),
pencemar (terutama Coli), penghasil toksin dsb. Indikator kehadiran bakteri
coliform merupakan polusi kotoran akibat kondisi sanitasi yang buruk terhadap air
dan makanan.. Bakteri coliform ada 2 jenis :
1. Fekal : berasal dari tinja manusia dan mamalia (misal : Escherichia coli)
2. Nonfekal : berasal dari sumber lain (misal : Enterobacter aerogenes, Klebsiella)
Untuk melihat kualitas air dengan indicator coliform, maka perlu dilakukan uji
kualitatif dan kuantitatif bakteri coliform.melalui 3 tahapan yaitu uji Penduga
(presumptive test), uji Penetap (Confirmed Test), uji Pelengkap (Completed test).
Penghitungan bakteri coliform juga dapat menggunakan metode Millipore
Membrane Filter menggunakan filter membran steril pori yang berdiameter 0,22
0,45 m dengan diameter membran : 5 cm.
B. Mikrobiologi Tanah
1. Ekosistem Tanah
Tanah secara umum tersusun atas senyawa anorganik,
senyawa organik, udara dan air serta mengandung bagian yang
berbentuk jasad hidup yang terdiri dari mikroorganisme. Mikroba
tanah sebagian besar terdiri dari bakteri, fungi, dan mikroalgae.
Tanah yang subur mengandung sejumlah binatang-binatang
mulai dari bentuk mikroskopis, nematoda, serangga, sampai
hewan mamalia seperti tikus. Tanah banyak mengandung bahanbahan yang dibutuhkan oleh organisme, karena didalam tanah
juga terkandung bahan organik. Didalam tanah juga terjadi
interaksi antara tumbuhan dan mikroba yang dapat merugikan
atau

menguntungkan

tumbuhan.

Beberapa

mikroorganisme

tanah bersifat patogenik terhadap tumbuhan dan menyebabkan


penyakit pada perakaran sehingga menjadi layu dan busuk.
Mikroorganisme tanah juga bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Salah satunya adalah bakteri Actinomycetes yang menghasilkan
antibiotik.

26

Sekelompok mikroba secara khusus hidup pada permukaan


akar tanaman. Jumlah, jenis dan sifat mikroba ini berbeda
dengan sekelompok mikroba lainnya. Letak mikroba ini hanya
beberapa centimeter saja dari permukaan akar. Mikroorganisme
tanah dapat memberi kesuburan pada tanah, dengan sejumlah
cara antara lain adalah :
a. Dengan pembusukan bahan-bahan organik atau sisa-sisa
jasad hidup yang mati sehingga terbentuk humus.
b. Dengan membebaskan mineral-mineral tertentu dari partikelpartikel tanah sehingga dapat digunakan oleh tumbuhan
untuk pertumbuhannya.
c. Dapat membebaskan sejumlah nutrien dalam bentuk mineral
yang terikat dalam bentuk senyawa organik pada tanaman
dan hewan yang mati.
d. Memegang peranan penting dalam transformasi senyawa
nitrogen.
2. Jenis-Jenis Mikroorganisme Tanah
a. Bakteri
Bakteria dalah kelompok organisme yang tidak memiliki
membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa
kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan
penyakit,

sedangkan

kelompok

lainnya

dapat

memberikan

manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Bakteri


dapat ditemukan hampir semua tempat seperti: di tanah, air,
udara, dalam simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai
agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia.
Bakteri yang hidup di dalam tanah memegang peran
penting

dalam

meningkatkan

pertumbuhan

dan

produksi

27

tanman. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan kemampuannya


dalam mengikat nitrogen dari udara dan mengubah ammonium
menjadi nitrat. Pada umumnya bakteri berukuran 0,5-5 m,
tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700
m, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel,
seperti

sel

tumbuhan

dan

jamur,

tetapi

dengan

bahan

pembentuk sangat berbeda. Beberapa jenis bakteri bersifat motil


(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh fagel.
Ada juga bakteri yang berbentuk seperti batang, kokus dan vibrio
beberapa

contoh

bakteri

tersebut

pasteruranium,Azotobacter

adalah

chroococcum,

Clostridium
Nitrobacter,

Radicicolas, Bacillus, pseudomonas.


