Anda di halaman 1dari 3

Profil Perusahaan Holland Bakery

HOLLAND BAKERY adalah merek dagang terdaftar terutama untuk Produk Bakery
dan Pastry dari PT. Mustika Citra Rasa yang berkedudukan di Jakarta. Holland Bakery
merupakan salah satu perusahaan pelopor untuk usaha Bakery Indonesia, saat ini Holland
Bakery merupakan salah satu perusahaan terbesar di Industri ini. Holland Bakery menawarkan
berbagai macam produk: fashion dan klasik roti, sandwich, kue kering, kue, makanan ringan
tradisional, kue, bika ambon, pisang Bolen, lapisan kue dan srikaya selai premium. Sebagai
salah satu pemegang lisensi karakter Disney, Holland Bakery menawarkan jenis kue dengan
berbagai model Disney dan karakter. Holland Bakery juga menawarkan berbagai model ulang
tahun dan pernikahan kue. Karena hampir semua produk roti dapat dengan mudah ditemukan
di setiap toko, Holland Bakery sering disebut sebagai one stop bakery belanja.

Holland Bakery sudah memulai usaha pada industri di bidang ini sejak 28 Januari 1978,
Pejabat perseroan saat ini adalah Sdr. Almond Kurniawan Budiman sebagai Direktur Utama
dan Sdr. Paulus Tejakusuma sebagai Direktur. seluruh kegiatan oprasional dari Management
Holland Bakery dilakukan dari kantor pusat yang berkedudukan di Jl. Hayam Wuruk No. 79
Jakarta 11160 Phone 021 6251269 Fax 021 6495150. Saat ini Holland Bakery mempunyai lima
kantor unit cabang yang membawahi counter-counter di Jabotabek dan Bandung, serta satu
cabang Franchise di Surabaya yang peresmian pembukaannya dilakukan pada tahun 1993.
Untuk Holland Bakery di daerah Bintaro beralamatkan di Jl. Raya Bintaro Utama V Blok EA
1 No. 11, Bintaro Sektor V, Banten.

Seiring dengan perkembangan teknologi di era modern ini, segala sesuatu diatur secara
teknologi. Usaha manusia untuk memunculkan terobosan baru di bidang tekonologi sangat
mendukung proses kerja yang awalnya memerlukan waktu yang relatif lama menjadi relatif
singkat dengan hasil yang memuaskan walaupun dengan teknologi yang modern pengeluaran
operasional menjadi lebih besar. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan
operasionalnya secara efektif dan efisien sehingga pengetahuan merupakan sesuatu yang
penting untuk membantu manajer mengambil keputusan. Dengan demikian, pengelolaan dan
pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini lah yang
dilakukan oleh Holland Bakery untuk tetap beroperasi secara efektif dan efisien.

1. Identify Strategic Planning


A. Goals
- VISI :
Memapankan Holland Bakery sebagai pelopor internasional, terdepan dalam
Produk Yang Berkonsep Gaya Sehat
Analisis :
Visi adalah cita-cita dimasa depan yang difikirkan oleh pemimpin organisasi
untuk menjadikan Holland Bakery menjadi pelopor Internasional
- MISI :
1. Memberikan pelayanan yang terbaik
2. Kreatif dan terkini untuk menghasilkan produk-produk dengan kesungguhan
hati dana ntusiasme yang tinggi.
3. Terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mempromosikan
kesejahteraan karyawan, pendidikan dan keterampilan dalam rangka untuk
terus meningkatkan kualitas layanan pelanggan yang ditetapkan sebagai
standar nasional dalam keunggulan layanan
Analisis :
Misi adalah penjabaran dari visi kedalam statement organisasi yang terfokus
kepada kebutuhan stakeholdernya

- TUJUAN :
Mengoprasikan kegiatan usaha yang menghasilkan produk yang berkualitas tinggi
yang sehat dan bergizi, serta daya saing yang kuat untuk terus meningkatkan
penjualan produk hingga sampai ujung dunia.

