Anda di halaman 1dari 16

TELURIUM

A. SEJARAH TELURIUM
Telurium berasal dari bahasa latin tellus yang berarti bumi ,
ditemukan pada tahun 1782 oleh Franz-Joseph Muller von Reichenstein
yang berkebangsaan Hungaria di Romania. Pada tahun 1798 diberi nama
telurium

oleh

Martin

Heinrich

Klaproth

yang

mengisolasinya. Franz-Joseph Muller von Reichenstein

telah

berhasil

seorang pejabat

tambang Rumania. Dia adalah kepala semua tambang, peleburan dan


pegaraman

di

Transylvania.

dia

berminat

di

bidang

kimia

dan

mengekstraksi logam baru dari biji emas yang dikenal sebagai album
aurum yang ia percaya adalah antimony. Dia segera menyadari bahwa
logamnya tidak menghasilkan antimony sama sekali, tapi unsur yang
sebelumnya tidak diketahui. Karyanya terlupakan sampai akhirnya Martin
menamainya telurium.
B. SUMBER DAN PEMBUATAN
Telurium di alam jarang ditemukan karena konsentrasinya rendah.
Berikut sumber Telurium:
1) Ditemukan di alam sebagai telluride dari emas
Telurium ada di alam bebas sering ditemukan dalam bijih sylvanite
(AgAuTe4), calaverite (AuTe2) dan krennerite (AuTe2).
2) Didapatkan secara komersil dari lumpur anode yang dihasilkan selama proses pemurnian
elektrolisis tembaga panas.
Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini. Lumpur
anode berisi telurida dan selenida dengan rumus molekul M2Te dan M2Se, M bisa
berbentuk Cu, Ag, atau Pt. Garam ini dipanggang dan direaksikan dengan Na2CO3 pada
suhu 150oC reaksinya.

M2Te(s) + Na2CO3(aq) + O2(g)


Na2TeO3(aq) + 2M(s) + CO2(g)
Telurium dalam larutan hadir dalam bentuk HTeO 3- dan juga diproduksi
selenida, tetapi selenida dapat dihilangkan dengan penambahan H 2SO4
sehingga reaksinya adalah sebagai berikut.

HTeO3-(aq) + OH-(aq) + H2SO4(aq)


TeO2(s) + 2SO42-(aq) + 2H2O(l)
Agar diperoleh logam Te, TeO2 dielektrolisis atau direaksikan dengan
SO2.

TeO2(s) + SO2(aq)
SO42-(aq)
+ 4eSO
Reaksi antara TeO
TeO 2
dengan
suasana asam. Te
2

1) Reduksi (menangkap elektron)

atom
0
biloks
+4 4e
total0 muatan 4+
4H + 00+
2O
(-4) = 0
4H
4H+=+ TeO
02 +
4e
Te +
2H2O SO2
SO42- + 2e

2) Oksidasi (melepas elektron)

atom
+4 +6
biloks
2e
total 0
muatan-2
0
= -2 (2O
= + 4H+
2) + (-2)
2 4O
2H2O + SO2
4H
2SO4 + 2e +
4H+
3) Reaksi total redoks

Te(s)+
2

merupakan reaksi redoks dalam

4H+ + TeO2 + 4e
X1
X2
2H2O
Te++SO
2H2 2O
2++2e
+2(s)
4H++ 2SO2(aq)
2HSO
TeO
4
2O(l)
Te(s) + 2SO42-(aq)+4H+(aq)
C. IDENTITAS TELURIUM
Konfigurasi elektron
Golongan
Periode
Blok
Nama golongan
Nomor atom
nomor massa
Unsur berdasarkan jenisnya
Jenis unsur berdasarkan jumlah

[Kr] 4d10 5s2 5p4


16
5
p
Kalkogen
52
84
Metaloid
Monoatomik

atom
D. SIFAT FISIKA
Titik didih (1atm)
Titik lebur (1 atm)
Densitas
Fase (pada T kamar = 25oC)
Elektronegativitas
Kelimpahan di kerak bumi
Warna
Struktur kristal

989.8oC (1262.8 K, 1813,64 oF)


449,5oC(722.5 K, 841,1 oF)
6,24 g/mL
Padat
2.1 (skala Pauling)
1 x 10-3 mg/kg
Putih keperak-perakan
Heksagonal

E. JARI-JARI

r=140

Jari-jari atom = 140 pm


Jari-jari van der waals =pm
206 pm
Jari-jari ion = 221 pm
F. ENERGI IONISASI

r=206
pm

Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk


melepaskan satu elektron di kulit terluar pada fase gas.
Te(g)
Te+(g) + e
EI1= 869,3 kJ/mol
+
2+
Te (g)
Te (g) + e EI2= 1790 kJ/mol
Te2+(g)
Te3+(g) + e EI3=2698 kJ/mol
Energi ionisasi semakin meningkat ketika membentuk energi ionisasi ke
tingkat yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan telurium merupakan unsur
yang

elektronegatif

(lebih

mudah

menangkap

elektron

daripada

melepaskan elektron).
G. ISOTOP
Isotop merupakan unsur yang memiliki proton (nomor atom) yang
sama tetapi memiliki neutron dan nomor massa yang berbeda. Telurium
memiliki 9 isotop yang stabil dengan persen kelimpahan dan massa yang
berbeda-beda, yakni isotop 120, 122,123,124, 125, 126, 128, 129, 130.
Isotop ini digunakan untuk menghitung massa atom relatif dari telurium,
berikut perhitungannya.
Massarata rata1 atom Te=

( massa 1atom isotop x %kelimpahan )


100

( 119,904020 sma x 0,09 ) + ( 121,903047 sma x 2,55 ) + ( 122,904273 sma x 0,89 )+ (


( 124,904425 sma x 7,07 ) + ( 125,903306 sma x 18,84 ) + ( 127,904461 sma x 31,74 )
massa ratarata 1atom Te=
100
127,603 sma

A r Te=

A r Te=

massa ratarata 1isotop atomTe


1
12
massa 1isoto atom 6C
12
127,603 sma
=127,603
1 sma

Perihitungan massa atom relatif tersebut sesuai dengan massa atom


relatif di tabel periodik yang memiliki nilai 127,60.
H. PERHITUNGAN NILAI 1 SMA
C
C
13
massa 6C x %kelimpahan

13
6

massa 1 atom 126C x kelimpahan +

massa ratarata 1 atomC=

( 12 sma x 0,9889 ) + ( 13,0034 sma x 0,0111 )


=0,12011 sma
100

1 sma=1

g
mol

0,12011 sma=0,12011
massa atom C=

g
mol

0,12011 g atom C
1 mol atomC
x
=1,993 x 1023 g
23
1 mol atom C
6,022 x 10 atom C

sma 0,12011 sma


1 atom C
23
=
x
=6,022 x 10
23
g
1 atomC
1,993 x 10 g
1 g=6,022 x 1023 sma
1 sma=1,66 x 1024 g
I. PERHITUNGAN MASSA MOLAR TELURIUM
24
1,66 x 10 g
massa 1 atomTe=127,603 sma x
=2,12 x 1022 g
1 sma
22

massa molar Te=

23

2,12 x 10 g Te 6,022 x 10 atom Te


g
x
=127,67
Te
1 atom Te
1 mol Te
mol

J. BILOKS
BILOKS

SENYAWA

NAMA SENYAWA

+2

TeBr2
TeCl2
TeI2

Telurium(II)Bromida
Telurium(II) Klorida
Telurium(II) Klorida

Te3N2
TeO2
TeI4
TeBr4
TeCl4
TeF4
Te3(PO4)4
Te(NO3)4
TeF6

Telurium(II) Nitrida
Telurium Dioksida
Telurium(IV) Iodida
Telurium Bromida
Telurium Klorida
Telurium Fluorida
Telurium(IV) Fosfat
Telurium(IV) nitrat
Telurium(VI) Fluorida

+4

+6

JENIS
SENYAWA
Garam
asam
(senyawa
halida)
Garam normal
Oksida asam
Garam
asam
(senyawa
halida)
Garam asam
Garam normal
Garam
asam
(Senyawa
halida)

-2

TeH2

Telurium Dihidrida

Senyawa
hidrida

K. KARAKTERISTIK UNSUR
1) Berwarna putih keperak-perakan, dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam,
biasanya terbentuk dengan warna abu-abu gelap dan bersifat semi-logam (metaloid).
2) Cukup rapuh.
3) Agak beracun .
4) Membentuk molekul ikatan rantai spiral atau cincin (setiap atom berikatan dengan 2
atom yang lain sehingga konfigurasi di kulit terluar 6 menjadi 8 seperti gas mulia). Atom
telurium membentuk rantai spiral dalam kristal dengan Te-Te jarak 3,74 .
5) Larut dalam oleum berwarna terang yang mengandung kation, yang unsurnya berada
pada keadaan oksida pecahan..
6) Dalam keadaan cair Telurium bersifat korosif terhadap perak, tembaga, emas, timah dan
unsur lainnya.
7) Bila dipanasi di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk
senyawa dioksida (TeO2) .
8) Semikonduktor yang memiliki konduktivitas listrik sedikit meningkat
bila terkena cahaya (fotokonduktivitas).
L. SIFAT KIMIA
Reaksi yang terjadi dalam telurium merupakan reaksi bukan inti dan
kebanyakan reaksi redoks. Berikut reaksi-reaksinya.
1) Reaksi dengan oksigen
Reaksi ini menjelaskan bahwa telurium dapat bereaksi dengan oksigen
dan senyawa oksida tersebut membentuk senyawa oksida asam dalam
air.
Te(s) + O2(g) TeO2(s)
2) Reaksi dengan Zn
Zn(s) + Te(s) ZnTe(s)
3) Reaksi dengan asam
ZnTe(s)+ 2HCl(aq) ZnCl2(aq) + H2Te(aq)
4) Reaksi dengan halogen
Reaksi telurium dengan halogen termasuk dalam reaksi redoks, reaksi
pembentukan.
a) Reaksi telurium dengan halogen membentuk senyawa telurium
tetrahalida.
Te(s) + 2F2g) TeF4(s)
b) Reaksi telurium dengan halogen pada suhu optimum dan tabung
tertutup membentuk senyawa teluirum dihalida.
Te(s) + F2(g) TeF2(s)

c) Reaksi telurium dengan fluorida pada suhu 150

C membentuk

senyawa telurium heksafluorida.


Te(s) +3F2(g) TeF6(s)
M. APLIKASI
1) Telurium dapat memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan
karat untuk digunakan dalam permesinan.
2) Pada Timbal yang ditambahkan Telurium dapat mengurangi reaksi
korosi oleh H2SO4 dan juga memperbaiki kekuatan serta kekerasannya
(daktilitas).
3) Digunakan sebagai pelapis besi pada menara pendingin.
4) Bismut telurida dan timbal telurida adalah bahan semikonduktor yang
telah digunakan dalam perangkat thermoelektrik baik sebagai sumber
listrik atau pendinginan.
5) Telurium juga digunakan dalam campuran warna keramik.
6) Telurium adalah semikonduktor dan sering diolah dengan tembaga,
timah, emas atau perak.
N. BAHAYA
1) Telurium dan persenyawaannya kemungkinan bersifat racun dan harus
ditangani

dengan

hati-hati.

Paparan

dengan

telurium

hanya

diperbolehkan dengan konsentrasi rendah yakni 0.01 mg/m3, atau


lebih rendah. Pada konsentrasi ini tellurium memiliki bau khas yang
menyerupai bawang putih.
2) Senyawa telurium bersifat teratogenik yakni

dapat mempengaruhi

kecacatan janin pada ibu yang sedang hamil akan tetapi senyawa ini
masih jarang ditemui sehingga jarang terdapat kasus seperti itu.
3) Senyawa ini dapat diserap ke dalam tubuh melalui inhalasi dan akan
menyebabkan bau nafas dan bau badan yang mengerikan.
4) Bila dipanaskan sampai dekomposisi, klorida telurium

dapat

memancarkan asap beracun dari telurium.


