Anda di halaman 1dari 16

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PERTANIAN DI


INDONESIA DAN STRATEGINYA: TINJAUAN SISTEMATIS

Hafidha Asni Akmalia


Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Walisongo Semarang, Jl. Prof.Dr.Hamka, Ngaliyan Semarang
* Penulis Koresponden:akmalia.ha@walisongo.ac.id

SEJARAH ARTIKEL :Diterima [30 November 2021] Direvisi [14 Januari 2022] Diterima [04 April 2022]

ABSTRAK

Pertanian di masa perubahan iklim sangat diwaspadai berbagai negara di dunia karena dapat
mengancam ketahanan pangan. Indonesia menghadapi masalah ini berdasarkan data dan berita yang
dilaporkan. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan beberapa informasi tentang potensi ancaman
perubahan iklim terhadap produksi tanaman di Indonesia untuk menginisiasi inovasi yang dapat dilakukan
untuk memaksimalkan produksi tanaman di tengah perubahan iklim. Tinjauan literatur ini kami susun
untuk mengembangkan pemikiran terkait strategi adaptasi yang dilakukan untuk memaksimalkan
produktivitas tanaman pangan di bawah perubahan iklim, khususnya di Indonesia. Beberapa kajian yang
dikaji menunjukkan adanya penurunan produksi tanaman pangan karena faktor lingkungan yang berubah
akibat perubahan iklim. Karena itu, Strategi yang diberikan merupakan contoh yang dapat diterapkan dan
dikembangkan untuk menjaga produktivitas pangan nasional. Penelitian lanjutan diperlukan untuk
memberikan rencana lain yang terintegrasi dengan strategi yang ada. Kata kunci:pertanian; perubahan
iklim; produktivitas pangan; strategi

PERKENALAN Eropa, dan Afrika Selatan sedangkan di Asia dan

Perubahan iklim merupakan tema yang Amerika Utara dan Tengah memiliki dampak

semakin menjadi perhatian dunia. Hal ini yang bervariasi (Ray et al. 2019). Beberapa

disebabkan oleh efek perubahan iklim pada negara berupaya mengatasi dampak negatif

beberapa segmen kehidupan seperti naiknya perubahan iklim, antara lain melalui konferensi

permukaan laut (Singh et al. 2019), memberikan yang menghasilkan kesepakatan bersama untuk

dampak buruk pada keanekaragaman hayati mengurangi emisi karbon. Selama ini revolusi

(Heilmeier 2019), menurunnya kelembaban tanah industri mulai mengeluarkan gas-gas seperti

(Dorji et al. 2020), meningkatnya serangan patogen karbon dioksida, karbon monoksida, dan

pada tanaman (Pandey dan Choudhary 2019), juga belerang yang menyebabkan pemanasan global

menurunkan produktivitas tanaman pangan yang berdampak pada perubahan iklim.

(Ruminta 2016). Studi pada tahun 2018 memberikan Perubahan iklim mengubah pola

fakta bahwa perubahan iklim telah mempengaruhi hujan, juga meningkatkan kejadian ekstrem

produksi pangan global terutama di Australia, seperti banjir dan kekeringan, udara

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|145
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

suhu (Surmaini dan Runtunuwu 2015; memberikan rekomendasi adaptasi dengan

Perdinan et al. 2019) serta hama dan penyakit menekankan pentingnya konservasi dan

tanaman (Asnawi 2015; Burritt 2018) sehingga pengurangan degradasi lahan tropis. (Sidik et

dapat mengancam keberhasilan produksi al. 2018) menyatakan bahwa konservasi

pangan (Hidayati dan Suryanto 2015). Dengan mangrove merupakan salah satu upaya

perubahan iklim ini, petani lokal yang mitigasi untuk menghadapi perubahan iklim

bergantung pada pertanian konvensional karena peran mangrove sebagai penyerap

sangat rentan mendapatkan hasil panen yang karbon. Dampak perubahan iklim tidak hanya

tidak maksimal karena tidak bisa memprediksi terhadap tempat tinggal manusia tetapi juga

perubahan iklim. Selanjutnya menurut terhadap lahan pertanian sebagai mata

(Tripathi dan Mishra 2017) perubahan iklim pencaharian utama petani. Laporan penelitian

dapat mengancam program ketahanan tahun 2003 – 2008 menyatakan bahwa banjir

pangan nasional suatu negara. Perubahan dan kekeringan telah merusak sawah. Hal ini

iklim mempengaruhi faktor iklim seperti suhu menandakan bahwa bencana akibat

dan curah hujan yang mengakibatkan perubahan iklim di Indonesia sebenarnya

perubahan fisiologis pada tanaman dan pada telah memberikan dampak (Rohma 2020).

akhirnya terjadi penurunan produktivitas. Sektor pertanian sangat bergantung

Di Indonesia, adaptasi perubahan iklim pada siklus air dan cuaca (Grisvia Agustin dan

pada ekosistem gambut dan lahan basah Ro'ufah Inayati 2015). Jika perubahan iklim

termasuk mangrove tampaknya mulai mendapat tidak dapat diantisipasi, maka produktivitas

perhatian mulai tahun 2011. Adaptasi manusia pertanian akan rentan. (Hidayati dan Suryanto

terhadap kenaikan muka air laut akibat 2015; Rasmikayati dan Djuwendah 2015)

pemanasan global akibat perubahan iklim telah menyatakan bahwa persepsi petani

dilakukan di Semarang (Harwitasari dan van Ast konvensional terhadap perubahan iklim

2011) . Warga meninggikan rumah, membangun kurang baik meskipun mereka sudah

tanggul, juga memperbaiki drainase yang merasakan dampaknya terhadap tanaman

tentunya memakan biaya yang tidak sedikit. mereka. Di Indonesia, permasalahan pertanian

Berdasarkan hal tersebut, tentunya kita tidak yang ada akan mempengaruhi ketahanan

dapat terus melakukan tindakan preventif pangan nasional. Studi kasus di Desa Buntoi,

sementara karena akan memakan biaya yang Kalimantan Tengah, menunjukkan adanya

tidak sedikit. Oleh karena itu, isu kecenderungan masyarakat beralih menanam

penanggulangan dampak negatif perubahan karet daripada padi karena musim yang

iklim tidak bisa dianggap remeh. Pada tahun semakin sulit diprediksi dan juga lebih

yang sama, (Murdiyarso dan Kauffman 2011) menguntungkan untuk ditanam.

146 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

menanam karet dalam hal pendapatan (Fandy, sumber dari Google Scholar, Science Direct,

Setyasiswanto, dan Muhajir 2012). Jika pertanian Taylor and Francis, Mendeley, Springer link

pangan pokok tidak lagi diminati oleh dan Wiley online library rentang tahun 2011

masyarakat Indonesia, dikhawatirkan pasokan hingga 2021. Kata kuncinya adalah pertanian,

dari petani lokal akan berkurang sehingga impor perubahan iklim, produktivitas pangan, dan

menjadi jawaban pemenuhan pangan. (Timmer strategi. Kami menganalisis artikel perwakilan

2011) menyatakan bahwa ketahanan pangan di secara sistematis dan memberikan cara yang

Indonesia menjadi topik yang menarik. mungkin untuk menyelesaikan masalah.

Pemerintah berusaha menaikkan harga beras

untuk mendorong masyarakat menggunakan

beras lokal. Namun prediksi menyebutkan ada HASIL DAN DISKUSI


kemungkinan produktivitas pangan berkurang Kasus dalam Tanggapan Tumbuhan terhadap

dan akan menyeret ketahanan pangan sebagai Perubahan Iklim

efek domino. Kajian yang dilakukan pada tahun Perubahan iklim diawali dengan

2017 dengan menggunakan data sekunder pemanasan global akibat emisi gas, terutama

menunjukkan bahwa hampir lebih dari setengah karbon dioksida. Indonesia adalah anggota

wilayah Indonesia menghadapi kerawanan Piagam Prancis dan berhak mengurangi emisi

pangan (Widada, Masyhuri, dan Mulyo 2017). karbondioksida karena menurut (Singh et al.

Maluku, Kalimantan Timur, dan Papua menjadi 2019) gas merupakan penyumbang utama

tiga besar provinsi yang kekurangan pangan. penyebab perubahan iklim. Setiap spesies

Studi-studi ini membuktikan bukti kritis tentang memiliki kisaran suhu yang sesuai untuk

ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karena itu, kehidupannya. Di daerah tropis,

perlu dilakukan kajian mendalam tentang keanekaragaman spesies relatif lebih tinggi

dampak negatif perubahan iklim khususnya bagi daripada di daerah subtropis dan kutub

pertanian di Indonesia, sehingga dapat menjadi karena suhu yang lebih hangat memberikan

peringatan bagi pemangku kepentingan untuk peluang yang lebih luas bagi banyak spesies

melakukan upaya antisipatif. untuk bertahan hidup. Namun, pemanasan

global sedang terjadi, menyebabkan subtropis

METODE juga mulai menghangat. Di Amerika Utara,

Kami mengumpulkan database pada tahun 2013 terjadi serangan kumbang

dari ilmiah artikel ilmiah yang berisi besar-besaran di hutan pinus sehingga pohon

informasi berhubungan dengan pertanian pinus yang ada kebanyakan mati (National

produktivitas di bawah perubahan iklim dan Geographic, 2015). Sebelum pemanasan

strateginya. Artikel ilmiah yang digunakan berasal dari global terjadi, kumbang

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|147
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

habitat terbatas pada hutan pusat. Adanya Setiap tanaman memiliki suhu

pemanasan global menyebabkan kumbang minimum dan maksimum untuk

mulai memperluas habitatnya menuju perkembangannya. Pada tanaman

hutan di wilayah utara. Dengan demikian, komoditas pertanian, batas suhu

peningkatan suhu memberikan peluang maksimum agar produktivitas

bagi patogen untuk menyerang tanaman. dipertahankan pada 29º C untuk

Kasus serupa juga terlihat pada tanaman jagung, 30º C untuk kedelai, dan 32º C

kentang di dataran tinggi Dieng (Turasih untuk kapas (Nurhayanti dan Nugroho

dan M Kolopaking 2016) yang terserang 2015). Fenomena perubahan iklim

hama liptotera dan kutu kebul pada musim tampaknya menyebabkan

hujan. Sementara itu, tingginya intensitas peningkatan suhu sehingga

curah hujan yang menyebabkan banjir di dikhawatirkan jika berlangsung lama

Jawa Barat juga meningkatkan serangan akan menurunkan produktivitas.

hama keong mas di lahan persawahan Peningkatan suhu atmosfer hingga

(Asnawi 2015). 5ºC menurunkan produksi jagung

Menurut ke (Pandei Dan hingga 40% dan kedelai pada kisaran

Choudhary 2019), kita harus memahami respon 10-30%. Sedangkan jika suhu naik 1 -

tanaman budidaya terhadap perubahan variasi 3º C dari kondisi saat ini, dapat

iklim karena kebutuhan yang dibebankan pada menurunkan produksi padi sebesar

sektor pertanian meningkat di tengah ancaman 6,1 - 40,2% (Putra & Indradewa, 2011).

perubahan iklim. Oleh karena itu, perlu ada (Liu et al. 2020) merumuskan prediksi

kesadaran bersama terkait pertanian dalam dengan menggunakan konstruksi

kondisi perubahan iklim. Pemerintah, petani, dan model pengaruh suhu terhadap

pemangku kepentingan lainnya harus produktivitas pertanian di China.

mewaspadai peningkatan serangan patogen Hasilnya adalah kenaikan suhu 1ºC

pada tanaman pangan yang dapat akan menurunkan produktivitas padi

menggagalkan panen. Dengan memprediksi sebesar 8,98% dan jagung 8,02%.

perubahan musim, petani dapat mempersiapkan Demikian pula, model konstruksi oleh

diri menghadapi kemungkinan-kemungkinan (Ureta et al. 2020) di Meksiko

yang akan terjadi. Ada beberapa pengaruh memprediksi penurunan produksi

perubahan faktor iklim terhadap produktivitas jagung di bawah kenaikan suhu akibat

tanaman. perubahan iklim. (Ruminta 2016)

1. Dampak suhu mengkaji potensi bahaya a

148 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

penurunan produksi padi yang mengandalkan cara konvensional

disebabkan oleh peningkatan suhu seperti tergantung musim. Perubahan

disertai dengan perubahan curah iklim menyebabkan iklim yang tidak

hujan di Bandung. Diperkirakan pada menentu sehingga akan sulit

tahun 2030 akan terjadi penurunan memprediksi musim tanam yang

rata-rata sebesar 6706 ton di sebagian cocok. Selain itu, pasokan air yang

besar Kabupaten Bandung, Indonesia. semakin berkurang merupakan faktor

Pada prinsipnya pengaruh kenaikan pembatas keberhasilan panen. Secara

suhu yang dapat mempercepat fase teoritis, air merupakan faktor

pengisian benih (Mall, Gupta, dan penunjang pertumbuhan tanaman.

