Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAU PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Mikroba merupakan organisme yang berukuran kecil (mikro), dapat melakukan


aktifitas untuk hidup, dapat tergolong dalam prokaryot seperti bakteri dan virus, dan
eukaryot seperti alga,protozoa. Mikroba sangat berperan dalam kehidupan (Nester,Anderson
Robert, Nester, 2009).Mikroba terdiri dari bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, tiap
mikroba mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda (Waluyo, 2004). Peranan
utama mikroba adalah sebagai (pengurai) bahan - bahan organik. Selain merugikan, mikroba
juga mempunyai banyak keuntungan bagi manusia. Mikroba tidak perlu tempat yang besar,
mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiaka nnya relative cepat. Oleh
kar ena itu, setiap mikroba memiliki peran dalam kehidupan (Darkuni, 2001).

2.2 Mikroba

2.2.1 Jenis Dan Golongan Mikroba

Jenis dan Golongan Mikroba Berdasarkan struktur sel, mikroba dibagi menjadi dua
golongan yaitu prokariotik dan eukariotik. Hanya bakteri dan arkhae (alga hijau biru) yang
memiliki sel prokariotik. Sedangkan potista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya
mempunyai sel eukariotik.

2.2.2 Morfologi Koloni Mikroba

Mikroba tumbuh sangat cepat ketika didukung dengan gizi dan kondisi lingkungan
yang baik.MIkroba membentuk koloni yang khas.Morfologi koloni dapat ditinjau dari
berbagai aspek, yaitu bentuk, tepi atau pinggir koloni, permukaan, warna koloni

2.2.3 Morfologi Sel Mikroba

Morfologi sel mikroba adalah karakteristik mikroba yang dilihat melalui pengamatan
mikroskop. Morfologi mikroskopik mikroba dapat ditinjau dari bentuk sel, sifat terhadap
pewarnaan (grampositif/negatif), dan spora. Tiap jenis mikroba memiliki morfologi sel
yang berbeda. Jamur, khamir dan kapang memiliki karakteristik yang tidak sama (Waluyo,
2004)

A. Ujikontimasi Udara
Bila seseorang batuk , bersin dan meludah, maka terhembuslah percikan titi kair
besar maupun kecil. Titik-titi kair dapat mengandung organisme yang menyebabkan
penyakit asal udara. Titik air dapat mencemari pakaian dan benda mati lainnya
Ctermaksuk debu. Titik air yang halus menguap dan membentuk inti titik air. Inti titik air
adalah penyebab yang dapat membawa bibit penyakit dan dapat terhisap langsug . Benda
mati yang tercemar patogen dan membantu menyebarkan disebut fomit (benda yang ada
kaitannya dengan orang atau hewan yang terinfeksi dan secar potensia l dihuni oleh
organisme potogenik) . Penyebaran infeksi asal udara debu menjadi bertambah bila orang
bergerak di tempat-tempat yang ventilasinya kurang baik . Setiap gerakan yang
menimbulkn debu seperti melepaskan pakaian , mengatur tempat tldur , dan menyapu
debu hal ini menambah resiko infeksi asal-debu . (Pelcza r d a n Chan , 2012:644).
Secara garis besar bakteri yang hidu p di alam terbagi atas bakteri yang
membutuhkan dan tidak membutuhkan zat oksigen dan gas-gas lainnya . Bakteri 23
termasuk dalam golongan prokariot , ukurannya sangat kecil berkisar 0,5- 5 pm dan tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang . Prokariot adalah organisme yang tidak memiliki
nuklei dan membran untuk menyimpan bahan-bahan genetika dan pada umumnya
merupakan uniselular (Addina , 2014) . Pengurangan kontaminasi oleh mikroba paling
baik dicapai dengan kombinasi pergeseran dan penggosokan , serta air dan detergen . Ini
sudah cukup, kecuali pencemaran hebat. Perlu digunakan desifektan yang cukup selama
waktu tertentu (Pelcza r da n Chan , 2012:751) .
B. Uji Konta Minasi Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling sering kontak dengan dunia luar dan
digunakan sehari-hari untuk melakukan aktivitas. Hal ini sangat memudahkan terjadinya
kontak dengan mikroorganisme dan mentransfernya ke objek lain.
C. Uji Konta Minasi Milut
Mulut memiliki mikroorganisme alamiahnya. Flora yang sifatnya komensal ini
akan berada dalam keseimbangan dengan inangnya, yaitu bagian-bagian mulut, tetapi
akan terjadi penyakit jika keseimbangan tersebut terganggu, misalnya pada kondisi karies
dan penyakit periodontal. Di mulut, juga dijumpai flora komensal lain yang berasal dari
luar (misalnya coliform) yang berada dan bertahan di rongga mulut dalam waktu yang
singkat, dan mereka disebut flora singgahan (transient flora).
D. Uji Kontaminasi Alat
Sampel permukaan kenop pintu keluar toilet diambil dengan metode swab
menggunakan lidi kapas yang telah dicelupkan pada larutan NaCl fisiologis secara
aseptik.. Setiap lidi kapas tersebut kemudian dimasukkan ke dalam media Tryptic Soy
Broth (TSB) sebagai media transport yang masing-masing telah diberi label.

DAPTAR PUSTAKA

Girou, E, Loyeau,S, Legrand,P, Oppein,F, Buisson,CB. 2002. Efficacy of Handrubbing with an


AlcoholBased Solution versus Standard Handwashing with Antiseptic Soap: randomised clinical
trial. BMJ 325 : 362-5 Handwashing, cleaning. 1998.

Handwashing, cleaning, disinfection and sterilization in health care. Canada Communicable


Disease Report. Diakses 28 Maret 2009, dari http:// www.phac-
aspc.gc.ca/publicat/ccdrrmtc/98pdf/cdr24s8e.pdf Irianto,Koes. 2006. Mikrobiologi Jilid 2. PT
Yrama Widya. Bandung. 166 hlm. Jawetz, Melnick, and Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi
Kedokteran, Alih bahasa oleh Mudihardi, E.Kuntaman, Wasito, E.B., Mertaniasih, N.M.,
Harsono, S., dan Alimsardjono, L., Penerbit : Salemba Medika. Jakarta.

Elida, M. 2009. Buku Kerja Praktek Mahasiswa (BKPM) Mikrobiologi Pangan. Politeknik
Pertanian Payakumbuh. Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai