Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ETIKA PROFESI

“Pelanggaran Kode Etik Insinyur Pada Peristiwa Kebakaran PLTU Teluk Sirih”

Dosen Pengampu:
Aulia, S.T.,M.Eng.,Ph.D

Oleh:
SEPTINA METALIA
2110951002
Etika Profesi B

Fakultas/Jurusan:
Teknik/Teknik Elektro

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
BAB I
A. LATAR BELAKANG
Insinyur merupakan profesi yang berperan penting dalam proses pembangunan
ekonomi, khususnya dalam pembangunan infrastruktur ekonomi di era industrialisasi dan
informasi. Dianggap penting karena profesi ini erat kaitannya dengan keinsinyuran dan berpijak
pada filosofi bermuara pada tujuan eksklusif yaitu “demi kemanusiaan” dan “bermanfaat”.
Sebagai seorang profesional di bidang ini, insinyur harus memiliki kualifikasi dan latar belakang
keinsinyuran yang diperoleh melalui pelatihan khusus; Selain itu, mereka harus menunjukkan
kegiatan yang berkomitmen dalam mengejar panggilan profesional mereka (Sukaman Purba,
2020).
Merujuk pada pengertian dan pengertian profesi, profesionalisme (sikap) dan
(pemahaman) profesionalisme; maka tampak jelas bahwa ruang lingkup kegiatan rekayasa-ke-
insinyur dari profesi keinsinyuran dapat, menurut definisi, disamakan dengan profesi lain seperti
dokter, pengacara, guru, dll (Pulungan, 2014). Profesionalisme seorang insinyur ditunjukkan
dengan penerapan keterampilan khusus yang diberikan dalam kurikulum pendidikan teknik,
yang sangat didukung oleh matematika, fisika, kimia, dan keterampilan teknik dasar lainnya
untuk melakukan desain dan rekayasa. Desain, konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan
produk, proses, dan sistem kerja apa pun secara efektif, nyaman, aman, sehat, dan efisien untuk
kepentingan orang banyak (Kurdi, 2018).
Di dalam penerapan kepakaran dan keahliannya, seorang insinyur acapkali akan terlibat
dalam berbagai macam aktivitas yang tidak lepas dari konflik kepentingan yang akhirnya bisa
menggoyahkan nilai-nilai idealisme dan tujuan mulia “for the benefit of mankind” yang telah
dirumuskannya (Afani, 2022). Etika profesi insinyur yang pada dasarnya digunakan untuk
memudahkan kehidupan manusia. Akan tetapi pada praktik yang terjadi lapangan, masih terjadi
pelanggaranpelanggaran etika profesi insinyur yang malah merugikan kehidupan manusia, salah
satunya adalah pada kasus suap yang terjadi di PLTU Riau.
BAB II
A. LANDASAN TEORI
1) Kerangka Moral
Kerangka moral insinyur mengacu pada seperangkat nilai, prinsip, dan pedoman etis
yang mengatur perilaku dan tindakan seorang insinyur dalam menjalankan tugas
profesionalnya. Ini memberikan landasan untuk pengambilan keputusan yang etis dan
bertanggung jawab serta memastikan bahwa insinyur bertindak dengan integritas dan
mengutamakan kepentingan masyarakat (Afani, 2022). Berikut komponen dari
kerangka moral daris seorang insyinyur:
a) Integritas
Integritas adalah prinsip moral yang mendasar bagi seorang insinyur. Mereka diharapkan
untuk bertindak dengan kejujuran, kejujuran, dan kejujuran dalam semua aspek
pekerjaan mereka. Ini melibatkan menjaga kata-kata dan tindakan yang konsisten
dengan nilai-nilai moral yang dianut. Insinyur harus menghindari perilaku curang,
manipulatif, atau tidak jujur, serta mematuhi aturan dan peraturan yang berlaku.
b) Kualitas dan Keamanan
Insinyur memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produk atau sistem berkualitas
tinggi dan aman. Mereka harus bekerja dengan hati-hati dalam merancang,
mengembangkan, dan membangun solusi teknis untuk memastikan keandalan, kinerja,
dan keamanan. Insinyur juga harus mempertimbangkan dampak produk atau sistem
mereka terhadap pengguna, masyarakat, dan lingkungan secara keseluruhan.
c) Tanggung Jawab Profesional
Insinyur memiliki tanggung jawab profesional untuk menghormati klien, pemangku
kepentingan, dan masyarakat secara umum. Mereka harus menjaga kerahasiaan
informasi yang sensitif, melindungi privasi individu, dan menghindari konflik
kepentingan yang dapat merugikan kepentingan umum. Insinyur juga harus menjaga
kompetensi profesional mereka melalui pendidikan berkelanjutan dan pengembangan
keterampilan.
