Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PELANGGARAN ETIKA PROFESI

Disusun oleh :
NAMA : IMAS TOHA
NIM : 3.11.20.1.14
KELAS : KG-3B

PROGRAM STUDI KONSTRUKSI GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang etika dan
aspek hukum dalam jasa konstruksi
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal yang bersumber dari hasil penelusuran
di beberapa website sehingga dapat mempermudah proses pembuatan dan penyusunannya.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang etika dan aspek hukum dalam jasa
konstruksi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Semarang, 25 Maret
2023

Penulis

1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dinamika dunia konstruksi di Indonesia dari zaman Orde Baru hingga


sekarang tidak pernah berubah, ketika para profesional konstruksi yang bertugas pada
sebuah proyek konstruksi tidak lepas dari penyimpangan atau pelanggaran, baik secara
teknis maupun etika.
Berbagai macam penyimpangan atau pelanggaran yang dilakukan oleh para
profesional konstruksi sehingga banyak merugikan pemilik maupun pengguna proyek.
Dinamika yang terjadi di lapangan saat ini, dimulai dari proyek fiktif, tidak netral
dalam strudi kelayakan, penipuan data survey, kolusi dalam pelelangan, korupsi dalam
proses konstruksi, mark up harga satuan, ketidaksesuaian laporan proyek dengan
kondisi riil di lapangan, penipuan tenaga ahli (jumlah & spesifikasi), dan saving
proyek.
Hasil dari pelanggaran tersebut, adalah sebagian besar pemilik maupun
pengguna hasil konstruksi merasa tidak puas dengan hasil kinerja para profesional
tersebut. Pelanggaran etika profesi pada umumnya mencakup kasus utama, yaitu:
Pertama, adalah per-buatan yang melanggar nilai-nilai yang seharusnya dijunjung
tinggi oleh para profesional tersebut, seperti memperdagangkan atau
memperjualbelikan jasa atau membeda-bedakan pelayanan jasa atas dasar keinginan
untuk mendapatkan keuntungan uang yang berkelebihan atau kekuasaan. Kedua,
Pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian menurut standar
maupun kriteria seorang profesional. Kedua kasus tersebut tidak lepas dari dukungan
pemerintah yang memberi contoh atau memaksa untuk melakukan pelanggaran-
pelangaran tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian etika dan etika profesi?
2. Apa tujuan dari etika profesi?
3. Bagaimana pernerapan etika profesi pada bidang konstruksi?
4. Bagaimana dampak dari pelanggaran etika profesi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apaitu etika dan etika profesi.
2. Mengetahui tujuan dari etika profesi.
3. Membahas penerapan etika profesi bidang konstruksi di Indonesia.
4. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan apabila etika profesi dilanggar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika dan Etika Profesi


Secara bahasa kata etika berasal dari Bahasa Yunani ethos yang memiliki arti
tampak dari suatu kebiasaan. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap
dan kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental dengan
aturan atau prinsip yang berkaitan dengan tingkah laku yang dianggap benar.
Pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara
yang sering digunakan sebagai pedoman atau asas individu saat melakukan perbuatan
dan tingkah laku. Di bawah ini akan disebutkan macam macam etika profesi
berdasarkan jenisnya, cakupannya, lingkungannya, dan sumbernya.
Dalam setiap profesi juga terdapat sebuah etika. Etika profesi adalah suatu
panduan profesionalisme yang ada di dalam dunia kerja. Bagaimana cara kita untuk
berbicara dan bertindak apakah salah satu pemahaman mengenai etika sebagai
profesional.
Selain itu, cara dalam mengambil keputusan juga dapat dilakukan secara
profesional. Etika profesi tidak hanya berlaku untuk satu profesi saja. Akan tetapi,
berlaku secara menyeluruh pada semua profesi pada umumnya.

2.2 Tujuan Dari Etika Profesi


Sebuah etik profesi tidak hanya bertujuan untuk membuat seseorang bertindak
lebih profesional ketika mereka menjalankan pekerjaanya saja. Akan tetapi, etika
profesi juga akan menjaga kesejahteraan orang-orang yang ada di dalam pekerjaan
tersebut.
Selain itu, jika semua anggota pekerjaan dapat menjaga perilaku dan membuat
sebuah keputusan berdasar pada aturan etika, maka mutu profesi akan meningkat.
Kemudian standar baku yang tepat di dalamnya bisa ditetapkan.
Jadi, setiap orang yang tergabung di dalam sebuah pekerjaan harus berpegang
teguh pada etika profesi. Dengan bertukuan tidak hanya memgembangkan diri sendiri
saja. Namun untuk mengembangkan organisasi dan semua orang yang memiliki
profesi sama di dalam pekerjaan tersebut.

2.3 Penerapan Etika Profesi Pada Bidang Konstruksi


Meskipun penting, penerapan etika konstruksi di Indonesia masih memiliki
beberapa masalah. Salah satu masalah utama adalah kurangnya kesadaran akan etika
konstruksi. Banyak pekerja konstruksi yang tidak memahami pentingnya etika
konstruksi dan tidak menganggapnya sebagai prioritas dalam melaksanakan pekerjaan
mereka. Selain itu, masih banyak terjadi pelanggaran etika konstruksi yang tidak
ditindak secara tegas.

3
Pemerintah Indonesia telah membuat beberapa aturan untuk mendorong
penerapan etika konstruksi. Misalnya, pada tahun 2007, pemerintah menerbitkan
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung. Aturan ini
berisi persyaratan untuk membangun gedung yang aman, sehat, dan nyaman, serta
menetapkan sanksi bagi pelanggar. Namun, masih banyak pelanggaran yang terjadi,
dan penegakan hukum masih belum optimal.

2.4 Dampak Pelanggaran Etika Profesi

Pelanggaran etika konstruksi dapat memiliki dampak yang serius pada hasil kerja dan
keselamatan para pekerja. Beberapa dampak dari pelanggaran etika konstruksi antara
lain:

1. Kualitas hasil kerja yang buruk: Pelanggaran etika konstruksi dapat


mengakibatkan hasil kerja yang buruk, seperti struktur yang tidak kokoh atau
material yang buruk kualitasnya. Hal ini dapat berdampak pada keselamatan
pengguna bangunan.
2. Risiko keselamatan yang lebih tinggi: Pelanggaran etika konstruksi juga dapat
meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan cedera bagi para pekerja konstruksi.
Misalnya, penggunaan alat atau material yang tidak aman, atau kesalahan dalam
merencanakan dan melaksanakan proyek.
3. Kerugian finansial: Pelanggaran etika konstruksi dapat menyebabkan kerugian
finansial bagi pengembang atau pemilik proyek. Misalnya, jika bangunan rusak
atau tidak aman untuk digunakan, maka biaya perbaikan atau penggantian dapat
sangat besar.
4. Dampak lingkungan: Pelanggaran etika konstruksi juga dapat berdampak pada
lingkungan sekitar, seperti pencemaran air dan udara, atau kerusakan ekosistem.
Hal ini dapat berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar dan kerugian jangka
panjang bagi lingkungan.

4
BAB III
KESIMPULAN

Dalam industri konstruksi di Indonesia, terdapat berbagai masalah pelanggaran


etika konstruksi seperti korupsi, pengabaian keselamatan kerja, penggunaan bahan-bahan
yang tidak ramah lingkungan, dan kualitas proyek yang buruk. Hal ini telah menimbulkan
dampak negatif yang sangat besar, baik secara ekonomi maupun sosial.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan adanya kesadaran yang lebih tinggi
tentang etika konstruksi di Indonesia, baik dari pihak pengusaha, pemerintah, maupun
masyarakat. Pendidikan dan pelatihan yang lebih baik bagi para pelaku industri
konstruksi, serta penguatan hukum dan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah, juga
perlu dilakukan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip etika konstruksi dijalankan
dengan baik.
Dalam meningkatkan kesadaran akan etika konstruksi, prinsip-prinsip seperti
integritas, kejujuran, keamanan, kualitas, dan kesetiaan pada nilai-nilai sosial harus
menjadi prioritas. Pelaku industri konstruksi harus memperhatikan dampak lingkungan
yang mungkin terjadi akibat proyek yang mereka bangun, dan mengambil langkah-
langkah untuk meminimalkan dampak tersebut. Etika konstruksi juga harus melibatkan
prinsip-prinsip sosial, di mana pelaku industri konstruksi harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://esastradjingga.blogspot.com/2016/03/etika-profesi-pada-proyek-konstruksi.html

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika-profesi/

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/#Pengertian_Etika

Anda mungkin juga menyukai