Sonkar 2017) juga menyebabkan Kajian menunjukkan bahwa cekaman

timbulnya pembungaan atau merusak kekeringan pada beras menyebabkan

struktur reproduksi tanaman (Gray berat beras menurun akibat

and Brady 2016). Pembungaan awal berkurangnya sel endosperma dan

mengurangi kemampuan tanaman akumulasi pati (Yang et al. 2004).

untuk mengakumulasi sumber nutrisi (Ruan et al. 2010) menyatakan bahwa

untuk keberhasilan produksi gamet. ekspresi gen dari gen penyandi

Viabilitas serbuk sari menurun karena invertase menurun selama musim

peningkatan suhu yang ditandai kemarau sehingga degradasi sukrosa

dengan kematian dini sel tapetum tidak optimal, padahal degradasi

(Gray dan Brady 2016). Pada akhirnya, sukrosa ini sangat penting untuk

tekanan lingkungan yang terjadi sintesis pati. Selain itu, stabilisasi dan

selama fase pembungaan dan mineralisasi senyawa organik dan

pengisian benih berkontribusi pada siklus hara juga tidak optimal pada

gagal panen (Lesk, Rowhani, dan musim kemarau (Mall, Gupta, dan

Ramankutty 2016). Sonkar 2017). Adaptasi yang dapat

dilakukan tanaman adalah dengan

2. Dampak Kekeringan memperdalam penetrasi akar untuk

Krisis air akibat perubahan mencari sumber air (Espeland dan

iklim juga menjadi ancaman lain. Kettenring 2018). Meski demikian,

Pertanian di Indonesia, mirip penyesuaian yang dilakukan tentu

dengan pertanian di Burkina Faso berpacu dengan kondisi tanaman

(Waongo, Laux, dan Kunstmann yang begitu cepat

2015), sebagian besar masih

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|149
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

layu sehingga tidak ada cukup energi Selain serangan hama dan

untuk mendukung fase reproduksi. kekeringan, perubahan pola curah

Artinya tanaman lebih banyak hujan yang semakin tidak menentu

mentransfer energinya untuk juga akan menurunkan hasil panen.

mekanisme pertahanan daripada untuk Di Bali, (Sudarma dan Assyakur

tumbuh (Mall, Gupta, dan Sonkar 2017) 2018) ditemukan fakta adanya

sehingga produktivitas tanaman juga penyempitan lahan pertanian yang

akan berkurang. Kajian di beberapa semula sangat agroklimat untuk

daerah di Provinsi Jawa Tengah yaitu tanaman padi berkurang 20%. Kajian

Semarang, Sragen, Cilacap, Banyumas, (Turasih dan M Kolopaking 2016), di

Pati, dan Kebumen mengalami lahan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah,

kering yang mengakibatkan penurunan menemukan bahwa usahatani

produktivitas padi, ditambah dengan kentang sangat rentan pada musim

serangan hama seperti tikus, tungro, hujan karena tanaman kentang

penggerek batang dan wereng yang cepat layu di samping rawan

semakin meningkat ( Sumastuti dan longsor. Selain itu, petani kentang

Pradono 2016). Lain halnya pada menginvestasikan biaya yang lebih

kekeringan yang dapat meningkatkan tinggi untuk membeli pestisida

salinitas tanah. Penelitian oleh (Taufiq karena saat musim hujan hama

dan Purwaningrahayu 2013) datang. Itupun resiko kegagalan

menunjukkan bahwa terdapat kerugian dalam mengatasi hama juga harus

yang signifikan dalam jumlahVigna diwaspadai karena pestisida kurang

radiatabiji (kacang hijau) dan beratnya baik digunakan pada musim hujan.

karena salinisasi tanah yang didorong

oleh kekeringan. Menurut (Hopmans et Perubahan iklim mendorong

al. 2021), salinitas dalam tanah dapat terjadinya fenomena El Nino dan La

disebabkan oleh perubahan iklim yang Nina. Kekeringan dan banjir

menyebabkan penguapan air tanah. Hal merupakan masalah serius bagi

ini meningkatkan konsentrasi garam keberhasilan panen Indonesia.

yang terkandung dalam tanah karena air Berkurangnya lahan produktif akibat

tanah berkurang kuantitasnya. fenomena ini sangat mungkin terjadi.

Pemanasan global akibat gas rumah

3. Dampak Curah Hujan kaca juga akan meningkatkan

permukaan air laut (Zikra, Suntoyo,

150 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

dan Lukijanto 2015; Swarnam dkk. 2018) produksi benih yang toleran terhadap

sehingga lahan produktif di wilayah cekaman dengan tetap menjaga kualitasnya

pesisir atau dekat pantai terancam. (Perdinan et al. 2019), juga penyesuaian waktu

(Juanda 2015) menyatakan bahwa pada tanam di setiap wilayah akibat variasi curah

tahun 2010 lahan pertanian di pesisir hujan. karena hujan yang berbeda

Gorontalo tergenang air akibat kenaikan menentukan pola tanam (Nugroho dan

muka air laut. Naiknya permukaan laut Nuraini 2016). Dalam kajian (Muslim 2013) di

juga menyebabkan masalah salinitas. Kabupaten Indramayu, penyesuaian

Dalam penelitian Las (2007), lahan kekeringan dan banjir dilakukan dengan

pertanian di pesisir Jawa, Bali, Sumatera variasi penanaman padi tahan genangan dan

Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, tahan kekeringan, juga pemeliharaan air

dan Kalimantan mengalami penyusutan melalui bendungan dan pembersihan saluran

akibat salinitas sehingga mengurangi air. Menanggapi kenaikan suhu, petani dapat

lahan produktif. menanam di bawah kanopi atau memberikan

naungan untuk menurunkan suhu udara

Strategi Adaptasi sehingga tanaman mereka berada pada suhu

Adanya tekanan eksternal seperti yang sesuai untuk pertumbuhan. Kabar

peningkatan suhu, serangan hama, kekeringan, terbaru menunjukkan bahwa adaptasi petani

banjir, dan faktor alam lainnya tidak membuat di Kebumen, Jawa Tengah, yaitu mengganti

tumbuhan statis dalam menghadapinya. tanaman pertanian dengan varietas yang lebih

Adaptasi merupakan respon alami yang toleran terhadap perubahan iklim, bahkan

dilakukan tumbuhan untuk bertahan hidup. berganti pekerjaan dengan tidak lagi menjadi

Meski begitu, kita sebagai manusia yang petani (Sekaranom, Nurjani, dan Nucifera

bergantung pada keberadaan produktivitas 2021). Berdasarkan keadaan tersebut, maka

tanaman tidak bisa hanya mengandalkan strategi adaptasi cukup efektif dalam

adaptasi tanaman saja agar produktivitas tetap menghadapi bencana yang ada.