b. Actinomycetes
Actinomycets

merupakan

salah

satu

prokariot

yang

berbentuk mirip dengan fungi. Yang membedakan Actinomycetes


dengan fungi adalah Actinomycetes tidak mempunyai nukleus,
dan bentuk hifa Actinomycetes berdiameter lebih kecil dari hifa
jamur yaitu 0,5- 1,0 mm sehingga Actinomycetes dimasukkan
dalam prokariotik. Actinomycetes adalah saprofit yang tumbuh
dengan mendekomposisi bahan-bahan organik. Actinomycetes
bersifat

aerobik,

karena

itu

membutuhkan

oksigen

untuk

pertumbuhannya sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik


pada tanah yang basah. Populasinya akan meningkat bila banyak
bahan-bahan organik. Actinomycetes merupakan kompetitor
yang lemah dalam mendegradasi substrat, tetapi hampir semua
Actinomycetes mendegradasi kitin.
c. Jamur
Jamur adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut

28

hifa. Hifa dapat membentuk

anyaman bercabang-cabang yang

disebut miselium. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan


melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.
Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur
merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada
substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya.
Ada beberapa tipe jamur antara lain Myxomycetes (jamur
lendir), Oomycetes (jamur berfagella), Zygomycetes (jamur
gula),

Jamur

tingkat

tinggi,

Jamur

imperfecti,

Misellium

steril.Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit


obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Fungi berperan sebagai
agen utama dalam penguraian bahan-bahan organik. Fungi
mendegradasi molekul kompleks seperti selulosa, hemiselulosa,
pektin, pati dan lignin. Untuk memecah lignin memerlukan fungi
akar putih contohnya adalah Phanaerochaete chysosporium.
Jamur dapat juga menyebabkan pathogen pada tanaman dan
hewan misalnya Trychopytonyang menyebabkan penyakit kaki
atletik.
d. Alga
Alga adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak
memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga
bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang
dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Alga
merupakan

organisme

yang

menggunakan

oksigen

untuk

fotosintetik, seperti tumbuhan yang berklorofil. Bentuknya pun


beragam

dari

rumput

laut

40

meter

hingga

organisme

mikroskopik di dalam seperti Chlorellayang memiliki diameter 2-3


mm tanah bukanlah satu kelompok takson tersendiri.
Alga memiliki peran penting dalam perubahan-perubahan
ekologis sebagai pioner pada ekosistem gurun yang sangat

29

kering dan pada daerah dingin dimana semua tumbuhan akan


bersaing untuk tetap hidup. Alaga berperan sebagai perombak
senyawa-senyawa

karbon

dan

pembentuk

struktur

tanah.

Kesuburan tanah berkaitan langsung dengan jumlah alga, karena


alga dapat memproduksi karbohidrat sendiri sehingga nutrient
tanah membantu mengontrol pertumbuhan alga. Sehingga
populasi herbisida dapat dikurangi oleh populasi alga dalam
lingkungan tanah.
e. Mikrofauna
Mikrofauna adalah hewan satu sel dengan nukleus dan
mitokondria yang mencerna makanan dengan melingkupkan
membran selnya.Seperti Protozoa merupakan tumbhan sel satu
yang tidak berfotosintesis dan tidak memiliki organel penyimpan
pati contohnya adalah Euglena. Protozoa memiliki 2 siklus hidup
yaitu fase aktif dan tidak aktif, pada fase tidak aktif protozoa
membentuk

kista

menyebabkan

terlindung

dari

kondisi

lingkungan yang tidak menguntungkan dan dalam bentuk ini


protozoa dapat hidup bertahan selama 1 tahun. Jika kondisi
lingkungan sudah normal maka akan merubah bentuk lagi
menjadi aktif dan pergantian fase ini terjadi kurang dari 24 jam.
Protozoa

memiliki

peran

yang

terbatas

dalam

mempengaruhi kondisi lingkungan misalnya pada pH tanah dan


struktur tanah, tetapi protozoa dapat mengatur populasi mikroba
dalam tanah karena protozoa sebagai predator mikroorganisme.
Jadi dekomposisi menjadi lebih cepat karena kehadiran protozoa
yang menyebabkan populasi mikroorganisme berganti mikroba
yang aktif dan masih muda.
f. Mesofauna
Mesafauna dalam tanah memiliki ukuran antara besar
sampai kecil, mesafauna lebih kecil dari makrofauna ukuranya

30

200-1000 mm sehingga sebagian ada yang tidak terlihat dengan


mata telanjang seperti Nematoda. Nematoda adalah cacing gilik
dan caing rambut, ukuranya bervariasi mulai yang di dalam
tanah yang bersifat mikroskopik lebih kecil dari 50 mm sampai
yang

panjangnya

meter

yaitu

Nematoda

laut.

