Anda di halaman 1dari 23

https://www.youtube.com/watch?

v=SvDUygdQtj8&pbjreload=10

https://www.youtube.com/watch?v=4CrYHdRLEAQ

EKONOMI 1 hari lalu


Puan Ingatkan Pemerintah Berhati-hati dalam Manfaatkan Pelebaran Defisit

Siang ini saya bersama Pak Yasonna membawa Surpres untuk penyerahan dan
pembahasan RUU Perppu 1/2020. Seperti Presiden sampaikan, Beliau menandatangani
Perppu ini untuk merespons kondisi penyebaran Covid yang telah menjadi krisis kesehatan
dan kemanusiaan, dan berpotensi menciptakan krisis ekonomi dan keuangan,” ujar Sri
Mulyani pada video konferensi, Kamis (2/4/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Puan Maharani mengatakan bahwa jajaran pimpinan
dewan telah menerima Surpres Perppu 1/2020 tersebut dan akan melakukan rapat
konsultasi bersama dengan pemerintah.

“Termasuk mencari formula fiskal dan kebijakan sistem keuangan dalam menangani
dampak Corona pada kesehatan, sosial, ekonomi, dan bidang strategis lainnya,” ujar Puan.

Puan juga mengingatkan pemerintah tetap berhati-hati dalam memanfaatkan ruang


pelebaran defisit dengan memperhatikan beban risiko fiskal di masa yang akan datang.

Menurut Puan, ruang pelebaran defisit hanya bisa digunakan jika situasi sudah sangat
darurat, serta untuk mengakomodir program-program yang bersentuhan dengan sosial dan
ekonomi masyarakat di tengah pandemi.

DPR juga mengingatkan pemerintah agar meningkatkan koordinasi dengan Bank


Indonesia, OJK, dan LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan sesuai dengan rambu-
rambu yang ada. Harapannya, pasca wabah Corona berlalu, tidak timbul masalah baru
yang terkait dengan sistem keuangan negara.

“Nantinya (pembahasan) akan kami lakukan sesuai dengan melanisme yang ada . Saya
yakin gotong royong yang dilakukan saat dituasi seperti ini tentu saja Insya Allah akan
memberi dampak bagi seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.

DPR Akan Gelar Rapat Paripurna di


Tengah Pandemi Corona, Begini
Skenarionya
 Home
 News
 Peristiwa

DPR Akan Gelar Rapat Paripurna di


Tengah Pandemi Corona, Begini
Skenarionya

22
Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) memimpin Rapat Paripurna ke-10 di Kompleks Parlemen
Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2020). DPR mengesahkan Undang-Undang Perjanjian Perdagangan Bebas
Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). (Liputan6.com/Johan
Tallo)

Liputan6.com, Jakarta DPR memutuskan akan menggelar Sidang Paripurna masa


persidangan III pada Senin (30/3/2020) mendatang. Keputusan paripurna di
tengah pandemi virus corona atau Covid-19 itu diambil saat Ketua DPR
Puan Maharani menggelar rapat pimpinan melalui teleconference.

Puan didampingi Wakil Ketua DPR bidang Polkam Aziz Syamsudin dan Wakil
Ketua DPR bidang Korinbang Rachmat Gobel. Dua wakil ketua lainnya, Muhaimin
Iskandar dan Sufmi Dasco mengikuti rapat dari kediaman masing-masing.

Puan menyatakan, fungsi DPR RI harus terus berjalan meski dalam kondisi
darurat pandemi virus corona Covid-19.

"DPR-RI mendengar aspirasi rakyat agar segera hadirkan solusi atas penyebaran
Covid-19 dan kami di DPR-RI akan bekerja sesuai fungsi dan wewenang kami
untuk membantu Pemerintah menghadirkan solusi untuk rakyat," ucap Puan di
kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (27/3/2020).

Rapim yang berlangsung sekitar 30 menit kemudian dilanjutkan dengan Rapat


Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah (Bamus).

Pimpinan Fraksi PDIP, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS, dan Fraksi Nasdem hadir
langsung di ruang rapat KK II. Sedangkan pimpinan fraksi lain mengikuti rapat
dari tempat masing-masing menggunakan fasilitias teleconference.

Menurut Puan, rapat Paripurna Pembukaan Masa Sidang III harus dilaksanakan
agar DPR dapat melakukan pekerjaannya di bidang pengawasan, anggaran, dan
legislasi.
"Karena itu masa reses yang kemarin diperpanjang harus diakhiri, lalu dilakukan
rapat paripurna untuk membuka masa persidangan berikutnya. Sebab jika masa
sidang tidak segera dibuka, maka tugas-tugas DPR akan terbengkalai baik tugas
pengawasan, penganggaran dan legislasi," tuturnya.

Puan melanjutkan, rapat paripurna, sesuai mekanisme dan tata tertib


persidangan DPR harus dihadiri sedikitnya tiga orang pimpinan DPR dan 50
persen plus 1 seluruh anggota DPR.  "Jadi kami memang akan mengundang
seluruh anggota DPR untuk hadir," terang Puan.

DPR tekah menyiapkan skenario rapat paripurna di tengah pandemi virus


corona. Yaitu 3 orang pimpinan DPR dan masing-masing pimpinan fraksi akan
hadir secara fisik di rapat paripurna.

Sedangkan, jumlah anggota yang hadir dihitung secara proporsional sesuai


kebijakan fraksi masing-masing, sisanya bisa mengikuti rapat secara virtual
lewat fasilitas teleconference.

Puan melanjutkan pada sidang paripurna nanti tidak ada forum pengambilan
keputusan. "Hanya membuka masa sidang yang akan datang saja," katanya.

Untuk itu, pidato ketua DPR pun tidak akan dibacakan secara utuh, hanya poin-
poin utamanya saja.  Rapat Paripurna pembukaan masa sidang III akan
dilaksanakan di ruang Paripurna Gedung DPR RI.

"Pelaksanaannya mengikuti protokol pencegahan virus Covid-19 secara ketat.


Ada tata cara yang harus dipenuhi para peserta," ujar Puan.

Dia menuturkan, tata cara rapat paripurna yaitu semua peserta dan petugas


persidangan melaksanakan protap waspada Covid-19 dengan pengecekan suhu
tubuh, melewati bilik disinfektan, penyemprotan alas kaki, cuci tangan dengan
sabun/hand sanitizer, dan menggunakan masker bagi yang merasa kondisinya
kurang sehat.

"Posisi duduk bagi anggota DPR RI di dalam ruang sidang akan diatur secara
berjarak antara satu anggota dengan anggota yang lainnya," pungkasnya

Tokoh - Tokoh Negara Hadiri


Penganugerahan Doktor HC Puan
Maharani

 Home
 News
 Peristiwa

Tokoh - Tokoh Negara Hadiri


Penganugerahan Doktor HC Puan
Maharani

Reza

14 Feb 2020, 19:45 WIB





13

(Foto:Dok. DPR RI)


Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR RI, Puan Maharani secara resmi mendapatkan
gelar Doktor Honoris Causa melalui sidang terbuka di Gedung Prof Dr. Soedarto
SH. Universitas Diponegoro, Jumat (14/2/2019). Para tokoh negara hadir dalam
penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa ke-13 dari Universitas Diponegoro
tersebut, antara lain Presiden RI ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden
RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Hadir
pula sejumlah pemimpin partai politik, menteri, anggota DPR RI, serta para
Rektor perguruan tinggi di Jawa Tengah.

Tak ketinggalan turut hadir Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendi), Ketua
DPP IKA FIB Universitas Diponegoro Agustina Wilujeng Pramestuti, Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bersama dengan anggota DPRD Provinsi Jawa
Tengah, dan para anggota DPRD Kota/Kabupaten se Jawa Tengah.

Dalam penganugerahan tersebut, Ketua Senat Akademik Universitas


Diponegoro, Sunarso menyatakan bahwa Senat Akademik Universitas
Diponegoro secara bulat menyetujui penyematan gelar Doktor Honoris Causa
kepada Puan Maharani. "Penganugerahan gelar doktor kehormatan merupakan
bentuk pengakuan dan penghargaan yang diberikan Undip kepada seorang
putra/putri bangsa, yang memiliki kontribusi luar biasa terhadap bangsa dan
negara," terangnya.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Rektor Universitas Diponegoro, Yos Johan
Utama. "Jadi persetujuan bulat Senat Akademik Undip ini tentu karena melihat
kontribusi beliau yang sangat signifikan kepada ilmu pengetahuan, seni dan
budaya, juga perhubungan antar bangsa dalam kebudayaan dan kemanusiaan,
baik secara pribadi, maupun beliau sebagai Kemenko PMK, juga Ketua DPR,''
tegas Rektor Undip tersebut.

Dia juga menambahkan, pengusulan gelar Doktor Honoris Causa untuk Puan
Maharani diajukan banyak pihak kepada Universitas Diponegoro sejak dirinya
menjabat Menko PMK. Diantaranya berasal dari Budayawan Mohammad Sobary,
Menko PMK Muhajir Efendi saat menjabat Mendikbud, Mohammad Mahfud MD
sebelum jadi Menhan, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Alumi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponengoro, dan banyak lainnya. "Proses nya sangat panjang,
sekitar satu tahun, dan bukan tiba-tiba," aku Yos.
Di sisi lain, Puan Maharani berharap penganugerahan gelar Doktor Honoris
Causa kepadanya dapat bermanfaat secara luas. "Semoga penganugerahaan
Doktor Honoris Causa ini memberi manfaat bagi saya, bagi Undip serta bangsa
dan negara," pungkas Puan yang baru pertama kali menerima penganugerahan
gelar Doktor Honoric Causa itu.

Adapun dalam rangkaian penganugerahan gelar Doktor Honori Causa


kepadanya, Puan Maharani berkesempatan menyampaikan pidato berjudul
'Kebudayaan sebagai Landasan Utama Pembangunan Manusia Indonesia
Berpancasila menuju Era Masyarakat 5.0'. "Pentingnya kebudayaan sebagai
landasan untuk membangun manusia atau kebudayaan untuk memanusiakan
manusia. Kebudayaan dijadikan landasan untuk membangun peradaban
manusia, berasaskan Pancasila," papar Ketua DPR RI itu.

Puan sendiri dikenal sangat aktif mempromosikan kebudayaan Indonesia dalam


perhubungan antar negara untuk kemanusiaan. Sebelum ini Puan juga banyak
menerima penghargaan, diantaranya meraih penghargaan Bintang
Bhayangkara Utama, anugerah penghargaan 'Eminent Women of the Year 2019'
dari Majalah Her Times, dan menjadi tokoh pertama di luar Arab Saudi yang
menjadi tamu kehormatan dalam Festival Kebudayaan Janadriyah.Puan bahkan
mendapat kesempatan berpidato pada pembukaan festival ke-33 yang di gelar
di Riyadh, Arab Saudi itu.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) yang hadir secara
langsung dalam penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa tersebut
menyatakan kagum dengan buah - buah pemikiran Puan Maharani. "Pidato
beliau memiliki pesan yang sangat kompleks, bagaimana konsep society 5.0
ditekankan memposisikan manusia yang berasaskan Pancasila sebagai
penyeimbang kemajuan teknologi di Indonesia, bukan sebaliknya," tutur pria
yang juga sedang mengambil program Doktor di Universitas Diponegoro itu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani mendukung relokasi anggaran


2020 untuk kepentingan penanggulangan pandemi Covid-19. Puan mengatakan,
realokasi itu harus dimanfaatkan antara lain untuk pengadaan alat dan fasilitas
tes Corona massal gratis.

