Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FILSAFAT ILMU & ETIKA ENGINEER

Disusun Oleh :

NINING PUTERI R. KATILI


005209252023

KELAS MTS-C

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat, nikmat dan hidayahNya sehingga membuat penulis dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam matakuliah
Filsafat Ilmu dan Etika Rekayasa. Terima kasih yang sebesar-besarnya
atas bimbingan dosen pengampu Prof. Dr. Ir. Andi Aladin, MT., IPM.
yang telah menjelaskan dan mengarahkan sehingga pelaksanaan tugas ini
dapat berjalan dengan lancar.

Pembuatan makalah ini telah meningkatkan kesadaran dan pemahaman


penulis tentang kode etik dan etika profesi dan arti penting dari
penegakannya pada kehidupan profesi keinsinyuran.

Penulis sadar dalam penulisan makalah ini tidak akan lepas dari kesalahan
dan kekurangan, untuk itu penulis memohon masukan, saran, dan kritik
membangun sehingga dapat membuat makalah ini dapat diperbaiki untuk
menjadi lebih baik lagi dan dapat bermanfaat baik bagi diri penulis sendiri,
maupun bagi seluruh pembaca.

Program Studi Magister Teknik Sipil ii


Universitas Muslim Indonesia Makassar- 2023
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................. ii


Daftar Isi ............................................................................................. iii

BAB I. ETIKA ENGINEER …..…………………………………………. 1

I.1. Definisi Etika ………………………………………….......……..1

I.2. Prinsip Etika Engineer ………………………………………….1

I.3. Kode Etik Engineer ……………………………………………..2

BAB II. PEMBAHASAN STUDI KASUS …………………………….. 3

II.1 Objek Studi Kasus ……………………………………………. 3

II.2 Permasalahan dan Pelanggaran Kode Etik………………... 4

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………….. 8

III.1. Kesimpulan …………………………………………...........… 8

III.2. Saran ……………………………………………..…………… 9

Program Studi Magister Teknik Sipil iii


Universitas Muslim Indonesia Makassar- 2023
BAB I

ETIKA ENGINEER

I.1. Definisi Etika

Etika adalah norma/aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam

berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.

Dalam bidang profesi, etika/kode etik merupakan kesepakatan bersama

diantara kaum profesional dalam dalam merumuskan aturan tertulis/tidak tertulis

untuk melaksanakan tugas profesinya agar dapat dijalani dengan sebaik-

sebaiknya dan penuh rasa tanggung jawab.

I.2. Prinsip Etika Engineer

Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang engineer perlu memperhatikan

prinsip—prinsip etika engineer sebagai berikut :

1. Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang rnemiliki profesi harus dan mampu

bertanggungjawab atas dampak yang ditimbulkan dari profesi tersebut,

khususnya bagi orang-orang dan lingkungan di sekitarnya.

2. Prinsip Keadilan. Prinsip ini rnenuntut agar seseorang mampu menjalankan

profesinya dengan adil, tanpa membedakan satu dengan yang lain, khususnya

orang yang berkaitan dengan profesi tersebut.

3. Prinsip Otonorni. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang profesional untuk

diberikan kebebasan sepenuhnya unruk menjalankan profesinya narnun

penuh dengan tanggung jawab.

4. Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk memiliki

komitmen pribadi untuk rnenjaga kepentingan profesinya, dirinya dan

rnasyarakat.

Program Studi Magister Teknik Sipil 1


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
I.3. Kode Etik Engineer

10 kode etik engineering menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics

Engineers) sebagai berikut:

1. Menerima tangguung jawab dalam pengambilan keputusan engineering yang

taat asas keamanan, kesehatan dan kesejahteraan publik dan segera

menyatakan secara terbuka faktor-faktor yang dapat membahayakan publik

atau lingkungan.

2. Menghindari konflik kepentingan (conflicts of interest) baik yang nyata atau

yang samar.

3. Jujur dan realistis berdasar data rill.

4. Menolak sogokan dalam segala hal.

5. Mengikuti perkembangan teknologi dalam mengaplikasikan setelah

mempertimbangkan kemungkinan konsekuensinya.

6. Menjaga dan mengembangkan kompetensi teknis dan mengambil tugas

teknologi yang Iain hanya bila memiliki kualifikasi (skill) melalui pelatihan dan

pengalaman, setelah menyatakan secara terbuka keterbatasan yang dimiliki.

7. Mencari, menerima dan menawarkan kritik, dan bersedia mengakui dan

memperbaikinya.

8. Memperlakukan dengan adil semua orang tanpa bergantung pada faktor-

faktor seperti ras, agama, jenis kelamin keterbatasan fisik, umur dan asal

kebangsaan.

9. Berupaya menghindari kecelakaan pada orang Iain, termasuk kepemilikan dan

reputasi.

