Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lamboy Manurung

NIM : 2006134994
Kelas : AGT B

Usaha Mitigasi yang Bisa Dilakukan Manusia untuk Meminimalkan


Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang saat ini menjadi perhatian
semua pihak. Sebagaimana diungkapkan oleh Boateng & Boateng (2015) bahwa
perubahan iklim adalah masalah kebijakan publik terbesar di zaman ini. Mengenai
perubahan iklim, United States Global Climate Change Programme (dalam Okoli
& Ifeakor, 2014) perubahan iklim didefinisikan sebagai reaksi ekstrem fenomena
cuaca yang menciptakan dampak negatif pada sumber daya pertanian, sumber
daya air, kesehatan manusia, penipisan lapisan ozon, vegetasi dan tanah, yang
menyebabkan dua kali lipat dari konsentrasi karbon dioksida dalam ekosistem.
Sedangkan Francis (2014) menyebutkan bahwa perubahan iklim adalah perubahan
sifat statistik dari sistem iklim. Hal ini juga perubahan cuaca bumi termasuk
perubahan suhu, angin. Perubahan iklim secara langsung berdampak negatif
kepada manusia dan lingkungan sekitarnya. Sehingga memang perubahan iklim
menjadi fokus semua pihak untuk mengatasinya.
Beberapa usaha mitigasi yang bisa dilakukan untuk meminimalkan
dampak negatif perubahan iklim adalah sebagai berikut :
1. Teknologi mitigasi
Teknologi mitigasi bertujuan melakukan penyesuaian terhadap dampak
dari perubahan iklim untuk mengurangi risiko kegagalan produksi pertanian.
Teknologi mitigasi yang bisa diterapkan pada sektor pertanian yaitu
penggunaan varietas padi rendah emisi, penggunaan pupuk ZA sebagai
sumber pupuk N karena sumber pupuk N seperti ZA dapat menurunkan emisi
gas metana 6% dibandingkan dengan urea bila pupuk disebar di permukaan
tanah, dan menurunkan emisi metana hingga 62% jika pupuk ZA dibenamkan
ke dalam tanah, aplikasi teknologi tanpa olah tanah, dan menerapkan
teknologi irigasi berselang.
2. Teknologi adaptasi
Teknologi adaptasi yang bisa diterapkan pada sektor pertanian yaitu
penyesuaian waktu dan pola tanam karena penyesuaian waktu dan pola tanam
merupakan upaya yang sangat strategis guna mengurangi atau menghindari
dampak perubahan iklim akibat pergeseran musim dan perubahan pola curah
hujan, penggunaan varietas unggul tahan kekeringan, rendaman dan salinitas,
teknologi panen hujan (teknologi ini merupakan salah satu alternatif
teknologi pengelolaan air dengan prinsip menampung kelebihan air pada
musim hujan dan memanfaatkannya pada musim kemarau untuk mengairi
tanaman). Teknologi panen hujan yang sudah banyak diterapkan adalah
embung dan dam parit. Teknologi irigasi (teknologi irigasi yang sudah
dikembangkan untuk mengatasi cekaman air pada tanaman adalah sumur
renteng, irigasi kapiler, irigasi tetes, irigasi macak-macak, irigasi bergilir, dan
irigasi berselang). Penerapan teknik irigasi tersebut bertujuan memenuhi
kebutuhan air tanaman pada kondisi ketersediaan air yang sangat terbatas dan
meningkatkan nilai daya guna air.

SUMBER REFERENSI

Elza, S. Eleonora, R dan Irsal L. 2010. Upaya sektor pertanian dalam menghadapi
perubahan iklim. Jurnal Litbang Pertanian. Vol 30 (1). Hal 1-7.
M. Mustangin. 2017. Perubahan iklim dan aksi menghadapi dampaknya : ditinjau
dari peran serta perempuan desa Pagerwangi. Jurnal Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakata. Vol 4 (1). Hal 80-89.

Anda mungkin juga menyukai