Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM ACARA 1 : PENGENALAN MIKROSKOP

1
Dimas Bagus Sukron

1
Desa Pakatto Kelurahan Borongloe Kecamatan Bontomarannu
(dimasbagussukron354@gmail.com)

Program Studi Teknik Geologi, Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas
Hasanuddin
(Kabupaten Gowa)

ABSTRAK
( pada praktikum kali ini memiliki tujuan yaitu mengenal secara mendetai daripada bagian
bagian mikroskop polarisasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara mengamati
mikroskop secara langsung dan kemudian melakukan identifikasi sambil melakukan
penggambaran terhadap mikroskop pada kertas. Dan setelah itu dilakukan deskripsi dan
pemberian nama pada setiap bagian daripada mikroskop yang telah digambar tadi. Hasil yang
didapatkan adalah miroskop polarisasi ini secara garis besar erbagi atas tiga bagian yaitu tubs
atas, tubus tengah, dan tubus bawah.)
Kata Kunci:mikroskop,polarisasi,mineral optik,cahaya

PENDAHULUAN cahaya terpolarisasi. Cahaya


terpolarisasi terpusat pada satu
Latar Belakang arah, sedangkan cahaya biasa
Mikroskop merupakan bergerak dalam arah gerakan
alat yang digunakan untuk acak. Dengan cahaya
melihat benda-benda yang terpolarisasi ini kita dapat
berukuran kecil atau mikro, melihat ciri-ciri atau sifat-sifat
sehingga apabila benda-benda dari kristal dan mineral secara
mikro tersebut dilihat jelas, terutama dari segi warna,
menggunakan mikroskop akan karena setiap mineral memiliki
terlihat besar. Dalam studi warna tersendiri.
geologi, digunakan alat yang
bernama mikroskop polarisasi. Tujuan
Mikroskop polarisasi adalah Adapun tujuan dari
mikroskop yang digunakan praktikum kali ini adalah untuk
dalam pembelajaran spesimen mengetahui bagian bagian dan
geologi, khususnya pada fungsi dari setiap bagian
pengamatan sayatan tipis dari mikroskop polarisasi
batuan. Jenis mikroskop
polarisasi memiliki bentuk yang METODE PENELITIAN
hampir sama dengan mikroskop
pada umumnya, namun Metode penelitian yang
fungsinya tidak hanya digunakan yaitu dengan cara
memperbesar benda-benda mengamati mikroskop secara
mikro dan menggunakan cahaya langsung dan kemudian
biasa, pada mikroskop polarisasi melakukan identifikasi sambil
cahaya yang digunakan adalah melakukan penggambaran
terhadap mikroskop pada kertas. karena setiap mineral memiliki
Dan setelah itu dilakukan warna tersendiri (Andrian,
deskripsi dan pemberian nama 2013).
pada setiap bagian daripada
mikroskop yang telah digambar Dasar yang membedakan
tadi. mikroskop polarisasi dengan
mikroskop biasa yakni
adanya beberapa komponen
TINJAUAN PUSTAKA khusus yang hanya terdapat pada
mikroskop ini, antara
Mikroskop Polarisasi lain keping analisator,
polarisator, kompensator, dan
Dalam studi geologi, digunakan lensa Amici Bertrand
alat yang bernama mikroskop
polarisasi.
Jenis dari mikroskop
Mikroskop polarisasi ini cukup beragam, ada
adalah mikroskop yang beberapa tipe mikroskop
digunakan dalam pembelajaran polarisasi yang biasa digunakan,
spesimen geologi, khususnya yakni Nikon, Olympus dan
pada pengamatan sayatan Reetchet. Perbedaan tipe
tipis dari batuan. Jenis mikroskop tersebut hanya pada
mikroskop polarisasi memiliki penempatan kedudukan bagian-
bentuk yang hampir sama bagiannya, tapi secara
dengan mikroskop pada umum prinsip penggunaannya
umumnya, namun fungsinya relatif sama
tidak hanya memperbesar benda-
benda mikro dan menggunakan Bagian-Bagian Mikroskop
cahaya biasa, pada Polarisasi Secara Umum
mikroskop polarisasi cahaya
yang digunakan adalah Secara umum, bagian-bagian
cahaya mikroskop polarisasi adalah
terpolarisasi sebagai berikut :