Jumlah

Nematoda terbanyak di dalam tanah setelah Protozoa. Nematode


yang hidup bebas lebih banyak ditemukan diatas 10 cm.
Populasi Nematoda lebih banyak terdapat di dalam akar
tanaman dari pada di dalam tanah. Beberapa spesies ini hidup
parasit di akar dengan memakan mikroba yang berada di dekat
akar.

Nemetoda

tidak

berperan

secara

langsung

dengan

dekomposisi bahan organik karena nematode berperan sebagai


saprofit dan predator. Sehingga Nematoda berperan membantu
mengatur populasi mikroba yang ada di dalam tanah.
g. Makrofauna
Makrofauna berbeda dengan mesofauna dan mikrofauna
yang membedakan adalah ukuranya dan kemampuan biokimiawi
di dalam tanah. Makrofauna terdiri dari cacing tanah, serangga,
sedangkan mesofauna terdiri dari Nematoda dan retifera dan
mikrofauna sendiri adalah Protozoa. Makrofauana berpengaruh
terhadap struktur tanah dan pola dekomposisi tanah. Misalnya
pada cacing tanah yang berperan besar terhadap struktur fisik
tanah dengan mengawali akar tumbuh melalui celah-celah,
meningkatkan aerasi tanah,dan menggerakkan bahan organik ke
dalam tanah serta mempercepat dekomposisi bahan organik
karena makrofauna juga sebagai predator dalam tanah.
h. Virus
Virus merupakan organisme yang paling kecil, lebih kecil
dari bakteri.

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang

menginfeksisel organisme. Virus bersifat parasit, hal tersebut

31

disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam


material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk hidup karena
virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri. Dengan kata lain virus merupakan parasit obligat
intraseluler karena virus merupakan makhluk tak hidup tetapi
jika berada di dalam sel lain akan menunjukkan tanda-tanda
kehidupan. Penyakit akibat virus pada tanaman ditularkan oleh
Nematoda dan fungi.
3. Peranan Mikroorganisme Tanah
a. Siklus Sulfur
Sulfur merupakan nutrientumbuhan yang penting dan
dapat ditemukan dalam beberapa bentuk dialam misalnya: SO 4,
H2S, pengubahan sulfur dari sulfur oksidasi menjadi bentuk lain
dialam, biasanya disebabkan oleh kegiatan mikroorganisme yaitu
melalui proses reduksi sulfat dan oksidasi sulfur. Tumbuhtumbuhan dan mikroba dapat mengasimilasi senyawa sulfat dan
mereduksinya menjadi senyawa sulfihidril. Senyawa sulphur dari
tumbuhan dikelmbalikan ke tanah melalui senyawa protein
dengan menghasilkan H2S dan akan dioksidasi menjadi sulfat
oleh bakteri Thiobacillus.
b. Siklus Karbon
Pada siklus karbon, mikroorganisme mengubah sisa-sisa
jasad tumbuhan dan hewan yang mengandung banyak senyawa
kimia baik yang larut dalam air maupun yang tidak larut di air
untuk menjadi karbon dioksida dan bahan organik tanah yang
disebut humus. Humus meningkatkan kapasitas tanah untuk
menampung

air,

menyediakannutrisi

bagi

tumbuhan,

dan

mendukung pembentukan tanah.


Tahap pertama dalam siklus karbon adalah (fotosintesis)
CO bergabung didalam senyawa-senyawa organik oleh jasad
fotoautrotrof

seperti

tumbuhan

hijau,

algae,

dan

bakteri.

32

Kemudian

pada

tahap

berikutnya

pada

siklus

ini

yaitu

kemoautotrof yang menggunakan senyawa-senyawa organik.


Hewan-hewan akan memakan jasad fotoautotrof

terutama

tumbuhan hijau dan binatang lain, sehingga dengan peristiwa


makan memakan inilah akan terjadi transfer karbondioksida dari
jasad yang satu ke jasad yang lain.
c. Siklus Nitrogen
Udara yang dihirup makhluk hidup 80% mengandung
unsurnitrogen, walaupun kandunganya tinggi hanya beberapa
persen saja yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan. Bentuk nitrogen yang hanya dapat digunakan oleh
tumbuhan jika diubah dalam bentuk amonia (NH3). Nitrogen
masuk ke dalam tanah bersama dengan air hujan. Perubahan
bentuk menjadi amonia dilakukan oleh bakteri tanah melalui
proses fiksasi N2. Nitrogen yang terdapat di dalam tanah berada
dalam molekul-molekul organik, terutama dalam molekul-molekul
protein yang terkandung dalam jasad hidup. Jika jasad hidup mati
maka terjadi proses perombakan molekul protein menjadi asamasam amino. Yang kemudian didenitrifikasi oleh bakteri tanah
untuk mengembalikan oksigen ke atmosfer dengan mengubah
NO3 menjadi N2 atau gas N2O.
d. Siklus fosfor
Fosfor merupakan unsur kedua setelah nitrogen yang
dibutuhkan oleh tanaman dan mikroba. Fosfor tidak tersedia
melimpah di alam. Fosfor merupakan faktor pembatas nutrien
penting bagi tanaman dan pertumbuhan mikroba. Ketika suatu
limbah mengandung fosfat maka dapat menyebabkan kerusakan
lingkungan karena fosfat berkontribusi terhadap eutrofikasi.
Mikroba merubah fosfor anorganik yang tidak dapat larut
menjadi

