Anda di halaman 1dari 9

Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Pada UMKM
Angkringan RM 46

Prabaningrum Prismada Adhe Pradnya1*, Chindi Setyawan2, Shaafiyah Novi Nabillah3

Fakultas Ekonomi & Bisnis Institut Asia Malang


ningrumpradnya02@gmail.com, chindy.setyawan12@gmail.com, nshaafiyah@gmail.com

Abstrak
Dalam upaya menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, UMKM
saling berkompetisi secara intensif, perhitungan harga pokok produksi merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan. Penelitian ini menyelidiki penggunaan metode biaya penuh sebagai alat untuk
menghitung harga produk pada Angkringan RM 46. Penelitian ini menemukan bahwa harga pokok
produksi memasukkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead pabrik, perlengkapan
kantor, dan transportasi. Dalam penelitian ini, metode secara sederhana masih digunakan untuk
menghitung harga pokok produksi Angkringan RM 46. Peneliti belum menerapkan ketentuan dari
kaidah akuntansi biaya untuk menghitung harga pokok produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa
nilai biaya usaha Angkringan RM 46 dibandingkan dengan nilai biaya peneliti lebih baik
menggunakan metode full costing.

Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing, Harga Jual

Abstract
Given the growing rivalry among SMEs to produce high-quality products at reasonable rates,
calculating the cost of manufacturing is an important factor to take into account. This study intends to
evaluate the complete costing method's use at Angkringan RM 46 as a tool for determining product
prices. The results of this study suggest that calculating the cost of production takes into account a
variety of costs, including those for raw materials, direct labor, factory overhead, as well as office
supplies and transportation costs. In this study, the cost of production at Angkringan RM 46 was
calculated using an outdated method that does not entirely adhere to cost accounting rules. After
using the entire costing approach, the analyses' cost comparison between Angkringan RM 46 and the
researcher Full costing is a good method for calculating expenses since it accurately analyzes all
fixed and variable costs, making it a useful tool for figuring out the selling price.

Keywords: Cost of Production,Full Costing Method, Selling Price

PENDAHULUAN

Empat elemen dapat berdampak pada pembangunan ekonomi: seluruh masyarakat,


jumlah total barang modal, kekayaan dan luas tanah, dan akhirnya teknologi. Ekonomi
Indonesia tumbuh agak cepat setiap tahun, seperti yang terlihat dari pembentukan sektor
UMKM dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ada juga potensi yang signifikan jika dapat
dikelola dan diperluas secara efektif (Aprillia & Gafur, 2017). Salah satu tujuan didirikannya
setiap badan usaha adalah untuk memperoleh keuntungan, yang merupakan salah satu tujuan
dari berbagai UMKM yang menyebabkan banyak persaingan. Selain itu, dapat menginspirasi
ide dan imajinasi yang menarik untuk mengembangkan inisiatif kreatif, yang dapat mengarah
pada pembentukan bisnis yang inovatif dan meningkatkan lapangan kerja.

Hal - 170 Vol. 4 No. 2 Desember 2023


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Usaha yang dapat membantu masyarakat kecil dalam mencari pekerjaan dan sarana
penghidupan adalah usaha yang termasuk dalam sektor industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah), yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat daerah. Inisiatif pemerintah
untuk menurunkan pengangguran, memerangi kemiskinan, dan mempromosikan kesetaraan
ekonomi sering dikaitkan dengan peran UKM di Indonesia. Dengan demikian, adanya inisiatif
untuk menghasilkan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendistribusikan kembali
uang tidak mengherankan (Tambunan, 2002). Pentingnya UMKM bagi pembangunan
ekonomi bangsa ditunjukkan oleh ekspansi tahunan sektor ini. Laju penurunan telah
dipercepat sejalan dengan tren setiap tahun. Ini adalah masalah umum bagi UMKM, terutama
ketika berhadapan dengan masalah manajemen keuangan. Usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) merupakan salah satu kekuatan utama penggerak perekonomian nasional di banyak
negara, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mayoritas pemilik usaha
kecil dan menengah telah meninggalkan keluarga atau perusahaan keluarga mereka.
Pelanggan juga berasal dari kalangan menengah ke bawah, yang menjelaskan hal ini (Seputro,
2019). Selain itu, usaha kecil dan menengah telah dikreditkan untuk menyelamatkan ekonomi
negara, terutama selama krisis keuangan 1998, dengan mempertahankan lapangan kerja dan
mendorong pertumbuhan ekonomi (Kartawan et al., 2017). Selain mengurangi pengangguran,
sektor UKM memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB Indonesia, yaitu sekitar
56,7% (Resalawati, 2012).