Cahaya terpolarisasi Kaki Mikroskop


terpusat pada satu arah, Merupakan tempat tumpuan dari
sedangkan cahaya biasa seluruh bagian mikroskop,
bergerak dalam arah gerakan bentuknya ada
acak. Dengan cahaya yang bulat dan ada yang seperti
terpolarisasi ini kita dapat tapal kuda (U). Pada mikroskop
melihat tipe Bausch & Lomb,
ciri-ciri atau sifat-sifat dari kaki mikroskop juga digunakan
kristal dan mineral secara jelas, untuk menempatkan cermin.
terutama dari segi warna, Pada tipe Olympus yang
akan kita gunakan, kaki cahaya memusat yang datang
mikroskop sebagai tempat lampu dari cermin di bawahnya.
halogen sebagai sumber Lensa
cahaya pengganti cermin kondensor dapat diputar atau
diayun keluar dari jalan cahaya
Substage Unit apabila
Bagian-bagian yang termasuk tidak digunakan atau difungsikan
substage unit adalah sebagai
berikut : Meja Obyek
1. Polarisator Bentuknya berupa piringan yang
Berfungsi untuk menyerap berlubang di bagian tengahnya
cahaya secara terpilih (selective sebagai jalan
absorbtion), masuknya cahaya. Meja
sehingga hanya cahaya yang obyek ini berfungsi sebagai
bergetar pada satu arah bidang tempat menjepit
getar saja preparat atau peraga. Meja
yang bisa diteruskan. Dalam obyek ini dapat berputar pada
mikroskop lembaran ini sumbunya yang vertikal, dan
diletakkan dilengkapi dengan skala sudut
sedemikian hingga arah dalam derajat dari 0 sampai
getaran sinarnya sejajar 360. Pada bagian tepi
dengan salah satu meja terdapat tiga buah sekerup
benang silang pada arah N-S pemusat untuk memusatkan
atau E-W perputaran meja pada
sumbunya (centering)
2. Diafragma Iris
Berfungsi untuk mengatur Tubus Mikroskop
jumlah cahaya yang diteruskan Bagian ini terletak di atas meja
dengan cara obyek dan berfungsi sebagai unit
mengurangi atau menambah teropong.
besarnya apertur diafragma. Terdiri atas beberapa bagian
Hal ini antara lain :
merupakan faktor penting
dalam menentukan intensitas 1. Lensa Obyektif
cahaya yangditerima oleh mata Lensa obyektif erupakan
pengamat, karena kemampuan bagian paling bawah dari
akomodasi mata tiap- tubus mikroskop,
tiap orang relatif berbeda berfungsi untuk menangkap dan
memperbesar bayangan sayatan
mineral
3. Kondensor dari meja obyek. Biasanya pada
Kondensor berupa lensa mikroskop polarisasi terdapat
cembung yang berfungsi tiga buah
untuk memberikan lensa obyektif dengan
perbesaran yang berbeda,
tergantung keinginan
pengamat Terdapat pada bagian paling atas
dari tubus mikroskop, berfungsi
2. Lubang Kompensator untuk
Lubang kompensator dalah suatu memperbesar bayangan obyek
lubang pipih pada tubus sebagai dan sebagai tempat kita
tempat mengamati
memasukkan kompensator, medan pandang. Pada lensa ini
suatu bagian yang digunakan biasanya terdapat benang silang,
untuk sebagai
menentukan warna interferensi. pemandu dalam pengamatan dan
Kompensator berupa baji kuarsa pemusatan obyek pengamatan.
atau gips yang menipis ke arah
depan Cara Menggunakan
sehingga pada saat dimasukkan Mikroskop Polarisasi
lubang akan menghasilkan
perubahan Pertama ambil mikroskop
warna interferensi pada mineral dengan memegang lengan
mikroskop dengan tangan
3. Analisator kanan dan menyangga dari
Anaisator adalah bagian dari bawah menggunakan tangan
mikroskop yang fungsinya kiri. Kemudian letakkan
hampir sama mikroskop diatas meja dengan
dengan polarisator, dan terbuat diberi lap kasar terlebih
dari bahan yang sama juga, dahulu sebagai pengalas.
hanya saja Kemudian alirkan listrik ke
arah getarannya bisa dibuat mikroskop melalui kabel
searah getaran polarisator (nikol peghubung lalu atur mikroskop
sejajar) dan agar seimbang (Anonim, 2012).
tegak lurus arah getaran
polarisator (Anonim,2011). Pengaturan yang paling
penting dilakukan sebelum
4. Lensa Amici Bertrand mengamati adalah
Lensa ini difungsikan dalam memusatkan perputaran meja
pengamatan konoskopik saja, obyek (centering), pengaturan
untuk arah getaran polarisator
memperbesar gambar sejajar dengan salah satu benang
interferensi yang terbentuk pada silang, dan pengaturan arah getar
bidang fokus balik analisator agar
(back focal plane) pada lensa tegak lurusarah getar
obyektif, dan memfokuskan polarisator. Centering penting
pada lensa dilakukan agar pada saat
okuler. pengamatan dengan
menggunakan perputaran meja
5. Lensa Okuler obyek, mineral yang kita amati
tetap berada pada medan PEMBAHASAN
pandangan (tidak keluar dari
medan pandangan) Bagian Bagian Mikroskop
Polarisasi serta fungsinya
Sistem Polarisasi Cahaya pada
Mikroskop Polarisasi A.Tubus Atas
Mikroskop harus dilengkapi baik
dengan sebuah polarisator, A.1. Tubus Atas Bagian Atas
diposisikan pada 1. Lensa Okuler berfungsi untuk
jalur cahaya sebelum spesimen melihat objek yang akan di teliti.
dan sebuah analisator 2. Eye Peace berfungsi sebagai
(polarisator kedua) ditempatkan tempat untuk meletakkan mata
pada jalur optik antara bukaan di pada saat pengamatan.
belakang obyektif dan tabung 3. Dioptring untuk memperjelas
pengamatan atau port bayangan benda dalam
kamera (Anonim, 2013). pengamatan mikroskop dan
mengatur posisi lensa okuler.
Gambar kontras muncul dari 4. Pin Hole mengatur gelap
interaksi cahaya penampang terangnya lensa amici Bertrand.
polarisasi dan 5. Lensa Amici Bertrand
sebuah birefringent (refraksi berfungsi untuk memperbesar
ganda) untuk menghasilkan 2 gambar interferensi bagian
komponen gelombang dalam.
individual yang terpolarisasi 6. Pengunci Tubus Atas bagian
pada bidang yang saling tegak atas berfungsi untk kmengunci
lurus kecepatan komponen tubus atas bagian atas.
ini disebut wavefront biasa dan
ekstra, berbeda dan beragam A.2. Tubus Atas Bagian
dengan arah perambatan Tengah
atau penyebaran melalui 7.Analisator berfungsi pada saat
spesimen (Anonim, 2013). pengamatan nikol silang, dimana
untuk mendapatkan warna
Setelah melewati spesimen, absorbs maksimum.
komponen cahaya keluar fase 8. Pengunci Skala Analisator
tetapi digabungkan berfungsi untuk mengunci
dengan interfensi konstruktif dan kedudukan analisator.
destruktif saat melewati 9. Filter untuk menyaring debu
analisator. Hasil interfensi yang masuk ke cermin.
tersebut akan diperjelas oleh 10. Skala Analisator berfungsi
lensa Amici Bertrand dan untuk menunjukkan nilai
dengan lensa okuler, bayangan kedudukan analisator.
specimen akan diteruskan dan 11. Skala Nonius Analisator
diterima oleh mata (Anonim, berfungsi untuk menunjukkan
2013) nilai kedudukan analisator secara
detail.
12.Kompensator berfungsi pada 23. Lengan Mikroskop berfungsi
penentuan WI maksimum, bias sebagai penyangga tubus atas
rangkap dan TRO, pada dan tubus tengah serta sebagai
kompensator juga terdapat 3. pegangan pada saat mikroskop
bagian yang terdiri atas keeping diangkat.
gips, keeping mika, dan baji 24. Pengarah Halus berfungsi
kuarsa. untuk mengatur kedudukan meja
13. Keeping Gips (530. nm) objek dalam skala kecil.
berfungsi untuk menentukan 25. Pengarah Kasar berfungsi
tambahan dan pengurangan untuk mengarut kedudukan meja
warna interferensi yang objek dalam skala besar.
mempunyai harga 530. nm. 26. Skala Pengarah Halus
14. Baji Kuarsa berfungsi untuk sebagai penunjuk kedudukan
menentukan penambahan dan pengarah halus.
pengurangan warna interferensi 27. Revolver berfungsi untuk
yang mempunyai harga 0,009. mengatur kedudukan lensa
mm. objektif.
15. Keeping Mika (1/4 50. nm) 28. Lensa Objektif berfungsi
berfungsi untuk menentukan untuk memperbesar kenampakan
harga bias rangkap dan warna objek yang diamati , dimana
interferensi yang tinggi pada terdapat pembesaran 5x, 10x,
Kristal yang mempunyai harga 20x, dan 100x.
50. nm. 29. Lensa Objektif Perbesaran
16. Pengunci Tubus Atas Bagian 5x berfungsi untuk memperbesar
Tengah berfungsi untuk 5x kenampakan objek.
mengunci tubus atas bagian 30. Lensa Objektif Perbesaran
tengah dari tubus atas. 10x berfungsi untuk
A.3. Tubus Atas Bagian memperbesar 5x kenampakan
Bawah objek.
