Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju
air menjadi waduk, danau. Bendungan merupakan salah satu infrastruktur yang
mempunyai banyak manfaat untuk kesejahteraan masyarakat, seperti untuk
kegiatan irigasi pertanian, pengendali banjir, kebutuhan rumah tangga, dll.

Bendungan bertujuan untuk menahan laju air, maka daerah genangan harus
diperhitungkan dengan akurat, untuk menghindari persoalan dampak sosial
budaya yang ditimbulkan dari pembangunan bendungan. Metode untuk
mengetahui daerah area genangan bendungan adalah dengan
memperhitungakan elevasi dari area yang akan menjadi tampungan air. Maka dari
itu data topografi daerah genangan bendungan sangat vital diperlukan.

Bendungan pitab yang terletak di Bihara Hilir, kabupaten Balangan,


Kalimantaan selatan adalah eksisting bendungan yang perlu dilakukan review
ulang daerah area genangan, karena telah terjadi gejolak sosial di masyarakat
sekitar bendungan akbiat air genangan yang meluber dari dampak pembangunan
bendungan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan pengukuran
topografi di daerah area genangan tersebut. Pengukuran topografi di maksudkan
untuk memperoleh data primer mengenai gambaran kondisi fisik topografi terbaru
dan peta bidang tanah dareah area genangan. Pengukuran topografi adalah
suatu metode untuk menentukan posisi tanda-tanda (features) buatan manusia
maupun alamiah diatas permukaan tanah. Survei topografi juga digunakan untuk
menentukan konfigurasi medan (terrain).

1|Page
1.2 Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan berada di Bihara hilir, Pitab, Kabupaten Balangan,


Kalimantean Selatan. Gambar lokasi pelabuhan Pemenang tampak di gambar 1.1,

Gambar 1.1 Lokasi kegiatan pengukuran dareah area genangan bendungan Pitab.

1.3 Ruang Lingkup pekerjaan

Ruang lingkup pada pekerjaan ini adalah,

1. Pengadaan BM (Benchmark Point) 5 buah.


2. Pengadan CP (Control Point) sebanyak 100 buah.
3. Pengadaan patok batas bidang tanah area genangan.
4. Pengukuran BM (Benchmark Point).
5. Pengukuran CP (Control Point).
6. Pengukuran topografi daerah area genangan.

2|Page
BAB II
PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.1 Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran Daerah Genangan

2.1.1 Metodologi Pekerjaan

Flowchart kegiatan pengukuran toptgrafi daerah area genangan,

Mulai

Personil
Persiapan
Peralatan

Pengadaan BM (Benchmark) Pengadaan CP (Control Point) Pengadaan Patok Batas Tanah

Pengukuran BM (Benchmark) Pengukuran CP (ControlPoint) PemasanganPatok Batas Tanah

Perhitungan Perhitungan
Tidak Tidak

Iya Iya

Pengukuran Topografi

Pengukuran Poligon Pengukuran Situasi

3|Page
A

Perhitungan
Tidak

Iya

Penggambaran

Pelaporan

Selesai

2.1.2 Personil

Personil pelaksana pada kegiatan pengukuran daerah area genangan


bendungan Pitab, Balangan adalah sebagai berikut,

1. Team Leader : Helik Susilo, ST


2. Koordinator Lapangan : Bambang Windiyarto, ST.
3. Surveyor GPS : Abd. Kamal, ST., Bondan Kesowo Pambudi, ST.
4. Surveyor Topgrafi : Moh.Inul, Frengki Catur B. A. F, ST.
5. Asisten Surveyor : Usup, Syarani, Rifai, Abdullah, Ino, Helmi, Jumri.

4|Page
2.1.3 Peralatan

Peralatan yang dipakai pada kegiatan pengukuran daerah area genangan


bendungan Pitab, Balangan adalah sebagai berikut,

1. GPS Geodetik/RTK dual frekuensi Topcon GR 5 2 (unit).


2. Total station Topcon 235 1 (Unit).
3. Total station Leica TC 407 1 (Unit).
4. Prisma target Topcon 2 (Unit).
5. Prisma stik Topcon 2 (Unit).
6. Prisma stik Leica 2 (Unit).
7. GPS Hanheld Garmin 2 (Unit).
8. Laptop + survey software 3 (Unit).

Gambar 2.1 Peralatan yang dipakai pada kegiatan pengukuran daerah area genangan
bendungan Pitab.

5|Page
2.1.4 Pengadaan BM (Benchmark Point)

Pengadaan tugu BM (benchmark) sebanyak 5 buah dengan desain dan


dimensi fisik sebagai berikut,

20 cm
20 cm
25cm

Marmer

35cm

10cm

30cm

30cm

Gambar 2.2 Desain dan dimensi BM (Benchmark point).

Gambar 2.3 Penampakan fisik tugu BM (Benchmark Point)dilapangan.

6|Page
2.1.5 Pengadaan CP (Control Point)

Pengadaan tugu CP (control point) sebanyak 100 buah dengan desain dan
dimensi fisik sebagai berikut,

10 cm

10 cm

25 cm

35 cm

Gambar 2.4 Desain dan dimensi CP (Control point).

Gambar 2.5 Penampakan fisik tugu CP (Control point)dilapangan.

Penempatan posisi CP (control point) dilapangan disebar sepanjang jalan


dari bendungan Pitab ke hulu sebanyak 100 tugu dengan spasi pemasangan setiap
100 m.

7|Page
2.1.6 Pengadaan Patok Batas Tanah

Patok batas tanah dibuat dari kayu reng berukuaran panjang 75 cm,

Gambar 2.6 Penampakan patok batas tanah dilapangan.

Patok batas tanah berfungsi untuk memberi tanda batas bidang tanah dan
identifikasi pemilik tanah yang masuk dalam area genangan bendungan Pitab.
Sehingga pada waktu pengukuran topografi batas tanah dan pemilik sudah
terkoreksi sesui dengan sebenarnya.

2.1.7 Pengukuran BM (Benchmark Point)

Kegiatan pengukuran BM (benchmark point) di laksanakan dengan


menggunakan GPS Geodetik dual frekuensi dengan metode static, pengadaan BM
(benchmark point) bertujuan sebagai titik referensi koordinat (base station)
pengukuran CP (control point) dan topografi daerah area genangan bendungan
Pitab. Pengukuran ini akan di ikatkan pada titik referensi yang sudah tersedia di
bendungan Pitab yaitu BM-01 .

Pelaksanaan pekerjaan pengukuran BM (benchmark point) di lakukan pada


tanggal 11 12 Juni 2016.

8|Page
Tabel 2.1 Nama titik yang akan dilakukan pengukuran tanggal 11 12 Juni 2016.
Tanggal
No Deskribsi Metode Pengukuran Lokasi
Pengukuran
1 PTP-1 Static Bendungan Pitab 11 Juni 2016
2 CP-4 Static Bendungan Pitab 11 Juni 2016
3 PTP-2 Static Desa Nungka 11 Juni 2016
4 PTP-3 Static Desa Nungka 12 Juni 2016
5 PTP-4 Static Desa Juuh 12 Juni 2016
6 PTP-5 Static Desa Juuh 12 Juni 2016

Titik-titik tersebut di atas merupakan BM (benchmark point) di daerah


genangan bendungan Pitab hasil identifikasi dan rekonstruksi di lapangan. Titik-titik
tersebut belum memiliki koordinat dalam suatu Datum. Selanjutnya titik-titik tersebut
ditentukan koordinatnya dalam datum Geodetik WGS 1984 dan koordinat proyeksi
UTM (Universal Traverse Mercator) pada Zone 50-S (South).

Pengukuran di laksanakan menggunakan alat receiver GPS Geodetik dual


frekuensi Topcon GR 5 sebanyak 2 unit beserta kelengkapannya. Titik referensi yang
digunakan adalah titik referensi yang sudah tersedia di bendungan Pitab yaitu BM-
01.

Dokumentasi pengukuran tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7 dan 2.8,

Gambar 2.7 Titik referensi pengukuran kerangka BM-01

9|Page
Tabel berikut menunjukkan koordinat titik referensi yang sudah tersedia di
bendungan Pitab yaitu BM-01, sistem koordinat UTM (Universal Traverse Mercator)
zone 50 S.