Mereka membutuhkan rencana dan teknik untuk memastikan bahwa barang-barang


yang diproduksi tetap kompetitif dan menciptakan pendapatan yang sesuai agar dapat
bersaing dengan semakin banyak UMKM yang meningkat. Dalam situasi ini, perlu dilakukan
sejumlah penyesuaian agar bisnis dapat terus beroperasi sambil menyadari biaya komoditas
yang dihasilkan. Akurasi, perhitungan yang akurat, dan pemilihan teknik yang
memperhitungkan spesifikasi masing-masing organisasi diperlukan untuk menentukan biaya
barang. Ini dibuat untuk memungkinkan kebijakan harga jual di pasar bersaing dengan bisnis
lain dengan ukuran yang sama dan untuk memperkirakan profitabilitas perusahaan (Nofiani et
al., 2022).

Rumah makan Angkringan RM 46 merupakan gambaran UMKM di Kota Malang.


Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan keuntungan terbesar dengan biaya terendah agar
tetap kompetitif di pasar. Tugas utama yang dilakukan oleh Angkringan RM 46 adalah mulai
mengolah bahan mentah menjadi produk setengah jadi, yang kemudian diolah menjadi barang
jadi yang siap dijual. Harga jual dan keuntungan yang dihasilkan ditentukan oleh prosedur ini,
yang berdampak pada perhitungan harga pokok produksi. Untuk bertahan hidup dan makmur
dalam lingkungan persaingan yang semakin ketat, kebijakan seperti biaya produksi harus
direncanakan dan dikembangkan. Agar perusahaan UKM tumbuh menjadi bisnis yang kuat
dan mandiri, pemerintah saat ini dapat bekerja untuk mendukung dan mengembangkannya.
Untuk menentukan harga pokok produksi sesuai dengan undang-undang akuntansi, pelaku
UMKM saat ini harus menerima edukasi dari pemerintah.

Biaya yang terkait dengan pengabaian sumber daya keuangan dapat dinilai dalam
bentuk uang atau peluang penghasilan dan diubah menjadi komponen biaya produksi
menggunakan metode penentuan biaya produksi (Liza, 2022). Ada dua metode untuk
mengetahui komponen biaya seperti biaya produksi: biaya penuh dan biaya variabel. Menurut

Vol. 4 No. 2 Desember 2023 Hal - 171


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

(Mulyadi, 2015), full costing adalah cara menghitung biaya produksi yang meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya produksi yang bersifat variabel dan tetap.
Dengan memperkirakan biaya barang secara lengkap, baik tetap maupun variabel, full costing
dapat digunakan untuk menentukan biaya produksi. Teknik full cost dipilih untuk penelitian
ini karena, ketika suatu produk dijual, biaya overhead untuk memproduksi barang jadi dan
persediaan barang jadi yang tidak terjual ditetapkan pada harga dasar dan sama dengan harga
pokok produk yang dijual (Julianto et al., 2023).