17. Mikrophometri berfungsi 31. Lensa Objektif Perbesaran
untuk mengambil gambar dari 20x berfungsi untuk
sayatan tipis batuan. memperbesar 20x kenampakan
18. Tabung Halogen berfungsi objek.
pada saat pengamatan mineral 32. Lensa Objektif Perbesaran
bijih. 100x berfungsi untuk
19. Cincin Tabung Halogen memperbesar 100x kenampakan
berfungsi sebagai letakan lensa objek.
pada tabung halogen. 33. Meja Objek berfungsi
20. Lensa Halogen sebagai tempat tempat
21. Dusty Cup berfungsi untuk meletakkan objek atau preparat
memebersihkan debu pada pada saat pengamatan.
mikroskop polarisasi. 34. Lubang Meja Objek
22. pengunci tubus Atas Bagian berfungsi sebagai lubang yang
bawah meneruskan cahaya dari
B. Tubus Tengah. kondensator ke preparat.
35. Penjepit Preparat berfungsi preparat dapat terlihat dengan
untuk menjepit preparat saat jelas.
pengamatan. 49. Skala Bukaan Diafragma
36. Skala Meja Objek berfungsi berfungsi untuk menunjukkan
sebagai penunjuk kedudukan nilai kedudukan bukaan
meja objek. diafragma.
37. Skala Nonius Meja Objek 50. Sekrup Pengatur
berfungsi sebagai penunjuk nilai Kesenteringan Subtage Unit
kedudukan meja objek secara berfungsi untuk mengatur
detail. keseimbgan dari substage unit.
38. Pengunci Meja Objek 51. Pengunci Substage Unit
berfungsi untuk mengunci meja berufungsi untuk mengunci
objek. substage unit.
39. Pengarah Sumbu Absis 52. Pengunci Diafragma
berfungsi untuk mengarahkan berfungsi untuk mengunci
kedudukan sumbu x. diafragma.
40. Pengarah Sumbu Ordinat 53. Diapolizer berfungsi untuk
berfungsi untuk mengarahkan mengatur agar cahaya yang
kedudukan sumbu y. masuk dari kondensor akan
41. Skala Absis menunjukkan diteruskan secara maksimal.
nilai sumbu x.
42. Skala Ordinat menunjukkan C. Tubus Bawah.
nilai sumbu y. 54. Illuminator berfungsi untuk
43. Skala Nonuis Absis menangkap dan meneruskan
menunjukkan nilai sumbu x sinar yang datang dari sumber
secara detail. cahaya (lamp socket).
44. Skala Nonius Ordinat 55. Selubung Illuminator
menunjukkan nilai sumbu y berfungsi sebagai pelindung
secara detail. illuminator.
45. Subtage Unit merupakan 56. Pengarah Illuminator
bagian dimana terdapat berfungsi untuk mengatur
diafragma, kondensor, pengarah banyaknya cahaya masuk ke
vertical subtage unit, pengarah illuminator.
horizontal subtage unit, skala 57. Brightness Control Dial
bukaan diafragma, pengunci berfungsi untuk mengatur terang
substage unit, bukaan diafragma, gelapnya cahaya lampu.
dan diapolarizer. 58. Lamp Socket berfungsi
46. Pengarah Substge Unit sebagai sumber cahaya pada
berfungsi untuk mengarahkan mikroskop polarisasi.
kedudukan substage unit secara 59. Kaki Mikroskop berfungsi
vertikal maupun horizontal. sebagai penyangga keseluruhan
47. Diafragma berfungsi untuk dari mikroskop.
mengatur jumlah cahaya yang 60. Orientasi Plat berfungsi
masuk pada kondensor. untuk mengetahui arah analisator
48. Kondensor berfungsi untuk dan polarisator.
menampilkan sinar sehingga
61. Transformator berfungsi
sebagai sumber cahaya saat
pengamatan bijih.
62. Saklar berfungsi untuk
mengalirkan listrik ke
mikroskop.
63. Kabel berfungsi untuk
mengalirkan listrik dari sumber
listrik

PENUTUP

Adapun kesimpulan pada


praktikum kali adalah pada
mikroskop polarisasi terdapat
bagian bagian mikroskop yang
dapat dibagi menjadi tiga bagian
besar yaitu tubusatas, tubus
tengah dan tubus bawah.
Adapun saran pada
praktikum kali ini adalah
semoga mikroskopnya bisa
ditambakan lagi sehingga
praktikum tidak mengambil 2
waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Danisworo, dkk. 1999. Buku


Kristalografi Mineralogi.
Yogyakarta: UPN Veteran
Yogyakarta

Graha, Doddy S. 1987. Batuan


dan Mineral. Bandung: Penerbit
Nova.
Isbandi, Djoko.
1986. Mineralogi. Yogyakarta:
Nur Cahaya.

Judith, Bean dkk. 1981. Diktat


Kuliah Mineral Optik.
Yogyakarta: Pusat Penerbitan
Fakultas Teknik Universitas
Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai