JALAN BETON KETENTUAN KEGAGALAN BANGUNAN DAN KEGAGALAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SPL.KS11.221.00
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI UMUM Materi pelatihan mencakup penerapan ketentuan tentang kegagalan bangunan dan kegagalan pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton, sesuai dengan yang ditentukan dalam SKKNI Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton, yaitu :
A. Menerapkan ketentuan keteknikan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi. B. Menerapkan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi C. Menerapkan ketentuan etika profesi A. Penerapan Ketentuan Keteknikan Dalam Pekerjaan Konstruksi 1. Identifikasi standar teknis, pedoman teknis dan manual teknis Pelaksanaan pekerjaan perkerasan jalan beton
2. Penerapan ketentuan pencegahan terhadap kegagalan
pekerjaan konstruksi, meliputi : Peraturan yang terkait dengan kegagalan konstruksi Identifikasi kegagalan konstruksi Faktor-faktor penyebab Pelaksanaan pencegahan A. Penerapan Ketentuan Keteknikan Dalam Pekerjaan Konstruksi (Lanjutan) 3. Penerapan ketentuan pencegahan terhadap kegagalan bangunan, meliputi : • Peraturan yang terkait dengan kegagalan bangunan • Identifikasi kegagalan bangunan • Faktor-faktor penyebab • Pelaksanaan pencegahan 4. Penerapan ketentuan kegagalan pekerjaan konstruksi, mengacu pada peraturan perundangan terkait antara lain : • UU 18/1999 tentang Jasa Konstruksi, pasal 23, dan persyaratan khususnya tercantum dalam Pasal 8, 9 dan pasal 11 • PP No. 29 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, pasal 31 beserta penjelasannya, pasal 32, dan pasal 33 beserta penjelasannya A. Penerapan Ketentuan Keteknikan Dalam Pekerjaan Konstruksi (Lanjutan) 5. Penerapan ketentuan kegagalan bangunan, dengan pengertian menurut penjelasan Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Ketentuan terkait dengan Kegagalan Bangunan , meliputi : • UU No. 18 Tahun 1999, pada Pasal 22 ayat (2) huruf k, • Bab VI UU No. 18 Tahun 1999, Pasal 25 – 34, berikut dengan penjelasannya 6. Perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, sesuai dengan ketentuan yang terkandung pada : • UU No. 13 tahun 2001 tentang Ketenagakerjaan • UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi • PP No. 29 tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 7. Etika profesi B. Penerapan Ketentuan Perlindungan Tenaga Kerja Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
1. Penerapan ketentuan waktu kerja, yang diatur sesuai dengan
ketentuan Pasal 77 sampai dengan Pasal 85 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Penerapan Ketentuan Pengupahan, yang diatur sesuai dengan
ketentuan Pasal 88 sampai dengan Pasal 98 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3. Penerapan ketentuan kesejahteraan
• Ketentuan perundang-undangan tentang jaminan sosial, sesuai Pasal 99 - 101 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan • Pelaksanaan asuransi tenaga kerja (Jamsostek), diatur sesuai Pasal 13 dan 29 UU No. 40 Tahun 2004 C. Penerapan Etika Profesi
1. Tanggung jawab hukum dalam menjalankan profesi sebagai
pelaksana
2. Penerapan rambu-rambu moral dalam menjalankan profesi
3. Penerapan etos kerja profesional dan etika profesi
4. Penuangan ketentuan penerapan etika profesi untuk
mencegah kegagalan pekerjaan konstruksi dan kegagalan bangunan dalam dokumen kontrak Sekian dan terima kasih