Menurut penelitian sebelumnya oleh Batubara (2013), biaya produksi termasuk biaya
untuk bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya pabrik, peralatan kantor, dan transportasi
ketika mendefinisikan biaya barang yang diproduksi. Dalam penelitian ini, biaya komoditas
yang dihasilkan Angkringan RM 46 masih ditentukan dengan teknik yang lugas daripada
dengan menerapkan ketentuan cost rule. Angkringan RM 46 tidak memperhitungkan secara
menyeluruh atau memperhitungkan biaya produksi. Pendekatan yang baik diperlukan untuk
menghasilkan metode yang hemat biaya dan mencegah kesalahan dalam perhitungan biaya
produksi. Untuk mengetahui biaya komoditas yang dihasilkan UKM Angkringan RM 46,
peneliti tertarik untuk membuat makalah penelitian yang berfokus pada penerapan teknik full
cost (Thenu et al., 2021).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode complete costing
perhitungan biaya barang-barang di Angkringan RM 46 sudah memadai atau belum. Sarjana
masa depan akan mendapat manfaat dari penelitian ini karena akan berfungsi sebagai
referensi dan sumber data tambahan untuk studi tentang total biaya produksi untuk usaha
mikro, kecil, dan menengah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
umum kepada UMKM tentang situasi mereka, terutama dalam hal biaya produksi, dan untuk
membantu menetapkan harga jual produk sehingga dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk
mencapai keuntungan yang lebih besar.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menafsirkan fenomena yang terjadi ketika
peneliti bertindak sebagai instrumen kunci, sumber data sampel sengaja dan bola salju,
menggunakan teknik pengumpulan campuran, melakukan analisis data induktif / kualitatif,
dan menekankan makna atas generalisasi dalam temuan mereka. Penelitian
perusahaan/lembaga, seperti yang dilakukan oleh RM 46 Angkringan Business, memerlukan
pengumpulan data sepanjang waktu dan menganalisisnya untuk menarik kesimpulan yang
dapat dipertahankan tentang subjek penelitian (Albi Anggito & Johan Setiawan, 2018)

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian yang dipilih oleh peneliti yaitu Usaha Angkringan RM 46 yang
bergerak dibidang kuliner yang beralamat di Jl. Simpang Bandulan Baru No.6, Bandulan,
Sukun, Kota Malang. Waktu penelitian dalam studi kasus ini yaitu bulan Mei 2023 sampai
selesai.

Hal - 172 Vol. 4 No. 2 Desember 2023


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Penggunaan data
kualitatif penulis mengambil bentuk sejarah singkat bisnis dan prosedur pembuatannya.

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data mentah, tetapi data mentah
dapat diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan berbicara dengan UKM yang akrab
dengan perhitungan biaya produksi. Orang yang mengetahui subjek yang diperiksa paling
baik di dalam organisasi adalah manajer produk, yang akan menjadi subjek wawancara ini.
Selain itu, data berupa laporan biaya produksi, termasuk pengeluaran untuk personel, bahan
baku, dan overhead fasilitas (Thenu et al., 2021)

Metode Pengumpulan Data

Para peneliti menggunakan wawancara sebagai teknik utama pengumpulan data untuk
penelitian ini. Wawancara langsung dengan pemilik Usaha Angkringan RM 46 digunakan
untuk melakukan metode ini.

HASIL DAN DISKUSI

Angkringan RM 46 berdiri sejak tahun 2019 yang bergerak dibidang kuliner. Usaha ini
berawal dari kebutuhan pangan bagi pelanggan homestay pemilik. Angkringan ini
menyediakan berbagai pilihan menu makanan dan minuman. Konsep dari angkringan terdapat
ruang indoor dan outdoor, sehingga para konsumen bisa langsung menikmati sunset.
Angkringan RM 46 terletak di Jl. Simpang Bandulan Baru, No.6, Sukun, Kota Malang. Ibu
Puji Subekti selaku pemilik usaha ini melakukan berbagai inovasi produk dengan mendesain
kemasan dan logo sehingga tampilan produk lebih menarik dan meningkatkan nilai jual
terhadap suatu produk karena saat ini kebanyakan angkringan tidak memiliki kemasan yang
baik. Pemilik sangat mengharapkan adanya atensi dari masyarakat sehingga dapat dijangkau
oleh semua kalangan masyarakat.

Perhitungan Harga Pokok Produksi

Perhitungan harga pokok produksi di Angkringan RM 46 masih menggunakan metode


sederhana, dengan menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing.

