Abstrak
Masalah pencemaran air di kota besar khususnya di DKI Jakarta telah
menunjukkan gejala yang cukup serius. Sumber pencemaran tersebut berasal dari
air domestik yakni rumah tangga, perkatoran dan daerah komersial, serta air
limbah yang berasal dari industri. Satu contoh kasus pencemaran lingkungan yang
cukup serius adalah pencemaran yang terjadi di Kelurahan Sukabumi Selatan,
Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang diakibatkan oleh air limbah industri
pencucian dan pecelupan tekstil.
Studi ini bertujuan untuk mengkaji teknologi pengolahan air limbah tekstil dengan
proses biofilter anaerob-aerob tercelup menggunakan media plastik sarang tawon.
Dengan sistem ini polutan organik (BOD, COD), zat padat tersuspensi (SS), serta
warna dalam air limbah dapat dihilangkan. Dengan kondisi waktu tinggal 1-3 hari
efisensi penghilangan BOD, COD, SS dan Warna masing-masik yakni : BOD 77.84
94.88 %, COD 73.91 94.23 %, zat padat tersuspensi (SS) 93.44 99.84 %, dan
Warna 76.36 88.96 Pt-Co.
Kata Kunci : Limbah Industri Kecil Tekstil, Biofilter anaerob-aerob, media plastik
sarang tawon.
*)
Peneliti Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair, Direktorat Teknologi
Lingkungan, BPPT
4000 100
sudah tebentuk dengan warna hitam,
EFISIENSI PENGHILANGAN COD [%]
3000
dalam bak pengendapan awal serta bak zona 2500
60
anaerob kelihatan hitam dan timbul bau, pada
2000
bak zona aerob agak bening, sedangkan air WAKTU TINGGAL = 3 HARI
60
penghilangan masing-masing adalah BOD
1500
WAKTU TINGGAL = 3 HARI
77,84 %,, COD 73.91 %, SS 97.45 %, dan
40
Warna 76.36 %.
1000
Grafik penurunan konsentrasi BOD,
COD , SS dan Warna pada tiap titik lokasi
500 20
sampling pada kondisi waktu tinggal dua hari
ditunjukkan pada Gambar 6 ~ Gambar 9.
0 0
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING KONSENTRASI BOD [mg/l]
0 0
1200 1 2 3 4
80
LOKASI SAMPLING
1000
WARNA [Pt-Co]
800
60 Keterangan :
WAKTU TINGGAL = 3 HARI
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 2 hari. HRR = 1
600 1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3
40
Setelah zona Anaerob, 3 Air Olahan
400
20 Gambar 6 : Konsentrasi BOD di dalam air limbah
200
dan air olahan berda-sarkan titik pengambilan
0 0 contoh, serta efisiensi penghilangan.
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
KONSENTRASI COD [mg/l]
Keterangan : EFISIENSI PENGHILANGAN COD [%]
40
BOD, COD , SS dan Warna pada tiap titik
1500
lokasi sampling pada kondisi waktu tinggal
1000 satu hari ditunjukkan pada Gambar 10 sampai
20
500
dengan Gambar 13.
0 0
1 2 3 4 100 100
LOKASI SAMPLING
100 0 0
1 2 3 4
EFISIENSI PENGHILANGAN WARNA [%]
WARNA [Pt-Co]
800 EFISIENSI PENGHILANGAN WARNA [%]
LOKASI SAMPLING
80
600
Keterangan :
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 1 hari. HRR = 1
WARNA [Pt-Co]
60
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3
WAKTU TINGGAL = 2 HARI Setelah zona Anaerob, 3 Air Olahan
400
40
Gambar 10 : Konsentrasi BOD di dalam air
200 20 limbah dan air olahan berda-sarkan titik
pengambilan contoh, serta efisiensi
0 0
penghilangan.
1 2 3 4
LOKASI SAMPLING
300
EFISIENSI PENGHILANGAN COD [%]
KONSENTRASI COD [mg/l]
Keterangan : EFISIENSI PENGHILANGAN COD [%]
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 2 hari. HRR = 1 250 100
KONSENTRASI COD [mg/l]
80
dengan dengan proses biofilter anaerob-
6000 aerob menggunakan media sarang tawon
WAKTU TINGGAL = 1 HARI
60 dengan waktu tinggal 1 3 hari dapat
KONSENTRASI SS [mg/l]
EFISIENSI PENGHILANGAN SS [%]
menghilangkan senyawa organik (BOD,
4000
40 COD), Zat Padat tersuspensi, serta warna
dengan hasil hasil yang cukup baik yakni
2000 20 masing-masing efisensi penghilangan BOD
77.84 94.88 %, COD 73.91 94.23 %, zat
0 0 padat tersuspensi (SS) 93.44 99.84 %, dan
1 2 3 4
Warna 76.36 88.96 Pt-Co. Hasil
LOKASI SAMPLING selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.