bentuk

fosfor

yang

organik

yang

dapat

larut.

33

Mikroorganisme

berperan

besar

dalam

proses

solubilisasi,

imobilisasi dan mineralisasi.


e. Siklus Besi dan Mangan
Siklus logam oleh mikroba adalah salah satu indikasi paling
jelas menunjukkan bahwa tanah tidak bersifat inert atau tahan
terhadap

reaksi

kimia.

Tanpa

adanya

siklus

logam

maka

transformasi logam tidak akan terjadi. Fe dan Mn merupakan


bagian dari logam tanah. Transformasi Fe dan Mn adalah dengan
oksidasi untuk memperoleh sumber energi yang menggunakan
logam tersebut sebagai elektron aseptor. Besi dan mangan
mengubah bahan-bahan bentuk organik (asimilasi/imobilisasi)
dan mengubah bentuk organik kembali kebentuk anorganik
(mineralisasi).
C. Mikrobiologi Udara
Flora mikroba yang berada di udara bersifat sementara dan
beragam. Organisme yang memasuki udara akan terangkat jauh
sebagian akan segera mati dan ada juga yang bertahan hidup
hingga bermingu-minggu bahakan sampai berbulan-bulan. Udara
di sekeliling kita sampai beberapa kilometer di atas permukaan
bumi

mengandung

dalam

jumlah

mempengaruhi

bermacam-macam

yang

beragam.

mikroba

udara

jenis

Faktor
adalah

mikroorganisme

lingkungan
suhu

yang

atmosfer,

kelembaban, angin, ketinggian. Temperatur dan kelembaban


relatif adalah dua faktor penting yang menentukan viabilitas dari
mikroorganisme dalam aerosol. Mikrooganisme yang paling
banyak terdapat di udara bebas adalah bakteri,jamur, dan
mikroalga. Kelompok
sebagai

jasad

hidup

mikroba yang paling banyak ditemukan


yang

tidak

diharapkan

kehadiranya

umumnya disebut dengan jasad kontaminan antara lain :

34

a) Bakteri:

bacillus,

staphylococcus,

streptococcus,

pseudomonas, sarcina, dan lain sebagainya.


b) Kapang:
aspergillus,
mucor,
rhizopus,
trichoderma, dan lain-lain
c) Khamir:
candida, saccharomyces,

penicillium,

paecylomyces,

dan

sebagainya
Banyak jenis dari cendawa kontaminan udara yang bersifat
termofilik, yakni yang tahan pada pemanasan tinggi di atas 80C,
katahanan ini bila cendawan tersebut dalam bentuk spora. Hal ini
terbukti walaupun suatu medium telah disterilkan, tetapi di
dalamnya tumbuh dan berkembang pula bakteri atau jamur yang
tidak diharapkan kehadiranya.

Lautan

merupakan

sumber

mikroba terbanyak yang ada dalam atmosfir. Angin menimbulkan


debu dari tanah, partikel-partikel dari debu tersebut akan
membawa mikroba yang menghuni tanah. Sejumlah besar air
dalam bentuk titik-titik air memasuki atmosfer dari permukaan
laut, teluk dan kumpulan air alamiah lainya.
Tabel 1.1
Tipe-Tipe Mikrooragnisme yang Diisolasi dari Udara bagian Atas
Tinggi
Bakteri
Cendawan
(feet)
Alcaligenes
Aspergillus,Macrosporium,
1.500-4.500
bacillus
penicillium
4.500-7.500
7.50010.500
10.50013.500
13.50016.500