d) Keberlanjutan dan Lingkungan
Insinyur memiliki peran penting dalam mempromosikan keberlanjutan dan perlindungan
lingkungan. Mereka harus mempertimbangkan dampak lingkungan dalam perancangan,
produksi, dan penggunaan produk atau sistem mereka. Insinyur diharapkan untuk
meminimalkan limbah, mengurangi emisi, mempromosikan penggunaan energi
terbarukan, dan mempertimbangkan siklus hidup produk dalam pengambilan keputusan
teknis.
e) Keselamatan Masyarakat
Insinyur memiliki tanggung jawab untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan
masyarakat (Kurdi, 2018). Mereka harus memahami implikasi sosial, budaya, dan etika
dari pekerjaan mereka, serta memastikan bahwa solusi teknis tidak membahayakan atau
merugikan masyarakat. Insinyur juga harus mengidentifikasi dan mengelola risiko
potensial yang terkait dengan produk atau sistem yang mereka kembangkan.
f) Kolaborasi dan Komunikasi
Insinyur harus mampu bekerja sama dalam tim, mendengarkan pendapat orang lain, dan
berkomunikasi dengan jelas. Kolaborasi yang baik memungkinkan insinyur untuk
memanfaatkan pengetahuan dan keahlian kolektif untuk mencapai.
2) Tanggung Jawab Engineer
Insinyur memiliki berbagai tanggung jawab, tergantung pada bidang dan peran spesifik
mereka. Namun, beberapa tanggung jawab umum insinyur meliputi:
a) Merancang dan mengembangkan produk, sistem, dan proses yang aman dan efektif. Ini
termasuk memastikan bahwa produk memenuhi semua standar dan peraturan
keselamatan yang berlaku.
b) Mengawasi pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur. Ini termasuk memastikan
bahwa infrastruktur dibangun untuk kode dan dipelihara dengan baik untuk mencegah
kegagalan.
c) Mengelola proyek dan memastikan bahwa mereka selesai tepat waktu dan sesuai
anggaran. Ini termasuk berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti
kontraktor dan klien.
d) Berkomunikasi secara efektif dengan klien, kolega, dan publik. Ini termasuk
menjelaskan konsep teknis yang kompleks dengan cara yang jelas dan ringkas.
e) Tetap up-to-date pada tren dan teknologi teknik terbaru. Ini memastikan bahwa para
insinyur dapat memberikan solusi terbaik untuk masalah klien mereka.
Selain tanggung jawab umum ini, para insinyur juga memiliki sejumlah tanggung jawab
etika khusus. Ini termasuk:
a) Bertindak untuk kepentingan umum. Ini berarti mempertimbangkan keselamatan,
kesehatan, dan kesejahteraan publik saat membuat keputusan teknik.
b) Bersikap jujur dan apa adanya dalam pekerjaan mereka. Ini berarti menghindari konflik
kepentingan dan mengungkapkan segala potensi bias.
c) Bertanggung jawab atas konsekuensi dari pekerjaan mereka. Ini berarti mengambil
langkah-langkah untuk memastikan bahwa pekerjaan mereka aman dan efektif.
d) Insinyur memainkan peran penting dalam masyarakat, dan tanggung jawab mereka
sangat penting. Dengan memenuhi tanggung jawab mereka, para insinyur dapat
membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman, lebih efisien, dan lebih
berkelanjutan.
3) Kepemimpinan, Keselamatan, Dan Resiko
a) Kepemimpinan
Membayangkan masa depan bersama. Insinyur harus dapat melihat gambaran besar dan
mengartikulasikan visi untuk masa depan. Visi ini harus didasarkan pada pemahaman
yang mendalam tentang tantangan teknis dan kebutuhan para pemangku kepentingan
(Santosa, 2015).
Menginspirasi dan memotivasi orang lain. Insinyur harus mampu menginspirasi dan
memotivasi orang lain untuk mencapai visi bersama. Ini membutuhkan kemampuan
untuk berkomunikasi secara efektif, membangun kepercayaan, dan menciptakan
lingkungan kerja yang positif.
Membuat keputusan dan mengambil risiko. Insinyur harus mampu membuat keputusan
dan mengambil risiko untuk memajukan proyek. Hal ini membutuhkan kemampuan
untuk menimbang risiko dan manfaat dari pilihan yang berbeda dan membuat keputusan
terbaik dengan informasi yang tersedia.
Bangun dan pertahankan hubungan. Insinyur harus mampu membangun dan memelihara
hubungan dengan klien, kolega, dan pemangku kepentingan lainnya. Ini penting untuk
menyelesaikan sesuatu dan memastikan bahwa proyek berhasil.
b) Keamanan
Mengidentifikasi dan menilai risiko. Insinyur harus mampu mengidentifikasi dan
menilai risiko untuk mencegah kecelakaan dan cedera. Hal ini membutuhkan
pemahaman yang mendalam tentang bahaya yang terkait dengan pekerjaan dan
konsekuensi potensial dari bahaya tersebut.
Menerapkan langkah-langkah pengendalian. Setelah risiko diidentifikasi dan dinilai,
insinyur perlu menerapkan tindakan pengendalian untuk mengurangi kemungkinan dan
tingkat keparahan kecelakaan. Langkah-langkah kontrol ini dapat mencakup kontrol
teknik, kontrol administratif, dan alat pelindung diri.
Komunikasikan risiko keselamatan. Insinyur perlu mengomunikasikan risiko
keselamatan kepada orang lain agar semua orang tetap aman. Komunikasi ini harus jelas,
ringkas, dan dapat dimengerti.
Mempromosikan budaya keselamatan. Insinyur perlu mempromosikan budaya
keselamatan di tempat kerja. Ini berarti menciptakan budaya di mana keselamatan
dihargai dan setiap orang bertanggung jawab atas keselamatan.
c) Mempertaruhkan
Memahami sifat risiko. Insinyur perlu memahami sifat risiko untuk membuat keputusan.
Ini termasuk memahami berbagai jenis risiko, kemungkinan hasil yang berbeda, dan
konsekuensi dari hasil yang berbeda.
Mengukur risiko. Insinyur dapat menggunakan alat matematika untuk mengukur risiko.
Ini dapat membantu membuat keputusan lebih objektif dan mengidentifikasi area yang
paling berisiko.
Kelola risiko. Insinyur dapat menggunakan teknik manajemen risiko untuk mengelola
risiko. Ini termasuk mengidentifikasi risiko, menilai risiko, dan menerapkan tindakan
pengendalian.
Komunikasikan risiko. Insinyur perlu mengomunikasikan risiko kepada orang lain untuk
membuat keputusan yang tepat. Komunikasi ini harus jelas, ringkas, dan dapat
dimengerti.
4) Etika Terhadap Lingkungan
Insinyur memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan untuk merancang dan
mengembangkan produk, sistem, dan proses yang berwawasan lingkungan. Ini berarti
mempertimbangkan dampak lingkungan dari pekerjaan mereka sejak awal proses desain
dan sepanjang siklus hidup produk atau sistem.
Beberapa tanggung jawab etika khusus insinyur terhadap lingkungan meliputi:
a) Meminimalkan dampak lingkungan dari pekerjaan mereka. Ini termasuk
menggunakan bahan yang berkelanjutan, mengurangi limbah, dan
meminimalkan polusi.
b) Menjaga lingkungan dari kerusakan. Ini termasuk menghindari proyek yang akan
berdampak negatif pada lingkungan, seperti proyek yang akan mencemari udara
atau air.
c) Mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Ini berarti bekerja untuk
menciptakan produk, sistem, dan proses yang ramah lingkungan dan layak secara
ekonomi.
Insinyur dapat memenuhi tanggung jawab etis mereka terhadap lingkungan dengan:
a) Tetap up-to-date pada teknologi dan praktik lingkungan terbaru.
b) Melibatkan pakar lingkungan dalam proses desain.
c) Mengkomunikasikan dampak lingkungan dari pekerjaan mereka kepada klien
dan pemangku kepentingan.
BAB III
A. PERMASALAHAN
“Kebakaran PLTU Teluk Sirih Padang”
Kebakaran terjadi di Belt Conveyor Area 78 Pembangkit Unit 1 PLTU Teluk Sirih,
Kelurahan Teluk Kabung Tengah, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, pada hari
Sabtu (8/1/2021). Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bungus, Kompol Zamzami
mengatakan, dari hasil pemeriksaan terhadap para saksi, kebakaran itu terjadi sejak Sabtu subuh,
sekitar pukul 04.00 WIB. Ia menyebut, kebakaran itu tepatnya terjadi pada bagian suplai batu
bara. Kebakaran diduga terjadi karena panasnya suhu batu bara sehingga membakar belt
conveyor atau karet pengangkut batu bara. Zamzami menambahkan, kebakaran ini mulanya
diketahui oleh salah seorang pekerja yang melihat asap dan api di bagian suplai batu bara
tersebut.
Dari keterangan pihak PLTU, suhunya itu mencapai 400 derajat, jadi menimbulkan
percikan api dan membakar karet pengangkut batu baranya. Dari hasil identifikasi, kerusakan
peralatan memerlukan waktu recovery atau perbaikan kurang lebih 25 hari. Selain kerugian
material, peristiwa PLTU terbakar ini merenggut nyawa seorang pekerja bernama Firmansyah.
