Anda di halaman 1dari 4

Cantika Retno Arimurti

201880225

Wall’s Porter’s Five Forces Analysis

1. Threat of New Entrants (Hambatan bagi Pendatang Baru)


Kini pemain-pemain baru mulai banyak bermunculan baik di kelas bawah, menengah
maupun kelas atas. Saat ini sangat mudah untuk masuk ke industri es krim seperti yang
dirasakan secara langsung oleh PT Unilever Indonesia adalah saat datangnya produk Aice
dari PT Alpen Food Industry dan Glico Wings, milik kerja sama dengan PT Wings grup
yang memiliki berbagai varian rasa dan juga harga yang terjangkau. Sehingga, hal ini
cukup berdampak dalam penjualan es krim Wall’s itu sendiri. Tentu Wall’s harus segera
berbenah dan mempersiapkan strategi baru jika tidak ingin market sharenya digerogoti
oleh Glico Wings.
2. Bargaining Power of Suppliers (Daya Tawar Pemasok)
Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industry khususnya
ketika terdapat sejumlah besar pemasok. Wall’s sendiri memiliki banyak pemasok dalam
bisnisnya sehingga hal ini menguntungkan pihak Wall’s untuk tawar menawar dengan
para pemasok guna mendapatkan harga pasok yang dianggap sesuai oleh pihak pemasok
ataupun Wall’s.
3. Bargaining Power of Buyers (Daya Tawar Pembeli)
Semakin banyak pesaing yang memasuki industri es krim, pembeli diberi pilihan lebih
banyak ketika memilih suatu produk. Pelanggan dapat mengganti merek es krim ke yang
lain kapan saja. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, maka Wall’s harus menurunkan
harganya atau membuat beberapa produk baru.
4. Threat of Substitutes (Hambatan bagi Produk Pengganti)
Salah satu ancaman produk pegganti yang di hadapi oleh Wall’s adalah Aice dari PT
Alpen Food Industry, yang mana produk pengganti tersebut telah mengalami
pengembangan dalam banyaknya pilihan rasa yang disediakan tentunya harganya juga
lebih murah dibanding Wall’s.
5. Rivalry among Existing Competitors (Tingkat Persaingan dengan Kompetitor)
Persaingan di industri es krim bisa sangat sengit. Strategi sebuah perusahaan dapat
berjalan jika perusahaan memiliki keunggulan atas pesaing mereka. Seperti Wall’s yang
kini sudah memiliki banyak pesaing tetapi ketika kita pergi ke mini market atau super
market disana sudah pasti ada Wall’s yang berarti Wall’s ini memiliki keunggulan bahwa
Wall’s berada dimana-mana dan sehingga mudah dicari dan didapatkan.
Analisis Value Chain AQUA

Analisis value chain menggambarkan aktivitas di dalam dan disekitar organisasi dan
menghubungkannya pada kekuatan persaingan perusahaan. Porter mengelompokkan
aktivitas perusahaan menjadi dua kelompok, yaitu primary activities dan supporting
activities.

1. Primary Activities
 Inbound logistics
- Penerimaan bahan baku : bahan baku diterima oleh gudang pada setiap pabrik,
Bahan baku diberi kode, diinput di database persediaan untuk memudahkan
kontrol jumlah persediaan yang tersedia, persediaan yang habis, dan
persediaan yang baru di tambah / baru diterima oleh pabrik.
- Quality Control : pengendalian kualitas dilakukan oleh departemen (Quality
Control Material) yang bertugas mengawasi dan memastikan apakah bahan
baku yang masuk dipabrik sudah sesuai standar ataukah tidak sesuai dengan
yang ditetapkan oleh perusahaan
- Laboratorium Modern: untuk memastikan apakah bahan baku sudah higienis
dan sesuai dengan standart kesehatan untuk air minum dalam kemasan agar
tetap terjaga mutu dan kualitas produk PT AQUA DANONE.
 Operations
- Tenaga ahli profesional : tenaga produksi yang mengolah bahan baku
sedemikian rupa hingga menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Proses
produksi ini meliputi beberapa aktivitas seperti : penakaran, pencampuran,
dan pengemasan. Setelah dikemas, jumlah produk jadi tersebut diinput.
- Pengendalian produk : pengendalian produk dilakukan oleh departemen
Quality Control Product. yang bertugas memastikan bahwa produk yang
diproduksi sudah sesuai dengan standar kualitas yang sudah di tetapkan oleh
PT.Aqua Danone.
- SOP Berstandar ISO: untuk menstandartkan produksi PT AQUA DANONE
guna memenuhi kualitas dan mutu yang tinggi.
 Outbound logistics
- Packaging : pengemasan produk dengan platik food grade serta kardus-kardus
dan siap untuk di distribusikan ke konsumen
- Truk dan Pick Up milik perusahaan: sarana untuk mengangkut produk yang
telah diproduksi dan di distribusikan kepada konsumen
 Marketing and sales
- Periklanan : semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang
atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
- Mensponsori kegiatan dan acara : mempromosikan serta membangun image
positif dalam pandangan masyarakat dan lebih mendekatkan produk ke
konsumen.
- Agen: sebagai pendistribusi yang sangat dekat dengan konsumen serta
membuka peluang usaha bagi masyarakat.
 Service
- Untuk pelayan PT. AQUA DANONE memiliki pelayanan pelanggan yang
mudah di akses konsumen “AQUA menyapa” di nomor Call Center 0807-15-
88888.untuk memudahkan kosumen memberikan kritik dan saran serta
melayani keluhan pelanggan dengan pelayanan maksimal.

2. Support Activites
 Procurement
Berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya. PT AQUA DANONE
memperoleh bahan baku produksi dari mata air pegunungan, yang telah diuji
selama satu tahun pengujian dengan 9 poin kriteria dan 5 tahapan proses seleksi
sebelum akhirnya menjadi mata air AQUA. Setiap tetes AQUA mengandung
mineral alami yang seimbang. Berasal dari sumber mata air yang terlindung dan
menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih.
 Human Resource
Salah satu upaya PT. AQUA DANONE dalam meningkatkan manajemen sumber
daya manusia adalah dengan cara meningkatkan profesionalisme pegawai.
Dengan cara, memberikan pelatihan-pelatihan guna melahirkan tenaga kerja yang
ahli di setiap bidangnya. Perusahaan mempunyai program aktif pelatihan internal
untuk mengupgrade keahlian karyawannya. Sekitar separuh dari 1200 karyawan
perusahaan berpartisipasi dalam beberapa pelatihan resmi tiap taun.
 Technological Development
AQUA sangat menjaga kemurnian produk sejak dari sumber air, hingga kontrol
kualitas produk di pasar. Metode pengolahan AQUA yang dikenal sebagai hydro
pro system, berfungsi menjaga kemurnian setiap tetes AQUA. AQUA di proses
dan dikemas dengan teknologi modern, AQUA menjadi pabrik pertama yang
menggunakan sistem produksi In Line di pabrik mekarsari. Dimana pemrosesan
air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan ecara bersamaan. Hasil dari sistem
In Line ini adalah botol AQUA yang bari dibuat dapat segera diisi air bersih
diujung proes produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Sistem
ini menerapkan prosedur otomatis, mulai dari pembuatan botol yang langsung
diisi, ditutup, diberi label, disegel, dan dipaket secara bersamaan. Proses ini
dilakukan dalam ruangan steril tanpa sentuhan tangan manusia dan merupakan
yang pertama di Indonesia.
 Infrastructure
PT AQUA DANONE di kontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh
kegiatan dikendalikan oleh perusahaan induk, baik produksi maupun
distribusinya. Total Quality Control (TQC) diimplementasikan seluruh organisasi,
setiap unit memiliki group Quality Control Informal untuk meningkatkan kualitas.

Anda mungkin juga menyukai