O. VIDEO
Video mengenai sintesis ZnTe dengan menggunakan telurium prekusor
(tabung reaksi I) yang berisi logam Te 0,026 g dan tabung reaksi II
untuk tempat terjadinya reaksi. Telurium yang berada pada tabung
reaksi I direaksikan selama 1 jam pada suhu 120 oC. Logam telurium
dilarutkan dengan terlebih dahulu merendam tabung reaksi yang berisi
telurium untuk menurunkan suhunya. Pada tabung reaksi II juga diberi
perlakuan pada suhu 260oC. Dilakukan pencampuran pada tabung

reaksi I dengan menambahkan 1,3 mL larutan dietilzink. Campuran


antara telurium dengan larutan dietilzink diambil dan disuntikkan pada
tabung reaksi II pada suhu 20oC selama 4 menit. Selanjutnya dilakukan
pemurnian dengan menempatkan campuran yang diperoleh pada
tabung uji dan mengambil larutan etanol anhidrat pada tabung uji yang
lain. Keduanya dimasukkan ke dalam centrifuga untuk memisahkan
partikel-partikel dalam campuran selama 10 menit dengan 5800 rpm.
Keduanya diuapkan dan disatukan, ditambahkan juga 7 mL klorofom
anhidrat dan dikocok untuk melarutkan partikel. Produk akhirnya
berupa larutan berwarna coklat, dan ketika disinari dengan sinar UV
memberikan efek fluoresensi dengan dipancarkannya nyala warna biru
wujud dari ZnTe.
POLONIUM
A. SEJARAH
Penemuan sinar radioaktif di awali dengan penemuan sinar X oleh W.C Rontgen pada
tahun 1895. Rontgen meneliti tabung sinar katoda yang menghasilkan radiasi yang memilki
daya tembus tinggi dan dapat menghitamkan film potret, walaupun film tersebut telah
terbungkus kertas hitam. Karena sinar tersebut belum dikenal maka dinamakan sinar X.
Ternyata sinar X adalah suatu radiasi elektromagnetik yang timbul akibat benturan
berkecepatan tinggi (yaitu sinar katode dengan suatu materi (anode). Sinar X disebut juga
sinar rontgen dan digunakan untuk rontgent, yaitu untuk mengetahui keadaan organ tubuh
bagian dalam.
Penemuan Rontgen ini menarik perhatian seorang fisikawan asal Prancis Antoine
Henri Becquerel. Becquerel lalu meneliti tentang gejala fluorensensi suatu zat. Fluorensiasi
adalah suatu gejala bercahayanya suatu zat karena mendapatkan radiasi. Becquerel menduga
bahwa gejala tersebut mirip dengan sinar X. Dia kebetulan meneliti batuan Uranium. Suatu
hari, Becquerel ingin menyinari batuan Uranium yang telah dibungkus pelat film hitam
dengan cahaya matahari, namun karena pada saat itu cuaca mendung, dia tidak jadi
melakukannya. Lalu dia meletakan batuan uranium tersebut ke dalam laci meja kerja
laboratoriumnya dengan masih di bungkus plat film hitam. Pada keesokan paginya, dia
melihat adanya jejak cahaya membentuk garis lurus pada plat film tersebut. Dia melakukan
banyak percobaan serupa dan hasilnya tetap sama. Akhirnya dia menyimpulkan bahwa jejak

