Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS INDONESIA

TUGAS HUKUM MORAL, ETIKA DAN ETIKET


KODE ETIK DAN ETIKA PROFESI INSINYUR (ENIR701001)
KELOMPOK I

ABBYYU PRAKEYSYA WIJAKSONO 2306294341


ABDUL SALAAM 2306294360

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PROFESI INSINYUR - REGULER
8 SEPTEMBER 2023
1. Siapa yang dapat mengadili seorang insinyur, jika insinyur tersebut melakukan pelanggaran
kode etik insinyur ?
Berdasarkan UU No.11 Tahun 2014 Pasal 41 Ayat 1 s.d 3 dijelaskan bahwa untuk menjamin
kelayakan dan kepatutan Insinyur dalam melaksanakan Praktik Keinsinyuran, ditetapkan kode
etik Insinyur sebagai pedoman tata laku profesi yang disusun oleh Persatuan Insinyur
Indonesia (PII) dan seseorang yang akan menjadi Insinyur wajib menyatakan kesanggupan
untuk mematuhi kode etik Insinyur. Pasal 42 menyebutkan Kode etik Insinyur harus
dijadikan pedoman dan landasan tingkah laku setiap Insinyur dalam melaksanakan Praktik
Keinsinyuran. Jika dalam Praktiknya seorang Insinyur melakukan pelanggaran kode etik,
maka berdasarkan Pasal 39 Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memiliki wewenang untuk
:
1. menyatakan terjadi atau tidaknya suatu pelanggaran kode etik Insinyur berdasarkan
hasil investigasi
2. menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang tidak memenuhi standar Keinsinyuran
3. menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang melakukan pelanggaran kode etik
Insinyur

2. Mengapa kode etik profesi diperlukan? Jelaskan !


Etika profesi menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap hidup
berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas dalam
kehidupan bermasyarakat. Kode etik profesi keinsinyuran yang diterbitkan oleh
Persatuan Insinyur Indonesia (PII) memiliki relevansi yang tinggi dengan
prinsip-prinsip Pancasila dan Konstitusi UUD 1945. Hal ini sejalan dengan upaya
lembaga-lembaga anti-korupsi dan organisasi lain dalam mengurangi, bahkan memberantas
praktik-praktik korupsi di Indonesia serta bentuk perilaku tidak etis lainnya yang dimana
dapat menghambat kemajuan pembangunan nasional indonesia, dan juga dapat menjadi
contoh buruk yang akan memengaruhi generasi mendatang. Sebagai seorang insinyur harus
dapat memberikan contoh etika yang baik dalam bermasyarakat sesuai dengan kode etik etika
profesi. Kode etik profesi, terutama profesi insinyur sangat diperlukan dimana ini merupakan
suatu pedoman dasar dalam praktik keinsinyuran yang diimplementasikan oleh kelompok
profesional (dalam hal ini PII) yang bertujuan untuk mengarahkan perilaku dan sikap dari
anggotanya. berikut adalah beberapa tujuan serta fungsi kode etik profesi insinyur :
1. Kode etik bertujuan untuk menjaga stabilitas keamanan, kesehatan, serta
kesejahteraan masyarakat. Sebagai seorang insinyur jelas bahwa insinyur sangat
berperan andil dalam masyarakat, seperti projek pembangunan infrastruktur umum
dimana ini melibatkan masyarakat setempat. Kode etik ini memastikan bahwa insinyur
memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan masyarakat dan tidak mengorbankan hal
tersebut demi keuntungan pribadi atau perusahaan.
2. Kode etik penting untuk mendasari insinyur dalam bertindak sesuai dengan
integritas dan selalu memegang teguh etika keinsinyuran dalam aspek pekerjaan
mereka, dimana salah satunya adalah mengesampingkan konflik dan masalah yang
menyangkut kepentingan pribadi, seperti menerima suap serta menjaga kerahasiaan
informasi
3. Kode etik dapat mengingatkan pentingnya pertanggungjawaban pribadi dari
masing-masing insinyur terhadap pekerjaan keinsinyuran yang mereka lakukan
sehingga nantinya jika terjadi kesalahan mereka dapat mempertanggungjawabkan yang
telah mereka buat
4. Dengan mengikuti kode etik, insinyur memainkan peran penting dalam
mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap profesinya. Kepercayaan ini
memiliki nilai yang besar karena masyarakat seringkali bergantung pada produk dan
layanan yang diberikan oleh insinyur dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari
mereka.
5. Kode etik memegang peran penting dalam menjaga standar kualitas dan tingkat
profesionalisme yang diperlukan dalam praktik insinyur. Ini mencakup elemen
seperti mutu desain, pemilihan material yang sesuai, dan penerapan metode yang tepat
dalam melaksanakan proyek. Kode etik juga mendorong insinyur untuk terus
meningkatkan pemahaman mereka dan mengikuti pelatihan berkelanjutan agar tetap
relevan dalam lingkungan kerja mereka.
6. Kode etik diperlukan untuk dapat menyokong insinyur agar dapat meningkatkan
inovasi yang baik terkait dengan konsep keinsinyuran sesuai dengan pemahaman yang
telah mereka miliki dan dapat mengembangkan pengetahuannya dengan mengikuti
pelatihan yang berkesinambungan. Hal ini diperlukan agar seorang insinyur dapat terus
relevan dalam lingkungan profesionalisme yang terus berkembang