Bacillus

Aspergillus Cladosporium

Sarcina Bacillus

Aspergillus Hormodendrum

Bacillus Kurthia

Aspergillus Hormodendrum

Micrococcus
Bacillus

Penicillium

1. Kandungan Mikroba di dalam Ruangan


Tingkat pencemaran udara di dalam ruangan

oleh

mikroba dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor diantaranya


adalah laju ventilasi, padatnya orang, dan sifat serta taraf
kegiatan

orang-orang

Mikroorganisme

yang

terhembuskan

menempati
dalam

ruangan

bentuk

tersebut.

percikan

dari

hidung dan mulut selama bersin, batuk dan bahkan ketika

35

bercakap-cakap. Titik-titik air yang terhembuskan dari saluran


pernapasan

mempunyai

ukuran

yang

beragam

dalam

mikrometer sampai millimeter. Titik-titik air yang ukurannya jauh


dalam kisaran mikrometer yang rendahan tinggal dalam udara
sampai beberapa lama tetapi yang berukuran besar segera jatuh
ke lantai atau permukaan benda lain. Debu dari permukaaan ini
sementara akan

berada dalam udara selama berlangsungnya

kegiatan dalam ruangan tersebut.


2. Kandungan Mikroba di luarRuangan
Permukaan bumi yaitu daratan dan lautan merupakan
sumber kebanyakan mikroorganisme yang ada dalam atmosfer.
Angin menimbulkan debu dari tanah dan partikel-pertikel debu
tersebut membawa mikroba yang ada di tanah Sejumlah besar
air

dalam

bentuk

titik-titik

air

memasuki

atmosfer

dari

permukaan laut, teluk, dan kumpulan air alamiah lainnya.


Disamping itu, ada banyak fasilitas pengolahan industri dan
pertanian, yang berpotensi menghasilkan aerosol berisikan
mikroorganisme, diantaranya berikut ini:
1) Penyiraman air irigasi tanaman pertanian atau daerah
hutan dengan limbah air.
2) Pelaksanaan penambahan air skala besar.
3) Saringan trickling-bed di pabrik-pabrik pembersih air.
4) Rumah pemotongan hewan dan peleburan lemak.
3. Sumber Kontaminasi Mikroba di Udara
Mikroorganisme dalam saluran pernafasan sangat mudah
disemburkan

ke

udara.

Mikroorganisme

tersebut

sebagai

penyebab penyakit melalui udara. Seperti infeksi pernapasan


dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang
sudah terinfeksi, dapat juga secara tidak langsung menghirup
udara yang sudah terkontaminasi proses ini disebut dengan
infeksi

tetesan.

Tetesan-tetesan

yang

berat

cenderung

36

mengendap lebih cepat, tetapi yang kecil akan terapung di udara


tetesan seperti ini dinamakan inti tetesan.
Cacar adalah salah satu contoh penyakit yang di dalamnya
virus dilepaskan dalam jumlah besar yang berasal dari luka-luka
kulit yang mongering dan disebarkan melalui pernapasan. Jadi
penyakit ini dapat diperoleh dengan menghirup udara di dekat
pasien atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi
seperti perlengkpan tidur dan pakaian. Virus yang disebarkan di
udara antara lain infuenza dan cacar air.
Beberapa infeksi bakteri juga disebarkan melalui udara
diantaranya adalah infeksi streptokokus tonsil dan tenggorokan,
difteria, dan maringitis epidemik.

Tuberculosis dapat bertahan

lama di luar tubuh, tahan terhadap kekeringan sampai berbulanbulan. Selain virus dan bakteri jamur juga dapat terbawa oleh
debu yaitu kokidiomikosis dan histoplasmosis.
4. Pengendalian Penyakit yang Terbawa oleh Udara
Mikroorganisme yang ditularkan melalui udara atau
sekeresi pernapasan tidak dapat dikendalikan secara efektif pada
sumbernya. Hal ini dikarenakan setiap orang membawa bakteri
pathogen yang potensial dalam saluran pernapasan atas. Untuk
mengendalikan

penyebaran

penyakit

di

udara

dapat

menggunakan cara yaitu imunisasi dan pengubahan kandungan


jasad penyebab infeksi di udara dengan penyaringan, sterelisasi
atau pengenceran.
5. Macam-macam

penyakit

yang

ditularkan

melalui

udara
a. TBC ( Tuberkulosis)
TBC adalah penyakit yang sangat mudah sekali dalam
penularannya. Penderita TBC biasanya mengalami batuk yang
berkepanjangan sebagai gejala utama selama beberapa minggu
yang diikuti dengan demam tinggi. Biasanya demam menyerang
pada malam hari, namun ketika siang demam akan berkurang