"Anggaran tersebut harus dimanfaatkan untuk pengadaan alat dan fasilitas


screening tes Corona massal secara gratis, penambahan alat perlindungan diri
bagi tenaga kesehatan, penambahan fasilitas rumah sakit, pengobatan pasien
corona gratis, serta upaya-upaya menangkal penyebaran virus Corona," kata dia
dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).

Puan juga mendorong pemerintah memprioritaskan penguatan daya beli


masyarakat terkait dampak ekonomi dari pandemi Corona. Dia menilai,
realokasi anggaran juga bisa untuk program penguatan daya beli masyarakat.

"Relokasi anggaran negara bisa diarahkan pada program-program penguatan


daya beli masyarakat yang terdampak wabah Corona, terutama mereka-mereka
yang kehilangan pendapatan akibat kebijakan social distancing, serta
pemberian insentif bagi tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan
wabah Corona," kata dia.

Puan mengingatkan pemerintah harus antisipasi melonjaknya inflasi akibat


naiknya harga bahan pokok dan alat medis. Menurutnya, Pemerintah melalui
Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan,
Bulog dan BUMN perlu berkoordinasi untuk meningkatkan kekuatan stok pangan
dan alat medis pelindung diri akibat lonjakan permintaan dan pembelian barang
tersebut.

Politikus PDIP itu juga meminta pemerintah dan Bank Indonesia untuk meredam
pelemahan rupiah yang terus terjadi akibat virus Covid-19.

Awasi Realokasi Anggaran

"Selain kebijakan moneter yang efektif, langkah-langkah pemerintah yang


terukur dan kredibel dalam penanganan wabah Corona akan memperkuat
kepercayaan pasar sehingga dapat meredam kejatuhan nilai tukar rupiah," jelas
Puan.

Dia juga mengatakan, DPR melalui alat kelengkapan dewan berupa komisi akan
mengawasi realokasi anggaran tersebut agar tepat pemanfaatannya.

Ketua DPR Minta Rapid Test Covid-


19 Gratis
Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani mendorong pemerintah
mempercepat fasilitas dan alat untuk melakukan tes virus Covid-19. Bahkan,
Puan meminta pemerintah menggratiskan rapid test Corona kepada
masyarakat.

"Kami menekankan lagi agar upaya penanganan dipercepat, memperbanyak


fasilitas dan alat untuk tes. Bahkan perlu dicari solusi agar layanan tes virus
Corona diberikan secara gratis kepada masyarakat," ujar Puan di Kompleks
Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/3/2020).

Puan juga mendorong pemerintah menambah stok masker serta cairan


pembersih tangan agar mudah diakses masyarakat. DPR juga mengucapkan
apresiasi dan dukungan kepada dokter serta tenaga medis yang menjadi garda
terdepan penanggulangan virus Corona.

"Mari kita semua rakyat Indonesia menunjukan dukungan kita kepada mereka.
Saat ini DPR RI fokus membantu pemerintah sesuai tugas dan fungsinya untuk
penanganan virus Corona serta dampaknya termasuk dampak sosial ekonomi,"
kata Ketua DPP PDIP itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pemerintah sudah


melakukan rapid test atau tes massal virus Corona. Namun tes masal tersebut
masih terbatas dan diprioritaskan di wilayah yang sudah diketahui kontak
tracing dari pasien positif Covid-19.

"Rapid test sudah dilakukan sore hari ini di wilayah yang dulu sudah diketahui
ada kontak tracking dari pasien positif sehingga dari situ didatangi ke rumah-
rumah," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2020).

Ketua DPR Ingatkan Pentingnya


Perempuan dalam Seluruh
Pembangunan
Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, saat
ini perempuan telah banyak aktif dan mengambil peran yang strategis dalam
setiap kegiatan pembangunan di segala bidang. Baik itu bidang ekonomi, sosial,
lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset, dan sebagainya.

"Generasi Kesetaraan: Mewujudkan Hak-Hak Perempuan, menjadi tema


peringatan Hari Perempuan Se-dunia tahun 2020 yang diperingati setiap tanggal
8 Maret," ujar Puan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Menurut Puan, tema itu ditindaklanjuti dengan kampanye Generasi Kesetaraan


yang bertujuan untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai
latar belakang, baik yang berbeda gender, usia, etnis, ras, agama dan suku
untuk menciptakan dunia setara berkemanusiaan yang semua orang layak
dapatkan.

"Saya selalu mengingatkan kepada semua pihak agar menyertakan perempuan


dalam seluruh proses pembangunan. Namun, partisipasi perempuan itu bukan
sekadar kebijakan afirmatif, akan tetapi merupakan kesadaran atas
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia," ucapnya.

Puan menyebut, tanpa kesadaran akan penghargaan harkat dan martabatnya


sebagai manusia, maka perempuan akan terus menghadapi berbagai kendala
yang dapat berasal dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

"Oleh karena itulah, masih diperlukan berbagai upaya edukasi, sosialisasi,


advokasi, dan memfasilitasi berbagai program dalam rangka memperkuat
peran perempuan secara konsisten," papar dia.

Sebagai Ketua DPR, Puan pun menekankan beberapa agenda yang perlu
menjadi perhatian bersama dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender.

"Pertama, meningkatkan pemahaman dan perspektif perempuan bahwa


perempuan dapat berperan di berbagai sektor," kata Puan.

Kedua, lanjutnya, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya


peran perempuan dalam pembangunan.

"Ketiga, penguatan regulasi nasional untuk menjamin peran perempuan. Dan


membangun kerja sama antar berbagai kelompok dan negara untuk
menciptakan lingkungan yang ramah bagi peran perempuan," tuturnya.

Puan mengingatkan, menghadapi tantangan masa depan, perempuan juga


harus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri serta harus semakin mampu
mengorganisir dan menghasilkan kepemimpinan perempuan yang inspiratif.

"Saya percaya negara tidak mungkin sejahtera dan maju jika para
perempuannya tertinggal. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan harus
terus menjadi agenda kerja bersama kita, gotong royong pemerintah,
masyarakat, dunia usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya," papar dia.
Mariana Sutadi Nasution, begitu nama lengkapnya, memang berasal
dari dunia peradilan. Ia menjadi salah satu srikandi yang mampu
menapaki karir tinggi sebagai hakim. Ibu dua anak ini adalah hakim
perempuan pertama yang pernah menduduki kursi Wakil Ketua
Mahkamah Agung (MA-2).

 
Laki-laki dan perempuan punya kesempatan yang sama menjadi hakim.
Tetapi sepanjang sejarah Mahkamah Agung (MA), perempuan yang
berhasil menjadi hakim agung bisa dihitung dengan jari. Cobalah
telusuri mulai dari nama hakim agung Sri Widoyati Wiratmo Sukito
yang menjadi hakim agung pada 1968, hingga nama-nama lain yang
menyusul kemudian. Pada 1981, ada tujuh hakim agung perempuan
yang diangkat, yakni Hj. Martina Notowidagdo, Hj. Poerbowati
Djokosoedomo, Siti Rosma Achmad, Djowariri, Dora Sasongko Kartono,
Karlinah Palmini Achmad Soebroto, Siti Tanadjoel Tarki Soedardjono.
 
Srikandi lain bermunculan: Retnowulan Sutantio, TS Aslamiah
Sulaiman, HL Rukmini, Hj. Mursiah Bustaman; AA Ayu Mirah; Asma
Samik Ibrahim. Disusul hakim agung Hj. Emin Aminah Achdiat, Hj.
Marnis Kahar, Supraptini Sutarto, Chairani A Wani, Edith Dumasi
Tobing-Nababan, Titi Nurmala Siagian, Susanti Adi Nugroho, Marina
Sidabutar. Dari kalangan nonkarier dikenal Prof Valerine JL Kriekhoff,
Prof Mieke Komar Kantaatmadja, Prof Komariah E Sapardjaja, Hj.
Rehngena Purba. Dari generasi terbaru ada nama Sri Murwahyuni yang
diangkat pada Oktober 2010.
 
Sejauh ini baru Mariana yang bisa mencapai kursi Wakil Ketua MA. Ia
menduduki kursi Wakil Ketua MA Bidang Yudisial selama periode 2004-
2008, semasa Ketua MA dijabat Prof. Bagir Manan.
 
Keluarga hukum
Mariana berasal dari keluarga yang menggeluti dunia hukum.
Perempuan kelahiran Jakarta 12 Oktober 1941 ini lahir dan besar
dalam keluarga hakim. Ayahnya, Hasan Nasution, pernah menduduki
jabatan Ketua Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta – kini PN Jakarta
Pusat. Mariana mengenang semasa kecil sering dibawa sang ayah ke
pengadilan.
 
Darah hakim sang ayah menetes kepada anak-anaknya, termasuk
Mariana. Selepas menamatkan pendidikan dari Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, April 1964, memasuki dunia hakim. Berarti saat
itu usianya baru sekitar 22 tahun.

 
Sepanjang 44 tahun lebih dua bulan menapaki karir sebagai hakim,
segudang pengalaman dirasakan Mariana. Rentang waktu yang
panjang itu pula membuat dirinya jatuh cinta pada profesi hakim.
“Saya sudah 44 tahun lebih 2 bulan menjadi hakim. Itu menunjukkan
saya sangat mencintai profesi ini,” ujar Mariana
kepada hukumonline di kediamannya, bilangan Kuningan Jakarta,
Jum’at (23/5).
 
Perempuan berdarah Mandailing ini mengawali kariernya di Pengadilan
Negeri Istimewa Jakarta pada September 1964. Tujuh tahun
berikutnya, dia ditugaskan di PN Jakarta Utara-Timur hingga akhirnya
dipercaya menjadi asisten hakim agung pada periode 1981-1984. Tak
berselang lama, Mariana dipromosikan menjadi hakim tinggi pada
Pengadilan Tinggi Tanjung Karang dan Pengadlilan Tinggi Jakarta
hingga 1993.
 
Setelah hampir 11 tahun menjadi hakim tinggi, Mariana dipercaya
menjadi Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah, lalu Wakil
Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang hingga Oktober 1995.
Sebelum menjadi Wakil Ketua MA, dia sempat menduduki Ketua Muda
Pengawasan MA yang bertugas membina dan mengawasi hakim
seluruh Indonesia selama 2001-2004. Jabatan ini juga merupakan
jabatan pertama yang diemban hakim agung perempuan. Pada saat
menjabat Ketua Muda Pengawasan inilah Mariana menunjukkan sikap
tegas kepada hakim-hakim yang tak menjalankan tugas sebagaimana
mestinya.
 
Mariana menghadapi tugas yang tak mudah karena saat itulah
semangat reformasi pembaruan MA dijalankan. Cetak Biru Mahkamah
Agung disusun dengan melibatkan kalangan lembaga swadaya
masyarakat dan perguruan tinggi. Keberadaan lembaga pengawas
eksternal juga makin kuat. Mariana ikut melakukan studi banding
mengenai Komisi Yudisial ke  Amerika Serikat dan Belanda.
 