Keterangan :
Dari hasil percobaan tersebut di atas
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 1 hari. HRR = 1 dapat lihat bahwa efisiensi penghilangan
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 polutan pada bak pengendapan awal, zona
Setelah zona Anaerob, 3 Air Olahan anaerob dan zona aerob berbeda, dan
efisiensi penghilangan polutan yang terbesar
Gambar 12 : Konsentrasi SS di dalam air adalah di dalam bak pengendapan awal. Bak
limbah dan air olahan berda-sarkan titik pengendapan awal selain berfungsi untuk
pengambilan contoh, serta efisiensi mengedapkan zat padat tersuspensi juga
penghilangan. berfungsi sebagi bak digester (pengurai).
Besarnya efisiensi penghilangan
polutan di dalam bak pengendapan awal
250 120 tersebut kemungkinan disebabkan karena
EFISIENSI PENGHILANGAN WARNA [%]
0 0
Berdasarkan hasil percobaan tersebut
1 2 3 4 diatas dapat disimpuklan bahwa :
LOKASI SAMPLING Proses biofilter menggunakan media
plastik sarang tawon dapat digunakan
Keterangan : untuk mengolahan air limbah pencucian
Waktu Tinggal di dalam reaktor = 1 hari. HRR = 1
dan pewarnaan jeans dengan hasil yang
1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3
Setelah zona Anaerob, 3 Air Olahan baik.
Dengan kondisi waktu tinggal 1-3 hari
Gambar 13 : Konsentrasi BOD di dalam air efisensi penghilangan BOD, COD, SS dan
limbah dan air olahan berda-sarkan titik Warna masing-masik yakni : BOD 77.84
pengambilan contoh, serta efisiensi 94.88 %, COD 73.91 94.23 %, zat padat
penghilangan. tersuspensi (SS) 93.44 99.84 %, dan
Warna 76.36 88.96 Pt-Co.
Berdasarkan hasil dari percobaan satu Proses pengolahan air limbah industri
sampai dengan percobaan tiga terlihat bahwa kecil pencucian dan pewarnaan jeans
konsentrsi BID dab COD di dalam air limbah dengan proses biofilter anaerob-aerob
yang masuk ke dalam reaktor sangat menggunakan media sarang tawon cukup
berfluktuasi sekali. Hal ini disebabkan karena stabil, meskipun konsentrasi air baku
proses pencucian jeans yang dilakukan pabrik limbah yang masuk berfluktuasi.
LAMPIRAN
Tabel 3 : Kualitas air limbah dan kualitas air olahan pada tiap titik pengambilan
contoh , serta efisiensi penghilangan dengan waktu tinggal 3 hari.
Lokasi Konsentrasi Polutan Pada Air Limbah Dan Air Olahan dan Efisisensi Penghilangan
Sampling BOD COD TSS Warna
(mg/l) (%) (mg/l) (%) (mg/l) (%) (skala Pt-Co) (%)
1 1424.00 - 3763.00 - 2105.00 - 1350.00 -
2 173.00 87.85 535.00 85.77 223.00 89.40 374.00 72.29
3 100.00 92.93 322.00 91.44 169.00 91.97 203.00 84.96
4 72.00 94.88 317.00 94.23 138.00 93.44 149.00 88.96
Keterangan : 1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
Pemeriksaan kuliatas dilakukan setelah proses berjalan satu minggu setelah proses seeding.
Tabel 4 : Kualitas air limbah dan kualitas air olahan pada tiap titik pengambilan
contoh , serta efisiensi penghilangan, dengan waktu tinggal 2 hari.
Lokasi Konsentrasi Polutan Pada Air Limbah Dan Air Olahan dan Efisisensi Penghilangan
Sampling BOD COD TSS Warna
(mg/l) (%) (mg/l) (%) (mg/l) (%) (skala Pt-Co) (%)
1 352.00 - 938.40 - 3490.00 - 715.00 -
2 152.00 56.70 440.60 53.04 195.00 94.41 316.00 49.51
3 73.80 79.03 236.6- 74.78 99.00 97.16 178.00 75.10
4 78.00 77.84 244.80 73.91 89.00 97.45 169.00 76.36
Keterangan : 1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
Pemeriksaan kuliatas dilakukan setelah proses berjalan dua minggu setelah proses seeding.
Lokasi Konsentrasi Polutan Pada Air Limbah Dan Air Olahan dan Efisisensi Penghilangan
Sampling BOD COD TSS Warna
(mg/l) (%) (mg/l) (%) (mg/l) (%) (skala Pt-Co) (%)
1 69.00 - 221.30 - 8200.00 - 233.00 -
2 16.00 76.66 48.30 78.17 30.00 99.63 48.00 79.40
3 6.80 90.14 24.10 89.11 23.00 99,72 28.00 87.98
4 6.00 91.30 22.10 90.01 13.00 99.84 26.00 88.84
Keterangan : 1 Air Baku Limbah, 2 Setelah Bak Pengendap Awal, 3 Setelah zona Anaerob, 4 Air Olahan
Pemeriksaan kuliatas dilakukan setelah proses berjalan tiga minggu setelah proses seeding.
Tabel 6 : Hasil analisa konsentrasi BOD, COC, SS dan warna sebelum dan sesudah
pengolahan.