PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi tidak sepenuhnya menimbulkan dampak negatif
bagi generasi saat ini. Sebagai salah satu bidang ilmu, biologi memiliki
cabang ilmu yang mempelajari secara mendetail suatu bidang, salah satunya
adalah Mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari
segala macam makhluk hidup yang kecil. Mikrobiologi berasal dari bahasa
yunani, yakni micros yang berarti kecil, bios yang berarti hidup dan logos
yang
berarti
ilmu/pengetahuan.
Jadi,
dapat
dideskripsikan
bahwa
masih
banyak
mikroorganisme
di
dalamnya.
Keberadaaan
mikroorganisme ini tentu saja ada yang membahayakan dan ada juga yang
tidak. Penggunaan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajari
mikroorganisme serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti
mikroorganisme baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula serta
teknik/cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan praktikum
tersebut. Hal ini dilakukan untuk memudahkan keberlangsungan suatu
praktikum.
A. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi
adalah salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung
kimia, fisika, dan biokimia. Mikrobiologi sering disebut ilmu praktek dari
biokimia. Dalam Mikrobiologidasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah
penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan
fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan
faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.
Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacammacam ilmu yaitu
virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah,
mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik
secara lebih rinci atau menurut kemanfaatannya (Sumarsih, 2003).
B. Mikroskop
Mikroskop dalam bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein =
melihat adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan
alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak
mudah terlihat oleh mata. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun
mikroskop, yaitu Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan
lensa okuler. Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop,
diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan
sumber cahaya (Pramudita, 2012).
Antony van Leeuwenhoek (1632 1723) sebenarnya bukan peneliti
atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai wine
terster di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk
mengamati serat-serat pada kain. Sebenarnya ia bukan orang pertama dalam
penggunaan mikroskop, tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam
semesta menjadikannya salah seorang penemu mikrobiologi. Mikrobiologi
berasal dari bahasa Yunani, mikros artinya kecil, bios artinya hidup dan logos
artinya ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme muncul kurang
lebih 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks di lautan, atau
mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi.
Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisma diduga merupakan
nenk moyang dari semua makhluk hidup (Priyani, 2003).
C. Mikroorganisme
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat
kecil yaitu dalam skala micrometer atau micron () atau sepersejuta meter dan
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dalam percakapan sehari-hari atau
untuk kepentingan praktis mikroorganisme sering disebut sebagai mikroba
atau kuman. Untuk mempelajarinya diperlukan cara tertentu yaitu observasi
mikroskopik dan biakan atau pure culture. Termasuk dalam golongan
mikroorganisme adalah bakteri (eubactera, archaebacteria), fungi (yeasts,
molds), protozoa, microscopic algae dan virus serta beberapa macam cacing
infeksi,
cara
mendiagnosis,
pengobatan,
pencegahan
dan
dimana dalam satu jam, satu bakteri dapat memperbanyak diri dan menjadi
beribu-ribu. Jika lingkungan tidak memenuhi persyaratan hidup yang
diperlukan oleh bakteri, tidak berarti bakteri itu akan mati, tetapi
pertumbuhannya terhambat (Tranggoro dan Latifah, 2007).
E. Fungi
Kapang dan khamir merupakan kelompok mikroorganisme yang
termasuk filum Fungi. Kehadiran mikroorganisme dilingkungan terutama di
perairan dapat bersifat menguntungkan, karena kemampuannya dalam
merombak senyawa organic komplek menjadi senyawa sederhana yang sangat
dibutuhkan tanaman sebagai sumber nutriennya. Fungsi lain dari fungi adalah
menghasilkan berbagai jenis enzim, vitamin, hormon tumbuh, asam-asam
organik dan antibiotik. Sementara itu dari segi merugikan, kehadiran fungi ini
dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang membahayakan bagi
organisme lain terutama manusia. Beberapa contoh kapang dan khamir
penyebab penyakit yang dapat ditemukan di perairan, baik pada kolam,
sungai, danau maupun laut adalah Aspergillus sp, Penicillium sp, Pythiopsis,
Saprolegnia
parasitica,Isoachlya,
Leptolegnia,
Candida
spp,
dan
III.
