Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
ANCAMAN PERUBAHAN IKLIM

Disusun Oleh :
Aufa Hanun Zahiyah F2401221124

Dosen Penanggung Jawab :


Ir. Ujang Sehabudin M.Si

Direktorat Tingkat Persiapan Bersama


IPB University
2022
Pendahuluan
Persoalan perubahan iklim sudah menjadi fenomena lingkungan yang nyata dan
menjadi salah satu issu lingkungan penting dunia serta diakui sebagai salah satu ancaman
terbesar bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan perubahan iklim global menyebabkan
dampak negatif pada berbagai sektor kehidupan. Beberapa dampak yang dirasakan karena
adanya perubahan iklim antara lain terjadinya peningkatan suhu rata-rata serta peningkatan
intensitas curah hujan dan bergesernya musim hujan.
Menurut Kusnanto (2011) keadaan rata-rata suhu udara di Indonesia mulai tahun
1968 hingga tahun 2007 terus mengalami peningkatan. Dalam waktu 70 tahun sejak tahun
1940 suhu rata-rata di muka bumi mengalami kenaikan sekitar 0,50 C. Menurut Firman
(2009) kondisi udara di Indonesia menjadi lebih panas sepanjang abad dua puluh, yaitu
suhu udara rata-rata tahunan telah bertambah kira-kira 0,30 C.
Menurut Firman (2009) terjadinya peningkatan rata-rata suhu udara menyebabkan
terjadinya penguapan air yang tinggi, sehingga menyebabkan atmosfir basah dan intensitas
curah hujan meningkat. Menurut Naylor (2006) dalam Diposaptono (2009), perubahan
pola curah hujan di Indonesia akan mengarah pada terlambatnya awal musim hujan dan
kecenderungan lebih cepat berakhirnya musim hujan. Hal ini berarti bahwa musim hujan
terjadi dalam waktu yang lebih singkat, tetapi memiliki intensitas curah hujan yang lebih
tinggi.
A. Permasalahan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perubahan iklim dapat
memiliki dampak yang lebih luas dan signifikan bagi negara-negara di dunia dibandingkan
dengan pandemi Covid-19. Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan
masyarakat namun, perhatian pemerintah akan isu perubahan iklim dinilai sangat lemah
dan tidak memiliki target yang jelas terkait penurunan emisi. Padahal perubahan iklim
berdampak sangat buruk bagi Indonesia, khususnya pada sektor keamanan pangan dan
sektor perikanan. Kekeringan yang terjadi di Indonesia mengubah pola tanam yang
mengakibatkan gagal panen. Selain itu, perubahan iklim juga mengubah arus laut dan
menyebabkan pengasaman laut, sehingga menyebabkan menurunnya hasil tangkapan ikan.
B. Pembahasan
Selain pandemi Covid-19, perubahan iklim dapat menjadi tantangan ekonomi
dalam jangka menengah panjang, sehingga menjadi perhatian utama banyak negara di
dunia. Isu perubahan iklim yang mengemuka adalah meningkatnya suhu bumi sebesar 2,5
hingga 4,7 derajat Celcius di tahun 2100 akibat peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK).
Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi
tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim
yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti
kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah
pesisir.
Mark Smulders, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, baru-baru ini
menyatakan keprihatinan tentang krisis pertanian dan pangan. Meski krisis yang terjadi di
Indonesia tidak seburuk yang terjadi di negara lain seperti Filipina dan Karibia, namun
kondisi perubahan iklim global ini tetap harus diwaspadai, karena Indonesia merupakan
negara kepulauan dengan cakupan wilayah yang sangat luas dan memilki karakteristik
iklim dan cuaca yang sangat beragam. Beberapa penelitian di FAO menunjukkan Indonesia
sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara yang akan paling
menderita akibat perubahan iklim, terutama terjadinya kekeringan dan banjir. Pasalnya,
fenomena ini akan menurunkan produksi pangan dan kapasitas produksi pertanian.
Merujuk penelitian yang di terbitkan oleh lembaga riset asal Swiss tahun 2021,
Menkeu menjelaskan perubahan iklim juga dapat memberikan kerugian yang besar bagi
perekonomian, Secara bertahap, tekanan Inflasi dapat timbul akibat gangguan rantai
pasokan Nasional dan Internasional akibat perubahan cuaca seperti kekeringan, banjir,
badai, dan kenaikan permukaan air laut yang berpotensi mengakibatkan kerugian finansial
yang besar. Indonesia diperkirakan berpotensi memiliki kerugian ekonomi akibat krisis
iklim mencapai 112,2 triliun atau 0,5 persen dari PDB pada tahun 2023.
Salah satu upaya untuk mengantisipasi perubahan iklim ini adalah melalui
penandatanganan Paris Agreement oleh 196 negara. Perjanjian ini merupakan bentuk
komitmen dunia dalam memperkuat penanganan global terhadap ancaman perubahan
iklim. Dengan adanya perjanjian ini bertujuan menahan laju kenaikan suhu global sampai
di angka minimum 1,5º Celcius, dan di bawah 2º Celcius untuk tingkat praindustri serta
mengurangi tingkat emisi gas rumah kaca dan aktivitas serupa, guna meminimalkan emisi
gas serta mencapai target emisi net zero atau nol bersih.
Pemerintah telah menetapkan ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama
transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang. Strategi ini juga akan membantu
Indonesia dalam mewujudkan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
SDGs. Pemerintah juga telah menetapkan arah kebijakan melalui Pembangunan Rendah
Karbon. Hal ini dilakukan melalui penurunan dan intensitas emisi pada bidang prioritas
meliputi energi, lahan, limbah, industri, dan kelautan. Melalui Nationally Determined
Contributions (NDC), Indonesia berkomitmen menurunkan emisi GRK sebesar 29%
dengan kemampuan sendiri atau 41% dengan bantuan internasional pada 2030 dari kondisi
business as usual. Penurunan emisi GRK tersebut terutama akan didorong pada
sektor Agriculture, Forest, and Land Use (AFOLU) serta energi.
Namun memang, dari seluruh masalah yang dihadapi dunia sekarang, baik itu
ekonomi, infrastruktur, pandemi, kemiskinan, globalisasi, industri 4.0. bahkan pendidikan,
kita ada satu blind spot yang terbesar dari seluruh masalah itu, yaitu masalah perubahan
iklim. Narasi kita mengenai perubahan iklim masih sangat lemah, sementara literasi
masyarakat juga masih sangat lemah, dan perhatian pemerintah juga masih sangat lemah.
Negara lain sudah mengeluarkan target, sementara Indonesia sampai sekarang tak ada
target, dan walaupun diundang untuk sebuah forum untuk target penurunan emisi, target
juga belum jelas.
Meski pemerintah telah melakukan antisipasi cukup baik dengan meningkatkan
total ketersediaan pangan untuk penduduknya, namun, tantangan ketahanan pangan tidak
hanya mengantisipasi perubahan iklim, tapi faktor lainnya seperti urbanisasi, penyempitan
lahan pertanian akibat alih fungsi serta belum efektifnya upaya pemberdayaan petani.
Menurut prediksi, di Indonesia pada tahun 2050 yang akan datang, akan terjadi
lonjakan jumlah penduduk yang sangat drastis, mengingat laju pertumbuhan penduduk saat
ini yang masih relatif tinggi. Ini harus diantisipasi dengan menaikkan produksi pangan
paling tidak sebesar 60%. Untuk bisa mencapai target tersebut, mau tidak mau, pemerintah
harus mampu meminimalisir dampak perubahan iklim ini secepatnya, misalnya dengan
memperketat pengawasan dan pemeliharaan kawasan hutan untuk mencegah illegal
logging dan pembakaran hutan, mengurangi penggunaan material anorganik seperti plastik
dan sterefoam, meminimalisir penggunaan pestisida dan zat kimia berbahaya lainnya
dalam usaha pertanian dengan menggalakkan pemanfaatan bahan nabati dalam
pengendalian hama dan penyakit tanaman, serta mempercepat adopsi teknologi pertanian.
Selain itu upaya memperbaiki kualitas lingkungan juga harus terus dilakukan dengan
melibatkan semua elemen masyarakat, karena tanpa keterlibatan masyarakat, program
penyelamatan lingkungan akan sulit berhasil.
C. Kesimpulan
Persoalan perubahan iklim sudah menjadi fenomena lingkungan yang nyata dan
menjadi salah satu issu lingkungan penting dunia serta diakui sebagai salah satu ancaman
terbesar bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkan perubahan iklim global berdampak
negatif pada berbagai bidang kehidupan. Dampak perubahan iklim meliputi peningkatan
suhu rata-rata dan intensitas curah hujan, serta perubahan musim hujan. Salah satu upaya
untuk mengantisipasi perubahan iklim ini adalah melalui penandatanganan Paris
Agreement oleh 196 negara. Pemerintah juga telah menetapkan ekonomi hijau sebagai
salah satu strategi utama untuk mewujudkan SDGs. Namun, narasi kita mengenai
perubahan iklim masih sangat lemah, sementara literasi masyarakat dan perhatian
pemerintah juga masih sangat lemah.
D. Saran
Untuk mengantisipasi perubahan iklim diperlukan kejasama antara pemerintah dan
juga masyarakat, sehingga diharapkan pemerintah dan masyarakat dapat hidup sejalan
demi mencapai tujuan bersama. Karena upaya memperbaiki kualitas lingkungan juga harus
terus dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat, karena tanpa keterlibatan
masyarakat, program penyelamatan lingkungan akan sulit berhasil.
Daftar Pustaka

