LANDASAN TEORI
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Sabun
Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi, terdiri
dari dua komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai karbon C16 dan sodium
atau potasium. Sabun merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia
antara kalium atau natrium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak
hewani. Sabun yang dibuat dengan NaOH dikenal dengan sabun keras (hard soap),
sedangkan sabun yang dibuat dengan KOH dikenal dengan sabun lunak (soft soap).
Sabun dibuat dengan dua cara yaitu proses saponifikasi dan proses netralisasi
minyak. Proses saponifikasi minyak akan memperoleh produk sampinganyaitu
gliserol, sedangkan proses netralisasi tidak akan memperoleh gliserol. Proses
saponifikasi terjadi karena reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan proses
netralisasi terjadi karena reaksi asam lemak bebas dengan alkali (Qisti 2009).
Sabun adalah produk yang dihasilkan dari reaksi antara asam lemak dengan
basa kuat yang berfungsi untuk mencuci dan membersihkan lemak (kotoran).
Sabun mandi didefinisikan sebagai sabun natrium yang pada umumnya
ditambahkan zat pewangi atau antiseptik dan digunakan untuk membersihkan tubuh
dan tidak membahayakan kesehatan (Hernani 2010).
II-1
BAB 2 LANDASAN TEORI
Berikut adalah reaksi saponifikasi (Perdana dan Hakim, 2008):
Secara teoritis semua minyak atau lemak dapat digunakan untuk membuat
sabun. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam
memilih bahan mentah untuk membuat sabun. Beberapa bahan yang dapat
digunakan dalam pembuatan sabun antara lain (Ralph J. Fessenden, 1992).