stabil. Produktivitas tanaman sangat dipengaruhi

oleh faktor biotik dan abiotik yang keduanya Sinergi antara itu
bergantung pada kondisi iklim. Oleh karena itu, pemerintah, masyarakat dan seluruh elemen

hasil panen untuk konsumsi manusia juga sangat pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk

bergantung pada iklim masa depan (Burritt mengurangi dampak negatif perubahan iklim agar

2018). Kita harus melakukan upaya non tidak mempengaruhi sektor pertanian Indonesia.

konvensional seperti penggunaan pupuk organik Negara-negara berkembang sangat terpengaruh

non kimia (Sudarma dan As-syakur 2018), oleh perubahan iklim sehingga mereka

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|151
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

kebutuhan adaptasi pertanian lebih tinggi daripada negara-negara Djuwendah 2015). Upaya pencegahan

mapan (Elum, Modise, dan Marr 2017). Menurut (Henry 2019), upaya kehilangan air tanah dapat menggunakan

adaptasi pertanian terhadap perubahan iklim tidak cukup mulsa dan pemberian bahan organik untuk

menggunakan satu strategi saja. Diperlukan beberapa strategi mencegah penguapan air dan menyuburkan

untuk saling mendukung. Kita juga membutuhkan pengetahuan tanah (Nurdin 2011). Perbaikan sistem irigasi

yang komprehensif tentang pemilihan adaptasi pada tanaman yang juga dapat didukung dengan membangun

dibudidayakan untuk terus meningkatkan kuantitas dan kualitas penampungan air sehingga kita dapat

(Gunathilaka, Smart, dan Fleming 2018). Salah satu contohnya memanen air hujan dan menyimpannya di

adalah sistem tanam tumpang sari karena memiliki manfaat seperti tempat yang tepat (Gomez-Zavaglia, Mejuto,

pertukaran hara, mengurangi kompetisi rumput dan dan Simal-Gandara 2020). Jejak air saat ini

mengendalikan hama (Swarnam et al. 2018). Strategi penyesuaian perlu digunakan sebagai alat analisis yang

musim tanam juga menjadi salah satu pilihan petani. (Laux et al. digunakan untuk memandu kebijakan terkait

2010) mengungkapkan bahwa penanaman yang terlalu dini akan pengelolaan air berkelanjutan sehingga kita

menyebabkan gagal panen sedangkan penanaman yang terlambat dapat menerapkan keadilan dalam

juga menurunkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Sementara itu, penggunaan sumber daya air. Di China

para petani di Dataran Tinggi Dieng saat musim kemarau kesulitan strategi adaptasi petani disesuaikan dengan

mendapatkan air sehingga harus mengambil air danau yang jauh. kondisi yang ada karena setiap daerah

Bahkan petani yang rumahnya jauh dari tambak atau sungai memiliki perbedaan kenaikan suhu rata-rata

terpaksa tidak menanam kentang (Turasih dan M Kolopaking 2016). (Liu et al. 2020). Sementara itu, Australia

Oleh karena itu, pembangunan bendungan yang tidak jauh dari menerapkan strategi moving rice farming,

kawasan pertanian merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga yang semula di wilayah selatan menjadi

ketersediaan air. Petani di Jawa Barat dan Jawa Timur sudah wilayah utara yang curah hujannya lebih

memanfaatkan air bendungan sebagai sumber irigasi saat musim banyak. Selain itu Australia juga

kemarau (Rasmayati dan pembangunan bendungan yang tidak jauh mengembangkan varietas padi yang tahan

dari kawasan pertanian merupakan pilihan yang tepat untuk hama karena di wilayah utara terdapat hama

menjaga ketersediaan air. Petani di Jawa Barat dan Jawa Timur yang dapat mengancam padi (Henry 2019).

sudah memanfaatkan air bendungan sebagai sumber irigasi saat

musim kemarau (Rasmayati dan pembangunan bendungan yang Melihat strategi yang digunakan oleh

tidak jauh dari kawasan pertanian merupakan pilihan yang tepat negara lain, Indonesia perlu memetakan

untuk menjaga ketersediaan air. Petani di Jawa Barat dan Jawa karakteristik masing-masing wilayah baik dari segi

Timur sudah memanfaatkan air bendungan sebagai sumber irigasi jenis tanah, curah hujan, maupun suhu udara rata-

saat musim kemarau (Rasmayati dan rata sehingga dapat menentukan strategi yang

tepat. Sebagai pembuat kebijakan, negara dapat

melakukan terobosan-terobosan seperti

152 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

pengembangan asuransi pertanian yang dapat teknologi dapat digunakan sebagai strategi untuk menghadapi

meringankan petani dalam hal penyediaan perubahan iklim yang mengancam produksi tanaman. Sebuah

modal usaha tani dan kerugian finansial akibat model bernama SaltMod yang dapat memprediksi pengaruh

perubahan iklim (Hidayati dan Suryanto 2015). irigasi terhadap salinitas tanah, drainase dan air tanah,

Strategi komunikasi juga harus dilibatkan kemudian dapat dirumuskan strategi mitigasinya (Gomez-

dalam pendidikan tentang perubahan iklim. Zavaglia, Mejuto, dan Simal-Gandara 2020). Contoh lain adalah

Berdasarkan kajian Irwansyah (Irwansyah model MONICA (Model for Nitrogen and Carbon dynamics in

2016), masalah perubahan iklim kurang Agro-ecosystems) yang dapat mensimulasikan pertumbuhan

menarik untuk dipublikasikan di media dan perkembangan tanaman, aliran dan suhu tanah,

Indonesia. Padahal, isu tersebut sangat transportasi nitrogen dan penggantian senyawa organik tanah

strategis dan komunikasinya perlu diperluas (Hampf et al. 2020). MONICA juga dapat memprediksi dampak

tidak hanya ke kotak sains. Di Gunung Kidul, perubahan iklim dan pengelolaan lahan terhadap produktivitas

Yogyakarta, para petani memiliki penanggalan pertanian, keseimbangan karbon, dan efisiensi nitrogen

tradisional pertanian Pranoto Mongso yang (Nendel 2014). Model lain seperti HERMES dapat digunakan

disusun berdasarkan pengamatan musim untuk memperkirakan pertumbuhan tanaman, air tanah, dan

sejak dahulu kala tetapi perubahan iklim dinamika N di lahan subur (Hlavinka et al. 2014). Penggunaan

menyebabkan hilangnya tanda-tanda permodelan tersebut dapat memprediksi dampak perubahan

perubahan musim. Sebagian besar petani iklim terhadap pertanian sebelum terjadi sehingga pemerintah

tidak dapat mengetahui penyebab hilangnya khususnya dapat merumuskan manajemen risiko, mengambil

tanda tersebut (Retnowati et al. 2014). (Masud langkah dan kebijakan yang diperlukan, serta melakukan

et al. 2017) menemukan bahwa kemampuan penyuluhan pertanian kepada petani. Selain teknologi,

petani untuk mengenali perubahan iklim penyediaan akses internet yang memadai bagi petani cukup

sebagai faktor penyebabnya merupakan baik agar informasi yang mereka miliki tentang perubahan

syarat utama untuk melakukan adaptasi di iklim meningkat sehingga petani memiliki kesiapan menanam

bidang pertanian. Oleh karena itu, (Hasibuan, Gregg, and Stringer 2020). Dari sekarang,

penggunaan media perlu dimaksimalkan menyediakan akses internet yang memadai bagi petani sudah

untuk mengedukasi petani dalam memahami cukup baik sehingga informasi yang mereka miliki tentang

perubahan iklim yang mempengaruhi perubahan iklim meningkat sehingga petani memiliki kesiapan

produksi pertanian dan memberikan pilihan menanam (Hasibuan, Gregg, and Stringer 2020). Dari sekarang,

bagi petani untuk beradaptasi dengan menyediakan akses internet yang memadai bagi petani sudah

perubahan iklim. cukup baik sehingga informasi yang mereka miliki tentang

Era revolusi industri kini perubahan iklim meningkat sehingga petani memiliki kesiapan

memiliki meningkatkan teknologi menanam (Hasibuan, Gregg, and Stringer 2020). Dari sekarang,

kecanggihan. Tentu saja, ada

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|153
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

itu pemerintah harus anggaran untuk udara akibat pembakaran sisa-sisa tanaman

berkelanjutan pertanian riset ke pasca panen. Emisi gas rumah kaca ini

meminimalkan efek negatif pada dunia yang terus berkontribusi pada peristiwa perubahan iklim,

berubah ini. Peran ini harus dijalankan dan sehingga pembakaran pasti tidak dianjurkan

bersinergi dengan dunia demi masa depan manusia untuk sisa tanaman. Dengan mengurangi gas

yang lebih baik. Pekerjaan ini akan sejalan dengan ini, kami berharap iklim lebih cocok untuk

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menanam tanaman. Tak kalah penting,

direncanakan oleh negara-negara di seluruh dunia strategi lainnya adalah investasi dalam

untuk mengakhiri masalah iklim, kemiskinan, penelitian terkait produktivitas pangan di

pendidikan, termasuk konsumsi dan produksi yang bawah perubahan iklim. (Campbell et al. 2016)

bertanggung jawab. (Thornton et al. 2018) merekomendasikan agar penelitian diarahkan

mendesak pemerintah membuat kebijakan untuk untuk menginformasikan tindakan dalam

mengamankan produktivitas pangan misalnya mengembangkan strategi untuk mengurangi

investasi infrastruktur untuk mencegah kerugian GRK di semua aspek.

terus menerus juga meningkatkan kesadaran dan

informasi untuk mendapatkan data kekurangan dan KESIMPULAN


pemborosan pangan. Mitigasi lahan pertanian Tinjauan pustaka ini memberikan

dengan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) informasi yang komprehensif mengenai dampak

adalah metode lain yang efektif (Smith dan Gregory perubahan iklim terhadap pertanian yang terjadi

2013). Seperti yang kita ketahui, perubahan iklim di beberapa daerah sehingga dapat menjadi

disebabkan oleh peningkatan GRK. Karbon dioksida acuan bagi pemangku kepentingan untuk

bersama dengan karbon monoksida merupakan mempersiapkan upaya adaptasi pertanian. Studi

salah satu GRK yang memungkinkan masuknya ini mendorong peneliti lain untuk mempelajari

sinar matahari tetapi pada saat yang sama akan dan mengembangkan strategi adaptasi lain yang

memerangkap panas di atmosfer sehingga dapat melengkapi strategi yang ada untuk

menyebabkan ketidakstabilan iklim (Lone et al. memaksimalkan produktivitas tanaman di bawah

2017). Kita harus memangkas konsumsi energi fosil perubahan iklim. Kami menganggap bahwa

secara bertahap dan beralih ke energi listrik dalam meningkatkan komunikasi tentang perubahan

kehidupan kita sehari-hari. Pada tahun 2015, emisi iklim melalui media massa juga merupakan

karbon teramati dari limbah pertanian padi, tebu, terobosan yang perlu lebih diintensifkan lagi

singkong, dan jagung di Lampung (Andini et al. karena informasi yang spesifik mendorong kita

2018). 85-96% CO22karbon dioksida dan 3 -13% untuk menangani masalah secara efektif.

karbon monoksida dilepaskan ke dalam

154 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

REFERENSI Provinsi Terpilih di Afrika


Achmad, Fandy, Sentot Setyasiswanto, Selatan.”Manajemen Risiko
Mumu Muhajir. Ketahanan Iklim 16: 246–57.
Pangan dan Perubahan Iklim: Dua https://doi.org/10.1016/j.crm.2016.
kasus dari Kalimantan Tengah, 11.001.
Kertas Kerja Epistema No.02/2012, Espeland, Erin K., dan Karin M.
Jakarta: Institut Epistema. Andini, Kettenring. 2018. “Pilihan Tanaman
Ade, Sébastien Bonnet, Patrick Strategis Dapat Mengurangi
Rousset, dan Udin Hasanudin. 2018. Dampak Perubahan Iklim: Sebuah
“Dampak Pembakaran Terbuka Tinjauan.” Jurnal Pengelolaan
Residu Tanaman terhadap Polusi Lingkungan222 (April): 316–24.
Udara dan Perubahan Iklim di https://doi.org/10.1016/
Indonesia.” Sains Saat Ini j.jenvman.2 018.05.042.
115(12):2259–66. doi: 10.18520/cs/ Fandy, Ahmad, Sentot Setyasiswanto, dan
v115/i12/2259-2266. Mumu Muhajir. 2012. “Ketahanan
Asnawi, R. 2015. “Perubahan Iklim Dan Pangan Dan Perubahan Iklim: Dua
Kedaulatan Pangan Di Indonesia. Kasus Dari Kalimatan Tengah.” Vol.
Tinjauan Produksi Dan 2. Jakarta.
Kemiskinan”, 293–309. https://doi.org/10.1017/CBO97811
Burritt, David J. 2018.tanaman tanaman 07415324.004.
Adaptasi terhadap Perubahan Iklim dan Gomez-Zavaglia, A., JC Mejuto, and J.
Ekstrem Lingkungan. Simal-Gandara. 2020. “Mitigasi
Ensiklopedia Kimia Pangan. Implikasi yang Muncul dari
Elsevier. Perubahan Iklim pada Sistem
https://doi.org/10.1016/B978-0-08- Produksi Pangan.” Makanan