Ia meninggal setelah berupaya memadamkan api. Fery Setiawan Effendi, Manager PLN UPK
Teluk Sirih, menyampaikan bahwa kebakaran ini tidak berdampak pada suplai energi listrik ke
masyarakat di wilayah Sumatera Barat. "Kebakaran Belt Conveyor di PLTU Teluk Sirih sudah
berhasil dipadamkan dalam waktu 4 jam, dipastikan sistem kelistrikan Sumatera Barat aman.”
terangnya. Lebih lanjut, PLN memastikan pasokan listrik untuk masyarakat aman usai
terjadinya peristiwa kebakaran tersebut.
“Kebakaran ini tidak berdampak pada pasokan energi listrik ke masyarakat di wilayah
Sumatera Barat.” Kata General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian
Selatan (UIK SBS) Djoko Mulyono dalam keterangan pers seperti dikutip dari Antara. PLN
berkomitmen untuk menyediakan kelistrikan yang handal sekaligus aman untuk Sumatra Barat,
sekalipun terjadi kebakaran di tengah pandemi covid-19. Menurutnya, gerak cepat para petugas
PLN Unit Pelaksana Pembangkit Teluk Sirih menggunakan mobil pemadam kebakaran dan
sistem proteksi hidran berfungsi dengan baik, sehingga upaya tersebut berhasil memadamkan
kobaran si jago merah dalam waktu yang cepat, yaitu sekitar 4 jam.
BAB IV
A. KESIMPULAN
Sebagai sebuah profesi yang memiliki tanggung jawab besar bagi kemaslahatan umat
manusia, penerapan kepakaran dan keahlian insinyur sudah sepatutnya untuk selalu
mengindahkan norma, budaya, adat, moral dan etika yang berlaku universal. Untuk menghindari
berbagai hal yang tak diinginkan ketika bekerja, seperti kecelakaan kerja, seorang insinyur
sangat perlu untuk memahami kode etiknya dan menerapkan di manapun berada, baik di
lingkungan kerja maupun dilingkungan masyarakat. Dan penting bagi seorang insinyur untuk
selalu siap siaga.
B. SARAN
Berdasarkan pemaparan sebelumnya, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat dan
dapat menambah wawasan pembacanya mengenai pentingnya menerapkan kode etik sebagai
seorang insinyur dan mengetahui dampak dari pelanggaran terhadap kode etik tersebut. Penulis
juga berharap pembaca dapat membaca kasus yang penulis paparkan sebelumnya kesumber
asli dan menemukan sumber referensi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Afani, I.M.N. (2022) ‘MAKALAH “ Studi Kasus Pelanggaran Etika Profesi Insinyur:
Runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara ”’.
CNN Indonesia. (2022). “Kebakaran PLTU Teluk Sirih Berhasil dipadamkan, Pasokan Listrik
Aman”, https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220109110430-85-
744334/kebakaran-pltu-teluk-sirih-berhasil-dipadamkan-pasokan-listrik-aman. Diakses
pada Jum’at 23 Juni 2023.
Fakhruddin Arrazzi. (2022). “Kronologi Kebarakan PLTU Teluk Sirih: Pekerja Tewas DIduga
karena Kecelakaan Kerja” https://padangkita.com/polisi-ungkap-penyebab-kebakaran-
dan-kronologi-tewasnya-korban-di-pltu-teluk-sirih/. Diakses pada Jum’at 23 Juni 2023.
Kompas. (2022). " Kebakaran PLTU Teluk Sirih Padang, PLN: Butuh 25 Hari Perbaikan",
https://regional.kompas.com/read/2022/01/09/095039778/kebakaran-pltu-teluk-sirih-
padang-pln-butuh-25-hari-perbaikan. Diakses pada Jum’at 23 Juni 2023.
Kurdi, A. (2018) ‘PELANGGARAN ETIKA PROFESI PADA PROYEK HAMBALANG
Amirudin Kurdi Program Studi Teknik Sipil Universitas Jayabaya’, Jurnal Teknik Sipil
- Arsitektur, 17(1), pp. 73–81.
Pulungan, S. (2014) ‘Etos Kerja Dan Etika Profesi Dalam Pandangan Islam’, Wahana Inovasi,
3(2), pp. 512–519.
Santosa, A. (2015) ‘Profesi Insinyur dan Etika Engineering Profesi Insinyur dan Etika
Engineering’, pp. 14–15.
Sukaman Purba, dkk (2020) ‘Etika Profesi: Membangun Profesionalisme Diri’, Penerbit
Yayasan Kita Menulis, p. 3.

Anda mungkin juga menyukai