37

bahkan cenderung turun dan akan datang lagi bila mulai


menjelang

malam. Orang

yang

terkena

TBC, daya

tahan

tubuhnya akan menurun secara drastis, nafsu makan berkurang,


dan berat badan juga menurun dengan sangat cepat, rasa lelah
dan batuk-batuk.
Pada umumnya penularan TBC terjadi secara langsung
ketika sedang berhadap-hadapan dengan si penderita, yaitu
melalui ludah dan dahak yang keluar dari batuk dan hembusan
nafas penderita. Secara tidak langsung dapat juga melalui debu.
Gejala umum yang sering dirasakan adalah :
1) Batuk lama lebih dari 30 hari yang disertai ataupun tidak
dengan dahak bahkan bisa disertai juga dengan batuk darah.
2) Demam lama dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan
tifoid, malaria, atau infeksi saluran nafas akut), dan terkadang
disertai dengan badan yang berkeringat dimalam hari.
3) Nafsu makan menurun dan bila terjadi pada anak maka
terlihat gagal tumbuh serta penambahan berat badan tidak
memadai sesuai dengan usia anak tersebut.
4) Berat badan menurun dengan drastis tanpa sebab yang jelas
disamping karna nafsu makan yang menurun, pada anak
berat badan tidak naik dalam satu bulan walaupun sudah
dilakukan penanganan gizi.
TBC dapat diobati dengan menggunakan obat TBC yang
utama adalah Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, Streptomisin,
dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan yang sering
digunakan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makroloid, dan Amoksilin
dikombinasikan dengan Klavulanat. Pengobatan ini dilakukan
selama 12 bulan untuk keseluruhan. Faktor utama dari pada
kesembuhan adalah prilaku dan lingkungan dimana sipenderita
itu tinggal, kedisiplinan dalam minum obat dan dan dukungan
orang-orang disekitar si penderita.

38

Selain

obat

rekomendasi

dari

dokter,

dapat

juga

menggunakan obat tradisional yang bisa digunakan untuk


mengobati TBC yaitu :
1) Tembelekan (Lantana camara): bunga kering 6-10 gram
ditambah tiga gelas air lalu direbus hingga setengahnya.
Gunakan untuk tiga kali minum setiap harinya.
2) Sambiloto (Andrographis paniculata): Daun kering digiling
ditambah madu secukupnya kemudian dibuat pil dengan
diameter 0,5 cm. Satu hari dua kali minum, setiap kali
minum 15-30 pil.
b. Meningitis
Meningitis adalah peradangan yang terjadi pada meninges,
yaitu membran atau selaput yang melapisi otak dan syaraf
tunjang. Meningitis dapat disebabkan berbagai organisme seperti
virus, bakteri ataupun jamur yang menyebar masuk kedalam
darah dan berpindah kedalam cairan otak.Meningitis yang
disebabkan oleh virus umumnya tidak berbahaya, akan pulih
tanpa

pengobatan

dan

perawatan

yang

spesifik.

Namun

Meningitis disebabkan oleh bakteri bisa mengakibatkan kondisi


serius,

misalnya

kerusakan

otak,

hilangnya

pendengaran,

kurangnya kemampuan belajar, bahkan bisa menyebabkan


kematian.
Sedangkan Meningitis disebabkan oleh jamur sangat
jarang, jenis ini umumnya diderita orang yang mengalami
kerusakan imun (daya tahan tubuh) seperti pada penderita
AIDS.Bakteri yang dapat mengakibatkan serangan meningitis
diantaranya:
1) Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
2) Neisseria meningitidis (meningococcus).
3) Haemophilus influenzae (haemophilus).
4) Listeria monocytogenes (listeria).
5) Bakteri lainnya yang juga dapat menyebabkan meningitis
adalah

Staphylococcus

tuberculosis.

aureus

dan

Mycobacterium

39

Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh penderita


meningitis

adalah

photophobia

(takut/menghindari

sorotan

cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara


yang

keras),

mual,

muntah,

sering

tampak

kebingungan,

kesusahan untuk bangun dari tidur, bahkan tak sadarkan


diri.Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis mungkin
sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak
lemah dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan
enggan menyusui.
Adapun beberapa antibiotik yang sering diresepkan oleh
dokter pada kasus meningitis yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis antara lain
Cephalosporin

(ceftriaxone

atau

cefotaxime).

