energi listrik) Sel elektrokimia Sel Elektrolisis (mengubah energi listrik menjadi energi kimia)
• Sel volta → penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang
memberikan aliran elektron lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia teroksidasi ke zat kimia tereduksi. • Dalam sel volta, oksidasi → dilepaskannnya elektron atom, molekul atau ion. reduksi → diperolehnya elektron oleh partikel
Contoh reaksi redoks spontan:
• Reaksi spontan ion tembaga berubah menjadi logam tembaga akan melapisi lembaran seng, lembaran seng melarut, dan dibebaskan energi panas. • Reaksi dalam bentuk pers. Ion:
• Tiap atom seng kehilangan dua elektron untuk menjadi
sebuah ion seng dan tiap ion tembaga akan memperoleh dua elektron menjadi sebuah atom tembaga. • Ketika logam Zn dihubungkan dengan Sel Volta/Galvani Cu terjadi reaksi redoks, Zn melepaskan elektron yang akan mengalir ke katode Cu. • Katode Cu berhubungan langsung dengan ion Cu2+ yang dihasilkan dari ionisasi CuSO4 ->Cu2+ + SO4 2- . Elektron yang berasal dari Zn akan mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu. • Karena ion Cu2+ semakin berkurang maka akan kelebihan ion SO4 2-. • Ion ini akan dialirkan melalui jembatan garam yang berisikan larutan elektrolit guna mengimbangi kelebihan ion Zn3+ yang terdapat pada larutan anode. • Sel galvani terdiri dari dua elektroda logam yang masing-masing • Dalam sel volta, bagian anode dicelupkan dalam larutan garam. • Jika logam seng (Zn) dicelupkan sebagian (ada kontak) dengan (bagian yang mengalami oksidasi) ZnSO4 (larutan garam dari Zn) dihubungkan dengan logam tembaga disebut elektrode negatif dan katodi Cu yang dicelupkan sebagian ke dalam larutan CuSO4 (larutan garam disebut elektrode positif. dari Cu) melalui sebuah kawat penghantar dan diantara kedua larutan tersebut dihubungkan dengan jembatan garam yang berisi larutan lektrolit maka akan terjadi beda potensial. Notasi sel volta • Sel Volta dinotasikan dengan cara yang telah disepakati: Anoda (oksidasi) jembatan garam katoda (reduksi) Untuk sel Zn/Cu2+: Zn(s)|Zn2+(aq)║Cu2+(aq)|Cu(s) • Bagian anoda (setengah sel oksidasi) dituliskan di sebelah kiri bagian katoda. • Garis lurus menunjukkan batas fasa yaitu adanya fasa yang berbeda (aqueous vs solid) jika fasanya sama maka digunakan tanda koma. • Kedua garis vertikal yang sejajar menyatakan jembatan garam yang memisahkan kedua elektroda. • Untuk elektroda yang tidak bereaksi ditulis dalam notasi diujung kiri dan ujung kanan Contoh 1. Sebuah sel yang terbuat dari elektroda platina dengan reaksi keseluruhan: Fe3+(aq) + I- (aq) → Fe2+(aq) + ½ I2 (g Tuliskan notasi sel voltanya? Jawab: 𝐹𝑒 3+ + 𝑒 − → 𝐹𝑒 2+ : 𝑅. 𝑅𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 1 𝐼 → 𝐼2 + 𝑒 − : 𝑅. 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 − 2 Sel dinyatakan sebagai: Pt I- (aq) I2 (g) Fe3+(aq), Fe2+(aq)Pt Latihan: 1. Tuliskan pers. reaksi sel yang terjadi pada sel volta: Al (s) Al3+ (aq) H+ (aq) H2 (g) 2. 1. Tuliskan pers. reaksi sel yang terjadi pada sel volta: Al (s) Al3+ (aq) H+ (aq) H2 (g) Jawabe: Al (s) Al3+ (aq) : R. Oksidasi di anoda 𝐴𝑙 → 𝐴𝑙 3+ + 3𝑒 − H+ (aq) H2 (g) : R. Reduksi di katoda 2𝐻+ + 2𝑒 − → 𝐻2 Reaksi keseluruhan: 𝐴𝑙 → 𝐴𝑙 3+ + 3𝑒 − x 2 → 2𝐴𝑙 → 2𝐴𝑙 3+ + 6𝑒 − 2𝐻+ + 2𝑒 − → 𝐻2 x 3 → 6𝐻+ + 6𝑒 − → 3𝐻2 Jumlahnya: 2𝐴𝑙 + 6𝐻+ → 2𝐴𝑙 3+ + 3𝐻2 Potensial elektroda standar • Potensial elektrode standar adalah gaya dorong (gaya gerak listrik) dari reaksi redoks yang diukur pada keadaan standar (kemolaran 1 M pada tekanan 1 atm dan suhu 25oC). • Simbol potensial standar → 𝐸𝑠𝑒𝑙 𝜃
• Pada sel Daniell , potensial → selisih potensial listrik antara
seng dan tembaga yang mendorong elektron mengalir. • Perbedaan potensial listrik keduanya diakibatkan adanya perbedaan rapatan muatan antara elektrode Zn dan elektrode Cu. • Perbedaan rapatan muatan kedua elektrode disebabkan perbedaan kecenderungan kedua elektrode untuk melepaskan elektron. • Seng lebih mudah melepaskan elektron (teroksidasi) dibandingkan dengan tembaga. Potensial Elektroda • Potensial elektroda → Potensial sel yang dihasilkan oleh suatu elektrode dengan elektrode hidrogen. • Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi dibandingkan elektrode hidrogen mempunyai potensial elektrode bertanda positif. • Elektrode yang lebih sulit mengalami reduksi diberi tanda negatif. • Elektrode yang mempunyai potensial negatif diletakkan di bawah elektroda hidrogen. • Yang bertanda positif diletakkan di atas elektrode hidrogen. Potensial sel standar Esel • Potensial sel standar diukur menggunakan voltmeter. • Potensial sel standar dihitung
Contoh: 1. Berdasarkan potensial standar elektroda diketahui:
a. Tentukan potensial sel standar?
b. Tulis reaksi selnya? Penyelesaian a. Esel = E (katoda) – E (anoda) = 1,07 V – (- 2,37 V) = 3,44 V. Brom memiliki potensial elektrode standar positif, sehingga sebagai katode (kutub positif) dan magnesium sebagai anode (kutub negatif). b. Reaksi sel
Pada katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan pada anode
terjadi reaksi oksidasi, maka persamaan reaksi di atas yang terjadi pada anode harus dibalik reaksinya supaya menjadi reaksi oksidasi. Magnesium sebagai anode, maka reaksinya harus dibalik sehingga reaksi sel yang terjadi sebagai berikut. Latihan
3. Diketahui potensial elektroda aluminium dan klor adalah:
Al 3+ aq)Al(s) E = - 1,66 V. Cl2 (g) Cl - (aq) E = + 1,36 V. Tentukan a. Diagram sel volta yang disusun oleh dua elektroda di atas. b. Potensial sel standar. c. Reaksi selnya. Reaksi redoks spontan • Jika potensial sel yang dihitung bernilai positif maka reaksi sel berlangsung spontan. • Reaksi antara Mg dan Zn2+ : Mg (s) Zn2+ (aq) Mg2+(aq) Zn (s) Esel = +1,61 V (reaksi spontan). Jika reaksi dibalik: Mg2+(aq) + Zn (s) → Mg (s) + Zn2+ (aq) Esel = -1,61 V (reaksi tidak spontan). • Contoh: MnO4- + 8H+ +5e- → Mn2++4H2O Esel = +1,52 V Fe 2+ → Fe3+ + e - Esel = - 0,77 V MnO4- + 8H+ + 5Fe 2+ → Mn2++ 5Fe3+ + 4H2O Esel = +1,52 – (+0,77) = +0,75 V (Reaksi berlangsung spontan). Latihan 1. Reaksi-reaksi berikut spontan atau tidak berdasarkan tabel potensial sel standar: a. Mg (s) Mg 2+(aq) Cu 2+(aq) Cu(s) . b. Cu (s) Cu 2+(aq) Mg 2+(aq) Mg (s) . c. Cu (s) Cu 2+(aq) Ag +(aq) Ag (s) . d. Fe (s) Fe 2+(aq) 2Cl -(aq) Cl2 (g) . 1. Reaksi-reaksi berikut spontan atau tidak berdasarkan tabel potensial sel standar: a. Mg (s) Mg 2+(aq) Cu 2+(aq) Cu(s) . 𝑅. 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 ∶ 𝑀𝑔 → 𝑀𝑔2+ +2𝑒 − , 𝜃 reaksi baliknya 𝑀𝑔2+ + 2𝑒 − → 𝑀𝑔, 𝐸𝑠𝑒𝑙 = −2,37 𝑉 𝜃 𝑅. 𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 ∶ 𝑀𝑔 → 𝑀𝑔2+ +2𝑒 − , 𝐸𝑠𝑒𝑙 = +2,37 𝑉 𝜃 𝑅. 𝑅𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 ∶ 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 − → 𝐶𝑢, 𝐸𝑠𝑒𝑙 = +0,34 𝑉 𝜃 Jumlahnya: 𝑀𝑔 + 𝐶𝑢2+ → 𝑀𝑔2+ + 𝐶𝑢, 𝐸𝑠𝑒𝑙 = +2,71 𝑉 (Reaksi berlangsung secara spontan) Keterbatasan deret elektrokimia • Unsur-unsur logam disusun menurut besarnya potensial elektroda dari kiri ke kanan mulai dari harga yang paling negatif ke yang positif → deret potensial atau deret elektrokimia/Volta. • Susunan unsur logam: Li-K-Ba-Sr-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Fe-Ni-Sn-Pb-H-Cu-Hg-Ag-Pt-Au • Atom H (potensialnya nol) adalah batas antara logam dg potensial negatif dan positif. • Makin ke kiri letak logam dalam deret elektrokimia, maka: • Logam makin reaktif (mudah melepaskan elektron). • Logam merupakan reduktor (unsur yang mengalami oksidasi) yang semakin kuat. • Makin ke kanan letak logam dalam deret elektrokimia, maka: • Logam makin kurang reaktif (makin sulit melepaskan elektron). • Logam merupakan oksidator (unsur yang mengalami reduksi) yang semakin kuat. • Logam yang terletak di sebelah kiri lebih reaktif dibandingkan logam yang terletak disebelah kanannya → reaksi pendesakan. Persamaan Nerst • Esel → potensial sel yang bekerja pada keadaan standar. • Sel dengan kemolaran tertentu dan bekerja bukan keadaan standar dihitung menggunaan pers. Nerst. • untuk reaksi redoks : aA + bB → cC +dD, maka potensial sel standar: Esel = Esel – (2,303RT/nF) log (Cc Dd / Aa Bb ). 2,303𝑅𝑇 (2,303)(8,314)(298) Pada T = 298 K, = = 0,0592 𝐹 96500𝑛 𝜃 0,0592 𝐶𝑐𝐷𝑑 𝐸𝑠𝑒𝑙 = 𝐸𝑠𝑒𝑙 − log 𝑎 𝑏 𝑛 𝐴 𝐵
Esel = potensial sel eksperimen
Esel = potensial sel standar n = banyaknya mol elektron Contoh 1. Hitung potensial sel dari reaksi Mg (s) Mg 2+(aq) (1 M) Zn 2+(aq) (0,5 M) Zn(s), Esel = +1,61 V. Mg (s) → Mg2+(aq) (1 M) + 2e- Zn 2+(aq) (0,5 M)+ 2e- → Zn(s) + Mg + Zn 2+ → Mg2+ + Zn Latihan 1. Hitung potensial sel reaksi a. Co (s) Co 2+(aq) (0,01 M) Ni 2+(aq) (1 M) Ni(s) Esel = +0,03 V. b. Zn (s) Zn 2+(aq) (0,02 M) 2H+(aq) (1 M) H2 (g) Esel = +0,76 V. c. Zn (s) + Cu 2+(aq) (0,1 M) → Zn 2+(aq) (0,5 M) + Cu (s)