com
Summary:
Teknik Competency-based
Interview (CBI) dalam Proses
Rekrutmen
Summary: Perkenalan tentang
Competency-based Interview
Definisi Wawancara (Interview)
Wawancara atau interview merupakan salah satu tahapan penting dalam proses rekrutmen
dan seleksi perusahaan. Wawancara merupakan sebuah proses komunikasi yang
interaksional dan dilakukan oleh dua pihak dengan tujuan tertentu, serta melibatkan
tindakan bertanya dan menjawab pertanyaan.
Wawancara dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan merujuk pada sebuah proses
interaksi antara dua pihak (yaitu pihak recruiter dan pihak kandidat) dengan tujuan agar
recruiter dapat mengidentifikasi apakah kandidat tersebut memiliki skillset yang dibutuhkan
untuk mengisi suatu posisi di perusahaan, di mana recruiter menanyakan berbagai
pertanyaan kepada kandidat untuk bisa mendapatkan informasi yang ingin dicari.
Pendekatan Interview
● Pendekatan tradisional
● Pendekatan non-tradisional
Memberi skenario realistis namun hipotetikal. Bertujuan untuk mengetahui pola pikir
& logical thinking kandidat.
Contoh: “Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tidak setuju dengan pendapat rekan
kerja Anda?”
2. Biographical questions
3. Competency-based Interview
Pertanyaan berfokus pada penggalian informasi mengenai:
- Kompetensi
- Perilaku
- Kepribadian
Atribut tersebut bisa berupa perilaku, wawasan, atau keterampilan yang individu tersebut
harus miliki atau harus diperoleh untuk bisa melakukan tugasnya secara efektif.
Core Competencies
Kompetensi-kompetensi yang relevan dengan tujuan perusahaan sangatlah penting bagi
kesuksesan bisnis, atau seringkali disebut sebagai “core competencies”.
Jenis Kompetensi
● Technical competencies
Technical Competencies (atau kompetensi teknis) merupakan aplikasi wawasan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan pekerjaan tertentu secara
efektif di perusahaan.
Biasanya, yang termasuk sebagai kompetensi teknis adalah hard skills seperti
keterampilan analisis data, keterampilan menulis teknis, keterampilan menguasai
bahasa pemrograman, dll.
● Non-technical competencies
Non-technical competencies (atau kompetensi non-teknis) merujuk pada perpaduan
dari keterampilan, motivasi, serta sifat yang dibutuhkan individu untuk bisa bekerja
dengan lebih efektif pada berbagai jenis pekerjaan di perusahaan.
Kompetensi ini biasanya dikenal dengan soft-skills, seperti komunikasi yang baik,
teamwork, conflict management, dll.
2. Perilaku
Pertanyaan berfokus pada perilaku masa lalu untuk menilai dan menghubungkan
pelajaran dari pengalaman sebelumnya terhadap posisi yang dibutuhkan.
3. Terstruktur
Teknik interview terstruktur membantu dalam membandingkan kandidat secara
objektif.
- CBI memberikan pertanyaan yang spesifik pada kompetensi yang dimiliki kandidat.
Pertanyaan tersebut mengharuskan kandidat untuk memberikan contoh konkrit dari
pengalaman sebelumnya. Tujuannya adalah menilai apakah kandidat memiliki
kompetensi yang dibutuhkan di posisi tersebut. Bentuk pertanyaannya misal, “Ceritakan
situasi dimana Anda dan anggota tim Anda tidak bisa bersatu. Bagaimana Anda saat
menghadapi situasi tersebut?”
Dalam praktiknya di Indonesia sendiri, untuk perusahaan yang sudah besar, seperti BUMN
pun, CBI digunakan sebagai standar untuk menggali informasi pada posisi high level juga
loh, senior manager sampai dengan director.
● Wawasan
● Skills
● Karakteristik
Untuk setiap posisi yang ingin diisi, analisis dengan teliti dan detail, setidaknya 5
kompetensi kunci apa saja yang dibutuhkan di posisi tersebut.
Reminder!
Lakukan validasi terhadap users terkait kompetensi kunci tersebut.
Contoh:
“Berapa lama Anda bekerja di posisi sebelumnya?”
“Kapan Anda lulus dari pendidikan terakhir Anda?”
3. Probing questions
Contoh:
“Sebelumnya Anda menyebutkan bahwa Anda lebih suka lingkungan kerja yang
terbuka. Bisakah Anda jelaskan alasannya?”
Melalui pendekatan STAR, recruiter bisa menggali informasi mengenai kompetensi kandidat
berdasarkan pengalamannya di masa lalu.
Skala penilaian yang dibuat haruslah menjadi basis atau dasar penilaian yang sama bagi
semua kandidat. Umumnya, skala penilaian yang digunakan dalam CBI biasanya berbentuk
skala Likert.