100596-5.22333-0. Riset Internasional134 (April):


Campbell, Bruce M., E. Wollenberg, SJ 109256.
Vermeulen, Caitlin Corner-Dolloff, https://doi.org/10.1016/j.foodres.20
Pramod K. Aggarwal, E. Girvetz, AM 20.109256.
Loboguerrero, dkk. 2016. Gray, Sharon B., dan Siobhan M. Brady.
“Mengurangi Risiko Ketahanan 2016. “Tanggapan Perkembangan
Pangan dari Perubahan Iklim.” Tumbuhan terhadap Perubahan
Keamanan Pangan Global11: 34–43. Iklim.” Biologi Perkembangan419 (1):
https://doi.org/10.1016/j.gfs.2016.0 64–77.
6.002. https://doi.org/10.1016/j.ydbio.201
Dorji, Tsechoe, Kelly A. Hopping, 6.07.023.
Fandong Meng, Shiping Wang, Grisvia Agustin, dan Ro'ufah Inayati.
Lili Jiang, and Julia A. Klein. 2020. 2015. “Analisis Perubahan Iklim
“Dampak Perubahan Iklim Bagi Pertanian Di Indonesia.”
terhadap Fenologi Pembungaan Ekonomi Dan Studi Pembangunan.
dan Produksi Tanaman Alpine: 7 (2): 85–89.
Pentingnya Akhir Pembungaan.” Gunathilaka, RPD, James CR Smart,
Pertanian, Ekosistem dan dan Christopher M. Fleming.
Lingkungan291 (6): 106795. 2018. “Adaptasi Perubahan
https://doi.org/10.1016/ Iklim pada Sistem Tanam
j.agee.2019. 106795. Perenial: Pilihan, Hambatan dan
Elum, Zelda A., David M. Modise, dan Lingkungan
Implikasi Kebijakan.”
Ana Marr. 2017. “Persepsi Petani Sains dan Kebijakan82 (November
Terhadap Perubahan Iklim dan 2017): 108–16.
Strategi Responsif di Tiga

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|155
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

https://doi.org/10.1016/j.envsci.201 Studi Pembangunan.16 (1): 42–52.


8.01.011. https://doi.org/10.18196/jesp.16.1.1
Hampf, Anna C., Tommaso Stella, 217.
Michael Berg-Mohnicke, Tobias Hopmans, Jan W., AS Qureshi, I.
Kawohl, Markus Kilian, and Claas Kisekka, R. Munns, SR Grattan, P.
Nendel. 2020. “Hasil Masa Depan Rengasamy, A. Ben-Gal, S.
dari Sistem Tanam Ganda di Assouline, M. Javaux, PS Minhas,
Amazon Selatan, Brasil, di bawah PAC Raats, TH Skaggs, G. Wang,
Perubahan Iklim dan Q. De Jong van Lier, H. Jiao , RS
Pertanian
Pengembangan Teknologi.” Lavado, N. Lazarovitch, B. Li, dan
Sistem177 (Juli 2019). E. Taleisnik. 2021. “Kesenjangan
https://doi.org/10.1016/j.agsy.2019. Pengetahuan Kritis dan Prioritas
102707. Penelitian dalam Salinitas Tanah
Harwitasari, D., dan Jacko A. van Ast. Global.” Kemajuan dalam
2011. “Adaptasi Perubahan Iklim Agronomi169:1–191. doi:
dalam Praktek: Respon Masyarakat 10.1016/bs.agron.2021.03.001.
terhadap Banjir Pasang di Hlavinka, P., M.Trnka, KC Kersebaum,
Semarang, Indonesia.”Jurnal P. Čermák, E. Pohanková, M.
Manajemen Risiko Banjir4(3):216– Orság, E. Pokorný, M. Fischer,
33. doi: 10.1111/j.1753- M. Brtnický, and Z. Žalud. 2014.
318X.2011.01104.x. “Pemodelan Hasil dan Dinamika
Hasibuan, Abdul Muis, Daniel Gregg, and Nitrogen Tanah untuk Rotasi
Randy Stringer. 2020. Tanaman oleh HERMES di
“Memperhitungkan Beragam Sikap bawah Iklim dan Kondisi Tanah
Risiko dalam Mengukur Persepsi yang Berbeda di Republik
Risiko: Studi Kasus Risiko Perubahan Ceko.” Jurnal Ilmu Pertanian 152
Iklim bagi Petani Jeruk Skala Kecil di (2): 188–204.
Indonesia.”Kebijakan Penggunaan https://doi.org/10.1017/S00218596
Lahan95(September):104252. doi: 12001001.
10.1016/j.landusepol.2019.104252. Irwansyah. 2016. “Apa Kata Para Ilmuwan
Heilmeier, Herman. 2019. “Fungsional tentang Perubahan Iklim? Kajian
Ciri-ciri yang Menjelaskan Respon Surat Kabar Indonesia.”Ulasan
Tumbuhan terhadap Perubahan Iklim Sains Pasifik B: Humaniora dan
di Masa Lalu dan Masa Depan.”Flora: Ilmu Sosial2 (2): 58–65. https://
Morfologi, Distribusi, Ekologi doi.org/10.1016/j.psrb.2016.
Fungsional Tumbuhan254 (April): 1–11. 09.008.
https://doi.org/10.1016/j.flora.2019 . Juanda, Boy Riza. 2015. “Antisipasi
04.004. Perubahan Iklim Melalui
Henry, Robert J. 2019. “Inovasi dalam Pengelolaan Lingkungan
Genetika Tumbuhan Menyesuaikan Pertanaman Untuk Produksi Dan
Pertanian dengan Perubahan Iklim.” Ketahanan Pangan Berkelanjutan.”
Opini Saat Ini dalam Biologi Laux, Patrick, Greta Jäckel, Richard
Tumbuhan. https://doi.org/10.1016/ Munang Tingem, dan Harald
j.pbi.2019.1 1.004. Kunstmann. 2010. “Dampak
Hidayati, Ida Nurul, dan Suryanto Perubahan Iklim terhadap
Suryanto. 2015. “Pengaruh Produktivitas Pertanian pada Kondisi
Perubahan Iklim Terhadap Tadah Hujan di Metode Kamerun-A
Produksi Pertanian Dan Strategi untuk Meningkatkan Hasil Panen
Adaptasi Pada Lahan Rawan yang Dapat Dicapai dengan Adaptasi
Kekeringan.”Jurnal Ekonomi & Dan
Tanggal Tanam.” Pertanian Hutan

