Disusun Oleh:
Ninda Evrilia
232016100
1
Foto udara memiliki proyeksi sentral (proyektif), dimana garis-garis proyeksi
dari objek ke bidang proyeksi melewati satu titik pusat proyeksi. Hal ini
menyebabkan skala yang tidak beragam dan geometri objek yang teliti berada di
sekitar pusat poyeksi. Untuk menyeragamkan skala foto tersebut diperlukan proses
restitusi foto udara. Restitusi foto udara merupakan proses pengembalian posisi foto
udara ke posisi pada saat pemotretan menggunaakan orientasi dalam, relatif
maupun absolut. Proses ini membutuhkan titik kontrol yang diketahui koordinatnya
yang terletak di sekitar lokasi. Titik kontrol ini diperoleh dari proses pengukuran di
lapangan biasanya menggunakan teknologi GPS dan proses triangulasi udara.
(Habibullah, 2017).
Dalam pengakuisisian data foto udara pekerjaan ini dilakukan di wilayah
kabupaten Kutai Barat. Kabupaten Kutai Barat adalah salah satu kabupaten di
provinsi kalimantan Timur Indonesia yang merupakan pemekaran dari wilayah
Kabupaten Kutai yang telah ditetapkan berdasarkan UU Nomor 47 tahun 1999.
Secara geografis Kabupaten Kutai Barat yang telah terletak antara 113°048'49" BB
sampai dengan 116°032'43" BT serta diantara 103°1'05" LU dan 100°9'33" LS.
Kutai Barat memiliki luas sekitar 35.696,59 Km2. Hal ini dikarenakan Kabupaten
Kutai Barat hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai maka dibutuhkan peta skala
besar yang didapatkan dari metode fotogrametri yang nantinya berguna untuk
melakukan rencana detail tata ruang yang baik untuk wilayah tersebut.
Beberapa kota di Indonesia juga telah membuat peta kerja skala besar yakni
peta dengan skala 1:5.000 – 1:1.000 diantaranya adalah kota besar di Indonesia
yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Bekasi, Tangerang,
Samarinda, Mojokerto, Padang, Maumere, dan Depok. Pemetaan skala besar
dengan Area yang Kecil (Small Area Maping) memerlukan suatu aturan tentang
batasan administrasi itu tersendiri, misalnya luas wilayah kerja masing-masing
daerah administrasi RW dan administrasi RT.
2
1.2 Tujuan Pekerjaan
Tujuan dari praktik kerja ini antara lain adalah :
1. Mendapatkan hasil koreksi eksterior orientation (EO).
2. Menghasilkan koordinat foto yang telah ditransformasi.
3. Menghilangkan paralaks pada foto yang dihasilkan.
4. Mendapatkan hasil statistic report.
3
2. Data yang digunakan adalah foto udara tanggal 16, 18, 20, 22 dan 23
Agustus 2019.
3. Pengolahan Triangulasi Udara menggunakan data foto udara yang sudah
dengan data foto udara penerbangan reflight.
4. Residual x dan y maksimal setiap titik ikat manual dan titik kontrol ≤ 20
mikron sesuai kerangka acuan kerja yang diberikan.
5. Residual GCP maksimal setiap titik kontrol ≤ 0.75 meter.
Pengumpulan
Data
Manajemen Data
Pendifinisian
Project
Automatic
Point
Measurement
(APM) Tidak Lolos
Lolos
Manual Tie
Point
Measurement
Registrasi
GCP
Bundle Block
Adjustment
5
1.5 Tempat, Waktu dan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
1.5.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Tempat : PT. Pratama Persada Airborne
Waktu : 26 Agustus s.d 20 September 2019 (tabel)
Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Praktik Kerja
Bulan
No Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan
1. Praktik
Kerja
Penyusunan
2 Laporan
Individu
Penyerahan
3 Laporan
Individu
Penyusunan
4 Proposal KP
Penyerahan
5 Proposal KP
Penyusunan
6 Laporan
Hasil KP
Penyerahan
7 Laporan
Hasil KP
6
1.5.2 Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Mahasiswa
berada disini
7
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan
Praktik Kerja nantinya akan dibagi menjadi lima bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari latar belakang pemilihan perusahaan tempat kerja
praktek, maksud serta tujuan dan permasalahan secara umum beserta teknik
pengumpulan data yang digunakan.
BAB II DASAR TEORI
Dasar teori berisi tentang definisi fotogrametri,orientasi dalam, oientasi
relatif, oerientasi absolut, external orientation, triangulasi udara, bundle
block adjustment, ground control point, tie point.
BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari persiapan, pengumpulan data, dan
pelaksanaan pekerjaan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan berisi hasil serta pembahasan dari manajemen data
foto udara, exterior orientation, image koordinat, bundle block adjustment,
dan statistic report
BAB V PENUTUP
Penutup berisi kesimpulan dan saran dari rangkaian Praktik Kerja yang
dilakukan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hendy G.j. I Nyoman. 2014. Skripsi : Pembuatan Model Tiga Dimensi Candi
Gebang Menggunakan Metode Fotogrametri Jarak Dekat. Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada.
Husna, Sugianto dan Hani’ah. 2016. Penggunaan Parameter Orientasi External
(EO) Untuk Optimalisasi Dijital Triangulasi Fotogrametri Untuk
Keperluan Ortofoto. Semarang. Universitas Diponegoro.
Ip, Alain dkk. 2007. Performance Analysis of integrated Sensor Orientation.
Canada : Photogrammetric Engineering & Remote Sensing Vol 73 Nomor
1
Jacobsen, Karsten. 2004. Direct integrated Sensor Orientation – Pros and Cons.
Invited Paper ISPRS
Kerangka Acuan Kerja Akuisisi Lidar dan Pemotretan Udara Dijital Kabupaten
Paser, Kutai Barat dan Sekitarnya.
Rizaldy dan Wildan. 2012. Direct Georeferencing : a New Standard in
Photogrammetry for High Accuracy Mapping. Australia : International
Archives of Photogrammetry, Remote Sensing, and Spatial Information
Sciences volume XXXIX-B1
Rochmadi, Sunar. 1993. Perkembangan Teknologi Pemetaan dan Kaitannya
dengan Pendidikan. Cakrawala Pendidikan Nomor 1 Tahun XII
Santoso, B. 2004. Review Fotogrametri: Teknik Pengadaan Data dan Sistem
Pemetaan.. Program Megister Departemen Teknik Geodesi dan Geomatika
ITB. Bandung.
Ligterink, G. H. 1987. Dasar Fotogrametri Interpretasi Foto Udara. Jakarta:
Universitas Indonesia.