METODE PRAKTIKUM
C. Prosedur kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini yaitu sebagai
berikut :
1. Pengamatan Mikroskop
a. Meletakkan mikroskop diatas meja.
b. Menyalakan sumber cahaya pada mikroskop.
c. Mengambil preparat yang telah disediakan dan meletakannya diatas
meja preparat.
d. Membuka penuh diafragma iris dan menaikan kondensor sampaisama
tinggi dengan meja.
e. Mengatur lesa objektif berkekuatan rendah (10x), setelah objektif
diletakkan pada posisi kerja dengan tombol pengatur kasar, merendah
lensa tersebut atau menaikkan pengatur sampai lensa objektif terletak
5-6 mm dari preparat yang diamati.
f. Mengatur letak lensa okuler dan memutar pengatur sumber cahaya
dengan memutar filter kerapatan netral sehingga frosted lense
terpasang pada tempatnya.
g. Memfokuskan preparat dibawah kedua lensa agar sel pada preparat
terllihat.
h. Menggerakkan pengatur pentas mekanis sampai preparat terletak
ditengah-tengah.
i. Memindahkan ke lensa dengan perbesaran 40x dan setelah itu ke lensa
dengan perbesaran 100x bantuan dengan minyak emersi.
IV.
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mikroskop
Hasil pengamatan mikroskop dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil pengamatan mikroskop
No.
Gambar
1
2
1.
1
2 2.
1
3.
3
4.
4
5
7
5.
6.
7.
2
12
8
13
10
9
14
15
11
Keterangan
3
Lensa okuler
Tubus
Soket
penghubung
ke PC
Pengatur
kasar
Pengatur
halus
Tombol
power
Colokan
8. Revolver
9. Lensa objektif
10. Diafragma
11. Kondensor
12. Flourescene
13. Penjepit
preparat
14. Meja preparat
15. Sekrup
pengerak
Fungsi
4
1. Membentuk
bayangan maya,
nyata dan
diperbesar
2. Penyangga lensa
objektif
3. Menghubungkan
mikroskop ke PC
4. Memperjelas
objek pengamatan
5. Memperjelas
objek pengamatan
6. Meng-on/off kan
mikroskop
7. Penghubung ke
sumber listrik
8. Mengatur
pembesaran lensa
9. Memperbesar
objek
10. Mengatur
pencahayaan
11. Sumber cahaya
12. Pencahayaan
khusus
13. Menjepit kaca
preparat
14. Meletakkan
preparat
15. Mengerakkan
meja objek
B. Mikroorganisme
Hasil pengamatan mikroorganisme dapat dilihat pada pada Tabel 4.
Tabel 4. Hasil pengamatan Mikroorganisme
No.
Nama Bahan
Gambar
1
2
3
1 Roti berjamur
(Aspergillus sp.)
Keterangan
4
1. Konidia
2. Vesikel
3. Sterigma
4. Konidiofor
5. Stolon
1
4
2
2
1
3
14
42
2
Tape ketan
(Sacharomyces
cereviciae)
4
15
4
5
2
1
4
2
1. Khamir
1
4
2
Kelapa berjamur
(Mucor sp.)
1. Sporangium
2. Sporangiofor
3. Stolon
1
2
3
Tabel 4 (Lanjutan)
1
2
4 Biji coklat berjamur
(Rhizopus sp.)
3
1
2
1.
2.
3.
4.
4.
Sporangium
Sporangiofor
Rhizoid
Stolon
3
4
Air laut
(Ditylum brightwelii)
1. Dinding sel
1
3
1
Air sungai
(Rhizosolenia sp.)
1. Dinding sel
1
3
1
Tomat
1. Bakteri
1. khamir
C. Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan dalam melihat objek yang
kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata. Antony Van Leuwenhoek adalah
ilmuan yang pertama kali menggunakan mikroskop untuk mengamati
mikroorganisme. Pada prinsipnya, mikroskop memiliki sifat memperbesar
bayangan benda dengan menggunakan lensa, bersifat maya, dan terbalik.
Selain itu, mikroskop ini secara khusus hanya untuk mengamati suatu objek
dengan ukuran 1 mm.
Pengamatan
mikroorganisme
dilakukan
dengan
menggunakan
menggunakan alat bantu mikroskop. Hal ini adalah metode pertama dalam
mengenali mikroorganisme, cara perkembangbiakan dari mikroorganisme
dapat menjadi metode dalam membedakan masing-masing mikroorganisme.
Berdasarkan kompleksitas sel, maka bakteri dan archae termasuk
dalam kelompok sel prokariot, sedangkan protozoa dan fungi termasuk dalam
sel prokariot. Sel eukaraiot adalah sel yang memiliki membran inti yang
membatasi nukleus dan sitoplasma, sedangkan sel prokariot adalah sel yang
tidak memiliki membran inti. Virus termasuk dalam mikroorganisme aseluler
yang membutuhkan sel inang sebagai temapt hidup untuk memperbanyak
diri.
Pengamatan yang dilakukan pada praktikum ini terlihat ada tiga
kelompok organisme, yakni protozoa fungi dan bakteri. ketiga jenis
mikroorganisme ini memiliki karakteristik morfologi yang berbeda. Fungi
merupakan jasad eukariot, yang berbentuk benang atau sel tunggal,
multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel
tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat
khemoorganoheterotrof karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa
organik. Jamur memerlukan oksigen untuk hidupnya (bersifat aerobik). alat
reproduksi berupa gametysogium penghasil gamet jantan dan betina,
sporangium penghasil spora seksual dan spora aseksual. cara reproduksi
generatif dengan peleburan dua buah gamet vegetative, spora vegetatif,
fragmentasi (pemisahan), membelah diri dan tunas (budding). Fungi dibagi
filament yang panjang dan bercabang disebut hifa, kemudian seterusnya akan
membentuk suatu masa hifa yang disebut miselium.
Pengamatan pada biji coklat berjamur ditemukan fungi jenis kapang
yaitu Rhizopus sp yang memiliki ciri-ciri bentuk yaitu adanya sporangium,
sporangiofor, rhizoid serta stolon. Rhizopus sp. yaitu koloni berwarna putih
berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar dan tidak
berwarna hingga kuning kecoklatan; sporangiofora tumbuh dari stolon dan
mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5
sporangiofora); rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang
sama dengan sporangiofora; sporangia globus atau sub globus dengan dinding
berspinulosa (duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitam
bila telah masak; kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau
sedikit kasar; spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder; suhu
optimal untuk pertumbuhan 350C, minimal 5-70C dan maksimal 440C.
Berdasarkan asam laktat yang dihasilkan Rhizopus oryzae termasuk mikroba
heterofermentatif (Kuswanto dan Slamet, 1989).
Pengamatan selanjutnya pada air laut ditemukan protozoa jenis
Dtylum brightwelli. Protozoa jenis ini berbebntuk lempengan datar dan
memiliki pembatas pada bagian tubuhnya. Kedua ujungnya runcing serta
memiliki dinding sel. Sedangkan pada air sungai ditemukan protozoa jenis
Rhizosolenia sp yang memiliki ciri-ciri sel silinder, sering kali dalam bentuk
rantai. Stont A menunjuk tepi terminal organisme. Dorsal venture datar.
Apikal dan sedikit menekuk ke dalam.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penggunaan mikroskop yang baik dan benar dapat dilakukan dengan cara
berupa melihat objek dimulai dengan perbesaran kecil, dengan posisi
tangan berada pada makro dan mikro focus sambil melihat objek pada
lensa okuler dengan dua bola mata.
2. Mikroorganisme yang berhasil diidentifikasi dari pengamatan ini adalah
Golongan Jamur (Kapang dan khamir) dan bakteri.
3. Penyiapan preparasi yang baik dan benar akan sangat membantu dalam
proses pengamatan terutama pada saat pengamatan. Penyiapan preparasi
mikroskop dilakukan secara teratur, teliti dan hati-hati sesuai dengan
prosedur kerja, dimulai dari menyiapkan bahan hingga membersihkannya
kembali setelah digunakan.
4. Penanganan dan perawatan mikroskop dapat dilakukan dengan cara
mengembalikan perbesaran paling kecil pada lensa objektif, begitu pula
pada pengatur cahayanya. Setelah itu, membersihakan bagian-bagian
mikroskop misalnya pada meja preparatnya, dan membungkus kembali
mikroskop agar terlindung dari debu dan kotoran-kotaran lain.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini yaitu sebaiknya
masing-masing praktikan memperhatikan tata cara penyiapan preparat agar
tidak terjadi kesalahan dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN MIKROBIOLOGI
PRAKTIKUM II
PENGENALAN DAN PENGAMATAN MIKROORGANISME
DENGAN MIKROSKOP
OLEH:
NAMA
: HASRUL SANI
STAMBUK
: F1D1 12 060
KELOMPOK
: IV (EMPAT)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015