Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aluminium menempati urutan kelimpahan ketiga dalam kulit bumi setelah oksigen dan
silikon atau merupakan logam yang mempunyai kelimpahan tertingggi karena oksigen dan
silikon adalah bukan logam. Aluminium sangat dikenal dan penting secara komersil. Bijihnya
yang terpenting adalah bauksit yang merupakan nama generik untuk beberapa mineral untuk
rumus yang bervariasi antara Al2O3, H2O dan Al2O3.3H2O. aluminium juga terdapat dalam
jumlah besar dalam batuan aluminosilikat seperti feldspars dan mika.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa pengertian aluminium?
B. Sifat-sifat fisika aluminium?
C. Sifat-sifat kimia aluminium?
D. Bagaimana ekstraksi aluminium?
E. Macam-macam senyawa aluminium?
F. Apa saja kegunaan aluminium?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian aluminium.
B. Untuk mengetahui sifat-sifat fisika aluminium.
C. Untuk mengetahui sifat-sifat kimia aluminium.
D. Untuk mengetahui ekstraksi unsur aluminium.
E. Untuk mengetahui macam-macam senyawa aluminium.
F. Untuk mengetahui kegunaan aluminium.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian aluminium
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminium ditemukan
oleh Sir Humprey Davy dalam tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi
sebagai logam oleh H. C. Oersted, tahun 1825. Secara industri Paul Heroult di perancis  dan C.
M. Hall di amerika serikat secara terpsah telh memperoleh logam aluminum dari alumina dengan
cara elektrolisa dari garamnya yang terfusi. Sampai sekarang proses Heroult Hal masih dipakai
untuk memproduksi aluminium.

Aluminium adalah logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga
terbanyak setelah oksigen dan silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira
8,07% hingga 8,23% dari seluruh massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia
sekitar 30 juta ton pertahun dalam bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite,
boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit menemukan aluminium murni di alam karena aluminium
merupakan logam yang cukup reaktif.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan
penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran
permukaannya.
Aluminium murni 100% tidak memiliki kandungan unsur apapun selain aluminium itu
sendiri, namun aluminium murni yang dijual di pasaran tidak pernah mengandung 100%
aluminium, melainkan selalu ada pengotor yang terkandung di dalamnya. Pengotor yang
mungkin berada di dalam aluminium murni biasanya adalah gelembung gas di dalam yang
masuk akibat proses peleburan dan pendinginan/pengecoran yang tidak sempurna, material

2
cetakan akibat kualitas cetakan yang tidak baik, atau pengotor lainnya akibat kualitas bahan baku
yang tidak baik (misalnya pada proses daur ulang aluminium). Umumnya, aluminium murni
yang dijual di pasaran adalah aluminium murni 99%, misalnya aluminium foil.
2.2 Sifat-sifat fisika aluminium
Titik leleh menurun dalam satu golongan karena ikatan M-M semakin lemah seiring
bertambahnya ukuran atom. Al adalah logam yang relatif lunak, ringan, ulet, tahan lama, dan
mudah ditempa. Logam yang baru ditempa / dicetak memiliki penampilan keperakan mengkilap,
lama-kelamaan warna memudar menjadi perak abu-abu kusam.
Al memiliki massa jenis 2,70 g/cm3. Logam ini merupakan konduktor panas dan listrik
yang baik, memiliki 60% konduktivitas tembaga, sedangkan massa jenisnya hanya 30% dari
massa jenis tembaga. Meskipun konduktivitasnya lebih rendah dari tembaga, namun dalam hal
umur pemakaian, logam ini lebih unggul, karena ketahanan terhadap korosi yang jauh lebih baik.

Tabel 1. Sifat-sifat fisika unsur Al


sifat AL
Nomor atom 13
Konfigurasi [Ne] 3s2
elektron 3p1
Massa atom relatif  26,982
Warna  Abu-abu
Jari-jari atom
(pm)  125
Massa jenis
(20oC/g cm-3  2,70
Energi ionisasi I
(kj mol-1)  577,5
Titik leleh (oC )   660,32
Titik didih (0C )  2519
 Elektronegativita
s  1,61
 Struktur kristal  Fcc

2.3 Sifar-sifat kimia aluminium


Logam aluminium memiliki warna putih perak. Secara termodinamika AL mestinya
bereaksi dengan air dan udara, namun faktanya AL stabil baik diudara maupun dalam air. Hal ini

3
disebabkan terbentuknya lapisan oksida yang sangat tipis ( 10 4-10-6 mm) pada permukaannya
yang melindungi logam Al dari serangan oksidasi lebih lanjut.
Aluminium seskuioksida dikenal sebagai alumina, Al2O3. Oksida ini dapat dibuat dengan
dihidrasi Al(OH)3 atau dengan oksidasi unsurnya. Aluminium memiliki afinitas yang tinggi
terhadap oksigen, sehingga banyak digunakan sebagai reduktor termit.

3Mn3O4 + 8Al → 4Al2O3 + 9Mn


Aluminium hidroksida memiliki sifat amfoter, walaupun lebih sering bersifat sebagai basa yang
kan menghasilkan garam bila direaksikan dengan asam. Garam yang terbentuk tersebut
mengandung ion [Al(H2O)6]3+ . Sebagai asam, aluminium hidroksida akan memberikan garam
yang mengandung ion [AlO2]+ atau [AlO3]3- .

Al(OH)3 + H+ → [AlO2]- + H2O


Al(OH)3 → 3H+ + [AlO3]3-
Ion-ion aluminat dalam air ada dalam keadaan terhidrat, [AlO 2]. [2H2O] dan [AlO3]3-. 3H2O,
sehingga ion ini sering ditulis sebagai [Al(OH)4]3- dan [Al(OH)6]3- .

Aluminium membentuk senyawa trihalida dengan halogen. AlX 3 merupakan senyawa


kovalen. Semua senyawa halida unsur-unsur ini bersifat asam. AlCl 3 ada dalam keadaan dimer,
sehingga ini mudah larut dalam pelarut nonpolar. Bila senyawa dimer ini dilarutkan dalam
air,maka dimer itu akan terdisosiasi membentuk senyawa hidrida M(H2O)63+ .

Aluminium larut dalam asam mineral encer membebaskan hydrogen.

2Al+ 6HCl → 2Al3+ + 6Cl- +3H2

Meskipun demikian, HNO3 pekat membuat logam menjadi pasif karena HNO3
merupakan oksidator, dan menghasilkan lapisan pelindung berupa oksida pada permukaan
logam. Aluminium juga larut dalam larutan NaOH ( Al bersifat amfoter) membebaskan hidrogen
dan membentuk alumina.
2.4 Ekstraksi unsur
Aluminium diperoleh dari bijih bauksit Al2O3.H2O atau Al2O3. 3H2O. langkah awal
adalah memurnikan bijih. Pada proses Bayer, material buangan (sebagian besar senyawa besi dan

4
silikon) dipisahkan karena akan mengotori produk. NaOH ditambahkan pada bijih, dan karena
Alamfoter maka akan melarut, membentuk natrium aluminat. SiO 2 juga larut sebagai ion silikat.
Material yang tidak larut, khususnya besi oksida dipisahkan dengan penyaringan. Kemudian,
aluminium hidroksida diendapkan dari larutan basa kuat aluminat. Hal ini dapat dilakukan
dengan menambahkan gas CO2 (suatu oksida asam yang dapat menurunkan pH) atau Al 2O3
kedalam larutan. Ion-ion silikat masih tetap dalam larutan. Endapan Al(OH) 3 dikalsinasi
(dipanaskan dengan kuat) yang merubahnya menjadi Al2O3 murni.
Aluminium biasanya diekstraksi dengan proses hall-heroult. Al2O3 dilelehkan dengan
kriolit Na3[AlF6] dimana Al2O3 terdisosiasi menjadi, Al3+ dan O2- yang dielektrolisis dalam
tangka yang dilapisi grafit, yang berfungsi sebagai katoda. Anodanya juga terbuat dari grafit. Sel
elektrolisis ini dijalankan terus menurus dan pada selang waktu tertentu lelehan aluminium (titik
leleh 6600C) dikeluarkan dari bagian dasar sel yang diambil secara berkala dan bauksit
ditambahkan lagi ke dalam sel.

Katoda : 4 Al3+ (l) + 12 e → 4 Al (l)


Anoda : 6 O2- (l) → 3 O 2 ( g) + 12 e
Kriolit meningkatkan konduktivitas listrik pada sel karena Al2O3 merupakan konduktor yang
buruk. Selain itu, kriolit juga berfungsi sebagai bahan untuk menurunkan titik leleh campuran
hingga 900C. disamping itu CaF2 dan AlF3 juga ditambahkan. (pada elektrolisis tertentu
campuran terdiri dari 85% Na3[AlF6], 5% CaF2, 5% AlF3, dan 5% Al2O3). Sebagai produk
dihasilkan di anoda seperti O2, CO2, F2,dan senyawa karbon dari florin. Hal ini akan mengikis
anoda, dan harus diganti secara periodik. Sejumlah kecil fluorin yang terbentuk akan
menyebabkan korosi yang serius.

2.5 Senyawa Aluminium


Beberapa senyawa aluminium dan kegunaannya adalah sebagai berikut:
 Aluminium ammonium sulfat ([Al(NH4)](SO4)2),ammonium alum digunakan sebagai
mordant, dalam pemurnian air, pembuatan kertas,zat tambahan dalam makanan, dan
dalam penyamakan kulit.
 Aluminium asetat adalah garam yang digunakan sebagai astrigen.
 Aluminium borat (Al2O3 B2O3) digunakan dalam produksi kaca dan keramik.

5
 Aluminium borohidrida (Al(BH4)3) digunakan sebagai aditif pada bahan bakar jet.
 Aluminium fluorosilikat (Al(SiF6)3) digunakan dalam produksi batu perhiasan, kaca, dan
keramik.
 Aluminium hidroksida (Al(OH)3) digunakan sebagai antasida, dalam pemurnian air, dan
dalam pembuatan kaca,keramik.
 Aluminium fosfat (AlPO4) digunakan pembuatan kaca, keramik, produk kertas dan
pulp,kosmetik, cat dan vernis, dan pembuatan semen gigi.
 Aluminium sulfat (Al2(SO4)3) digunakan pada pembuatan kertas, pemurnian air, zat aditif
pada makanan, dan dalam alat pemadam kebakaran.
 Aluminium klorida ( AlCl3) digunakan dalam pembuatan cat, dalam antikeringat, dan
dalam produksi karet sistetis.
 Aluminium klorohidrat digunakan sebagai antikeringat dan penanganan hiperhidrosis.

2.6 Kegunaan Aluminium


Logam aluminium merupakan logam yang sedang kelunakannya bial murni, tetapi
menjadi lebih kuat jika dicampur dengan logam lain. Kelebihan utamanya adalah ringan
( kerapatan rendah 2,73 g cm-3 ). logam ini banyak digunakan atau dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia, diantaranya:

1. Karena sifat alumunium yang ringan dan kuat membuatnya ideal untuk digunakan dalam
konstruksi badan pesawat. Yang sering dipakai bukan merupakan alumunium murni
tetapi paduan alumunium yang disebut dengan duralium. Paduan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas alumunium sendiri.
2. Sifat Alumunium yang tahan korosi membuatnya menjadi bahan favorit untuk minuman
kaleng dan rangka atap rumah.

6
rangka atap dari alumunium.
3. Alumunium banyak digunakan dalam alat masak sepeti kompor, panci, dan sebagainya
karena sifat konduktivitas panasnya yang bagus.
4. Alumunium merupakan bahan kabel favorit karena bagus konduktivitas dan punya
kelebihan lebih ringan dari tembaga. Akan tetapi harganya sedikit lebih mahal.
5. Alumunium punya reflektivitas tinggi. Karena sifat alumunium tersebut maka
alumunium sangat cocok untuk cermin, reflektor pans dan cahaya, serta pakaian tahan api
untuk pemadam kebakaran.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak. Aluminium adalah logam
yang paling banyak terdapat di kerak bumi, dan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan
silikon. Aluminium terdapat di kerak bumi sebanyak kira-kira 8,07% hingga 8,23% dari seluruh
massa padat dari kerak bumi, dengan produksi tahunan dunia sekitar 30 juta ton pertahun dalam
bentuk bauksit dan bebatuan lain (corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan lain-lain). Sulit
menemukan aluminium murni di alam karena aluminium merupakan logam yang cukup reaktif.
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan
penampilan luar bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran
permukaannya.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini, kami mengharapkan agar para pembaca dapat
memahami materi aluminium ini dengan mudah. Saran dari penulis agar para pembaca dapat
menguasai materi singkat dalam makalah ini dengan baik, kemudian dilanjutkan dengan
pelatihan soal dan mencari literatur lain yang berhubungan agar semakin menguasai materi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cotton, and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : Universitas Indonesia.
Fitri, zarlaida. 2017. Module Kimia Anoraganik II. Banda Aceh. Hal.164-177.
Sugiyarto, Kristian H. 2001. Kimia Anorganik II. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia
FMIPA UNY.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi
Kelima Bagian I. Jakarta: PT Kalman Media Pusaka.

Anda mungkin juga menyukai