Tabel 1. Biaya Bahan Baku Periode Mei 2023


Biaya Bahan Baku Langsung :
Kentang Rp640.000,00
Tahu Rp600.000,00
Ayam Rp1.120.000,00
Telor Rp930.000,00

Vol. 4 No. 2 Desember 2023 Hal - 173


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Beras Rp949.500,00
Sayur Rp469.000,00
Kopi Bubuk Rp400.000,00
Susu Rp240.000,00
Gula Aren Rp54.000,00
Buah Rp1.748.000,00
Coklat bubuk Rp390.000,00
Pop Ice Rp96.000,00
Teh Rp60.000,00
Mineral Rp225.000,00
Sirup Rp78.000,00
Jumlah Bahan Baku Langsung Rp7.999.500,00
Bahan Baku penolong
Jahe Rp10.000,00
Penyedap Rasa Rp300.000,00
Minyak Goreng Rp295.000,00
Jumlah Bahan Baku Penolong Rp605.000,00
Total Bahan Baku Rp8.604.500,00

Sumber: Angkringan RM 46, Diolah 2023

Berdasarkan dari tabel 1 terdapat jumlah bahan baku langsung sebesar Rp. 7.
999.500,00 sedangkan jumlah bahan baku penolong sebesar Rp. 605 000,00 dan total bahan
baku sebesar Rp. 8.604.500,00.

Tabel 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Periode Mei 2023


Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Gaji Koki Rp1.700.000,00
Gaji Waiters Rp1.000.000,00
Gaji Kasir Rp900.000,00
Total Biaya Tenaga Kerja Rp3.600.000,00

Sumber: Angkringan RM 46, Diolah 2023

Berdasarkan dari tabel 2 terdapat perincian biaya tenaga kerja langsung dengan total
sebesar Rp3.600.000,00.

Hal - 174 Vol. 4 No. 2 Desember 2023


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Tabel 3. Biaya Overhead Pabrik Periode 2023


Biaya Overhead Pabrik :
Biaya Listrik Rp300.000,00
Biaya Air Rp800.000,00
Biaya
Rp321.500,00
Telepon
Peralatan Rp300.000,00
Perlengkapan Rp200.000,00
Total Biaya Overhead Rp1.921.500,00

Sumber: Angkringan RM 46, Diolah 2023

Berdasarkan dari tabel 3 terdapat perincian biaya overhead pabrik dengan total sebesar
Rp1.921.500,00.

Tabel 4. Analisis Biaya Produksi Periode Mei 2023


Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Rp8.604.500,00
Biaya Tenaga Kerja
Rp3.600.000,00
Langsung
Biaya Overhead Rp1.921.500,00
Total Produksi Rp14.126.000,00
Biaya Komersial
Biaya Promosi Rp200.000,00
Total Biaya Rp14.326.000,00

Sumber: Diolah, 2023

Berdasarkan data analisis produksi pada tabel diatas terdapat tambahan biaya promosi
sebesar Rp 200.000,- untuk melakukan promosi melalui pihak influencer. Total biaya yang
dikeluarkan selama periode bulan Mei 2023 adalah Rp 14.326.000,-. Jumlah tersebut akan
dijadikan sebagai alat hitung dalam menentukan harga pokok produksi Angkringan RM 46.

Tabel 5. Perhitungan Biaya Angkringan RM 46


Perhitungan biaya yang dilakukan Angkringan RM 46
Biaya Bahan Baku
Kentang Rp640.000,00
Tahu Rp600.000,00
Ayam Rp1.120.000,00

Vol. 4 No. 2 Desember 2023 Hal - 175


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Telor Rp930.000,00
Beras Rp949.500,00
Sayur Rp469.000,00
Kopi Bubuk Rp400.000,00
Susu Rp240.000,00
Gula Aren Rp54.000,00
Buah Rp1.748.000,00
Coklat
bubuk Rp390.000,00
Pop Ice Rp96.000,00
Teh Rp60.000,00
Mineral Rp225.000,00
Sirup Rp78.000,00
Bahan
Penolong
Lain Rp310.000,00
Total Biaya Bahan Baku Rp8.309.500,00
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp3.600.000,00
Biaya
Overhead
Pabrik
Biaya
Listrik Rp300.000,00
Biaya Air Rp800.000,00
Biaya
Telepon Rp321.500,00
Total Biaya Overhead Pabrik Rp1.421.500,00
Total Biaya Rp13.331.000,00

Sumber : Angkringan RM 46

Perhitungan Angkringan RM 46 pada tabel 5 memperlihatkan jumlah biaya yang


dihitung sebesar Rp13.331.000,00.

Tabel 6. Perbandingan Penetapan Harga Jual


Perbandingan Penetapan Harga Jual - Metode Full Costing
Angkringan RM
Analisis Peneliti
Keterangan 46
Total
Rp14.326.000,00
Biaya Rp13.331.000,00
Laba 50% Rp6.665.500,00 Rp7.163.000,00

Hal - 176 Vol. 4 No. 2 Desember 2023


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

Total Rp13.332.000,00 Rp14.327.000,00


Jumlah
Unit yang 1000 1000
dijual
Harga Jual
Rp13.332,00 Rp14.327,00
per Unit
Dibulatkan Rp13.500,00 Rp14.500,00

Sumber: Diolah, 2023

Tabel 6 menunjukkan adanya perbedaan dalam perhitungan biaya dan penetapan harga
jual antara Angkringan RM 46 dan analisis yang dilakukan oleh peneliti. Jika tujuan adalah
mendapatkan laba sebesar 50% dari total biaya, maka seharusnya harga jual per unit adalah
Rp14.500,00

KESIMPULAN

Full costing memiliki manfaat memungkinkan total semua biaya — baik tetap maupun
variabel — berfungsi sebagai alat analisis yang ideal untuk mengetahui harga jual.
Angkringan RM 46 melakukan perhitungan suara dalam hal ini, meskipun ada beberapa
faktor yang tertinggal. Faktor ini akhirnya berdampak pada bagaimana harga jual ditentukan.
Rekomendasi Angkringan RM 46 adalah memperhitungkan dan menganalisa kembali
komponen biaya yang telah dikeluarkan setiap periode untuk memastikan tidak ada
komponen, seperti penyusutan bangunan, penyusutan peralatan, dan lain-lain, yang belum
diperhitungkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Albi Anggito & Johan Setiawan, S. Pd. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif (E. D.
Lestari, Ed.). CV Jejak.

[2] Aprillia, N. R., & Gafur, A. (2017). Analisis Penentuan Harga Pokok Pesanan Dengan
Metode Full Costing Analisis Penentuan Harga Pokok Dengan Metode Full Costing.
9(2), 94–104. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/Jurnalmanajemen

[3] Julianto, W. N., Gede, I., & Wibawa, L. (2023). Analisis Penentuan Harga Pokok
Produksi pada Industri Tahu Karoma di Kota Palu Analysis of Determining The Cost of
Production in the Tahu Karoma Industry in Palu City. 2(1).

[4] Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya (Edisi ke-5). Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Vol. 4 No. 2 Desember 2023 Hal - 177


Publikasi Riset Mahasiswa Akuntansi (PRIMA)

[5] Nofiani, S. Y., Komariah, K., & Syamsudin, A. (2022). Analisis Penentuan Harga
Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing pada UMKM Sehi Kerpik. Journal
of Management and Bussines (JOMB), 4(1), 115–127.
https://doi.org/10.31539/jomb.v4i1.768

[6] Tambunan, T. H. T. (2002). Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Isu Penting.
Edisi Pertama, Jakarta: SelembaEmpat.
.
[7] Thenu, G., Manossoh, H., Runtu, T., Akuntansi, J., & Ekonomi dan Bisnis, F. (2021).
Analisis Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Dalam Penetapan Harga
Jual pada Usaha Kerupuk Rambak Ayu Analysis of Cost of Production Using The Full
Costing Method In Determining The Selling Price of The Rambak Ayu Crackers
Business. 9(2), 305–314.

Hal - 178 Vol. 4 No. 2 Desember 2023

Anda mungkin juga menyukai