156 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

Meteorologi150 (9): 1258–71. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan


https://doi.org/10.1016/ Iklim di Ekosistem Lahan Basah
j.agrformet. 2010.05.008. Tropis Indonesia.”Afrika
Lesk, Corey, Pedram Rowhani, dan Navin (41):1–4.
Ramankutty. 2016. “Pengaruh Muslimah, Chairul. 2013. “Mitigasi
Bencana Cuaca Ekstrim Terhadap Perubahan Iklim Dalam
Produksi Tanaman Global.”Alam Mempertahankan Produktivitas
529 (7584): 84–87. Tanah Padi Sawah ( Studi Kasus Di
https://doi.org/10.1038/nature1646 7. Kabupaten Indramayu ) Mitigasi
Perubahan Iklim Dalam Menjaga
Liu, Yuan, Ningli, Zhengtao Zhang, Produktivitas Lahan Sawah
Chengfang Huang, Xi Chen, dan ( Kasus ; Kabupaten Indramayu )
Fang Wang. 2020. “Tren Sentral Chairul Muslim Indonesian Cent.”
dalam Hasil Tanaman di bawah Jurnal Penelitian Pertanian Terapan
Perubahan Iklim di Tiongkok: 13 (3): 211–22. Nendel, Claas. 2014.
Tinjauan Sistematis.”Ilmu “MONIKA: A
Lingkungan Total704: 135355. Model Simulasi Dinamika
https://doi.org/10.1016/ Nitrogen dan Karbon dalam
j.scitotenv.2 019.135355. Agro-Ekosistem.” Lingkungan
Lone, Bilal, Sameera Qayoom, Purshotam Sains Dan Rekayasa
Singh, Zahoor Dar, Sandeep (Subseri: Lingkungan
Kumar, N Dar, Asma Fayaz, dkk. Sains), TIDAK. 202979: 389–405.
2017. “Perubahan Iklim dan https://doi.org/10.1007/978-3-319-
Dampaknya Terhadap 01017-5_23.
Produktivitas Tanaman.” Jurnal Nugroho, Bayu Dwi Apri, and Laela
Sains & Teknologi Terapan Inggris Nuraini. 2016. “Skenario Pola
21 (5): 1–15. https://doi.org/ Tanam Berdasarkan Indeks Iklim
10.9734/bjast/2017/ 34148. Global dan Curah Hujan di
Mall, RK, A. Gupta, and G. Sonkar. Kabupaten Banyumas, Jawa
2017.Pengaruh Perubahan Iklim Tengah, Indonesia.” Prosedia Ilmu
terhadap PertanianTanaman-tanaman. Saat ini Pertanian dan Pertanian9: 54–63.
Perkembangan dalam Bioteknologi https://doi.org/10.1016/j.aaspro.201
dan Bioteknologi: Tanaman 6.02.124.
Modifikasi, Gizi, dan Produksi Nurdin. 2011. “Ketahanan Pangan Dalam
Pangan. Elsevier BV https:// Perubahan Iklim Global.”Jurnal
doi.org/10.1016/ Dialog Kebijakan Publik4: 21–28.
B978-0-444-63661-4.00002-5. https://www.researchgate.net/profil
Masud, Muhammad Mehedi, Mohammad e/Nurdin_Sp_Msi/contributions.
Nurul Azzam, Muhammad Nurhayati, Yanti, dan Moko Nugroho.
Mohiuddin, Hasanul Banna, 2015. “Sensitivitas Produksi Padi
Rulia Akhtar, ASAFerdous Alam, Terhadap Perubahan Iklim Di
and Halima Begum. 2017. Indonesia Tahun 1974-2015.”
“Hambatan dan Strategi Agro Ekonomi27 (2): 183–96.
Adaptasi Perubahan Iklim: Pandey, Bhanu, dan Krishna Kumar
Tantangan di Bidang Pertanian.” Choudhary. 2019.Pencemaran Udara:
Jurnal Produksi Bersih156: 698– Peranan dalam Perubahan Iklim dan
706. https://doi.org/10.1016/ Dampaknya pada Tanaman Pangan.
j.jclepro.20 17.04.060. Perubahan iklimDan Pertanian
Murdiyarso, Daniel, dan J. Boone Ekosistem: Saat ini Tantangan
Kauffman. 2011. “Menuju dan Adaptasi. Elsevier Inc.

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|157
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

https://doi.org/10.1016/ Dan Pensinyalan Dimediasi oleh


B978-0-12-816483-9.00009-8. Invertase: Peran dalam Pengembangan,
Perdinan, Perdinan, Tri Atmaja, Ryco F Potensi Hasil, dan Tanggapan terhadap
Adi, dan Woro Estiningtyas. 2019. Kekeringan dan Panas.”Tumbuhan
“Adaptasi Perubahan Iklim Dan Molekuler3 (6): 942–55.
Ketahanan Pangan: Telaah Inisiatif https://doi.org/10.1093/mp/
Dan Kebijakan.”Jurnal Hukum ssq044. Ruminta, Ruminta. 2016. “Analisis
Lingkungan Indonesia5 (1): 60. Penurunan Produksi Tanaman
https://doi.org/10.38011/jhli.v5i1.7 Padi Akibat Perubahan Iklim Di
5. Kabupaten Bandung Jawa
Rasmikayati, Elly, dan Endah Djuwendah. Barat.” Kultivasi15 (1): 37–45.
2015. “DAMPAK PERUBAHAN https://doi.org/10.24198/kultivasi.v
IKLIM TERHADAP PERILAKU 15i1.12006.
DAN PENDAPATAN PETANI Sekaranom, Andung Bayu, Emily
(Dampak Perubahan Iklim Terhadap Nurjani, dan Fitria Nucifera.
Perilaku dan Pendapatan Petani). 2021. “Adaptasi Perubahan
Jurnal Manusia Dan Lingkungan 22 Iklim Pertanian di Kebumen,
(3): 372. Jawa Tengah, Indonesia.”
https://doi.org/10.22146/jml.18764. Keberlanjutan (Swiss)13(13):1–
Ray, Deepak K., Paul C.West, Michael 16. doi: 10.3390/su13137069.
Clark, James S. Gerber, Alexander Sidik, Frida, Bambang Supriyanto, Haruni
V. Prishchepov, dan Snigdhansu Krisnawati, dan Muhammad Z.
Chatterjee. 2019. “Perubahan Muttaqin. 2018. “Konservasi
Iklim Kemungkinan Telah Mangrove untuk Mitigasi
Mempengaruhi Produksi Pangan Perubahan Iklim di Indonesia.”
Global.”PLo SATU14 (5): 1–18. Ulasan Wiley Interdisipliner:
https://doi.org/10.1371/journal.pon Perubahan Iklim
9(5):1–9. doi:
e.0217148. 10.1002/wcc.529.
Retnowati, Arry, Esti Anantasari, Muh Singh, Suruchi, Kshama Rai, Naushad
Aris Marfai, dan Andreas Ansari, dan Shashi Bhushan
Dittmann. 2014. “Etika Agrawal. 2019. Perubahan Iklim
Lingkungan dalam Pengetahuan dan Metabolisme Sekunder pada
Lokal Menanggapi Perubahan Tumbuhan: Ketahanan Terhadap
Iklim: Pemahaman tentang Musiman Gangguan. Perubahan Iklim dan
Tradisional Kalender Ekosistem Pertanian: Tantangan
PranotoMongso dan Fenologinya dan Adaptasi Saat Ini. Elsevier Inc.
di Kawasan Karst Gunung Kidul, https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
Yogyakarta, Indonesia.”Procedia 816483-9.00005-0.
Ilmu Lingkungan20: 785– 94. Smith, Pete, dan Peter J. Gregory. 2013.
“Perubahan Iklim dan Produksi
https://doi.org/10.1016/j.proenv.20 Pangan Berkelanjutan.”Prosiding
14.03.095. Masyarakat Nutrisi72 (1): 21–28.
Rohma, Masitoh Nur. 2020. “Mengatasi https://doi.org/10.1017/S00296651
Perubahan Iklim : Bom Waktu 12002832.
Deforestasi Di Indonesia.”Pusat Sudarma, I Made, dan Abd. Rahman As-
Laporan Kajian Strategis dan syakur. 2018. “Dampak
Internasional. Perubahan Iklim Terhadap Sektor
Ruan, YongLing, Ye Jin, Yue Jian Yang, Pertanian Di Provinsi Bali.”SOCA:
Guo Jing Li, dan John S. Boyer. 2010. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian
“Masukan Gula, Metabolisme, 12 (1): 87.