Namun perjalanan karir profesional Mariana bukan tanpa kerikil. Ia
pernah dilaporkan pihak berperkara, bahkan pernah dituduh
melaporkan intervensi. Toh, laporan-laporan itu tak menghambat
karirnya hingga menduduki kursi Wakil Ketua MA Bidang Yudisial.
 
Duta besar
Mariana pensiun sebagai hakim pada November 2008. Dua tahun
berselang, ia diangkat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk
Rumania dan Republik Moldova.
 
Saat menjabat Dubes itulah Mariana terus berupaya memperkuat
kerjasama Indonesia-Rumania di bidang hukum. Salah satu
keberhasilan kerjasama itu adalah mengekstradisi seorang warga
negara Rumania yang melarikan diri ke Indonesia setelah divonis 15
tahun penjara. Terdakwa kasus penipuan itu sempat menjadi buron
interpol.

 
“Presiden Rumania pernah menulis surat ke saya yang meminta untuk
mengektradisi terpidana ke Rumania. Akhirnya, dalam waktu setahun
terpidana tertangkap di Hotel Grand Hyatt Jakarta berdasarkan red
notice Interpol dan kita kembalikan ke Rumania,” cerita Mariana.
 
Dunia diplomatik bukan sesuatu yang asing bagi Mariana. Suaminya,
Sutadi Djajakusuma, pernah menjabat sebagau Dubes Indonesia untuk
Brazil, Peru dan Bolivia, yang berkedudukan di Brazil. Beberapa kali ia
mendampingi suami menjalankan tugas-tugas diplomatik ke luar
negeri.
 
Dukungan keluarga
Mariana memandang jabatan yang pernah diembannya merupakan
amanah yang harus dijalani sebaik-baiknya dengan penuh tanggung
jawab yang merupakan “buah” dari kinerja sebelumnya. Pekerjaan
apapun bagi perempuan termasuk hakim adalah pilihan hidup. Meski
begitu, dukungan keluarga sangatlah penting
terutama ridha suaminya. Sebab, profesi hakim menuntut penugasan
dan training di luar tempat tinggalnya.
 
“Kalau kemana-kemana suami nggak kasih izin, kan enggak jadi,”
ujar perempuan kerap mengikuti pelatihan dan pertemuan di berbagai
negara ini.  
 
Menurutnya, profesi hakim merupakan profesi menyenangkan kalau
dijalani secara benar. Profesi ini sangat menuntut independensi dan
integritas. Pimpinan pengadilan tak bisa mempengaruhi putusan
hakim. “Saya selalu ingat pesan ayah saya, ‘Kau tidak akan naik
pangkat kalau menghukum berat orang, kau tidak akan turun pangkat
kalau membebaskan orang ketika tidak ada buktinya’,” ujarnya
mengutip pesan sang ayah.
 
Mariana mengaku bangga saat ini sudah banyak hakim perempuan
yang menduduki posisi sebagai pimpinan pengadilan negeri kelas Ia
setelah melalui fit and proper test. Seperti, Wakil Ketua PN Jakarta
Timur, Wakil Ketua PN Jakarta Selatan, Wakil Ketua PN Jakarta Utara,
dan Ketua PN Jakarta Barat, Ketua Pengadilan Tinggi Mataram, Ketua
Pengadilan Tinggi Bandung dijabat oleh perempuan.
 
“Ketika perempuan memilih jalan hidup sebagai hakim, jadilah hakim
yang baik, profesional, dan menjadi tempat kepercayaan. Pasti akan
membuahkan hasil terbaik ke depannya. Ini tidak menyalahi kodrat
sepanjang mendapat dukungan keluarga dan ridha suaminya,”
pesannya.        
 
Iron women
Salah seorang mantan asistennya di MA, Suwidya melihat sosok
Mariana diibaratkan sebagai iron women  hakim Indonesia. Mariana
dia gambarkan sebagai sosok yang keras, tegas, teguh berpendirian,
dan independen. “Tidak punya kepentingan pribadi dalam setiap
pelaksanaan tugas, sehingga setiap kebijakan dan keputusannya sulit
dibantah siapapun baik persoalan penanganan perkara maupun
kelembagaan,” kata Suwidya.
 
“Misalnya, kalau beliau tidak setuju mutasi dan promosi hakim
tertentu tidak ada yang berani bantah. Dia berprinsip hakim laki-laki
dan perempuan sama-sama harus merasakan penugasan di luar pulau
Jawa,” kata mantan Ketua PN Depokini.
 
Salah hal yang selalu dia ingat ketika Mariana membimbing
kesempurnaan pembuatan putusan pengadilan. Misalnya, sistematika
putusan, identitas, tanggal penahanan, hingga kesalahan huruf/ketik.
“Kesalahan setiap pembuatan putusan mesti beliau tahu (teliti). Saya
sangat merasakan ‘sentuhan’ tangan beliau selama menjadi
asistennya selama 5 tahun (2000-2005), itu ‘tertanam’.”
 
Di mata Wakil Ketua PN Jakarta Pusat ini, Mariana sosok yang tak
kenal kompromi menyangkut kesalahan/pelanggaran. Mariana juga
dikenal sangat berhati-hati saat akan menerima tamu. Suatu ketika dia
pernah ditegur Mariana lantaran membuat tulisan yang ditempel di
depan ruang kerjanya bertuliskan, “Maaf, tidak menerima tamu yang
berhubungan dengan perkara.” Namun, Mariana memintanya
menghapus kata “maaf” itu.

