Anda di halaman 1dari 4

Perusahaan BMW (Bavarian Motor Works)

1.1 Latar Belakang


Bayerische Motoren Werke AG (BMW) yang dalam bahasa Inggris Bavarian
Motor Works adalah produsen manufaktur otomotif baik kendaraan roda 2 maupun
kendaraan roda 4 yang berasal dari Jerman. BMW pertama kali berdiri pada tahun
1916, terkenal dengan segmentasi produk yang identik dengan kemewahan serta
fasilitas canggihnya. Mereka juga merupakan perusahaan yang memproduksi
merek dagang MINI, dan merupakan perusahaan induk dari Rolls-Royce Motor .
Awal mula berdirinya BMW yaitu pada saat setelah era Perang Dunia I, BMW
diharuskan dan dibatasi ruang lingkup produksinya hanya untuk menjadi produsen
mesin pesawat sesuai dengan perjanjian Versailles yang dikenakan oleh dunia
internasional terhadap Jerman. Perusahaan tersebut memulai debutnya dalam
memproduksi produk otomotif pada 1923 setelah perjanjian Versailles ditarik dan
telah dicabut, hal tersebut diikuti dengan produk kendaraan roda 4 pada tahun
1928.

Sedangkan di Indonesia sendiri BMW pertama kali menginjakkan kakinya pada


tahun 1976. Pada masa pertama kali tersebut BMW datang dengan menggandeng
mitra lokalnya yaitu PT Tjahya Sakti Motor yang juga merupakan rekanan atau
anak perusahaan dari PT Astra International Tbk. Sektor bisnis yang mereka
jalankan adalah menyediakan serta melakukan saluran pendistribusian produk
otomotif roda 4 dari BMW secara Completely Built Up (CBU) atau Completely
Knocked Down (CKD) . Pada gambar di atas adalah salah satu kantor pusat BMW
Indonesia pada Wisma GKBI Jalan Jenderal Sudirman. Kemasan mewah,
moderen, canggih melekat pada merek BMW baik produk, kantor pusat, pelayanan
dan lain sebagainya

1.2 Faktor Penghambat Bagi Perusahaan BMW


 80 persen mobil BMW yang dijual di dalam negeri merupakan produksi
lokal secara Completely Knock Down (CKD). Model-model BMW produksi
lokal adalah sedan Seri 3, Seri 5, Seri 7., serta model SUV X1, X3, dan X5.
Model yang tidak diproduksi lokal yakni Seri 1, Seri 2, Seri 4, Seri 6, X4,
dan Seri performa M.
BMW tidak punya pabrik perakitan di Indonesia. Proses perakitan mobil
dikerjakan oleh anak perusahaan mitra lokal, Astra International, yaitu PT
Tjahya Sakti Motor dan PT Gaya Motor Indonesia.

 Persaingan antar Industri


Kompertitor-kompetitor perusahaan BMW ini bukan hanya terdapat di
dalam negeri saja, bahkan ada yang dari luar negeri. Yakni:
1. Mercedes Benz (jerman) pesaing terberat BMW dalam memproduksimobil”
mewah,mungkin karena perusahaan ini adalah termasuk perusahaan mobil
yang tertua di dunia dan dengan pengalamannya yang telah lama, oleh maka
dari itu Mercedes Benz memiliki tingkat keamanan kelas 1. Dan karena itu
pula banyak kepala-kepala negara yang memakai kendaraan Mercedes Benz
tersebut menjadi mobil kenegaraannya.
2. Audi AG (jerman) produsen ini memproduksi mobil segala harga dan jenis,
karena Audi adalah anak perusahaan Group Volkswagen yang juga
memproduksi Porsche
3. Toyota (jepang) raksasa otomotif dunia ini bukan hanya memproduksi mobil
mobil murah saja, akan tetapi toyota juga mulai membuat mobil kelas
premium dengan nama LEXUSnya, dan ini salah satu pesaing berat BMW.

 Pendatang Baru

Pendatang baru dalam kelas mobil Premium ini mungkin hanyalah berada di
Toyota,sedangkan yang lain masih seperti biasa. Mobil-Mobil Italy yang terkenal
kencang dan berbody aerodinamis dan mobil amerika yang terkenal dengan
mesinnya yang garang termasuk pemain lama, tetapi para pecinta kendaraan itu
berbeda-beda selera. Terkandang orang itu tidaklah melihat kebutuhan belaka akan
tetapi dengan trendmark itu orang terkadang membeli suatu produk. Saat ini
Negara yang lagi berbenah dalam segi perekonomian yang berkembang perat yaitu
china, dan orang di china itu berani membuat tiruannya dengan harga yang sangat
miring bahkan tidak masuk akal, akan tetapi itu tidak terlalu berpengaruh besar
dengan penjualan produk BMW ini karena beda peminatnya.
1.3 Faktor Pendorong Perusahaan
Saat kini Indonesia termasuk salah satu dengan Negara yang perekonomiannya
yang mulai menanjak walau hanya sedikit, dan peluang itulah yang diambil oleh
produsen mobil BMW yakni mengejar pangsa yang terkenal akan sifat
konsumtifnya orang Indonesia.

Salah satu dimensi dalam analisis lingkungan adalah trend perubahan teknologi
atau penerapan teknologi yang berkembang di pasar atau industri yang selanjutnya
akan mempengaruhi strategi. Perubahan teknologi akan menghadirkan peluang dan
sebaliknya adanya alternatif teknologi baru juga akan menghadirkan ancaman.
Sebagai contoh, industri televisi kabel, yang mempermudah dan lebih jelas
dalam menikmati siaran televisi di rumah dibanding televisi dengan bantuan dari
sinyal satelit.

Dengan semakin majunya teknologi dewasa ini, BMW tidak menyia-nyiakan


kesempatan tersebut dengan membuat inovasi serta perubahan yang lebih baik dari
hari kehari demi tercapainya tujuan mereka yakni menjadi merk mobil no satu di
dunia. Dan pasar Indonesia mereka anggap adalah pasar yang segar untuk
mengenalkan teknologi yang mereka punya . Image merek (Eropa) yang
sudah terkenal dan lama malang melintang di dunia otomotif

· Layanan purna jual yang tersebar luar

· Teknologi i-drive (komputerisasi dalam hal pengendaraan, diaplikasikan


dalam bentuk satu panel dekat perseneling dan dapat dilihat oleh pengemudi pada
satu layar pada dashboard ) serta run flat tire (kemampuan untuk tetap melaju
normal dengan kondisi ban kempis pada jarak dan kecepatan tertentu) yang belum
terdapat pada kompetitornya

1.4 SOLUSI
Kembali ke konsep pemasaran yakni melihat apa dan bagaimana keinginan serta
kebutuhan para costumernya yang ternasuk dikalangan menengah atas, peran para
strategy director serta marketing manager dalam mengambil keputusan saat
memproduksi dan memasarkan produk mereka ke pasar sangatlah besar
pengaruhnya di sini. Mereka memainkan peran yang penting dan sentral untuk
kondisi ini. Selain itu ada yang lain, seperti:

a) Promosi melalui peluncuran perdana produk baru dengan kemasan artistik,


ekslusif, dan profesional

b) Sponsori acara – acara berlabel mewah seperti turnamen golf dengan hadiah
model produk terbaru BMW

c) Kerjasama dengan media cetak dan elektronika yang membawa nama serta
industri otomotif

d) Mengadakan program acara Test Drive

e) Melakukan komparasi secara adil dengan melibatkan insan – insan otomotif


untuk melakukan komparasi produk dengan kompetitor mereka.

Anda mungkin juga menyukai