Anda di halaman 1dari 11

BAB 2

REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA

2.1 Penyetaraan Reaksi Redoks


2.2 Sel Volta
2.3 Elektrolis
2.4 Korosi
Reaksi Redoks Spontan
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang
berlangsung serta-merta.
Contohnya adalah reaksi antara logam zink dengan
larutan tembaga(II) sulfat.

Sementara itu, reaksi kebalikannya tidak terjadi.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kebalikan dari


reaksi spontan adalah tidak spontan.
Sel Volta

Anode Katode
→ terjadi oksidasi → terjadi reduksi
→ bermuatan (–) → bermuatan (+)
Susunan Sel Volta
Logam zink dicelupkan dalam larutan yang mengandung ion Zn 2+
sementara sepotong logam tembaga dicelupkan dalam larutan ion Cu 2+ .
Logam zink akan larut sambil melepas dua elektron.

Elektron yang dibebaskan tidak


memasuki larutan tetapi tertinggal
pada logam zink itu.
Elektron tersebut selanjutnya akan
mengalir ke logam tembaga melalui
kawat penghantar.
Ion Cu 2+ akan mengambil elektron
dari logam tembaga kemudian
mengendap.
Notasi Sel Volta
Susunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi
singkat yang disebut diagram sel.

a. Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan


katode di sebelah kanan ,pada anode terjadi oksidasi Zn
menjadi Zn2+ .
b. Di katode terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.
c. Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode
menyatakan jembatan garam, sedangkan garis tunggal
menyatakan batas antarfase
Potensial Elektrode Standar (E⁰)

Apabila pengukuran dilakukan pada kondisi standar,


yaitu pada suhu 25°C dengan konsentrasi ion-ion 1
M dan tekanan gas 1 atm, disebut potensial
elektrode standar dan diberi lambang E°.
 Elektrode yang lebih mudah mengalami reduksi
dibandingkan terhadap elektrode hidrogen
mempunyai potensial elektrode bertanda positif
(diberi tanda positif), sedangkan elektrode yang
lebih sukar mengalami reduksi diberi tanda negatif.
 Potensial elektrode sama dengan potensial
reduksi.
 Adapun potensial oksidasi sama nilainya dengan
potensial reduksi, tetapi tandanya berlawanan.
Potensial Sel

Katode adalah elektrode yang mempunyai


harga E° lebih besar (lebih positif), sedangkan
anode adalah yang mempunyai E° lebih kecil
(lebih negatif).
Contoh

Tentukanlah E°sel yang disusun dari kedua elektrode


itu.
Jawab:
Potensial sel adalah selisih potensial katode dengan
anode.
Katode merupakan elektrode yang potensial reduksinya
lebih positif, dalam hal ini yaitu perak.
E°sel = E°(katode) – E°(anode)
E°sel = +0,80 V – (–2,37 V)
= +3,17 volt
Potensial Reaksi Redoks
Deret Keaktifan Logam (Deret Volta)
Susunan unsur-unsur logam berdasarkan potensial elektrode
standarnya disebut deret elektrokimia atau deret volta.
Semakin kiri kedudukan suatu logam dalam deret volta,
 logam semakin reaktif (semakin mudah melepas elektron),
 logam merupakan reduktor yang semakin kuat.

Sebaliknya, semakin kanan kedudukan logam dalam deret volta,


 logam semakin kurang reaktif (semakin sukar melepas elektron),
 kationnya merupakan oksidator yang semakin kuat.

Anda mungkin juga menyukai