Gas Monoatomik
Energi kinetik hanya terdiri dari
Atom tidak terikat satu
energi translasi masing-masing
sama lain atom
Partikel monoatomik tidak bergetar, dan energi rotasi
mereka dapat diabaikan karena momen inersia atom
sangat kecil
Gas Diatomik (H2, O2,
N2)
Memiliki 5 derajat kebebasan (3 untuk terjemahan dalam x,
y dan z dan 2 untuk rotasi). Oleh karena itu, energi
internal untuk gas diatomik adalah:
Energi rata-rata untuk molekul diatomik adalah sebagai
berikut
5
E kT
2
Gas Poliatomik Linear
Untuk molekul poliatomik yang berbentuk linear, tetap terdapat gerakan translasi kearah x, y dan z.
selanjutnya untuk gerakan rotasinya, hanya terdapat dua kemungkinan sumbu rotasinya yaitu
berhimpit dengan ikatannya dan tegak lurus. Selanjutnya untuk gerakan virbrasi dapat kita tentukan
dengan rumus =(35) dimana 5 ini adalah derajat kebebasan untuk translasi dan rotasi. Sehingga
energi dalam sistem menjadi:
Gas Poliatomik Non-
Linear
Hampir sama dengan yang berbentuk linear, namun untuk rotasinya terdapat tiga
sumbu rotasinya. Untuk jumlah gerakan pada vibrasi dapat kita tentukan dengan f
= (36) dimana 6 ini adalah derajat kebebasan untuk translasi dan rotasi.
Sehingga energi dalam sistem menjadi:
F v
1 mv 2 2 kT 1
e mv 2 EK
Z 2
1 EK kT
e
Z
Dua atom yang berikatan satu sama lain dapat melakukan vibrasi. Energi total
molekul harus ditambah dengan energi vibrasi ini. Energi vibrasi secara umum
1 2 1 2
Evibrasi mv vib kx
2 2
Mode gerak yang dimiliki oleh atom atau molekul disebut dengan derajat kebebasan. Pada molekul
diatomik, molekul memiliki derajat kebebasan 7 yaitu 3 dari gerak translasi, 2 dari gerak rotasi dan 2
dari gerak vibrasi.
Untuk molekul yang memiliki n derajat kebebasan maka energi totalnya dapat kita nyatakan sebagai
n
E n
kT
2
6
Explain how we could estimate the isobaric
heat capacity of methane as an ideal
polyatomic gas as a function of temperature
from 300 to 800 K based on the equipartition
principle. Plot the theoretical values of
methane heat capacity and compare them
with the values you obtained using the
ideal gas heat capacity equation and
parameters given the book by Smith et al. or by
Moran and Saphiro. Explain why its (or its
Prinsip Equipartisi
9
7.95 7.95 7.95 7.95 7.95
8
6
4.97 4.97
5
Cp (Cal/gmol.K)
4
0
300 400 423 500 600 700 800
Temperature (K)
Kapasitas Panas Isobarik Gas Poliatomik
Metana (300 K 800 K) berdasarkan gas ideal
Cp / R = A + BT + CT2 + DT-2
A, B, C, D dapat dilihat di Appendix C Chemical
Engineering
of Themodynamic Smith, Van Ness
Setelah mensubstitusi nilai A, B, dan C maka
persamaan Cp menjadi :
Temperatur Cp/R Cp
(K) (Cal/gmol.K)
300 4.23154 8.40806998
400 4.98816 9.91147392
500 5.7015 11.3288805
600 6.37156 12.66028972
700 6.99834 13.90570158
800 7.58184 15.06511608
Grafik Kapasitas Kalor CH4 dengan
Persamaan Gas Ideal
Kapasitas Kalor CH4
16 15.07
13.91
14
12.66
12 11.33
9.91
10
8.41
Cp 8
0
300 400 500 600 700 800
Temperatur (K)
Cp
Perbandingan Kapasitas Panas isobaric (Cp) dari
Prinsip Equipartisi dan Persamaan Gas ideal
6
4.97 4.97
4
0
300 400 500 600 700 800
Temperatur (K)
Parameter Equipartisi
Besar Kalor yang Dibutuhkan