2. Critical Successor Factor


1. Memiliki Manajemen yang sesuai dengan organisasi yang berlaku (Faktor
Manajemen)
2. Produknya yang fresh dan terasa enak di lidah serta Brand sudah kuat dan logo
mencerminkan toko roti yang modern (Faktor Produksi)
3. Jangkauan pemasaran yang sangat luas (Faktor Pemasaran)
4. Tempat yang bersih dan nyaman (Faktor Fasilitas)
5. Mampu menjual melalui sistem jaringan online (Faktor Teknologi)
6. Jenis roti yang beragam (Faktor Produksi dan Inovasi)
7. Memiliki karyawan yang profesional (faktor SDM)
8. Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia yang
sangat besar
9. Kegiatan bisnis yang semakin meluas
10. Roti mulai menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari dan Perubahan pola makan
masyarakat Indonesia khusunya di kota-kota besar yang mulai mengkonsumsi roti
disamping nasi (faktor sosial kultur)
11. Suplai bahan produksi banyak tersedia (faktor supplier)

3. Problem Area
1. Tidak tahan lama Produk kurang berfariasi saat di hidangkan
2. Layanan antar kurang
3. Perubahan teknologi yang semakin meningkatkan membuat daya saing semakin
banyak
4. Persaingan dalam tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap pelanggan
5. Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang cukup beragam tergantung budaya
setempat

SIKLUS PENGELUARAN

1. Identify Strategic Planning Factor


A. Goal
Tujuan utama dari siklus pengeluaran Toko Holland Bakery adalah memastikan
seluruh barang dan jasa yang dipesan sesuai dengan keperluan produksi. Toko Holland
Bakery melakukan pengecekan terlebih dahulu oleh bagian Bagian Gudang atas
permintaan bahan baku dari Bagian Produksi untuk selanjutnya dilakukan pembuatan
daftar permintaan bahan baku sehingga kemungkinan besar tidak akan ada pembelian
yang tidak perlu. Selain itu, tujuan lainnya adalah memastikan bahwa seluruh
pengeluaran kas berhubungan dengan pengeluaran yang sudah diotorisasi. Toko
Holland Bakery melakukan upaya untuk mencegah munculnya penggelapan atas
pengeluaran kas yang dilakukan dengan cara dibuatkan dokument purchase order
berlapis dengan maksud untuk mencocokkan dokumen tersebut dengan invoice yang
dikirim oleh supplier sebelum pengelauaran kas.

B. Critical Success Factor


1. Memberlakukan segregation of duties antara bagian yang bertanggung jawab
atas permintaan pembelian (bagian pembelian) dengan penerimaan barang
(bagian gudang).
2. Pembuatan dokumen Purchase Order berlapis tak hanya untuk satu bagian saja
tapi untuk beberapa bagian salah satunya bagian keuangan yang masih
mencocokan dokumen tersebut dengan invoice yang dikirim oleh Supplier
sebelum dilakukan pengeluaran kas.untuk mencegah penggelapan kas.
3. Melakukan proses peng-update-an PPIC (Production Planning and Inventory
Control) untuk memastikan barang dan jasa yang diperlukan.
4. Memiliki supplier yang telah terpercaya mulai dari segi harga, kualitas dan
kuantitas pengiriman.

C. Problem Area
1. Munculnya pembelian yang sebenarnya tidak dilaksanakan oleh usaha
2. Munculnya penggelapan atas pengeluaran kas yang dilakukan
3. Munculnya penggelapan atas barang yang kita terima, misalnya karena yang
bertanggung jawab dengan permintaan pembelian sama dengan penerimaan
barang.
2. Identify Corporate Planning Object
A. Organizational Units
1. Finance and Accounting
2. Bagian Pembelian
3. Bagian Gudang
4. Supplier

Anda mungkin juga menyukai