Sedangkan

meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes


akan

diberikan

Ampicillin,

Vancomycin,

dan

Carbapenem

(meropenem), Chloramphenicol atau Ceftriaxone. Treatment atau


therapy lainnya adalah yang mengarah kepada gejala yang
timbul, misalnya sakit kepala dan demam (paracetamol), shock
dan kejang (diazepam) dan lain sebagainya.
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan
melalui

batuk,

bersin,

ciuman,

sharing

makan

sendok,

pemakaian sikat gigi bersama dan merokok bergantian dalam


satu batangnya. Untuk menghindari berbagai macam penyakit
sebaiknya adalah dengan cara mencuci tangan yang bersih
sebelum makan dan setelah ketoilet umum, memegang hewan
peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan makan
bergizi dan berolahraga yang teratur.
c. Pneumonia
Pneumonia atau yang dikenal dengan nama penyakit
radang paru-paru ditandai dengan gejala yang mirip dengan
penderita selesma atau radang tenggorokan biasa, antara lain

40

batuk, panas, napas cepat, napas berbunyi hingga sesak napas,


dan badan terasa lemas.Penyakit ini umumnya terjadi akibat
bakteri Streptococus pneumoniae dan Hemopilus influenzae
yang berterbangan di udara terhirup masuk ke dalam tubuh.
Bakteri tersebut sering ditemukan pada saluran pernapasan, baik
pada

anak-anak

maupun

orang

dewasa.

Selain

dapat

menimbulkan infeksi pada paru-paru, bakteri berbahaya itu juga


dapat mengakibatkan radang selaput pada otak (meningitis)
serta infeksi pembuluh darah yang amat fatal.
Kasus pneumonia banyak terjadi di daerah yang sistem
sanitasinya buruk. Untuk itu, menjaga kebersihan di lingkungan
sekitar menjadi syarat utama agar terhindar dari penyakit ini,
selain membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat. Biasakan
mencuci tangan menggunakan sabun dan segera periksakan diri
ke dokter jika mendapati gejala tersebut di atas.
d. Flu Burung
Avian Infuenza atau fu burung adalah suatu penyakit
menular yang disebabkan oleh virus infuenza H5N1. Virus yang
membawa

penyakit

ini

terdapat

pada

unggas

dan

dapat

menyerang manusia. Flu burung terkadang sulit terdeteksi pada


stadium awal, karena gejala klinis penyakit ini sangat mirip
dengan gejala fu biasa, antara lain demam, sakit tenggorokan,
batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala, dan lemas. Namun, dalam
waktu singkat penyakit ini dapat menyerang paru-paru dan
menyebabkan peradangan (pneumonia). Jika tidak dilakukan
penanganan

segera,

pada

banyak

kasus

penderita

akan

meninggal dunia.
Virus infuenza H5N1 merupakan penyebab wabah fu
burung pada unggas dan memiliki sifat dapat bertahan hidup di
air hingga empat hari pada suhu 22c dan lebih dari 30 hari pada
0c. Penularan virus fu burung berlangsung melalui saluran
pernapasan. Unggas yang terinfeksi virus ini akan mengeluarkan

41

virus dalam jumlah besar dikotorannya. Manusia dapat terjangkit


virus ini bila kotoran unggas bervirus ini menjadi kering, terbang
bersama debu, lalu terhirup oleh manusia.
Upaya pencegahan penularan virus fu burung adalah
senantiasa menjaga sanitasi lingkungan. Pola hidup yang tidak
menjaga

kesehatan

dan

kebersihan

lingkungan

akan

mempercepat penyebaran virus ini. Selain itu, rajinlah mencuci


tangan, jangan sembarangan mengorek lubang hidung jika
jemari belum dicuci dengan sabun.
e. Sars
Sindrom

pernapasan

akut

parah

atau

Severe

Acute

Respiratory Syndrome (SARS) merupakan penyakit yang ditandai


dengan gejala awal gangguan pernapasan berupa napas pendek
dan

terkadang

disertai

batuk.

Penyebab

Coronavirus, yaitu virus yang bersifat

SARS

adalah

menular dan umumnya

menyerang saluran pernapasan atas, virus ini juga dapat


menyebabkan fu. Sars adalah stadium lanjut dari pneumonia
sehingga gejala awal yang dialami penderita juga mirip dengan
fu biasa. Namun, demam yang menyerang penderita SARS
dapat mencapai 38c yang terkadang disertai dengan menggigil,
sakit kepala, perasaan lesu, serta nyeri tubuh.
Pada stadium awal penyakit biasanya penderita akan
mengalami gangguan pernapasan ringan selama tiga sampai
tujuh hari. Jika tidak segera diatasi, besar kemungkinan penderita
mengalami batuk kering yang dapat menimbulkan kekurangan
oksigen dalam darah. Pada beberapa kasus, penderita akan
memerlukan napas bantuan mengunakan ventilator (alat bantu
pernapasan). Belum ditemukan vaksin untuk mencegah penyakit
ini, sehingga yang dibutuhkan adalah sikap waspada agar tidak
terjangkit. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
1) Mencuci tangan sesering mungkin. Bila bersentuhan dengan
sesuatu yang banyak mengandung kuman atau kotoran,