cahaya pada plat film tersebut berasal dari radiasi yang dipancarkan oleh garam Uranium itu
sendiri yang dapat menembus pembungkus dan mempengaruhi plat film tersebut.
Marie Sklodowska Curie (Polandia-Perancis, 1867-1934) adalah seorang peneliti
berkebangsaan Polandia yang sedang meneliti tentang sinar radioktif alami yang di pancarkan
oleh unsur Uranium sebagai tema untuk meraih gelar akademiknya di Akademi Sains di
Paris. Sinar tersebut di temukan oleh fisikawan Prancis Antoine Henri becquerel pada tahun
1896. Suaminya sendiri, Pierre Curie (Perancis, 1859-1906) adalah seorang peneliti juga.
Pierre membantu penelitian istrinya dengan menyarankan agar istrinya menggunakan
alat ukur arus yang sangat sensitif (Galvanometer Feebles). Marrie menggunakan alat
tersebut untuk mengukur harga kuantitatif radioaktivitas (kemampuan untuk memancarkan
radiasi) dari materi yang ia gunakan. Perlu di ketahui hanya materi uranium dan Thorium saja
yang memiliki radioaktivitas. Berdasarkan pengukuran kuantitatif tersebut di ketahui bahwa
radiokativitas berbanding lurus dengan jumlah Uranium dan Thorium, sedangkan suhu dan
bentuk materi tidak berubah. Di luar dugaan, dua bahan tambang Uranium yaitu Pitch Blend
(uranium oksida) dan Shell Corit (tembaga dan uranil) menunjukkan adanya radioaktivitas
yang besar yang tidak sebanding dengan jumlah Uranium itu sendiri. Marie Curie
mencampur Shell Corit dengan bahan lain, lalu dia melakukan pengukuran. Hasilnya hanya
bagian yang mengandung uranium saja yang menunjukkan adanya radioaktivitas. Fakta ini
dilaporkan di Akademi Sains Paris bulan April 1898.
Marrie berfikir mungkin ada sebuah unsur yang jumlahnya sangat sedikit yang
terdapat di dalam batuan uranium tersebut. Batuan uranium adalah batuan yang mengandung
banyak senyawa kompleks sehingga Currie kesulitan untuk mengidentifikasikan unsur baru
tersebut. Apalagi unsur baru tersebut jumlahnya sangat sedikit. Dia menggunakan berbagai
analisis kimia untuk menemukannya. Pierre sendiri berhenti dari penelitiannya sendiri. Ia
mulai membantu penelitian istrinya untuk menemukan unsur baru. Pierre akhirnya meninggal
pada tahun 1906 karena kecelakaan.
Marrie mulai menganalisi batuan dalam jumlah besar. Batuan tersebut dilarutkan dan
di pisahkan dengan prosedur analisa kimia. Radioaktivitas dari bagian yang terpisah diukur
dengan alat ukur listrik yang dikonsentrasikan pada bagian yang memiliki radioaktivitas
tinggi. Unsur radioaktif yang belum diketahui itu menunjukkan sifat yang mirip dengan
bismut. Bagian yang terambil ini ternyata merupakan campuran antara bismuth sulfat dan
bahan radioaktif dalam bentuk sulfat. Pemisahan antara bismut dan unsur yang belum
diketahui itu dapat dilakukan berdasarkan perbedaan sifat sublimasinya. Bahan campuran itu
dipanaskan dalam vakum pada suhu 700 C dan dibiarkan menyublim, dalam suhu 250-300

C bahan radioaktif dalam bentuk sulfat itu menempel pada dinding seperti cat berwarna
hitam.
Pada tahun 1898 pasangan Marrie Currie dan suaminya melaporkan penemuan
mereka kepada Akademi. Awalnya unsur baru itu di sebut dengan Radium F, namun, dalam
laporan ini diusulkan nama Polonium untuk unsur baru itu, sesuai dengan nama negara
kelahiran Marie Curie. Mereka memilih untuk tidak mematenkan metode tersebut sehingga
mereka tidak memperoleh nilai ekonomi yang tinggi atas penemuannya. Selain menemukan
unsur Poloniun, pasangan Marrie dan Pierre Currie juga menemukan unsur radioaktif
Radium.
B. SUMBER
Polonium adalah unsur alam yang radioaktif dan sangat langka yang
ditemukan dalam bijih Uranium. Polonium diproduksi sekitar 100 g tiap
tahunnya. Polonium dapat dihasilkan:
1) Pengolahan

biji

uranium

atau

mineral,

dimana

bijih

uranium

mengandung kurang dari 0,1 mg polonium-210 per ton. Awalnya,


polonium-210 diperoleh dari biji yang kaya uranium dan ditemukan di
Bohemia
2) dari garam radium yang mengandung sekitar 0,2 mg per gram radium.
Polinium sendiri berasal dari reaksi nuklir sintesis (Reaksi fisi),
reaksinya adalah.

C. IDENTITAS UNSUR
Konfigurasi elektron
Golongan
Periode
Blok
Nama golongan
Nomor atom

[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p4


16
6
P
Kalkogen
82

Nomor massa
209
Unsur
berdasarkan Metaloid
jenisnya
Unsur berdasarkan jumlah Monoatomik
atom
D. SIFAT FISIKA
Titik didih (1 atm)
Titik lebur (1 atm)
Energi Ionisasi pertama
Densitas
Fase (pada suhu kamar 25oC)
Elektronegativitas
Kelimpahan di kerak bumi
Warna
Struktur kristal
Konduktivitas listrik
Konduktivitas panas

254oC (527 K, 489 oF)


9,2oC(722.5 K, 841,1 oF)
9,010 Ev
9,196 g/mL
Padat
2.1 (skala Pauling)
1 x 10-3 mg/kg
Putih keperak-perakan
Rombohedral
0,7 x 106 ohm-1cm-1
20 Wm-1K-1

E. JARI-JARI

1
6
7

197 pm

p
Jari-jari atom = 167
m pm
Jari-jari Van der Waals = 197 pm
F. BILOKS
BILOK

SENYAW

-2
+2

+4

NAMA SENYAWA

PoH2
PoCl2
PoBr2

Polonium Hidrida
Polonium(II) Klorida
Polonium(II) Bromida

PoO
Po3(PO4)2
PoCl4

Polonium Monoksida
Polonium(II) Fosfat
Polonium(IV) Klorida

JENIS SENYAWA
Senyawa hidrida
Garam
asam
(Senyawa halida)
Oksida amfoter
Garam asam
Garam
asam

+6

(senyawa halida)
Garam
asam

PoS2

Polonium(IV) Sulfida

PoO2
Po(HSO3)4

(senyawa sulfida)
Polonium Dioksida
Oksida amfoter
Polonium(IV) hidrogen Garam asam

Po(HSO4)4

Sulfit
Polonium(IV) hidogren

Po(SCN)6
PoF6

sulfat
Polinum(VI) Tiosianat
Polonium

Garam normal
Garam asam

PoO3

Heksafluorida
Polonium trioksida

Oksida amfoter

G. ISOTOP
Polinium memiliki 33 isotop yang tidak stabil, akan tetapi 3
diantaranya banyak digunakan, yakni 208, 209, dan 210. Massa atom
relatif

dari

polonium

ditentukan

dari

waktu

paroh

dan

persen

kelimpahannya. Dipilih waktu paroh dan persen kelimpahan yang paling


banyak sehingga massa atom relatif dari polonium adalah 209. Hal ini
didukung oleh hasil spektroskopi massa yang menunjukkan bahwa persen
kelimpahan terbanyak adalah isotop plonium 209 dan dengan waktu
paroh 125,2 3,3 tahun.
H. ALOTROP
Alotrop adalah bentuk dari unsur kimia yang berbeda pada tingkat
molekuler. Polonium mempunyai dua alotrop, yakni -Po dan -Po. -Po
memiliki bentuk kubik yang memiliki jarak tepi 35,5 mm dan -Po
memiliki bentuk rhombohedral. Kedua alotrop dari polonium didapat dari
difraksi X-ray dan elektron.
I. KARAKTERISTIK UNSUR
1) Polonium berwarna putih perak mengkilap.
2) tidak memiliki bau dan rasa.
3) sangat radioaktif.
4) sangat beracun.
5) Sifat kimiawinya mirip dengan Te namun dalam beberapa hal lebih
mirip logam.
6) Dalam keadaan gelap polonium memancarkan cahaya kebiruan
(disebabkan eksitasi di sekitar gas).
7) Polonium dengan isotop 210 memiliki titik cair yang rendah, mudah
menguap dimana 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam
(kecuali dalam wadah yang tertutup) pada suhu 55oC.

8) Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut
dalam basa.
J. SIFAT KIMIA
1) Reaksi bukan inti (Redoks)
a) Reaksi O2
Po + O2
PoO2
b) Reaksi H2O
Po + H2O
c) Reaksi halogen
Po + Cl2
PoCl4
d) Reaksi dengan asam
Po(s) + 2HCl
PoCl2 + H2
Po(s) + H2SO4
PoSO4 + H2
Po(s) + HNO3
Po(NO3)2 + H2
e) Reaksi dengan basa
Hanya sedikit larut dalam basa
2) Reaksi inti (Reaksi Fusi)

K. APLIKASI
1) Sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik pada
satelit angkasa.
2) Hal ini dikarenakan kebanyakan radiasi alfa dihentikan di sekitar bahan
padat sedangkan wadahnya melepaskan energinya.
3) Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk
menghasilkan sumber neutron. Unsur ini telah digunakan dalam
peralatan untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan
tekstil dan lain-lain. Namun sumber beta termasuk yang paling sering
digunakan karena tingkat bahayanya yang lebih rendah. Polonium
yang digunakan untuk tujuan ini harus tersegel dan terkontrol, sebab
untuk mengurangi bahaya terhadap pengguna.
4) Polonium terdapat dalam mineral Uranium dan Tellurium sebagai
produk rangkaian peluruhan radioaktif.
5) Digunakan pada fotografi dan mesin cetak

6) Polonium digukan pada alat-alat yang dapat mengionisasi udara untuk


menghingkan

akumulasi

muatan-muatan

listriknya,

yakni

alat

penangkal petir.
L. BAHAYA
1) Rusaknya jaringan makhluk hidup karena penyerapan energi partikel
alfa. Dalam hal ini Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani
meski hanya sejumlah milligram atau mikrogram. Sehingga diperlukan
peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya.
2) Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang
masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat
hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x
1011 kali dari pada asam sianida.
DAFTAR RUJUKAN
Bentor,Yenon.2012.PeriodicTable:Telluirum,(online),
(http://www.chemicalelements.com/elements/te.html), diakses pada
tanggal 25 Agustus 2015
Chang, Raymond dan Jason Overby.2011.General Chemistry The Essential
Concept Sixth Edition.New York:McGraw-Hill
Chu, Jennifer.2012.Researchers Detect Tellurium in Ancient Stars,(online),
(http://scitechdaily.com/researchers-detect-tellurium-in-ancientstars/),diakses pada tanggal 12 September 2015
Endmemo.2015.Common

Compound

of

Polonium,(online),

(http://www.endmemo.com/chem/common/polonium.php),

diakses

pada tanggal 3 September 2015


Gagnon, Steve.Tanpa tahun.Isotope of The Element Polonium,(online),
(http://education.jlab.org/itselemental/iso084.html),

diakses

pada

tanggal 2 September 2015


Gagnon, Steve.Tanpa tahun.Isotope of The Element Tellurium,(online),
(http://education.jlab.org/itselemental/iso052.html),

diakses

pada

tanggal 2 September 2015


Icul,Uswah.2013.Kimia Unsur Golongan VI A Te, Po, dan Uuh,(online),
(http://bloguswaelubaisy.blogspot.co.id/2013/04/kimia-unsur-

golongan-vi-te-po-dan-uuh.html),diaksess

pada

tanggal

03

September 2015
Indha.2011.Polonium,(online),
(http://indhamaha.blogspot.co.id/2011/11/polonium-po.html), diakses
pada tanggal 2 September 2015
Isoflex.2015.Polonium (Po),(online),(http://www.isoflex.com/polonium-po),
diakses pada tanggal 30 Agustus 2015
Jrank.2015.Allotropes,(online),(http://www.chemistryexplained.com/AAr/Allotropes.html), diakses pada tanggal 29 Agustus 2015
Jrank.2008.Antonie

Henri

Becquerel,(online),

(http://www.chemistryexplained.com/Ar-Bo/Becquerel-AntoineHenri.html), diakses pada tanggal 13 September 2015


Kamila.2011.Marie

Skodowska

Curie,(online),

(https://projecteureka.wordpress.com/2011/10/05/marie-sklodowskacurie/) , diakses pada tanggal 13 September 2015


Lavinsky,Robb.2014.Caalaverite,(online),
(https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Calaverite-Gold-t0783b.jpg), diakses pada tanggal 03 September 2015
Luthfi,

Muhammad.2011.Mengenal

Radiologi,(online),

(http://luthfiprg.blogspot.co.id/2011_07_01_archive.html),

diakses

pada tanggal 13 September 2015


Matriks,Dakota.2014.Sylvanite

with

Fluorite,(online),

(http://www.dakotamatrix.com/products/5126/sylvanite),diakses pada
tanggal 13 September 2015
Mc Murry, John dan Robert C. Fay.2004.Chemistry Sixth Edition.United
State of Amerika:Pearson Education
Sabariasih, Dwi Putri dkk.2012.Unsur-Unsur Kimia Golongan VI A,(online),
(http://sugar-science.blogspot.co.id/2012/06/makalah-unsur-unsurgolongan-via.html), diakses pada tanggal 29 Agustus 2015
Tatang.2015.Kegunaan Unsur Telurium dan Sejarah Unsur Telurium,
(online),(http://smpsma.com/kegunaan-unsur-telerium-dan-sejarahunsur-telerium.html),,diakses pada tanggal 26 Agustus 2015

Wahyu.2011.Beberapa

Hal

Mengenai

Kimia

Unsur:Polonium,(online),

(http://dunia-wahyu.blogspot.co.id/2011/11/beberapa-hal-dalamkimia-unsur-polonium.html), diakses pada tanggal 2 September 2015


Weinrich,Diana.2014.Mineral

News,(online),

(http://www.webmineral.com/specimens/picshow.php?
id=627#.VefWZZd1zxI),diakses pada tanggal 03 September 2015
Wikipedia.2015.Isotopes

of

Polonium,(online),

(https://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_polonium),

diakses

pada

tanggal 2 September 2015


Wikipedia.2015.Polonium,(online),(https://en.wikipedia.org/wiki/Polonium),
diakses pada tanggal 30 Agustus 2015
Wikipedia.2015.Tellurium,(online),(https://en.wikipedia.org/wiki/Tellurium),
diakses pada tanggal 2 September 2015
Winter,

Mark.2015.Polonium

Isotope

Data,(online),

(http://www.webelements.com/polonium/isotopes.html), diakses pada


tanggal 2 September 2015
Winter,

Mark.2015.Polonium:

Reaction

of

Element,(online),

(https://www.webelements.com/polonium/chemistry.html)diakses
pada tanggal 30 Agustus 2015
Winter,

Mark.Tellurium:

Compounds

Information,(online),

(https://www.webelements.com/tellurium/compounds.html),

diakses

pada tanggal 2 September 2015


Wolfram Research.Tanpa tahun.Allotrope Names of The Element,(online),
(http://periodictable.com/Properties/A/AllotropeNames.html),

diakses

pada tanggal 30 Agustus 2015


Zamkov,

Mikhail.2014.ZnTe

Synthesis,(online),

(http://physics.bgsu.edu/~zamkovm/index.php/tutorials.html),
diakses pada tanggal 29 Agustus 2015
(http://www.ncsu.edu/ncsu/pams/chem/msf/pdf/IsotopicMass_NaturalAbun
dance.pdf)

Anda mungkin juga menyukai