Tabel 2.2 Koordinat referensi BM-01

Nama Titik Timur Utara Elevasi Keterangan

BM-01 338158,855 9729474,685 39,297 Elevasi bereferensi


pada bendungan

Metode survei GPS yang di lakukan adalah dengan metode static konfigurasi
baseline berbentuk kombinasi Radial. Pada metode pengamatan ini dilakukan
pengamatan data untuk menghubungkan titik referensi dalam suatu bentuk
baseline yang saling berhubungan dengan titik kontrol BM-01 dan titik PTP 1, CP 4,
PTP 2, PTP3, PTP 4, PTP 5 sebagai rovernya.

Tabel 2.3 Metode pengamatan survei GPS PTP 1, CP 4, PTP 2, PTP3, PTP 4, PTP 5
tanggal 11 12 Juni 2016.

URAIAN METODE PENGAMATAN


Metode Pengamatan Statik
Metode Pengamatan Baseline Diferensial
Bentuk Geometrik Radial
Lama Pengamatan Statik 75 Menit
Interval Pengamatan (epok) 15 Second
Elevation Mask Angle 10o

10 | P a g e
Gambar 2.8 pengukuran BM (benchmark point).

Perhitungan data pengamatan GPS dilakukan menggunakan software


komersil Trimble Business Centre Adapun parameter yang digunakan adalah
sebagai berikut :

Gambar 2.9 Software Trimble business center

11 | P a g e
Tabel 2.4 Parameter Perhitungan Baseline.
Parameter Pengolahan Baseline Keterangan
Elevation mask 100
Ephemeris Broadcast Ephemeris
Lama Pengamatan 120 - 240 menit
Interval Pengamatan (epok) 15 Second
Resolusi Ambiquity Fixed
Nilai ketelitian Horisontal < 0.02 m
Nilai ketelitian Vertikal < 0.05 m

2.1.8 Pengukuran CP (Control Point)

Kegiatan pengukuran CP (Control Point) dilaksanakan pada tanggal 13 - 16


Juni 2016, kegiatan pengukuran ini di maksudkan untuk menentukan koordinat titik
CP (Control Point) yang tersebar sepanjang jalan utama daerah area genangan
bendungan.

Kegiatan pengukuran CP (Control Point) dilaksanakan dengan GPS Geodetik


metode RTK (real time kinematic) di ikatkan pada titik-titik Benchmark PTP-1, CP-04,
PTP-2, PTP-3, PTP-4, PTP-5 bertindak sebagai kontrol (base station) dan titik-titik CP
(Control Point) yang akan ditentukan koordinanatnya bertindak sebagai rover.

Gambar 2.10 Pengukuran CP (Control Point).

12 | P a g e
2.1.9 Pengukuran Topografi Daerah Genangan

Pengukuran topografi daearah area genangan meliputi pengukuran


poligon dan pengukuran detail situasi beserta bidang tanah menggunakan
metode tachymetri.

2.1.9.1 Pengukuran Poligon

Kegiatan pengukuran Poligon dilakukan pada tanggal 7-9 Juni 2016 . Poligon
ini merupakan kerangka kontrol yang digunakan untuk titik referensi pengukuran
detail topografi. Metode yang digunakan adalah poligon terbuka terikat sempurna.
Pengukuran poligon utama menggunakan alat Total Station dengan
ketelitian tinggi karena jaringan titik-titik poligon itu sebagai referensi bagi titik-titik
detail. Pengukuran poligon ini menggunakan alat dengan ketelitian sudut 2 (dua
detik), metode pengukuran sudut adalah 1 seri (B-LB,LB-B) sedangkan pembacaan
jarak optis dilakukan 2 kali dengan ketelitian 5 mm dan hasilnya diratakan.

Gambar 2.11 Pengukuran Poligon.

13 | P a g e
2.1.9.2 Pengukuran Detail Situasi

Kegiatan pengukuran detail situasi dilakukan pada tanggal 10 28 Juni 2016.


Tahapan ini adalah inti dari pelaksanaan pekerjaan pengukuran daearah area
genangan, karena dari data-data situasi atau detail yang diukur merupakan bahan
utama dalam pembuatan peta topografi. Dalam pengambilan detil ini, yang perlu
diperhatikan beberapa hal antara lain,

Dalam pengambilan detail sebarannya merata dan mewakili kondisi aktual


yang ada di lokasi. Detail yang tersebar merata dan mewakili kondisi aktual ini
akan akan menghasilkan kualitas peta topografi menjadi lebih baik.

Jenis detail disesuaikan dengan paket pekerjaan yang sedang dilaksanakan.


Detail alam yang biasa dibutuhkan dalam pemetaan antara lain : detil sungai,
alur, jalan aspal, jembatan, bidang tanah dan obyek penting lainnya.
Pengukuran detil situasi dilakukan dengan metode tachymetri dengan
memperhatikan kaidah diatas menggunakan total station.

Gambar 2.12 Pengukuran detail situasi.

14 | P a g e
2.1.9.3 Perhitungan data

Tahapan perhitungan data termasuk proses download data, perhitungan


dan analisa data hasil pengukuran di lapangan. Kegiatan analisa data merupakan
bagian yang terpenting pada tahapan pengolahan data.

Data tidak luput dari beberapa kesalahan yang bersumber dari alat,
kelalaian, tingkat kejenuhan dan kelelahan personel pengambil data. Setiap data
dicermati dari kemungkinan salah baca, salah pengoperasian alat, salah alat, dan
sebagainya. Dari hasil analisa tersebut kemudian disimpulkan mengenai jumlah
kesalahan-kesalahannya. Jika kesalahan-kesalahan tersebut berakibat fatal
terhadap hasil yang diperoleh, maka akan dilakukan revisi, baik revisi dalam bentuk
pengukuran ulang maupun interpolasi data, hal tersebut tergantung dari tingkat
kesalahannya. (data ukur dan perhitungan terlampir)

2.1.9.4 Penggambaran

Penggambaran terdiri dari 3 tahap yaitu plotting, editing dan finishing. Pada
intinya tahap ini adalah proses penggambaran mengacu pada koordinat-koordinat
yang didapat setelah proses perhitungan selesai secara keseluruhan.

Pada proses editing perlu dilakukan konsultasi dengan owner mengenai draft
peta yang sudah dicetak sementara, apabila sudah terjalin kesepakatan mengenai
persyaratan produk maka produk peta segera dicetak sekaligus menandai
pekerjaan sudah selesai dilakukan. Pelaporan disajikan dalam bentuk tulisan
mengenai semua kegiatan yang sudah dilakukan dari proses pengambilan data
sampai berita penyerahan produk akhir pekerjaan.

Proses penggambaran studio ini melalui tahapan :

a. Plotting
Proses plotting dilakukan setelah proses penghitungan data ukur selesai.
Koordinat (x, y , z) yang dihasilkan dari proses penghitungan dalam bentuk file
dengan ekstensi *.csv diexport ke dalam software CAD.

b. Editting
Proses editting dilakukan setelah proses plotting selesai dilakukan, kemudian
dilanjutkan dengan editing melalui komputer. Hasil editing di layer monitor ini
kemudian hasilnya dicetak untuk dilakukan editing secara manual. Pada proses
editing manual ini hasil proses editing melalui komputer dicocokkan dengan draft
gambar lapangan untuk merevisi tampilan yang kurang sesuai .

15 | P a g e
c. Finishing
Proses finishing dilakukan setelah dilakukan evaluasi secara keseluruhan
sehingga pada saat dilakukan cetak akhir sudah tidak ada kesalahan-kesalahan
lagi. Hasil dari proses penggambaran ini adalah dalam bentuk softcopy dan
hardcopy .

16 | P a g e
2.2 Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran Daerah Genangan

2.2.1 Hasil pengukuran BM (Benchmark point)

Berdasarkan kegiatan pengukuran GPS dengan metode static pada tanggal 11-
12 Juni 2016 diperoleh koordinat dari perhitungan titik-titik yang dilakukan
pengukuran. Tabel-tabel berikut memuat hasil pengolahan koodinat titik-titik yang
dinyatakan dalam koordinat Grid UTM Zone 50S datum WGS 1984/ITRF2005.

Tabel 2.5 Koordinat hasil perhitungan GPS

No Benchmark Timur (m) Utara (m) Elevasi (m)


1 PTP-1 338095,9863 9729288,4762 55,257
2 CP-4 338093,5557 9729272,9528 55,138
3 PTP-2 339545,4367 9728043,0675 61,978
4 PTP-3 339563,0343 9728042,8495 59,298
5 PTP-4 341779,3314 9728436,8133 46,065
6 PTP-5 341814,2180 9728466,3097 45,927

2.2.2 Hasil Pengukuran CP (Control Point)

Berdasarkan kegiatan pengukuran GPS dengan metode RTK (real time


kinematic) pada tanggal 13-16 Juni 2016 diperoleh koordinat dari perhitungan titik-
titik yang dilakukan pengukuran. Tabel-tabel berikut memuat hasil pengolahan
koodinat titik-titik yang dinyatakan dalam koordinat Grid UTM Zone 50S datum WGS
1984/ITRF2005.

Tabel 2.6 Koordinat hasil perhitungan GPS


No Nama Timur Utara Elevasi
1 CP100 341972,192 9728638,929 46,865
2 CP99 341937,305 9728605,633 45,79
3 CP98 341913,627 9728581,487 44,826
4 CP97 341880,822 9728537,977 44,637

17 | P a g e
5 CP96 341847,412 9728500,128 44,685
6 CP95 341725,556 9728428,14 44,015
7 CP94 341666,154 9728404,14 43,8425
8 CP93 341624,296 9728394,4 43,845
9 CP92 341564,159 9728399,613 43,254
10 CP91 341526,062 9728410,249 42,941
11 CP90 341486,844 9728416,02 43,392
12 CP89 341410,445 9728430,422 43,141
13 CP88 341354,767 9728453,222 43,247
14 CP87 341297,689 9728466,916 45,127
15 CP86 341223,502 9728471,071 42,732
16 CP85 341177,337 9728489,931 42,643
17 CP84 341136,074 9728496,808 42,925
18 CP83 341077,872 9728467,896 42,321
19 CP82 341032,721 9728481,266 42,286
20 CP81 340988,923 9728477,794 41,952
21 CP80 340941,207 9728480,435 42,161
22 CP79 340896,974 9728490,302 41,822
23 CP78 340843,138 9728502,651 41,834
24 CP77 340784,92 9728524,853 41,357
25 CP76 340732,656 9728526,793 41,071
26 CP75 340696,079 9728521,841 41,203
27 CP74 340639,705 9728510,956 41,022
28 CP73 340586,426 9728513,476 44,258
29 CP72 340553,53 9728555,817 46,278
30 CP71 340504,843 9728584,53 47,994
31 CP70 340473,889 9728582,435 51,752
32 CP69 340436,485 9728578,869 53,52
33 CP68 340406,765 9728583,767 52,58
34 CP67 340362,806 9728594,257 48,579
35 CP66 340319,537 9728577,893 44,096
36 CP65 340273,504 9728556,56 43,18
37 CP64 340228,862 9728521,421 40
38 CP63 340195,127 9728482,79 38,34
39 CP62 340149,668 9728469,029 38,261
40 CP61 340099,882 9728450,907 38,546
41 CP60 340052,377 9728422,089 38,253
42 CP59 340013,875 9728401,856 38,101
43 CP58 339970,107 9728382,542 36,445
44 CP57 339954,855 9728344,559 35,892
45 CP56 339934,029 9728295,846 36,169
46 CP55 339894,017 9728247,234 36,352
47 CP54 339861,228 9728198,98 37,596

18 | P a g e
48 CP53 339844,765 9728158,889 39,812
49 CP52 339803,13 9728128,96 40,962
50 CP51 339774,277 9728128,396 40,742
51 CP50 339696,567 9728127,184 38,445
52 CP49 339646,994 9728107,936 45,856
53 CP48 339604,616 9728082,237 53,562
54 CP47 339562,398 9728056,18 58,277
55 CP46 339537,343 9728012,054 62,7515
56 CP45 339518,511 9727987,969 65,5745
57 CP44 339446,974 9727973,146 72,5115
58 CP43 339409,368 9728008,834 72,7225
59 CP42 339386,975 9728054,233 72,0285
60 CP41 339388,314 9728101,859 69,5095
61 CP40 339355,448 9728146,772 66,7095
62 CP39 339325,659 9728175,924 64,0215
63 CP38 339285,707 9728220,777 58,3915
64 CP37 339255,443 9728258,259 58,3285
65 CP36 339215,324 9728283,271 63,0495
66 CP35 339176,585 9728322,23 65,5985
67 CP34 339154,649 9728357,377 62,4275
68 CP33 339123,612 9728409,685 63,5695
69 CP32 339085,744 9728438,047 58,9695
70 CP31 339042,222 9728463,825 56,9975
71 CP30 338993,513 9728486,701 52,8275
72 CP29 338947,219 9728508,833 47,6125
73 CP28 338905,456 9728533,095 41,3035
74 CP27 338862,208 9728517,585 36,3785
75 CP26 338824,747 9728494,301 40,3455
76 CP25 338772,509 9728458,302 48,8465
77 CP24 338715,669 9728452,43 52,5415
78 CP23 338671,63 9728493,723 47,0995
79 CP22 338653,066 9728533,902 40,9535
80 CP21 338644,053 9728566,563 41,3815
81 CP20 338609,596 9728592,75 43,2165
82 CP19 338514,005 9728652,103 49,1785
83 CP18 338461,16 9728679,008 54,9495
84 CP17 338411,573 9728704,007 59,2805
85 CP16A 338363,263 9728729,415 61,1855
86 CP15 338326,934 9728751,368 59,9355
87 CP14 338279,202 9728787,393 57,6125
88 CP13 338239,522 9728809,085 57,2295
89 CP12 338209,906 9728841,309 60,0685
90 CP11 338182,649 9728862,674 60,2535

19 | P a g e
91 CP10 338149,655 9728899,807 58,8375
92 CP9 338128,342 9728955,871 56,8385
93 CP8 338094,753 9729020,945 50,4325
94 CP7 338082,847 9729049,832 51,1245
95 CP6 338070,672 9729093,873 54,6455
96 CP5 338083,875 9729173,561 51,3635
97 CP-4 338093,5557 9729272,953 55,138
98 CP3 338058,692 9729280,525 54,5525
99 CP2 338012,294 9729347,156 45,5335
100 CP1 337980,044 9729404,23 41,5505

2.2.3 Hasil pengukuran Topografi

Berdasarkan kegiatan pengukuran topografi pada tanggal 7 - 28 Juni 2016


diperoleh koordinat yang tersebar merata pada daerah yang terpetakan dan
bidang tanah beserta atributnya. Peta topografi tersebut tergambar dalam format
soft copy (dwg) dan hard copy ukutan A1 dengan skala 1 : 1000. (peta topografi
terlampir)

20 | P a g e
BAB III
PENUTUP

Penutup

Kegiatan pekerjaan Pengukuran topografi daerah area genangan


bendungan Pitab, desa Bihara Hilir, Kecamatan Awayan, Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan untuk keperluan pembuatan peta topografi area genangan,
untuk kepentingan perencanaan telah selesai dilaksanakan.

Berdasarkan kegiatan tersebut dihasilkan,

1. Peta topografi area genangan dengan dengan rentang ketinggian atau


garis kontur 24 meter sampai 37.25 meter dan luas area terpetakan
berdasarkan garis kontutur 37.25 m seluas 1173269.613 m2. (elevasi mercu
bendungan 33.700 dan elevasi banjir 34.900)
2. Peta Bidang tanah beserta kelengkapan atributnya dengan keterangan
sebagai berikut,
- Jumlah Bidang tanah terpetakan keseluruhan sejumlah 209 bidang.
- Jumlah Bidang tanah telah selesai proses pembebasan sejumlah 165
bidang.
- Jumlah Bidang tanah telah bebas namun belum terselesaikan proses
pembayaran sejumlah 2 bidang.
- Jumlah bidang tanah yang telah diajukan proses pembebasan
sejumlah 42 bidang.

Selanjutnya peta daerah area genangan bendungan Pitab tersebut dapat


digunakan untuk kepentingan pembangunan dan kegiatan perencanaan teknis
lainnya.

21 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai