• Terjadireaksi redoks, yaitu reaksi reduksi pada katoda dan oksidasi pada anoda
• Terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik
Logam pada deret Volta dari kiri ke kanan bersifat makin mudah mengalami reduksi
(oksidator makin kuat). Sementara itu, logam pada deret Volta dari kanan ke kiri
makin mudah mengalami oksidasi (reduktor makin kuat).
Contoh Soal
1. Diketahui data potensial reduksi standar berikut.
2. Fe2+ +2e– → Fe E° = -0, 44V
3. Pb2+ +2e– → Pb E° = -0, 13V
4. A. Tentukan katode dan anodenya! B. E°sel = E°katode – E°anode
5. B. Tentukan E°sel tersebut!
= E°Pb – E°Fe
C. Tuliskan reaksi selnya!
= -0,13 – (-0,44)
A. Berdasarkan data potensial reduksi
=0,31 V
tersebut, potensial reduksi Fe lebih kecil
dibandingkan potensial reduksi Pb
C. Anode : Fe → Fe2+ +2e– E deg = +0,44V
sehingga logam Fe terletak di sebelah kiri
Katode : Pb2+ +2e– → Pb E deg = -0,13V
logam Pb dalam deret Volta (logam Fe
lebih mudah teroksidasi dibandingkan Reaksi sel: Fe + Pb2+ → Fe2+ +Pb
logam Pb). Dengan demikian, Fe bertindak E° = +0, 31V
sebagai anode (mengalami oksidasi) dan
Pb bertindak sebagai katode (mengalami
reduksi).
Penerapan Sel Volta Dalam Kehidupan
1. Sel Volta Primer
Sel Volta primer merupakan sel baterai yang tidak dapat diisi lagi jika sumber energinya telah
habis