 
“Saya sering pontang-panting mencegah orang saat beliau curiga
suatu perkara ada yang ngurusin. Beliau ketat sekali, termasuk
keluarga dan teman kuliah saya yang bertamu ke kantor pasti beliau
tanya, ‘lain kali kalau bertamu jangan jam kerja’,” ujar Suwidya
mengutip teguran Mariana.
 
Ritme kerja Mariana itu nampaknya “menularkan” energi positif
terhadap dua bekas asisten lainnya di MA yakni Albertina Ho dan
Nani Indrawati. Sebab, dua hakim perempuan yang dikenal cerdas itu
kini menjadi Wakil Ketua PN Palembang dan Wakil Ketua PN Jakarta
Selatan. “Keduanya, saat fit and proper test calon pimpinan
pengadilan kelas IA rangking pertama. Sepertinya, apa yang diajarkan
Bu Mariana ‘melekat’ kepada dua asistennya itu,” tutupnya.

Pada acara yang dihadiri juga oleh para mantan pimpinan Mahkamah Agung dan para
hakim wanita dari seluruh Indonesia tersebut, Mariana berpesan kepada hakim wanita
bahwa penampilan sangat penting, “Saya mendorong para hakim wanita harus rapih.
Karena kalau rapih, penampilannya bagus, bisa menandakan bahwa putusannya juga
rapih,” Kata Mariana yang suka bersepatu hak tinggi ketiga bertugas dulu. “Bagaimana
bisa mengurus perkara kalau tidak bisa mengurus diri,” tegas Mariana. “Orang tidak
bisa lihat bahwa kita bisa, bahwa kita profesional, kalau penampilan kita tidak rapih,
tidak bagus,” tambahnya.
Mariana bercerita bahwa dalam perjalanan karirnya tidak selalu dipenuhi hal yang
menyenangkan, karena pengaduan, ejekan, fitnah juga pernah diterimanya. Terkait hal
tersebut beliau berpesan bahwa jika hal negatif datang, jangan takut, “kalau difitnah
jangan jatuh mental harus tahan banting,” pesannya.

Mantan Ketua Mahkamah Agung Prof. Bagir Manan mengatakan bahwa buku ini sangat
bermanfaat. Senada dengan Prof. Bagir, Sekretaris Mahkamah Agung A.S Pudjoharosyo
mengatakan bahwa Mariana adalah satu-satunya perempuan yang pernah menapaki
jenjang pimpinan di Mahkamah Agung dan belum terulang lagi hingga satu dasawarsa
terlewat, untuk itu menurut Pudjoharsoyo biografi ini harus dibaca oleh para hakim
wanita yang ingin mengikuti langkah-langkah  Mariana dalam berkarier.
(azh/RS/Photo:PN)

Dalam bidang ekonomi, SBY menyatakan telah meningkatkan produk


domestik bruto dan cadangan devisa Indonesia hingga menjadi 15 besar
ekonomi dunia

Ketika era Presiden Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri pada 1999-2004,
nilainya sebesar Rp 2.295,82 triliun. Dalam 10 tahun kepemimpinannya,
melonjak hingga menjadi Rp 10.063 triliun.

Rasio utang pemerintah terhadap PDB turun hampir 55% dan pendapatan per
kapita sejak Indonesia merdeka pun naik.

Pada 2004, pendapatan per kapita berada di kisaran US$ 1.188 hingga di
tahun 2013 berada di kisaran US$ 3.000. Untuk pertumbuhan ekonomi (GDP
Growth), sejak 2009 disebut SBY tertinggi nomor 2 di antara negara-negara
G-20.

Dalam infografis itu, dijelaskan bahwa rasio utang terhadap PDB paling
rendah di antara negara-negara G-20. Sementara rasio utang luar negeri dari
2004 hingga 2014 menurun lebih dari 70% dari 27,8% hingga tersisa 7,8%.

Pemerintahan SBY juga disebut meningkatkan hampir 4 kali lipat pendapatan


per kapita dan kelas menengah. Untuk tahun 1999-2004 hanya Rp 10,55 juta
per tahun, pada era pemerintahannya menjadi Rp 36,5 juta per tahun.
Termasuk 4 kali lipat APBN.
Peningkatan lain yang disampaikan melalui infografis adalah turunnya jumlah
pengangguran, perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),
nilai ekspor, dan ketahanan pangan. Itu melalui program dan kebijakan
dalam Kabinet Indonesia Bersatu.

Terkait ketahanan pangan itu, peningkatan yang disampaikan salah satunya


adalah adalah tentang produksi ikan nasional.

Untuk infrastruktur, pemerintahan SBY disebut telah membangun 293 waduk,


1.221 embung, dan 7,29 juta hektar irigasi. Perkembangan lainnya adalah
dengan meningkatkan kapasitas listrik di Indonesia.

Dalam slide juga dijelaskan pertumbuhan konektivitas antar wilayah berkat 8


kali lipat anggaran untuk transportasi. Kemudian pembangunan jalan, jalur
kereta api, dan penambahan armada transportasi laut, termasuk
pembangunan pelabuhan-pelabuhan serta dermaga.

Dari pemerintahan SBY juga diklaim telah mengeluarkan 8,6 juta orang dari
kemiskinan atau sekitar 5,54% dari jumlah penduduk.

Kemudian dari bidang kesehatan, Kabinet Indonesia Bersatu disebut telah


membangun 837 rumah sakit dan 2.083 puskesmas, serta penambahan
ribuan jumlah dokter.

Di era kepemimpinannya, SBY pun mengklaim telah meningkatkan anggaran


pendidikan hingga lebih dari 20% yang berkesinambungan dengan
pembangunan sarananya. Perumahan rakyat layak huni yang ditambahkan
saat SBY mempimpin ada sebanyak 868.685 unit.

Untuk perlindungan sosial warga miskin, SBY memamerkan program-program


pro rakyatnya seperti pemberian raskin dan BLSM, bantuan penyandang
cacat, dan bantuan untuk lansia terlantar. Sementara soal pelestarian
lingkungan disebutkan soal target 1 miliar pohon per tahun dalam rangka
mengurangi emisi karbon.

Dalam bidang pertahanan negara, SBY menyampaikan bahwa kabinetnya


telah menambah kekuatan personel TNI hingga hampir 100.000 orang. Juga
peningkatan anggaran hampir 400 persen hingga mampu melakukan
peremajaan alutsista TNI. Itu juga dilakukan untuk Polri dan bidang
Kamtibmas lainnya.

Dalam upaya pemberantasan terorisme, pada era SBY telah ditangkap 549
tersangka terorisme dan 92 orang di antaranya meninggal dunia. Lalu untuk
pemberantasan narkoba, sebanyak 238.815 kasus telah ditangani.

"(Dalam kampanye) saya tidak pernah katakan berantas korupsi hingga 0. Itu
danger. Tapi kita katakan kita akan berantas dan 10 tahun kita tidak ragu
melakukan pemberantasan korupsi," tegas SBY.

Dari data yang disampaikan, pada era pemerintahan SBY ada peningkatan
indeks persepsi korupsi (IPK) dari tahun 2004 sebesar 2,0 menjadi 3,2 di
2014. Sementara untuk indeks perilaku anti korupsi dari 2012 sebesar 3,5
menjadi 3,63 di 2014.

Kabinet Indonesia Bersatu mengklaim telah berhasil menyelamatkan uang


negara sebesar Rp 1,96 T dari KPK, Rp 2,09 T dari Polri, dan Rp 13,33 T serta
USD 19,06 juta dari Kejagung.

Infografis juga memaparkan tentang kerja sama internasional dalam 10


tahun terakhir, yaitu telah dikembangkan 9 strategic partnership dan 7
comprehensive partnership. Juga kerja sama peningkatan misi perdamaian
dunia secara signifikan dengan mengirimkan pasukan Garuda. Kini Indonesia
berada di urutan 17 dalam kontribusi perdamaian dunia.

SBY berharap nantinya Presiden Jokowi juga akan membuat infografis atau
data mengenai apa-apa saja yang telah dilakukan. Dengan demikian akan
menjadi kesinambungan untuk pimpinan selanjutnya.

"Saya harap Pak Jokowi juga akan melakukan yang sama, sehingga dari
presiden ke presiden bisa melengkapi," tuturnya.

Selama infografis diputar, SBY menampilkan wajah tegasnya. Mengenakan


baret biru, jenderal purnawirawan TNI itu bersedekap sambil menatap para
kader yang tengah mengikuti pelatihan. Gemuruh tepuk tangan menandai
berakhirnya pemaparan.
Bukan tanpa alasan kenapa seorang Susilo Bambang Yudhoyono
sampai bisa terpilih dua kali dalam pemilihan umum presiden.
Apalagi kalau bukan karena kiprahnya yang terbukti nyata
mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi.
Terlepas dari itu, secara fisik mantan presiden satu ini memang
benar-benar cocok sebagai kepala negara. Tinggi, besar, kalem,
tapi tak segan mengingatkan pejabat negara yang tertidur saat ia
menyampaikan pidatonya.

Setiap pemimpin Indonesia pastilah punya plus minus dalam


kiprahnya memimpin. Bahkan Seorang Seokarno pun demikian.
SBY, memang tidak dipungkiri selama masa kepemimpinannya
banyak kritik yang dilayangkan, namun jangan lupa kalau
pengganti Megawati ini punya torehan bagus yang takkan mudah
dicapai presiden lain.

Ada banyak jasa dan kehebatan mantan presiden satu ini bagi
bangsa dan benar-benar dirasakan rakyat. Bahkan seumpama
boleh sekali lagi memimpin, mungkin saja SBY akan jadi kandidat
yang mendominasi seperti di dua masa kampanyenya. Berikut
adalah hal-hal prestisius yang dilakukan SBY bagi Indonesia di
masa kepemimpinannya yang mungkin belum bisa dilakukan para
presiden lain.

1. Pemberantasan Korupsi Begitu


Digalakkan
Akui saja, kalau hanya di era SBY hal-hal sensitif seperti korupsi
ini begitu ramai-ramai diusut. Tercatat di masa
kepemimpinannya, ada sekitar 200an lebih kasus yang ditangani.
Ini jadi bukti keseriusan SBY akan wacana pemberantasan
korupsi yang digaungkannya.

Masih tentang Korupsi, bukti lain kalau SBY begitu ingin


memberantas aksi merugikan negara itu adalah support-nya
terhadap KPK. SBY secara terbuka mengatakan akan mendukung
KPK secara penuh. Hal ini juga dibuktikan lewat revisi UU KPK
oleh DPR yang ditentang lantang oleh mertua Annisa Pohan ini.
Memang apa yang dilakukan SBY ini belum maksimal, namun ia
adalah pioner dalam pemberantasan korupsi ini. Dan ini juga kali
pertama kita bisa menyaksikan malunya pejabat-pejabat yang
ketahuan memakan harta rakyat.

2. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


yang Bagus
SBY menanggung beban untuk menyelesaikan dampak krisis
moneter di tahun 1998 yang masih bisa dirasakan hingga
bertahun-tahun setelahnya. Ajaibnya, perlahan tapi pasti mantan
presiden penyuka akik ini berhasil melakukannya. Ekonomi
Indonesia bertumbuh tiap tahunnya dan pernah menjadi salah
satu yang tertinggi di dunia.

Bukti lain kalau ekonomi Indonesia bertumbuh kala itu adalah


naiknya pendapatan per kapita Indonesia. Sebelum masa
pemerintahannya rakyat hanya mampu menorehkan $2000 dolar
saja per kapita. Namun, ketika tampuk kepemimpinan Indonesia
di tangannya, perlahan pendapatan per kapita itu naik hampir
dua kali lipatnya.

3. Era SBY Kemiskinan Menurun


Kemiskinan sudah barang tentu masuk dalam jobdesk seorang
presiden. Mengurangi jumlah orang miskin terkesan sebagai hal
yang mudah, walaupun aslinya tentu luar biasa susah. Apalagi di
Indonesia yang jumlah penduduknya jutaan ini. Satu persen
angka kemiskinan sudah mewakili ratusan ribu bahkan jutaan
orang tidak mampu.
Di masa kepemimpinannya, SBY benar-benar berhasil
menurunkan angka kemiskinan. Di tahun 2009, tercatat ia
mampu memangkas kemiskinan di level 14 persen atau sekitar
32 juta orang. Prestasi ini makin membaik dengan pencapaian 11
persen pada akhir masa kepemimpinannya. Hanya selisih 3
persen, tapi tentu saja hal ini sangat susah untuk dilakukan.
Jujur saja, tak semua presiden bisa mencatatkan prestasi seperti
ini.

4. Stabilitas Politik Benar-Benar


Terjaga
10 tahun memimpin nyaris tidak ada kejadian besar yang
berpotensi mengguncang pemerintahan. Di tangan SBY semua
aman tentram termasuk suhu politiknya yang stabil. Hal ini
disebabkan karena gaya pendekatan SBY yang kalem sehingga
semua pihak merasa terakomodir.

Di akhir masa kerjanya, SBY mampu jadi penengah dari dua kubu politik yang bergejolak
[Image Source]Pilpres 2014 lalu jadi ujian di penghujung
kepemimpinannya. Seperti yang kita tahu, persaingan kala itu
sangat sengit dan memanas. Kubu Joko Widodo dan Prabowo
benar-benar mengeluarkan dukungan terbaiknya. Kiprah SBY di
sini adalah sebagai penengah keduanya dan bisa dibilang
berhasil. Buktinya, tidak ada hal buruk terjadi yang berpotensi
menganggu stabilitas negara.

5. Satu-Satunya Presiden Dengan 5


Album
Terlepas dari kiprahnya di pemerintahan, SBY sebagai pria biasa
adalah sosok yang jauh lebih menarik. Terutama jika dikaitkan
dengan kesukaannya terhadap musik. Ya, mantan presiden ini
begitu suka musik dan kemudian merealisasikan kesukaannya
itu menjadi bukti fisik berupa album-album.

Tercatat SBY punya sekitar 5 album yang hampir semuanya


adalah karangan pribadi. Sense of music yang tinggi, bisa
dibilang hal ini mungkin hanya dimiliki oleh SBY saja. Khususnya
jika dikomparasikan dengan para pemimpin Indonesia yang
lainnya.
Seperti kata pepatah tua, semua begitu terasa ketika seseorang
sudah pergi. Ya, ketika SBY memimpin mungkin kita tak benar-
benar merasakan deretan pencapaian di atas. Namun kini setelah
hampir setahun negara dilepaskan olehnya, baru mulai terasa
jika jasanya dulu benar-benar besar. Atas semua yang pernah
dilakukannya, sepertinya berterimakasih kepada sosok satu ini
adalah hal yang patut untuk kita lakukan.

1. Harga BBM diturunkan hingga 3 kali (2008-2009), pertama kali sepanjang sejarah

2. Perekonomian terus tumbuh di atas 6% pertahun, tertinggi setelah orde baru.

3. Cadangan devisa pada tahun 2008 US$ 51 miliar, tertinggi sepanjang sejarah.
4. Mengadakan program-program pro-rakyat seperti: BLT, BOS, Beasiswa, JAMKESMAS,
PNPM Mandiri, dan KUR tanpa agunan tambahan.

5. Rasio hutang negara terhadap PDB terus turun dari 56% pada tahun 2004 menjadi 34% pada
tahun 2008

6. Utang IMF lunas, ini sejarah untuk bangsa ini kita berhasil terlepas dari utang IMF

7. Di zaman pemerintahan SBY lah CGI b erhasil dibubarkan.

8. Anggaran pendidikan naik menjadi 20% dari APBN, pertama kali sepanjang sejarah.

Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20% merupakan amanah yang harus dilaksanakan
secepat mungkin setelah amandemen UUD 1945 Pasal  31  Ayat  (4) yang diperjelas
melalui UU 20 tahun 2003 disahkan pada Juli 2003.

9. Pelayanan kesehatan gratis bagi rakyat miskin. Anggaran kesehatan naik 3 kali lipat dari
sebelumnya, tertinggi sejak orde baru. dan ditahun 2014 BPJS untuk seluruh masyarakat
diberlakukan. inilah azas keadilan.

10. Korupsi diberantas tanpa pandang bulu. Lebih dari 500 pejabat publik diproses secara
hukum, tertinggi sejak merdeka. bahkan buronan koruptor seperti nazaruddin dan anggodo
berhasil ditangkap.

11. Pengangguran terus menurun. 9,9% pada tahun 2004 menjadi 8,5% pada tahun 2008. dan
2011 turun menjadi 6,56 %

12. Kemiskinan terus turun 16,7% pada tahun 2004 menjadi 15,4% pada tahun 2008. Dan pada
tahun 2011 menjadi 12,36% (september).

Bidang legislatif (DPR)

Bidang eksekutif (presiden )

Yudikatif (MA)

Anda mungkin juga menyukai