3. Apa yang anda ketahui tentang Catur Karsa dan Sapta Dharma?
Catur karsa adalah 4 prinsip dasar yang wajib dimiliki oleh seorang insinyur. yang
mencakup beberapa hal berikut :
1. Mengutamakan keluhuran budi
2. Mengutamakan pengetahuan dan kemampuan seorang insinyur untuk kepentingan
kesejahteraan umat manusia
3. Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas
serta tanggung jawabnya
4. Meningkatkan kompetensi serta martabat berdasarkan keahlian profesional seorang
insinyur.
Dalam catur karsa, insinyur diharapkan dapat menjadi insan yang memiliki integritas serta
budi pekerti luhur. Seorang insinyur juga harus mendahulukan kepentingan masyarakat dan
umat manusia dari kepentingan pribadinya. Insinyur harus dapat berinovasi dalam
mengembangkan kompetensi serta keahlian keinsinyuran nya.

Sapta Dharma adalah 7 turunan sikap serta perilaku seorang insinyur yang merupakan
pengembangan dari poin-poin dalam Catur Karsa. Sapta Dharma mencakup :
1. Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan
Masyarakat.
2. Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya.
3. Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam
tanggung jawab tugasnya.
5. Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan
masing-masing.
6. Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat
profesi.
7. Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.
4. Sebutkan dan jelaskan tiga prinsip pekerjaan insinyur!
Berikut adalah tiga prinsip pekerjaan insinyur :
1. Materialitas : kecukupan data yang relevan harus disajikan, serta tiada yang
disembunyikan. Insinyur harus memiliki prinsip materialitas karena itu adalah salah satu
aspek penting dalam perancangan dan pelaksanaan proyek yang aman, efisien, dan
aktual, berdasarkan data yang ada di lapangan. Dengan memahami dan menerapkan
prinsip materialitas, insinyur dapat menghasilkan solusi yang lebih efisien, ramah
lingkungan, dan aman. Hal ini juga membantu menciptakan proyek-proyek yang
berkualitas tinggi dan dengan pendataan yang dapat dipertanggungjawabkan
2. Transparansi : merupakan penyajian data serta informasi yang jelas, akurat, dapat
dipertanggungjawabkan, dan tidak menimbulkan ambiguitas. Dengan memberikan
informasi secara terbuka, insinyur dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan ini
didasarkan pada data yang kuat dan dipahami oleh semua pihak terkait. Ini membantu
menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kualitas proyek.
Transparansi adalah salah satu pilar utama dalam menjaga reputasi profesi insinyur.
Ketika insinyur berperilaku dengan transparan, hal ini menciptakan citra positif tentang
profesionalisme dan integritas insinyur di mata masyarakat.
3. Kompetensi : merupakan kemampuan yang baik serta memenuhi syarat legal
untuk dapat melaksanakan pekerjaan. Seorang insinyur harus memiliki prinsip
kompetensi dalam pekerjaannya karena itu adalah salah satu aspek kunci yang menjamin
bahwa pekerjaan mereka akan dilakukan dengan baik dan aman. Kompetensi dalam
insinyur penting untuk menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi. Insinyur yang
kompeten memiliki pemahaman yang mendalam tentang disiplin ilmu mereka, serta
kemampuan untuk merancang, membangun, dan mengelola proyek dengan efisien dan
efektif.