Misalnya, sebuah skala dengan penilaian dari 1 hingga 5. Penilaian yang ditetapkan juga
harus jelas, sehingga memudahkan recruiter memahami penggunaannya serta arti dari
Ketika menyusun skala penilaian, recruiter harus mendefinisikan dahulu indikator positif dan
indikator negatif dari jawaban kandidat, sebagai kompas utama bagi recruiter untuk
menentukan apakah jawabannya yang diberikan kandidat termasuk memuaskan atau tidak.
Misal, skala penilaian yang digunakan adalah skala likert 1-5 yang memiliki makna sebagai
berikut:
Contoh, untuk menilai kompetensi technical mastery atau penguasaan teknis dari sebuah
role. Semua interviewer diedukasi terlebih dahulu supaya memiliki pengertian yang sama
terkait indikasi dari poin-poin tersebut, seperti:
Ingatlah bahwa proses interview dapat menjadi proses yang menegangkan, baik bagi
recruiter dan juga kandidat. Wajar tentunya jika kandidat yang ditemui merasa nervous saat
pertama kali bertemu Anda. Untuk itulah, memastikan bahwa interview dimulai dengan
suasana yang baik dan kondusif menjadi penting.
Pada dasarnya, ada tiga poin utama yang perlu dilakukan recruiter ketika memulai interview,
yaitu:
- Membangun Rapport
Contoh:
- “Coba ceritakan atau perkenalkan diri Anda.”
- “Bisakah Anda ceritakan tentang latar belakang pendidikan terakhir Anda?’
- “Dari mana Anda mengetahui tentang perusahaan atau posisi ini?”
- “Setelah mengetahui ada kesempatan ini, apa yang membuat Anda melamar
di posisi ini?”
Ingatlah bahwa umumnya setelah pertanyaan CBI diberikan, pertanyaan probing diberikan
setelahnya untuk menggali lebih dalam informasi dari jawaban kandidat terhadap
pertanyaan CBI yang diberikan.
Closing dilakukan dengan tujuan menjaga pengalaman recruitment yang baik pada kandidat.
Biasanya, cara umum recruiter menandakan berakhirnya interview adalah dengan
mengatakan bahwa interview sudah selesai dan menawarkan kandidat kesempatan untuk
bertanya, misalnya mungkin kandidat ingin bertanya lebih detail terkait kondisi kerja seperti
jam kerja, gaji, benefits, dan lainnya.
Recruiter juga perlu menjelaskan tahapan selanjutnya setelah proses interview ini. Upayakan
juga untuk tidak memberikan harapan berlebihan pada kandidat.
Jika kandidat sudah tidak memiliki pertanyaan lagi kepada recruiter, Anda bisa
mengucapkan terima kasih atas waktunya.
Setelah kandidat sudah keluar dari ruangan, recruiter sebaiknya langsung mengisikan skala
penilaian yang sudah disiapkan berdasarkan hasil wawancara tersebut. Serta, menuliskan
beberapa catatan yang dibuat selama proses wawancara berlangsung.
Selain menggali informasi berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah kita persiapkan,
pastikan juga menggali lebih dalam tiap informasi tambahan yang kita dapatkan saat proses
interview.
Tips #2: Observasi dengan baik bahasa non-verbal dari kandidat selama proses interview
berlangsung
Melalui observasi non-verbal, kita bahkan bisa melihat informasi mana yang benar-benar
menggambarkan kandidat atau informasi mana yang ternyata hanyalah karangan kandidat.
Tips #3: Perhatikan informasi yang diberikan kandidat, termasuk informasi yang tidak
dikatakannya
Kita dapat menguji apakah jawaban yang diberikan kandidat konsisten atau tidak dengan
cara melontarkan pertanyaan yang mirip.
Tips #4: Pastikan recruiter membangun rapport dengan baik pada kandidat
Membangun rapport penting untuk membantu kandidat lebih rileks dan terbuka dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Kita pun akan menjadi lebih mudah untuk
menggali lebih banyak informasi dari kandidat.
Upayakan untuk tidak terlalu ekspresif sehingga menimbulkan bias bagi kandidat. Namun,
jika recruiter juga menunjukkan ekspresi yang mengintimidasi, hal tersebut tentunya akan
menurunkan antusiasme kandidat, sehingga informasi yang digali menjadi tidak maksimal.
Wawancara pada dasarnya berjalan dua arah. Perbincangan yang terjadi juga tidak kaku.
Jadi, pastikan proses interview tidak didominasi oleh recruiter yang terus menerus
memberikan pertanyaan, namun berikan ruang dan waktu untuk kandidat bertanya selama
proses interview.