158 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....


p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

https://doi.org/10.24843/soca.2018. Adaptasi terhadap Perubahan


v12.i01.p07. Iklim: Contoh dari Petani India.”
Sumastuti, Efriyani, dan Nuswantoro Manajemen Risiko Iklim16
Setyadi Pradono. 2016. “Dampak (2016): 195–207.
Perubahan Iklim Pada Tanaman https://doi.org/10.1016/j.crm.2016.
Padi Di Jawa Tengah.”Jurnal 11.002.
Pendidikan Ekonomi5 (1): 31–38. Turasih, Turasih, and Lala M Kolopaking.
Surmaini, Elza, dan Eleonora Runtunuwu. 2016. “Strategi Adaptasi Perubahan
2015. “Upaya Sektor Pertanian Iklim Pada Petani Dataran Tinggi
Dalam Menghadapi Perubahan Dieng (Studi Petani Di Dataran
Iklim.”Jurnal Litbang Pertanian 30 Tinggi Dieng, Kabupaten
(1): 1–7. Banjarnegara).”Sodalitas: Jurnal
https://doi.org/10.21082/jp3.v30n1. Sosiologi Pedesaan4 (1).
2011.p1-7. https://doi.org/10.22500/sodality.v
Swarnam, TP, Ayyam Velmurugan, N. 4i1.14408.
Ravisankar, Awnindra K. Singh, dan Ureta, Carolina, Edgar J. González,
SK Zamir Ahmed. 2018. Alejandro Espinosa, Alejandro
Diversifikasi Pertanian Pulau - Trueba, Alma Piñeyro-Nelson,
Strategi yang Layak untuk Adaptasi and Elena R. Álvarez-Buylla. 2020.
terhadap Perubahan Iklim. “Hasil Jagung di Meksiko di
Keanekaragaman Hayati dan bawah Perubahan Iklim.”Sistem
Adaptasi Perubahan Iklim di Pertanian177 (Desember 2018):
Kepulauan Tropis. Elsevier Inc. 102697.
https://doi.org/10.1016/ https://doi.org/10.1016/j.agsy.2019.
B978-0-12-813064-3.00020-X. 102697.
Taufiq, Abdullah, dan Runik Dyah Waongo, M., P. Laux, dan H. Kunstmann.
Purwaningrahayu. 2013. “Tanggap 2015. “Adaptasi terhadap Perubahan
Varietas Kacang Hijau Terhadap Iklim: Dampak dari Waktu Tanam yang
Cekaman Salinitas.”Penelitian Dioptimalkan pada Hasil Jagung yang
Pertanian Tanaman Pangan32 (3): Dapat Dicapai dalam Kondisi Tadah
159–70. Hujan di Burkina Faso.”Meteorologi
https://doi.org/10.21082/jpptp.v32n Pertanian dan Hutan205: 23–39.
3.2013.p159-170. https://doi.org/10.1016/j.agrformet.
Thornton, Philip, Dhanush Dinesh, Laura 2015.02.006.
Cramer, Ana Maria Loboguerrero, Widada, Arif Wahyu, Masyhuri, dan
dan Bruce Campbell. 2018. Jangkung Handoyo Mulyo. 2017.
“Pertanian dalam Iklim yang “Faktor Faktor Yang
Berubah: Menjaga Ketenangan Kita Mempengaruhi Ketahanan Pangan
di Wajah Rumah Kaca.”Pandangan Di Indonesia.”Agro Ekonomi28 (2).
tentang Pertanian47 (4): 283–90.
https://doi.org/10.1177/003072701 Yang, Jianchang, Jianhua Zhang, Zhiqing
8815332. Wang, Guowei Xu, dan Qingsen
Timer, Peter. 2011. “Ketahanan Pangan di Zhu. 2004. “Aktivitas Enzim Kunci
Indonesia: Tantangan Saat Ini dan dalam Konversi Sukrosa menjadi
Prospek Jangka Panjang.”Jurnal Pati pada Biji Gandum yang
Elektronik SSRN, TIDAK. Mungkin. Dikenakan Defisit Air selama
https://doi.org/10.2139/ssrn.111280 Pengisian Biji.”Fisiologi
7. Tumbuhan 135 (3): 1621–29.
Tripathi, Amarnath, dan Ashok K. Mishra. https://doi.org/10.1104/pp.104.041
2017. “Pengetahuan dan Pasif 038.

AGRITEPA: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, Vol.9 No.1 2022 hal: 145 – 160|159
p-ISSN : 2407–1315, e-ISSN : 2722-1881 AGRITEPA, Vol.9, No.1, Januari –Juni 2022

Zikra, Muhammad, Suntoyo, Dan Ilmu Planet14: 57–63. https://


Lukijanto. 2015. “Dampak Perubahan doi.org/10.1016/j.proeps.20
Iklim pada Wilayah Pesisir 15.07.085.
Indonesia.”Procedia Bumi dan

160 |Akmalia, HA (2022).Dampak Perubahan Iklim terhadap Pertanian di Indonesia aDan.....

Anda mungkin juga menyukai