Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HUKUM LINGKUNGAN

Nama : Nadia Ananda Putri


NIM : 17010000083
Kelas : B/III

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
Cemari Sungai, Warga Ancam
Tutup Saluran Air PT Marimas
Nugroho Setyabudi, Jurnalis · Kamis 11 Juli 2013 13:09 WIB · news.okezone.com
SEMARANG - Puluhan warga pakai dan sudah tidak berguna lagi
Kampung Pelampisan, Kelurahan karena airnya tercemar," geramnya.
Purwoyoso, Kecamatan Ngalian, Kota
Ketua RW 04, Suyono (47),
Semarang, Jawa Tengah, menggeruduk
mengatakan, pada 2012 sudah ada
pabrik PT Marimas karena diduga
pertemuan antara-warga yang
mencemari lingkungan.
didampingi pihak kelurahan dan PT
Menurut warga, pencemaran di aliran
Marimas untuk mencari solusi
Sungai Pelampisan akibat limbah PT
permasalah tersebut. Setelah setahun
Marimas sudah terjadi sejak dua atau
pertemuan dilakukan, pencemaran
tiga tahun lalu. Pencemaran semakin
masih saja terjadi.
parah, karena saluran pembuangan air
jebol sehingga limbah pabrik masuk ke "Kami sudah mengadu ke pihak pabrik
lahan warga. yang berujung pada pertemuan.
Janjinya akan segera membenahi
Akibatnya, bau menyengat tak
pengolahan limbah mereka, tapi
terhindarkan. Sebagian warga
kenyataannya sampai sekarang masih
mengeluhkan sakit setelah menghirup
belum terselesaikan," kata Suyono di
limbah cair tersebut. Kesal dengan
pabrik PT Marimas.
dampak pencemaran itu, warga
mendatangi pabrik PT Marimas di Warga mengancam akan menutup
Kawasan Industri Gatot Subroto. saluran dari limbah pabrik, jika tidak
segera menanggulangi pencemaran itu.
"Anak-anak lebih parah, mereka
“Kami beri waktu dua sampai empat
sampai muntah-muntah ketika bau
pekan, kalau masih sama saja akan
limbah sampai di rumah, biasanya pas
kami tutup saluran air dari pabrik yang
hujan atau setelah hujan. Sakit kepala
mengarah ke sungai Pelampisan. Kami
sudah sering dirasakan oleh kami, kalau
akan cek lagi nanti," tegas Suyono.
sampai sakitnya parah dan harus
dirawat apa pabrik mau menanggung Sementara itu, Direktur PT Marimas,
biayanya?" kesal Murti (50), warga Hariyanto, yang datang menemui
RW 04, Kamis, (11/07/2013). warga, menyampaikan kesanggupannya
untuk memenuhi tuntutan mereka. Dia
Selain mencemari lingkungan, kini
akan melakukan pengecekan ke lokasi
warga juga kesulitan mendapatkan air
yang dicemari, karena kemungkinan
bersih karena limbah telah bercampur
pencemaran tidak hanya dari pabriknya
dengan air sumur. Padahal sumur-
saja.
sumur tersebut merupakan sumber air
bersih bagi warga setempat. Dia mengklaim, perusahaan yang
dipimpinnya sudah melakukan
"Kami sudah tidak tahan dengan
pengolahan limbah secara maksimal.
baunya, kini limbah sudah mulai masuk
ke areal sumur. Air sumur tidak layak
"Pengolahan limbah sudah kami
lakukan dengan cukup baik. Meskipun
mungkin belum 100 persen sempurna,
tapi kami sudah kami lakukan. Tujuan
kami dengan melakukan pengolahan
adalah agar air limbah dapat kami
gunakan lagi untuk keperluan lain,
intinya kami daur ulang limbah agar
bisa dimanfaatkan lagi," papar
Hariyanto.

1. Siapa yang berhak


menggugat?

warga Kampung Pelampisan,


Kelurahan Purwoyoso,
Kecamatan Ngalian, Kota
Semarang, Jawa Tengah yang
terkena dampaknya.

2. Siapa yang bisa dijadikan


tergugat?

Yang bertanggung jawab atas


PT. Marimas Semarang.
Direktur, Hariyanto.
3. Apa dasar hukum pertanggungjawaban?

Pencemaran tersebut telah melanggar ketentuan dalam Pasal 69 ayat (1) UU


No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
yang mana setiap orang dilarang untuk:
a.       melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup;
b.      memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
c.       memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d.      memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
e.       membuang limbah ke media lingkungan hidup;
f.       membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup;
g.      melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;
h.      melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;
i.        menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal;
dan/atau
j.        memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak
informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar.

Dapat disimpulkan bahwa pabrik PT Marimas telah melanggar beberapa


ketentuan dalam pasal 69 UU No. 32 Tahun 2009. Maka pihak dari pabrik PT
Marimas harus melakukan penanggulangan dan pemulihan terhadap lingkungan
yang sudah tercemar oleh limbah pabrik tersebut. Sebagaimana yang diatur dalam
pasal 53 UU No. 32 Tahun 2009, setiap orang yang melakukan pencemaran
lingungan hidup wajib melakukan penanggulangan lingkungan hidup yang
dilakukan.

4. Apa yang harus dibuktikan?

“Pencemaran limbah cair di aliran Sungai Pelampisan akibat limbah PT Marimas”.


 Kesimpulan
Penataan hukum lingkungan di Indonesia khususnya dalam hal
penegakannya masih belum efektif terbukti dengan adanya pembuangan
limbah industri yang dilakukan oleh PT. Marimas di Semarang yang
mengakibatkan tercemarnya air yang berada di lingkungan sekitar
pabrik  yang menimbulkan keresahan warga sekitar. Padahal air merupakan
hal yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia. Padahal ada
banyak sekali langkah penegakan hukum yang dapat dilakukan mulai dari
saksi administrative, sanksi keperdataan dan sanski kepidanaan. Sebab
dalam menerapkan saksi hukum sebaiknya dijatuhkan sanksi yang tepat
serta dapat mencakup komposisi dari fungsi hukum itu sendiri seperti
kepastian, kemafaatan, dan keadilan serta tidak menimbulkan kerasahan
pada masyarakat.

 Saran
Penerapan sanksi yang tepat dalam kasus ini adalah sanksi
keperdataan berupa penggantian kerugian yang nantinya dapat digunakan
sebagai alat untuk merehabititasi lingkungan agar dapat kembali seperti
semula. Sebab yang mengalami dampak terbesar dalam pencemaran tersebut
adalah masyarakat di sekitar pabrik tersebut. Sehingga jika tidak dilakukan
pemulihan lingkungan tersebut maka masyarakatlah yang akan menderita
dan pengusaha atau pemilik panrik tersebut tidak mengalami dampaknya.

Anda mungkin juga menyukai