Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pendekatan Sistem

Nama : Athaya Salsabila


NIM :10011382328226
Kelas : Ilmu Kesehatan Masyarakat C
Dosen Pengampu : Asmaripa Ainy, S.SI, M.KES

1. Berikan gambaran real tentang pelayanan Kesehatan di Puskemas dan Rumah


Sakit dengan pendekatan sistem!
Pendekatan sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit melibatkan beberapa elemen
penting, yaitu input, proses, output, dan umpan balik. Berikut adalah gambaran real dari
pendekatan sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan penjelasan masing-masing
elemen:
Input: Input dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah segala sesuatu yang
masuk ke dalam sistem untuk diolah menjadi output. Input dalam sistem pelayanan kesehatan
di rumah sakit meliputi:
• Pasien: Pasien adalah input utama dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Pasien datang ke rumah sakit dengan berbagai keluhan dan masalah kesehatan yang
memerlukan perawatan medis.
• Tenaga medis: Tenaga medis seperti dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya juga
merupakan input penting dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit. Mereka
memberikan layanan medis dan perawatan kepada pasien.
• Fasilitas dan peralatan medis: Fasilitas dan peralatan medis seperti ruang perawatan,
alat medis, dan obat-obatan juga merupakan input penting dalam sistem pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Fasilitas dan peralatan medis ini digunakan untuk
memberikan perawatan medis kepada pasien.
Proses: Proses dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan untuk mengolah input menjadi output. Proses dalam sistem pelayanan
kesehatan di rumah sakit meliputi:
• Pendaftaran: Pasien mendaftar di rumah sakit dan memberikan informasi tentang
keluhan dan masalah kesehatannya.
• Pemeriksaan: Pasien diperiksa oleh dokter atau tenaga medis lainnya untuk
menentukan diagnosis dan perawatan yang dibutuhkan.
• Perawatan: Pasien dirawat di rumah sakit dan diberikan perawatan medis oleh tenaga
medis.
• Pengobatan: Pasien diberikan obat-obatan dan terapi medis lainnya untuk mengobati
penyakit atau kondisi kesehatannya.
Output: Output dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah hasil dari proses yang
telah dilakukan. Output dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit meliputi:
• Kesembuhan pasien: Output utama dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit
adalah kesembuhan pasien. Pasien sembuh dari penyakit atau kondisi kesehatannya
setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
• Kepuasan pasien: Kepuasan pasien juga merupakan output penting dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pasien merasa puas dengan layanan medis dan
perawatan yang diberikan oleh rumah sakit.
Umpan Balik: Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah
informasi yang diberikan oleh output untuk memperbaiki input dan proses. Umpan balik dalam
sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit meliputi:
• Evaluasi pasien: Pasien dievaluasi untuk mengetahui hasil dari perawatan medis yang
diberikan dan memberikan umpan balik tentang layanan medis dan perawatan yang
diberikan oleh rumah sakit.
• Evaluasi tenaga medis: Tenaga medis juga dievaluasi untuk mengetahui kinerja
mereka dalam memberikan layanan medis dan perawatan kepada pasien.
• Evaluasi fasilitas dan peralatan medis: Fasilitas dan peralatan medis juga dievaluasi
untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan
pasien.
Dengan adanya umpan balik, rumah sakit dapat memperbaiki input dan proses untuk
meningkatkan kualitas layanan medis dan perawatan yang diberikan kepada pasien. Dalam
sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, input, proses, output, dan umpan balik saling terkait
dan mempengaruhi satu sama lain. Dengan memahami dan mengelola elemen-elemen ini
dengan baik, rumah sakit dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
memuaskan bagi pasien.
Pelayanan kesehatan di rumah sakit melibatkan berbagai sistem, seperti sistem pelayanan
medik, pelayanan keperawatan, pelayanan rawat inap, dan pelayanan rawat jalan. Keberhasilan
sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan
kesehatan, seperti perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang saling menunjang Dalam hal
ini, rumah sakit juga perlu mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
rujukan.
1) Peningkatan pelayanan kesehatan: Rumah sakit melakukan peningkatan pelayanan
kesehatan untuk menunjang penyembuhan dan pemulihan pasien dengan perhatian
penuh terhadap kenyamanan pasien. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan masyarakat yang
semakin tinggi akan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2) Sistem pelayanan kesehatan: Pelayanan kesehatan adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga, kelompok, ataupun
masyarakat. Rumah sakit merupakan bagian penting dari sistem pelayanan kesehatan
dalam meningkatkan pelayanan Kesehatan.
3) Sikap saling menunjang: Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung pada
berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan, antara lain perawat,
dokter, atau tim kesehatan lain yang saling menunjang. Sikap saling menunjang ini akan
memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang
ada di masyarakat.
4) Rekam medis dan sumber daya manusia: Pelayanan kesehatan di rumah sakit
dikendalikan oleh rekam medis dan sumber daya manusia. Sistem pengelolaan rekam
medis yang baik akan membantu dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas. Selain itu, pentingnya keberadaan sumber daya manusia yang profesional
dalam manajemen rumah sakit juga mempengaruhi pelayanan kesehatan
5) Kualitas pelayanan: Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat dilihat dari
berbagai aspek, seperti kehandalan (reliabilitas), keamanan, kepuasan pasien, dan
aspek-aspek lainnya. Dalam perspektif Islam, kualitas pelayanan kesehatan juga harus
memperhatikan konsep-konsep Islam yang meliputi aspek spiritual, moral, dan etika.