10. Membantu rekan sejawat dalam penggembangan profesi mereka dan

mendukung (mengingatkan) mereka dalam mengikuti kode etik ini.

Program Studi Magister Teknik Sipil 2


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
BAB II

PEMBAHASAN STUDI KASUS

II.1. Objek Studi Kasus

Objek pengamatan studi kasus yang dilakukan adalah pada pekerjaan

Pembuatan Drainase Lingkungan Kelurahan Bonggohulawa Kecamatan

Limboto Kabupaten Gorontalo. Pekerjaan ini diprakarsai oleh Satker

Pengembangan Pemukiman (Bankim), Balai Prasarana Pemukiman Provinsi

Gorontalo. Pekerjaan ini dilakukan dengan metode swakelola, dimana pekerjaan

perencanaan dan persiapan dilakukan oleh fasilitator program KOTAKU (Kota

Tanpa Kumuh). Sedangkan pada tahapan pelaksanaan konstruksi dilakukan

dengan swakelola pemberdayaan organisasi masyarakat.

Adapun data dari pekerjaan ini dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Program Studi Magister Teknik Sipil 3


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
II.2. Permasalahan dan Pelanggaran Kode Etik

Dalam setiap pekerjaan konstruksi, pasti akan didapati permasalahan-

permasalahan teknis maupun non teknis baik yang direncanakan maupun tak

direncanakan. Pelanggaran-pelanggaran etika profesi, selalu dijumpai di

lapangan. Hal ini tidak luput karena kurangnya penanaman kode etik dalam

pekerjaan. Adapun pelanggaran yang menjadi titik fokus pengamatan penulis

pada pekerjaan Pembuatan Drainase Lingkungan Kelurahan Bonggohulawa

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo adalah:

1. Elevasi saluran drainase yang tidak sesuai.

Pada pekerjaan konstruksi Pembuatan Drainase Lingkungan Kelurahan

Bonggohulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, elevasi saluran

drainase tidak sesuai dengan yang tertuang pada dokumen gambar

rencana sehingga membuat aliran air pada saluran drainase tidak

mengalir dengan baik dan menimbulkan genangan air kotor (Black water).

Hal ini diakibatkan pada tahap pemasangan bowplank, tidak dilakukan

pengukuran yang pas sesuai elevasi yang direncanakan. Sehingga

mengakibatkan saat pembangunan saluran, elevasi saluran tidak terjaga

dengan baik.

Program Studi Magister Teknik Sipil 4


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
Permasalahan ini merupakan pelanggaran kode etik ke (1),(2)dan(3)

1) Menerima tangguung jawab dalam pengambilan keputusan

engineering yang taat asas keamanan, kesehatan dan kesejahteraan

publik dan segera menyatakan secara terbuka faktor-faktor yang dapat

membahayakan publik atau lingkungan.

2) Menghindari konflik kepentingan (conflicts of interest) baik yang nyata

atau yang samar.

3) Jujur dan realistis berdasar data rill.

Sebagai pelaku engineer dari kegiatan tersebut baik dari perencana,

pelaksana, maupun pengawas/supervisor seharunya memiliki rasa

tanggung jawab terhadap proses pelaksanaan pekerjaan dengan

mengantisipasi hal- hal yang dapat mempengaruhi kualitas dan asas

manfaat pekerjaan serta hal – hal yang dapat merugikan kepentingan

masyarakat. Dengan adanya genangan air pada saluran drainase juga

menimbulkan konflik di lingkungan masyarakat pemanfaat karena

terdapat beberapa pemanfaat drainase yang terpaksa menimbun dan

menutup aliran air pada drainase tersebut. Hal ini juga terdapat

pelanggaran kode etik yang tidak berdasar data rill karena tidak dilakukan

pengukuran yang pas sesuai elevasi yang direncanakan.

Permasalahan ini juga merupakan pelanggaran Undang-Undang Nomor

18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi yang tertera pada pasal 2 yang

menyebutkan “Pengaturan jasa konstruksi berlandaskan pada asas

kejujuran dan keadilan, manfaat, keserasian, keseimbangan,kemandirian,

keterbukaan, kemitraan, keamanan, dan kemandirian, keterbukaan,

kemitraan, keamanan, dan keselamatan demi kepentingan

masyarakat,keselamatan demi kepentingan masyarakat, bangsa dan

negara.”

Program Studi Magister Teknik Sipil 5


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
2. Pelaksanaan pekerjaan swakelola yang disubkontrakkan kepada oknum

kontraktor.

Pekerjaan konstruksi Pembuatan Drainase Lingkungan Kelurahan

Bonggohulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo sebagaimana

yang tertuang pada Surat Perjanjian Kerja (SPK) yang dibuat oleh

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), bahwa merupakan pekerjaan

swakelola Tipe III sesuai yang diatur pada Peraturan Presiden Nomor 16

Tahun 2018 pasal 18 ayat 6 huruf a yang berbunyi “Swakelola Tipe III

yaitu Swakelola yang direncanakan dan diawasi oleh

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah penanggung jawab anggaran

dan dilaksanakan oleh Ormaspelaksana Swakelola”.

Akan tetapi kondisi dilapangan, pekerjaan tersebut diserahkan oleh

penanggung jawab organisasi masyarakat swadaya kepada oknum

kontraktor. Dimana pelaksanaan pekerjaan seakan terlaksana oleh satu

pihak dan bukan oleh organisasi masyarakat. Hal ini diakibatkan, oknum

penanggung jawab yang menyerahkan pekerjaan tersebut adalah

masyarakat setempat yang disegani di daerah lokasi pekerjaan. Sehingga

beberapa masyarakat dalam organisasi masyarakat tersebut tidak berani

menyanggah masalah ini. Satker Bankim sebagai penanggung jawab

pengawasan pekerjaan, tidak bisa memberikan sanksi kepada oknum

tersebut karena tidak memiliki bukti valid bahwa oknum pelaksana

tersebut bukanlah dari organisasi masyarakat setempat. Dan juga dalam

peraturan pengadaan barang dan jasa yang diatur oleh Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk swakelola

tipe III, tim pelaksana ditunjuk oleh penanggung jawab organisasi

masyarakat.

Program Studi Magister Teknik Sipil 6


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
Permasalahan yang dilakukan oleh oknum penanggung jawab organisasi

masyarakat swakelola, merupakan pelanggaran kode etik ke (1) dan (3)

1) Menerima tangguung jawab dalam pengambilan keputusan

engineering yang taat asas keamanan, kesehatan dan kesejahteraan

publik dan segera menyatakan secara terbuka faktor-faktor yang dapat

membahayakan publik atau lingkungan.

3) Jujur dan realistis berdasar data rill.

Sikap jujur dan betanggung jawab harus di terapkan dalam setiap

pekerjaan terutama pekerjaan engineering yang berkaitan erat dengan

kepentingan masyarakat luas. Secara tak langsung, pekerjaan yang di

subkontrakkan akan berdampak pada kurangnya asas manfaat

swakelola untuk permberdayaan swadaya masyarakat dimana pekerjaan

tersebut seharusnya dikelola oleh masyarakat demi menciptakan

masyarakat yang mandiri dan berinovatif.

Perlu adanya pengawasan ketat dan sosialisasi oleh tim pengawas

pemberi tanggung jawab pekerjaan, bahwa tujuan swakelola pekerjaan

untuk mengasah kreatifitas masyarakat setempat agar bisa mandiri dan

berinovatif. Sehingga masyarakat setempat sadar bahwa kontrak

pekerjaan swakelola tujuannya demi masyarakat setempat. Dan untuk

penanggung jawab organisasi masyarakat, perlu adanya sanksi yang

diberikan mengingat hal ini masuk dalam tindakan pelanggaran

penyalahgunaan kewenangan.

Program Studi Magister Teknik Sipil 7


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam permasalahan pelanggaran kode etik pada

pekerjaan Pembuatan Drainase Lingkungan Kelurahan Bonggohulawa

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo adalah:

1. Etika adalah norma/aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam

berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan

buruk.

2. Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang engineer perlu

memperhatikan prinsip - prinsip : Tanggung Jawab, Keadilan, Otonomi,

dan Integritas Moral.

3. Kode etik engineer diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan

profesi, dan disisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk

penyimpangan maupun penyalahgunaanan keahlian.

4. Proyek Pembuatan Drainase Lingkungan Kelurahan Bonggohulawa

Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu dari

sekian banyak kasus yang menggambarkan bentuk umum dari

pelanggaran terhadap kode etik profesi.

Program Studi Magister Teknik Sipil 8


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023
IV.2. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pelanggaran kode etik dari

permasalahan tersebut adalah:

1. Perlu adanya pengawasan yang maksimal dari instansi pemberi

pekerjaan agar pekerjaan tersebut tepat sasaran sesuai yang di

rencanakan.

2. Perlu adanya sosialisasi kepada organisasi-organisasi masyarakat

tentang bentuk-bentuk pekerjaan yang diswakelolakan dan aturan dalam

kontrak pekerjaan swakelola itu sendiri.

3. Perlu adanya kesadaran kode etik profesi/etika profesi sehingga

pelanggaran-pelangaran tersebut dapat diminimalisir pada proyek- proyek

berikutnya.

Program Studi Magister Teknik Sipil 9


Universitas Muslim Indonesia Makassar-2023

Anda mungkin juga menyukai