42

gunakan alkohol untuk membunuh bakteri yang menempel di


kulit.
2) Hindari menyentuh mulut, mata, hidung dengan tangan yang
kotor. Gunakan masker apabila menderita batuk/pilek agar
kuman dan bakteri tidak menyebar ke orang lain. Sebagian
besar infeksi terjadi di rumah sakit, karena itu kurangi
frekuensi mengunjungi ruangan dengan tingkat infeksi tinggi.
D. Ayat-Ayat

Al-Quran

yang

Berkaitan

dengan

Mikrobiologi Air, Tanah, dan Udara


1. Di dalam Q.S Al-Furqon ayat 2:


Artinya:yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan


bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada
sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuranukurannya dengan serapi-rapinya.Maksudnya adalah Allah
menciptakan jasad-jasad renik di dunia ini sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
2. Terdapat juga di dalam Q.S At-Taahaa ayat 6


Artinya: Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit,
semua yang di bumi, semua yang diantara keduanya, dan
semua yang di bawah bumi.Maksudnya adalah segala
sesuatu yang dijadikan Allah diberi-Nya perlengkapanperlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan
naluri, sifat-sifat, dan fungsinya masing-masing dalam
hidup.
3. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dalam Q.S Asy
Syu'araa'ayat 78-80

43




Artinya:(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka
Dialah yang menunjuki aku dan Tuhanku, Yang Dia
memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku
sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku.maksudnya adalah
Allah memberikan cobaan kepada umatnya yang berupa
penyakit dan Allah pula yang akan menyembuhkan.

44

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mikrobiologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang

mikroorganisme

mikroorganisme

mikroskopik

dan
yang

kelompok-kelompok
tidak

dapat

dilihat

menggunakan mata telanjang, tetapimenggunakan alat bantu


berupa mikroskop. Karena mikroba berukuran sangat kecil
sekitar seperseribu milimeter (1 mikrometer).
2. Mikrobiologi air adalah cabang ilmu biologi yang mempelejari
tentang mikroorganisme yang hidup di air.Semua makhluk
hidup membutuhkan air untuk hidup. Di dalam air terdapat
baerbagai

macam

mikroorganisme

cyanophyta, fungi, dan virus.


3. Mikrobiologi tanah adalah
mempelajari

organisme

yang

cabang
hidup

seperti:
ilmu
dalam

bakteri,

biologi

yang

tanah

yang

meliputi aktivitas metabolisme, aliran energi, dan siklus


materi.

Di

dalam

tanah

terdapat

berbagai

macam

mikroorganisme seperti: bakteri, virus, jamur, alga, dan


protozoa. Mikroorganisme ini memiliki peran penting sebagai
dekomposer dalam mengurai dan mendaur ulang energi,
karbon, dan nutrisi.
4. Mikrobiologi udara adalah cabang ilmu yang mempelajari
tentang kehidupan mikroba yang ada di udara. Udara bukan

45

merupakan habitat asli dari mikroba tetapi udara di sekeliling


kita sampai beberapa kilometer di atas permukaan bumi
mengandung

bermacam-macam

jenis

mikroorganisme.

Mikrooganisme yang paling banyak ditemukan di udara bebas


adalah bakteri, jamur, dan mikroalga.
5. Ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kajian mikrobiologi
air, tanah, dan udara seperti dalam: Q.S Al-Furqon ayat 2, Q.S
At-Taahaa ayat 6, dan Q.S Asy Syu'araa'ayat 78-80.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa terdapat
kekurangan dalam penyusunan bahkan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu
kami membutuhkan saran, tanggapan yang sifatnya memotivasi untuk
perbaikan makalah ini sangat diharapkan. Sehingga makalah ini dapat berguna
untuk proses pembelajaran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

46

Klp 1. Ema&Destriyanto
Dwinov: indikator dpt menunjukkan ciri mikro yg spesifik
di air, tanah, udara
Firka: ayat, pembahasan dalam industri dan makanan
Novri: asal mikroba
Hifni: Komposisi mikroba tanah
Catatan:
1. Ppt kurang bagan, gambar, tabel
2. Siklus biogeokimia, C, N, P, dll
3. Diskusi grup

47

Anda mungkin juga menyukai