Gupta, M. (2022, Juni 9). Perubahan Iklim Global. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/vaderix3093/62a1dc84fca4e42528312792/perubahan-
iklim-global
Kementrian Keuangan Republik Indonesia. (2022, Sempember 14). Menkeu : Ancaman Krisis
Iklim Dapat Lebih Luas Dari Pandemi Covid-19. Retrieved from kemenkeu.go.id:
https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Ancaman-Krisis-
Iklim-Dapat-Lebih-Luas-Dari-Pandemi
MC Kab Aceh Tengah. (2021, Februari 6). Dampak Perubahan Iklim Global Terhadap Pertanian
dan Ketahanan Pangan. Retrieved from infopublik.id:
https://infopublik.id/kategori/cerita-khas/508469/dampak-perubahan-iklim-global-
terhadap-pertanian-dan-ketahanan-pangan
Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2021, Oktober 19). Kelola
Isu Perubahan Iklim, Pemerintah Manfaatkan Strategi Transformasi Ekonomi melalui
Pembangunan Hijau. Retrieved from ekon.go.id:
https://ekon.go.id/publikasi/detail/3386/kelola-isu-perubahan-iklim-pemerintah-
manfaatkan-strategi-transformasi-ekonomi-melalui-pembangunan-hijau
Chandra, W. (2021, Mei 5). Menyoal Lemahnya Perhatian Pemerintah terhadap Isu Perubahan
Iklim. Retrieved from mongabay.co.id:
https://www.mongabay.co.id/2021/05/05/menyoal-lemahnya-perhatian-pemerintah-
terhadap-isu-perubahan-iklim/

Anda mungkin juga menyukai