2. Buatlah Maksimal 500 kata, kertas A4, spasi 1, TNR 12 tentang bagaimana
kaitannya SKN dengan Pembangunan Kesehatan Masyarakat!
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah kerangka kerja untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di Indonesia. Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan salah
satu prioritas dalam SKN, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sumber daya
manusia dan kesejahteraan masyarakat. SKN juga mencakup penguatan sistem kesehatan
dalam pengendalian COVID-19.
Berikut adalah beberapa kaitan antara SKN dengan pembangunan kesehatan masyarakat:
• Peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi: SKN bertujuan
untuk meningkatkan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi dengan fokus
utama pada pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata. Hal ini dapat membantu
meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
• Pemenuhan SDM serta farmasi dan alat kesehatan: SKN juga mencakup
pemenuhan SDM serta farmasi dan alat kesehatan. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa masyarakat memiliki akses ke tenaga kesehatan yang berkualitas dan obat-
obatan yang dibutuhkan.
• Penguatan pengawasan obat makanan: SKN juga mencakup penguatan pengawasan
obat makanan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat tidak terkena
dampak buruk dari konsumsi obat-obatan atau makanan yang tidak aman.
• Peningkatan efektivitas pembiayaan kesehatan dan JKN: SKN juga mencakup
peningkatan efektivitas pembiayaan kesehatan dan JKN. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang terjangkau
dan berkualitas.
• Penguatan tata kelola dan sistem informasi kesehatan: SKN juga mencakup
penguatan tata kelola dan sistem informasi kesehatan. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa sistem kesehatan berjalan dengan baik dan efisien, serta
memudahkan pengambilan keputusan yang tepat dalam pengembangan program
kesehatan.
Dalam pembangunan kesehatan masyarakat, peran aktif masyarakat juga menjadi sangat
penting. Oleh karena itu, SKN juga mencakup upaya untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan
kesehatan masyarakat, SKN juga harus terus direformasi dan ditingkatkan. Reformasi SKN
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan
aksesibilitas pelayanan kesehatan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang
Kesehatan.
Oleh karena itu, pembangunan kesehatan masyarakat dan SKN saling terkait dan saling
mendukung. SKN perlu dikuatkan dan disinergikan di antara subsistem SKN untuk
meningkatkan pemahaman tentang pembangunan kesehatan dan SKN serta meningkatkan
peran SKN sebagai pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh semua komponen bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.

3. Buat resume perbandingan SKN dan sistem Kesehatan di negara Asia Tenggara,
Asia Selatan, Asia Timur, Timur Tengah, Australia, Amerika (USA, Canada,
Karibia, Latin), Eropa, Afrika. (Laos)
Indonesia dan Laos adalah dua negara berkembang di Asia Tenggara yang memiliki SKN
dan sistem kesehatan yang berbeda. Berikut adalah perbandingan antara SKN dan sistem
kesehatan di Indonesia dan Laos:
No. Aspek Indonesia Laos
Indonesia memiliki SKN yang Sistem kesehatan di Laos terdiri
merupakan pengelolaan dari tiga tingkat, yaitu pusat,
kesehatan yang diselenggarakan provinsi, dan desa. Pusat
oleh semua komponen bangsa. kesehatan terdiri dari rumah sakit
SKN di Indonesia terdiri dari dan klinik, sedangkan pusat
beberapa bagian, yaitu upaya kesehatan provinsi dan desa
kesehatan, penelitian dan terdiri dari puskesmas dan
Sistem
1 pengembangan kesehatan, posyandu. Pemerintah Laos telah
Kesehatan
pembiayaan kesehatan, sumber melakukan berbagai upaya untuk
daya manusia kesehatan, sediaan meningkatkan akses masyarakat
farmasi, alat kesehatan, dan terhadap pelayanan kesehatan,
makanan, manajemen, informasi seperti dengan membangun
dan regulasi kesehatan, puskesmas dan posyandu di
pemberdayaan Masyarakat. daerah pedesaan.

Pembiayaan kesehatan di Laos


Pembiayaan kesehatan di
terdiri dari beberapa sumber, yaitu
Indonesia terdiri dari beberapa
APBN, APBD, dan sumbangan
sumber, yaitu APBN, APBD,
dari luar negeri. Pemerintah Laos
Jaminan Kesehatan Nasional
telah melakukan berbagai upaya
Pendanaan (JKN), dan sumber-sumber
2 untuk meningkatkan akses
Kesehatan lainnya. JKN adalah program
masyarakat terhadap pelayanan
asuransi kesehatan nasional yang
kesehatan, seperti dengan
dikelola oleh BPJS Kesehatan
memberikan subsidi untuk obat-
dan BPJS Ketenagakerjaan.
obatan dan pelayanan kesehatan.

Indonesia memiliki kekurangan Menurut sebuah artikel jurnal, di


tenaga kesehatan, terutama di Laos, terdapat sekitar 1.000
daerah pedesaan. Pemerintah dokter dan 4.000 perawat untuk
Indonesia telah melakukan seluruh populasi LaosLaos juga
berbagai upaya untuk memiliki kekurangan tenaga
Tenaga
3 meningkatkan jumlah dan kesehatan, terutama di daerah
Kesehatan
kualitas tenaga kesehatan, seperti pedesaan. Pemerintah Laos telah
dengan memberikan beasiswa melakukan berbagai upaya untuk
kepada mahasiswa kedokteran meningkatkan jumlah dan
dan perawat, serta meningkatkan kualitas tenaga kesehatan, seperti
gaji dan fasilitas bagi tenaga dengan memberikan beasiswa
Kesehatan. Menurut Kinerja kepada mahasiswa kedokteran
Pembangunan Kesehatan di dan perawat, serta meningkatkan
Indonesia, pada tahun 2019, gaji dan fasilitas bagi tenaga
terdapat sekitar 1,2 juta tenaga Kesehatan.
kesehatan di Indonesia, termasuk
dokter, perawat, dan bidan.

Menurut Kinerja Pembangunan


Menurut sebuah artikel jurnal, di
Kesehatan di Indonesia, pada
Laos, terdapat sekitar 150 rumah
tahun 2019, terdapat 2.813
Infrastruktur sakit dan pusat kesehatan dengan
4 rumah sakit di Indonesia dengan
Kesehatan total kapasitas sekitar 5.000
total kapasitas 305.000 tempat
tempat tidur.
tidur.

Menurut sebuah artikel jurnal, di


Indonesia, SKN terdiri dari
beberapa subsistem kesehatan,
seperti upaya kesehatan,
penelitian dan pengembangan Menurut sebuah artikel jurnal, di
kesehatan, pembiayaan Laos, pelayanan kesehatan masih
Pelayanan
5 kesehatan, sumber daya manusia terbatas dan terkonsentrasi di
Kesehatan
kesehatan, sediaan farmasi, alat kota-kota besar.
kesehatan, dan makanan,
manajemen, informasi dan
regulasi kesehatan, serta
pemberdayaan Masyarakat.

Dari perbandingan tersebut, dapat dilihat bahwa Indonesia memiliki infrastruktur


kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan Laos, namun pendanaan kesehatan di
Indonesia masih perlu ditingkatkan. Namun, pelayanan kesehatan di Laos masih terbatas dan
terkonsentrasi di kota-kota besar. Indonesia dan Laos memiliki sistem kesehatan yang masih
perlu ditingkatkan, terutama di daerah pedesaan. Kedua negara juga memiliki kekurangan
tenaga kesehatan dan masih memerlukan upaya untuk meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Agus Sumartono, S. M. (2012). Peratutan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun


2012 Tentang Sistem Kesehatan Naional. Retrieved from jdihn.go.id:
https://jdihn.go.id/files/4/2012pr072.pdf
Awaludin, M. (2015, Desember 6). Teori Sistem Dalam Pelayanan Masyarakat. Retrieved
from slideshare,net: https://www.slideshare.net/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-
pelayanan-kesehatan-55858673
b, a. j. (2013). sistem. Retrieved from academia.ecu:
https://www.academia.edu/6572774/AKK_KEL_9_SISTEM_fix
BKPK, H. (2022, November 24). Transformasi Kesehatan Perkuat Sistem Kesehatan
Nasional. Retrieved from badankebijakan.kemkes.go.id:
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/transformasi-kesehatan-perkuat-sistem-kesehatan-
nasional/
DR. Elsye Maria Rosa, M. (2018). Patient Centered Care di Rumah Sakit Konsep dan
Implementasi. Retrieved from repository.umy.ac.id:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/24189/Buku%20PATIENT%20CC%
20%281%29.pdf?isAllowed=y&sequence=1
dr. Siswanto, M. D. (n.d.). Kinerja Pembangunan Kesehatan di Indonesia. Retrieved from
kemkes.go.id:https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/4143/1/Buku%20Kinerja%20P
embangunan%20Kesehatan%20di%20Indonesia.pdf
Gisely Vionalita, S. M. (n.d.). Sistem Kesehatan Nasional. Retrieved from lms-
paralel.esaunggul.ac.id: https://lms
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F97780%2Fmod_resource%2Fcontent%2F1%
2F12_7211_KMS235_122018.pdf
Jaya, I. (2021, Desember 23). Penguatan Sistem Kesehatan dalam Pengendalian COVID-19.
Retrieved from kemkes.go.id: http://p2p.kemkes.go.id/penguatan-sistem-kesehatan-dalam-
pengendalian-covid-19/
Nur, M. (2022, November 28). Sistem Pelayanan Rumah Sakit. Retrieved from sumut24.co:
https://www.sumut24.co/sistem-pelayanan-rumah-sakit/
Nurika. (2020). Analisi Perbandingan Sistem Pelayanan Kesehatan Negara Indonesia dan
Negara Vietnam. Retrieved from id.scribd.com:
https://id.scribd.com/document/487105783/Sistem-pelayanan-kesehatan-Kel-10
Rachmayanti, L. (2017, September 13). Gambaran Pelaksanaan Sistem Pelayanan Pasien
Rujukan Rawat Jalan Pelayanan Tingkat II Pada Pasien BPJS di Rumah Sakit Al Islam
Bandung. Retrieved from uinjkt.ac.id:
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36729/1/Laily%20Rachmayanti-
FKIK.pdf
Wajirah. (2010). Sistem Infromasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Cilacap. Retrieved from library.uns.ac.id:
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/13238/Mjc4NDA=/Sistem-informasi-pelayanan-
kesehatan-di-Rumah-Sakit-Umum-Daerah-RSUD-Kabupaten-Cilacap-abstrak.pdf

Anda mungkin juga menyukai