5. Bagaimana penanganan pelanggaran KEI dilaksanakan?


Jika terjadi pelanggaran terhadap kode etik insinyur, maka dilakukan beberapa tahapan untuk
menetapkan sanksi bagi pelanggar sebagai berikut :
1. Tahap Pelaporan
- Membuat laporan yang ditujukan kepada MKE - PII dengan mencantumkan
identitas pelapor, identitas penerima kuasa dan identitas terlapor
- Membuat pokok laporan yang akan ditelaah olek MKE - PII
- Membuat kronologis tentang persoalan yang terjadi
- Membuat hal yang dimohonkan untuk dilakukan oleh MKE - PII
- Melampirkan kelengkapan data meliputi: Bukti Formal (fotokopi kliping
koran, keterangan saksi secara tertulis diatas materai, fotokopi identitas
pelapor), Bukti Pendukung Materiil (surat kuasa khusus, video/audio visual/
rekaman persidangan, fotokopi salinan resmi putusan)
- Laporan ditandatangani pelapor/kuasa

2. Tahap Kepaniteraan
- Memeriksa kelengkapan berkas laporan
- Menentukan kepastian pelaporan tentang pelanggaran KEI atau bukan
- Mengembalikan berkas laporan apabila bukan pelanggaran KEI dan
melanjutkan proses apabila benar pelanggaran KEI
- Pemberkasan pelaporan, meliputi Penomoran registrasi perkara, keterangan
lengkap pelapor, keterangan lengkap terlapor, fakta yang dilaporkan, hal yang
dimohonkan untuk dilakukan oleh MKE - PII, Referensi yurisprudensi)
- Menyiapkan surat keputusan tentang penetapan panel pemeriksa
- Menyusun jadwal sidang

3. Persidangan Hearing
- Sidang internal tim sidang
- Sidang penjelasan pelapor
- Sidang penjelasan terlapor
- Sidang pemeriksaan bukti-bukti
- Sidang saksi ahli/keterangan ahli
- Pengambilan keputusan
- Pelaporan kepada rapat pleno MKE
- Penyampaian keputusan sidang kepada pelapor dan terlapor
- Menyelenggarakan sidang banding (apabila diajukan novum baru)
- Penyampaian keputusan sidang banding

4. Tahap Pendokumentasian
- Menyusun prosiding persidangan
- Menyusun ringkasan perkara
- Pendokumentasian
- Pembubaran panel pemeriksa
REFERENSI

● Materi Kuliah Prof. Dr. Ir. Nji Raden Poespawati, MT, ENIR701001 Hukum Moral - Etika
dan Etiket
● https://ppi.ipb.ac.id/wp-content/uploads/2020/12/1.-Nanang_20201219-Kuliah-Umum-Progra
m-Profesi-IPB-R0-min.pdf
● http://habibierazak.com/2013/08/kode-etik-insinyur-indonesia-dan-seberapa-jauh-pengaruhny
a-terhadap-profesi-keinsinyuran-dan-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
● https://alimuayyadi.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2018/01/M7-Etika2.pdf
● https://www.scribd.com/presentation/340201497/Catur-Karsa-Sapta-Dharma-Insinyur-Indone
sia
● http://jkpl.ppj.unp.ac.id/index.php/JKPL/article/download/183/56/
● http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Etipro-2.pdf
● https://khamdiutm.files.wordpress.com/2012/10/iptek-01-kode-etik-insinyur.pdf
● Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang No.11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai