Anda di halaman 1dari 10

RANGKUMAN MATERI

BISNIS ELEKTRONIK (E-BUSINESS) DAN KERJA SAMA GLOBAL


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata
Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi

Dosen Pengampu: Kartika, SE., M.Sc., Ak

Oleh:

Kelompok 7

1. Nabila Nur Aisyah 180810301031


2. Cindy Ayu Prima Habsari 180810301032
3. Dayinta Sasa Marsita 180810301048
4. Siti Zulaikah 180810301068

Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi Kelas C

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jember

Tahun Ajaran 2019/2020

1
RANGKUMAN MATERI

1. Proses Bisnis dan Sistem Informasi


Untuk tetap berkembang menjalankan bisnis atau beroperasi, tentunya perusahaan
memelurkan informasi-informasi terkait bisnis mereka seperti informasi pemasok, pelanggan,
dan lain-lain. Informasi ini tentunya akan diolah agar menjadikan perusahaan untuk memiliki
aktivitas kerja yang dapat berjalan secara efisien.
1.1 Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu
produk atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh arus material, informasi, dan pengetahuan
dalam proses bisnis. Proses bisnis dalam perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan
kompetitif jika perusahaan tersebut bisa berinovasi atau mengeksekusi lebih baik dari
pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada cara
kerja yang ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efisien dan
respons organisasi.
Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis. Banyak proses bisnis yang
terkait dengan area fungsional tertentu. Berikut contoh-contoh fungsional proses bisnis.
Tabel 1.1.1 Contoh-contoh Fungsional Proses Bisnis

Area Fungsional Proses-proses Bisnis


Manufaktur dan produksi  Menyusun produk
 Pemeriksaan kualitas
 Menyediakan kebutuhan material
Penjualan dan pemasaran  Mengidentifikasi pelanggan
 Memperkenalkan produk kepada konsumen
 Menjual produk
Keuangan dan akuntansi  Membayar kreditor
 Menyusun laporan keuangan
 Mengelola keuangan
Sumber daya manusia  Merekrut karyawan
 Mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan
 Melibatkan karyawan dalam rencana yang
menguntungkan

1.2 Bagamaina Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis


Dengan teknologi informasi yang semakin berkembang dan ada saat ini, memudahkan
perusahaan untuk melakukan hal-hal baru dan tidak terpacu pada mengotomatisasikan
sistem informasi hanya secara manual. Perusahaan dapat menambah lebih banyak orang
untuk mengakses arus informasi, mengubah prosedur yang dikerjakan secara berurutan
menjadi dapat dilakukan secara bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan
dalam pengambilan keputusan.

2
Penganalisisan proses bisnis akan mempermudah perusahaan untuk mencapai
pemahaman yang sangat jelas tentang bagaimana bisnis benar-benar bekerja. Selain itu,
dengan dilakukannya analisis proses bisnis, perusahaan juga bisa memahami bagaimana
mengubah bisnis dengan meningkatkan proses agar lebih efisien. Sehingga dari proses
tersebut akan tercapai penggunaan sistem informasi guna mencapai efisiensi, inovasi, dan
pelayanan pelanggan yang baik dalam kinerja aktivitas perusahaan nantinya.

2. Jenis-jenis Sistem Informasi


Umumnya perusahaan memiliki ssistem-sistem yang mendukung proses bisnis yang
sama. Tetapi, ada pula beberapa perusahaan yang juga memiliki sistem yang berbeda guna
mendukung kebutuhan pengambila keputusan dari masing-masing kelompok manajemen
utama.
2.1 Sistem-sistem untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda
Sistem perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-kelompok
yang berbeda atau tingkatan manajemen. Berikut merupakan sistem yang meliputi
kelompok manajemen yang berbeda.
a) Sistem Pemrosesan Transaksi
Sistem ini ialah sistem komputerisasi yang mengoperasikan dan mancatat
transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis seperti entri
pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang mencatat dan
pengiriman. Tujuan utamanya guna menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin serta
guna memantau arus transaksi di seluruh perusahaan.
Sebagai contoh, misalnya keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan
diambil oleh supervisor pada tingkat yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan. Sistem pemrosesan transaksi sangat penting bagi perusahaan. Hal
ini dikarenakan apabila terjadi kegagalan pada TPS selama beberapa jam saja, hal
ini akan mengakibatkan lumpuhnya perusahaan dan perusahaan-perusahaan lain
yang terkait atau yang sama-sama menggunakan.
b) Sistem untuk Intelijen Bisnis
Intelinjen bisnis adalah istilah mengenai data perangkat lunak untuk
mengorganisasi, menganalisis serta menyediakan akses kepada data. Dalam sistem
ini menyediakan laporan kinerja perusahaan bagi manajemen tingakt menengah
sehingga bisa membantu mereka untuk memantau, mengontrol, mengambil
keputusan, dan melalukan kegiatan-kegiatan administratif.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merangkum dan menyusun laporan
mengenai kegiatan operasional dasar perusahaan menggunakan data yang
disediakan dari sistem pemrosesan transaksi. Data dasar mengenai transaksi yang
diperoleh dari TPS nantinya akan dirangkum dan disajikan sebagai laporan yang
dihasilkan setiap saat. Umumnya, Sistem Informasi Manajemen menyediakan
jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang telah dispesifikasikan dalam

3
perbaikan dan memiliki prosedur yang telah ditentukan dalam memberikan
jawaban atas pertanyaan.
Selain itu, ada Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang
berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang prosedur
dalam mencapai atau menghasilkan solusinya belum ditentukan sebelumnya secara
keseluruhan. Yang terakhir adanya Sistem Pendukung Eksekutif (Executive
Support System) yang membantu manajemen senior dalam mendukung
pengambilan keputusan tanpa rutinitas yang membutuhkan pertimbangan evaluasi
dan wawasan karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk menciptakan solusi.
Intelijen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan
pengelolaan berbasis data, dimana para pengambil keputusan dapat
menggantungkan kepercayaan pada penggunaan perangkat analitis dan
pengelolaan data dalam membantu pekerjaannya, data yang diperoleh dari pabrik
ataupun divisi penjualan langsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan
petinggi perusahaan atau menjadi sajian terperinci berupa laporan-laporan pada
layar penampil digital.

2.2 Sistem untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung Aplikasi Perusahaan


a) Aplikasi Perusahaan
Untuk menjalankan sistem yang berbeda secara bersama-sama kita dapat
menggunakan aplikasi perusahaan (enterprise application) yang merupakan sistem
yang menjangkau seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses bisnis
yang terjadi di seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen.
Aplikasi perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif dengan cara
mengoordinasikan proses bisnis menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan
kelompok proses guna menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan
yang efisien. Ada empat kategori utama aplikasi perusahaan, yaitu:
1. Sistem Perusahaan (Enterprise System)
Sistem yang digunakan oleh perusahaan yaitu ERP atau perencanaan
sumber daya perusahaan yang berfungsi untuk mengintegrasikan proses bisnis
pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan
pemasaran, serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat
lunak tunggal.
2. Sistem Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
Perusahaan menggunakan SCM untuk mengelola hubungannya dengan
pemasok untuk menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang
dimiliki dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan
dengan biaya serendah mungkin dan waktu secepat mungkin.
3. Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship
Management System)
4
CRM diberlakukan dalam perusahaan guna untuk mengelola hubungan
dengan pelanggan dalam hal menyediakan informasi di bidang penjualan,
pemasaran, dan pelayanan.
4. Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System)
KMS memungkinkan perusahaan menerima dan mengaplikasikan
pengetahuan dan keahlian dengan lebih baik untuk meningkatkan kinerja
proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen. Pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan bersifat unik/khas,
sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggulan strategis jangka
panjang.
b) Intranet dan Ekstanet
Intranet dan ekstranet merupakan perangkat alternatif untuk meningkatkan
integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggan beserta
pemasoknya. Intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses
oleh karyawan. Ekstranet adalah situs web perusahaan yang dapat diakses oleh vendor
dan pemasok yang memiliki wewenang dan digunakan untuk mengoordinasikan
pengiriman persediaan ke fasilitas produksi perusahaan.

2.3 E-Business, E-Commerce, dan E-Government


Bisnis elektronik (e-business) mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet
untuk menjalankan proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-commerce adalah
bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/jasa melalui
internet. E-government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet
untuk memungkinkan pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis,
sektor swasta, dan instansi pemerintah terkait lainnya secara digital.

3. Sistem untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial


3.1 Apa yang Dimaksud dengan Kolaborasi
Kolaborasi adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama
yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya
digunakan pada organisasi bisnis, atau organisasi lainnya, atau antara satu bisnis dengan
bisnis lainnya. Kolaborasi dapat bersifat satu orang atau banyak orang dengan banyak
orang. Peran penting kolaborasi dan kerja sama tim dalam dunia bisnis, antara lain:
 Mengubah sifat pekerjaan. Dimana, sekarang ini setiap tahapan dalam proses
produksi dilakukan secara terpisah satu sama lain, sehingga memerlukan
koordinasi yang lebih erat dan interaksi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan produk ataupun layanan.
 Pertumbuhan bidang pekerjaan professional. Bidang pekerjaan professional
memerlukan pengetahuan tambahan serta pendistribusian informasi guna
menyelesaikan pekerjaan. Setiap pelaku yang berperan dalam bidang pekerjaan

5
tersebut dan memiliki keahlian khusus harus saling bekerja sama dalam
menyelesaikan pekerjaan.
 Mengubah struktur organisasi perusahaan. Pada masa sekaran, pekerjaan
diorganisasi berdasarkan kelompok-kelompok dan tim kerja, dan masing-masing
anggota diharapkan mengembangkan metode mereka sendiri-sendiri dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan.
 Mengubah ruang lingkup perusahaan. Pekerjaan dalam perusahaan telah berubah
dari lokasi tunggal menjadi banyak lokasi-kantor dan pabrik dalam suatu wilayah,
negara ataupun seluruh dunia. Sehingga, diperlukan koordinasi yang erat dalam
perancangan produksi , pemasaran, distribusi, dan pelayanan.
 Menitikberatkan pada inovasi. Inovasi merupakan proses kelompok dan social
serta sebagian besar inovasi diperoleh dari kolaborasi antar-individu di
labolatorium, organisasi bisnis,maupun instansi pemerintahan. Praktik kolaborasi
dan teknologi yang kuat, dipercaya meningkatkan kecepatan dan kualitas inovasi.
 Mengubah budaya kerja dan bisnis. Keragaman tim memberikan hasil yang lebih
baik dan lebih cepat ketimbang bekerja sendiri-sendiri.

3.2 Apa yang Dimaksud dengan Bisnis Jejaring Sosial


Bisnis Jejaring Sosial merupakan bisnis dengan memanfaatkan platform jejaring
social,yang bertujuan memperdalam interaksi dengan kelompok-kelompok dari dalam dan
luar perusahaan guna memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi,
dan pengambilan keputusan. Kunci utama dalam bisnis jejaring social adalah
“percakapan”. Para pendukung bisnis jejaring social menyatakan bahwa jika perusahaan
mampu bergabung dalam percakapan ini, mereka akan mampu meningkatkan hubungan
dengan pelanggan, pemasok,dan karyawan, serta meningkatkan keterlibatan emosi mereka
dalam perusahaan.

3.3 Manfaat Bisnis dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial

Manfaat Dasar Pemikiran


Prodiktivitas Dengan berkolaborasi,mereka mampu mendapat pengetahuan yang mendalam
dan menyelesaikan masalah lebih cepat. Dan jumlah kesalahan dapat
diminimalisir.
Kualitas Dengan berkolaborasi, dapat saling mengoreksi kesalahan lebih cepat. Sehingga
akan mempersingkat waktu perancangan dan produksi.
Inovasi Dengan berkolaborasi, dapat mendatangkan ide yang lebih inovatif tentang
produk,layanan,serta administrasi.
Customer service Dengan berkolaborasi dan menggunakan jejaring social dapat menyelesaikan
masalah dan keluhan pelanggan lebih cepat dan efektif.
Kinerja keuangan Perusahaan yang kolaboratif, memiliki penjualan, pertumbuhan penjualan, dan
kinerja keuangan yang lebih unggul.

3.4 Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial

6
 Surel dan Pesan Instan. Merupakan perangkat utama dalam berkomunikasi dan
berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan yang beroperasi pada computer,
telepon seluler, dan perangkat genggam nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk
saling berbagi file di samping mengirim pesan
 Wiki. Jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan
dalam bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan
mengubah tulisan dan gambar. Wiki bergantung pada relawan, tidak menghasilkan
uang dan tidak menerima periklanan.
 Virtual Worlds. Merupakan lingkungan 3D yang dihuni oleh “penduduk/warga” yang
telah menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka, yang dikenal
sebagai avatar. Mereka saling bertemu, berinteraksi, dan saling berbagi ide secara
virtual, menggunakan gerak tubuh, chat box conversation, dan komunikasi suara.
 Platform Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial.
 Virtual Meeting Systems. Untuk kegiatan pembahasan produk, pelatihan,
sesi strategis, bahkan menyampaikan inspirasi.
 Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services. Pengguna
Google Sites dapat merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan
menit, tanpa dibutuhkan kemampuan teknis yang mendalam, pengguna
Google Sites dapat memposting berbagai macam file seperti kalender, teks,
lembar kerja, dan video untuk kepentingan pribadi, kelompok, ataupun public.
Google Sites bekerja dengan Google Apps dan menyediakan perangkat lunak
untuk kegiatan produktivitas perkantoran.
 Microsoft SharePoint. Merupakan platform kolaborasi dan pengolahan data
berbasis browser, yang digabungkan dengan fitur mesin pencari yang di-instal
pada server perusahaan. Platform ini dapat digunakan untuk meng-host situs
web internal perusahaan guna mengorganisasikan dan menyimpan informasi
pada satu area kerja terpusat sehingga memungkinkan tim untuk
mengoordinasikan aktivitas pekerjaannya, berkolaborasi dalam memublikasi
dokumen, memantau daftar pekerjaan, pengimplementasian aliran pekerjaan,
dan saling berbagi informasi melalui wiki dan blog.
 Lotus Notes. Lotus Notes merupakan contoh awal dari groupware (perangkat
untuk membentuk dan berkomunitas di dalam sebuah grup) yang merupakan
sistem kolaborasi dengan kemampuan mensharing kalender, penulisan dan
pengeditan dokumen secara bersama, berbagi akses database, dan pertemuan
secara elektronis, di mana setiap partisipan dapat saling melihat dan
menampilkan informasi dan kegiatan yang dilakukan satu sama lain.
 Perangkat Jejaring Sosial dalam Perusahaan. Perangkat jejaring sosial
dalam perusahaan menciptakan nilai bisnis dengan cara saling
menghubungkan antar-anggota perusahaan melalui profil, pemutakhiran, dan
notifikasi/pemberitahuan, seperti fitur yang terdapat pada Facebook, tetapi

7
dirancang hanya untuk kalangan internal suatu perusahaan saja. IBM baru-
baru ini memperkenalkan serangkaian perangkat bisnis jejaring sosial yang
beroperasi pada platform cloud computing, yang disebut SmartCloud untuk
bisnis jejaring sosial, dilengkapi dengan profil pengguna, komunitas, surel,
layanan pesan instan, web meeting, kalender, layar penampil digital, dan file
sharing.
 Daftar Periksa bagi Manajer: Mengevaluasi dan Memilih Perangkat Kolaborasi dan
Jejaring Sosial
Salah satu kerangka kerja yang sangat membantu kita dalam mengulas tentang
perangkat kolaborasi adalah matriks kolaborasi ruang/waktu. Matriks kolaborasi
ruang/waktuberfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang dan
waktu. Dengan menggunakan kerangka kerja ruang/waktu akan membantu Anda
dalam memilih perangkat yang sesuai bagi perusahaan Anda.
Berikut hal-hal yang perlu segera dilakukan jika Anda mengikuti enam langkah
berikut, Anda akan dituntun untuk melakukan investasi pada aplikasi kolaborasi yang
tepat dengan harga terjangkau dan tingkat risiko yang dapat ditoleransi.
1. Apa tantangan dalam kolaborasi terkait tempat dan waktu yang dihadapi oleh
perusahaan? Tempatkan perusahaan Anda pada matriks ruang/waktu.
Perusahaan Anda dapat saja menempati lebih dari satu sel pada matrik
tersebut. Perangkat kolaborasi yang berbeda mungkin diperlukan untuk setiap
kondisi yang berbeda.
2. Diantara sel yang terdapat dalam matriks tersebut, di mana perusahaan Anda
mendapatkan tantangan, tepatnya solusi apa yang tersedia? Buatlah daftar
produk yang disediakan oleh vendor.
3. Analisis setiap produk dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan
Anda. Pastikan Anda menyertakan biaya pelatihan dalam perkiraan biaya yang
Anda buat dan biaya yang melibatkan divisi sistem informasi, jika diperlukan.
4. Identifikasi risiko keamanan dan kelemahan dari tiap produk. Apakah
perusahaan Anda tidak keberatan menyerahkan informasi pribadi ke tangan
pihak lain seperti penyedia jasa yang terdapat di internet? Apakah perusahaan
Anda berani mengambil risiko terhadap kegiatan operasionalnya yang penting,
untuk dikontrol secara sistem oleh perusahaan lain? Apa risiko financial yang
dihadapi vendor Anda? Apakah mereka akan tetap bertahan selama 2 sampai 5
tahun? Biaya apa saja yang akan timbul untuk beralih ke vendor lain,
seandainya vendor sebelumnya bangkrut?
5. Mintalah bantuan kepada pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi
masalah implementasi dan pelatihan. Beberapa perangkat kolaborasi dan
jejaring sosial tersebut lebih mudah digunakan ketimbang perangkat yang
lain.Tentukan pilihan Anda dari perangkat kolaborasi dan jejaring sosial yang

8
terdaftar, dan undanglah vendor/penyedia aplikasi tersebut untuk melakukan
presentasi.

Gambar 2.3.5 Matriks Perangkat Kolaborasi dan Sosial Ruang/Waktu

Tempat yang sama Tempat yang sama


jarak dan waktu yang sama jarak dan waktu yang sama

Tempat yang sama Interaksi tatap muka Melanjutkan Pekerjaan


dapat dijangkau Ruang rapat, tiap peserta Ruangan tim, layar tampilan
menyaksikan hal yang sama, berukuran besar untuk umum,
penggunaan meja berwarna, wall perangkat kerja kelompok secara
displays (tampilan layar secara fisik bergilir, pengelolaan proyek, …
yang biasanya tergantung pada
dinding, contoh: dashboard,
perlengkapan ruangan, …
Matriks kolaborasi
dan sosial
suang/waktu
Tempat yang berbeda
Jarak jauh
Interaksi jaraj jauh Komunikasi Koordinasi
Video conferencing, layanan pesan Surel papan pengumuman, blog,
instan, penggunaan diagram, kata- konferensitas jarak dan waktu,
kata digital, tampilan layar terpisah kalender/jadwal kelompok kerja
dapat diedit oleh lebih dari 1 orang, bentuk pengawasan wiki, …

4. Fungsi Sistem Informasi di dalam Bisnis


Departemen sistem informasi merupakan bagian resmi dalam struktur organisasi yang
bertanggung jawab dalam memberikan jasa/pelayanan di sektor teknologi informasi.
Departemen sistem informasi bertanggung jawab dalam memelihara perangkat keras,
perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan yang mencakup keseluruhan infrastuktur TI
yang dimiliki perusahaan.
4.1 Departemen Sistem Informasi
Dapartemen sistem informasi terdiri atas para spesialis, seperti pemrograman, analis
sistem, pemimpin proyek, dan manajer sistem informasi. Pemrograman merupakan
spesialis yang dilatih mengeni hal-hal teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian
perintah dalam suatu program untuk komputer. Analisis sistem merupakan hubungan
utama antara kelompok sistem informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam
perusahaan. Manajer sistem informasi merupakan pemimpin dari tim pemrogram dan
analisis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer telekomunikasi dan spesialis database.

9
Di banyak perusahaan, departemen sistem informasi dipimpin oleh Direktur informasi
(chief information officer―CIO).

4.2 Pengorganisasian Fungsi Sistem Informasi


Terdapat banyak jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara bagaimana fungsi
teknologi informasi disusun dalam perubahan tesebut. Pertanyaan mengenai
bagaimana seharusnya departemen sistem informasi disusun, merupakan bagian dari
masalah yang lebih besar mengenai tata kelola TI. Tata kelola TI melibatkan strategi
dan kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan. Tata
kelola TI menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan
akuntabilitas guna menjamin teknologi informasi yang digunakan untuk mendukung
strategi dan tujuan organisasi.

10

Anda mungkin juga menyukai