Anda di halaman 1dari 44

Kimia dasar

Kimia
larutan

Yuliati H. Sipahutar

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN


1
Kompetensi :

Memiliki pemahanan sifat-sifat


larutan dan kesetimbangan ion dalam
larutan

Memiliki kemampuan untuk


menginterpretasikan serta
menerapkan dalam perhitungan kimia.

2
Pengantar :
 Larutan adalah campuran homogen atau
serba sama antara dua zat atau lebih.
 Zat yang jumlahnya banyak disebut
pelarut dan zat yang jumlahnya sedikit
disebut zat terlarut.
 Larutan = pelarut + zat terlarut
 Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak
 Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit

3
LARUTAN
• Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan. Suatu
larutan mengandung suatu zat terlarut atau lebih dari
satu zat pelarut.
• Suatu larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada
temperatur tertentu disebut larutan jenuh. Banyaknya zat
terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam
jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut
kelarutan. Meskipun larutan dapat mengandung banyak
komponen, tetapi yang akan di bahas adalah larutan
yang mengandung dua komponen yaitu larutan biner.
Komponen dari larutan biner adalah zat terlarut dan
pelarut.
4
Zat terlarut Pelarut Contoh
Gas Gas Udara, semua campuran gas
Gas Cair Karbondioksida dalam air
Gas Padat Hidrogen dalam platina
Cair Cair Alkohol dalam air
Cair Padat Raksa dalam tembaga
Padat Padat Perak dalam platina
Padat Cair Garam dalam air

5
Materi Pokok bahasan :
A. Satuan Konsentrasi

B. Masalah Konsentrasi

C. Elektrolit

D. Sifat Koligatif Larutan

E. pH
6
B. KONSENTRASI LARUTAN
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut dalam
setiap satuan larutan atau pelarut. Pada umumnya
konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik atau satuan
kimia.

7
Lambang Nama Definisi
Satuan Fisika
% W/W Persen berat gram zat terlarut x 100
gram larutan
% V/V Persen volume ml zat terlarut x 100
ml larutan
% W/V Persen gram zat terlarut x 100
berat-volume ml larutan
% mg persen miligram mg zat terlarut x 100
100 ml larutan

8
ppm parts per million 1 mg zat terlarut
1 L larutan
ppb parts per billion 1 µ g zat terlarut
1 L larutan
Satuan Kimia
X fraksi mol mol zat terlarut
mol zat terlarut + mol pelarut
F Formal massa rumus zat terlarut
liter larutan
M Molar mol zat terlarut
liter larutan
m molal mol zat terlarut
kg pelarut
9
N Normal ekivalen zat terlarut
liter larutan
m Eq Miliekivalen seperseribu mol muatan
osmols
Osm osmolar liter larutan

10
1. Persen Konsentrasi
a). Persen berat (% W/W)
Persen berat (%W/W) = gram zat terlarut x 100
gram zat terlarut + gram pelarut
Persen berat (%W/W) = gram zat terlarut x 100
gram larutan
Contoh:
1. Hitung berapa % NaCl yang dibuat dengan melarutkan 20 g
NaCl dalam 55 g air.
Jawab:
% berat NaCl = 20 x 100
20 + 55
= 26,67 % berat 11
2. Hitung berapa gram NaCl yang terdapat dalam 500 g NaCl
16% berat
Jawab:
16 = X x 100
500
X = 16 x 500
100
= 80 g
b) Persen volume (%V/V)
Persen volume (%V/V) = ml zat terlarut x 100
ml larutan
12
Contoh:
50 ml alkohol dicampur dengan 50 ml air menghasilkan
96,54 ml larutan. Hitung % volume masing-masing
komponen.
Jawab:
% volume alkohol = 50 x 100 = 51,79 %
96,54
% volume air = 50 x 100 = 51,79%
96,54

13
c). Persen berat/volume (%W/V)
Persen berat-volume (%W/V) = gram zat terlarut x 100
ml larutan
Persen berat sangat bermanfaat dan sering digunakan
karena tidak bergantung pada temperatur.
2. Parts Per Million dan Parts Per Billion
1 ppm = 1 mg zat terlarut
1 L larutan
1 ppb = 1 µ g zat terlarut
1 L larutan
ppm = berat zat terlarut x 106
Berat larutan
ppb = berat zat terlarut x 109
Berat larutan
14
Contoh:
Suatu larutan aseton dalam air mengandung 8,60 mg aseton dalam 21,4
L larutan. Jika kerapatan larutan 0,997 g/cm³, hitung konsentrasi
aseton dalam (a) ppm dan (b) ppb.
Jawab:
(a) ppm aseton = berat aseton x 106
Berat air
Berat aseton 8,60 mg = 8,60 x 10-3
Berat air = 21,4 L x 1000 ml/L x 0,997 g/ml
= 21,4 x 104 g
ppm aseton = 8,60 10-3 g aseton x 106
21,4 x 104 g air
= 0,402 ppm
15
(b) ppb aseton = berat aseton x 109
Berat air
= 8,60 10-3 g aseton x 109
21,4 x 104 g air
= 402 ppb
3. Fraksi Mol (X)
Fraksi mol A = XA = jumlah mol A
jumlah mol semua komponen
Fraksi mol zat terlarut = jumlah mol zat terlarut
jumlah mol zat terlarut + jumlah mol pelarut

16
Fraksi mol pelarut = jumlah mol zat pelarut
jumlah mol zat terlarut + jumlah mol pelarut
Contoh:
Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 g
NaCl dalam 3 kg H2O
Jawab:
117 g NaCl = 117 = 2 mol
58,5
3 kg air = 3000 = 166,6 mol
18

17
4. Keformalan (F)
Keformalan = jumlah massa rumus zat terlarut
liter larutan
Contoh:
Suatu larutan diperoleh dengan melarutkan 1,90 g Na2SO4
dan 0,085 liter larutan. Hitung keformalan.
Jawab:
Massa rumus Na2SO4 : 142
1,90 g Na2SO4 = 1,90 = 0,0134 berat rumus
142
Keformalan = 0,0134 = 0,16 F
0,085
18
5. Kemolaran (M) Kemolaran (M) = mol zat terlarut
Liter larutan

Jika m M adalah massa molar (g mol-1) maka


Kemolaran = gram zat terlarut
m M zat terlarut x liter larutan
Contoh:
1. 80 g NaOH dilarutkan dalam air kemudian diencerkan menjadi
1 L larutan. Hitung kemolaran larutan Mr NaOH = 40
Jawab: Jumlah mol NaOH = 80 g = 2 mol
40 g/mol
Kemolaran = mol = 2 mol = 2 M
L 1L 19
2. Seorang mahasiswa mencampurkan 3,5 liter NaCl 0,150 M
dengan 5,5 liter NaCl 0,175 M dan memperoleh sebanyak 9
liter. Hitung konsentrasi larutan tersebut.
Jawab:
Dalam 3,5 liter NaCl 0,150 M terdapat
3,5 x 0,150 = 0,5250 mol NaCl
Dalam 5,5 liter NaCl 0,175 M terdapat
5,5 x 0,175 = 0,9625 mol NaCl
Jadi dalam 9 liter terdapat
0,5250 + 0,9625 = 1,4875 mol NaCl
Konsentrasi = 1,4875 = 0,1653 M
9 20
6. Kemolalan (m)
Kemolalan adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 g
pelarut.
Kemolalan (m) = mol zat terlarut
kg pelarut
Jika m M adalah massa molar (g mol-1)
Kemolalan (m) = gram zat terlarut
m M x kg pelarut

21
Contoh:
1. Hitung kemolalan larutan metil alkohol (Mr = 32), dengan
melarutkan 37 g metil alkohol (CH3OH) dalam 1750 g air.
Jawab:
Mol zat terlarut = 37 g = 1,156 mol
32,0 g/mol
Kemolalan = 1,156 mol
1,1750 kg
= 0,680 m

22
2. Suatu larutan asam sulfat sebanyak 200 ml mempunyai
konsentrasi 20% berat dan kerapatannya 1,200 g/ml. Hitung
kemolalan larutan Mr H2SO4 = 98
Jawab:
Berat larutan 200 ml x 1,200 g = 240 g
ml
Berat H2SO4 (zat terlarut) = 0,20 x 240 = 48,0 g H2SO4
Jumlah mol H2SO4 = 48,0 g = 0,490 mol H2SO4
98 g mol-1
Berat (pelarut) = (240 – 48,0) g = 192 g
Kemolalan = 0,490 mol = 2,55 m
0,192 kg 23
7. Kenormalan (N)
Kenormalan = ekivalen zat terlarut
liter larutan
Kenormalan = gram zat terlarut
massa ekivalen x liter larutan
Contoh:
Hitung kenormalan larutan yang mengandung 36,75 g
H2SO4 dalam 1,5 liter larutan. Massa molekul H2SO4 = 98
Jawab:
Massa ekivalen = 49
Kenormalan = 36,75 = 0,50 N
49 x 1,50
24
a) Reaksi Asam-Basa
HCl 1 M = HCl 1 N
H2SO4 1 M = H2SO4 2 N
H2C2O4 1 M = H2C2O4 2 N
KHC2O4 1 M = KHC2O4 1 N
NaOH 1 M = NaOH 1 N
b) Reaksi Pembentukan Kompleks
Ni (NH3)42+ + 4CN- Ni (CN)42+ + 4NH3
Ag+ + I- AgI
AgI + 2CN- Ag(CN)2- + I

25
Berdasarkan reaksi di atas
AgNO3 = 2 KCN = ½ NiSO4
AgNO3 1 M = AgNO3 1 N
NiSO4 1 M = NiSO4 2 N
KCN 2 M = KCN 1 N
c) Reaksi Redoks
MnO4- + 5 Fe2+ + 8 H+ = Mn2+ + 5 Fe3+ + 4 H2O
2 MnO4- + 5 H2C2O4 + 6 H+ = 2 Mn2+ + 10 CO2 + 8 H2O
2 CuSO4 + 4 KI = 2 CuI + I2 + K2SO4
I2 + 2 S2O32- = S4O62- + 2 I-
Berdasarkan reaksi di atas
26
KMnO4 1 M = KMnO4 5 N
FeSO4 1 M = FeSO4 1 N
CuSO4 1 M = CuSO4 1 N
H2C2O4 1M = H2C2O4 2 N
KHC2O4 1 M = KHC2O4 2 N
Na2S2O3 1 M = Na2S2O3 1 N

8. Satuan Konsentrasi dalam bidang perikanan


a). Persen Miligram(% mg)
Persen miligram (% mg) = mg zat terlarut x 100%mg
100 ml larutan
27
Contoh:
Berapa gram Natrium sulfat yang diperlukan untuk membuat
20 ml larutan 9,0 % mg
Jawab:
9,0 % artinya dalam 100 ml larutan terlarut 9,0 mg natrium
sulfat.
Untuk mmbuat 20 ml diperlukan
20 ml x 9,0 mg = 1,8 mg natrium sulfat
100 ml

28
b). Ekivalen
Dalam kedokteran menyatakan komponen ionik dalam darah
dalam muatan ionnya. Satuan yang digunakan adalah
ekivalen (Eq)
1 Eq = 1 mol muatan (+ atau -)
1 Eq Na+ = 1 mol Na+ = 23 g
1 Eq Mg2+ = ½ mol Mg2+ = 12 g
1 Eq HCO3- = 1 mol HCO3- = 61 g
Oleh karena konsentrasi ion dalam darah Sangat encer, maka
biasanya digunakan miliekivalen (m Eq).
1 Eq = 1000 m Eq
29
Contoh:
Hitung jumlah miliekivalen ion Ca2+ yang terdapat dalam 100
ml darah 0,1% (W/V) Ca2+
Jawab:
Ca2+ 0,1 (W/V) = 0,1 g Ca2+
100 ml
Dalam 100 ml Ca2+ 0,1% (W/V) mengandung 0,1 g Ca2+
1 Eq Ca2+ = 20 g
0,1 g Ca2+ = 0,1 g x 1 Eq Ca2+ = 0,005 Eq Ca2+
20 g
Atau
5 m Eq Ca2+ 30
9. Keosmolaran (osmolaritas), Osm
• Tekanan osmotik larutan NaCl 0,10 M dua kali tekanan
osmotik glucosa 0,10 M yang tidak terurai menjadi ion.
Dalam NaCl 0,10 M terdapat 0,20 mol ion per liter. Larutan
NaS2O4 0,10 M mengandung 0,30 mol ion (ion Na2+ dan
SO42-) per liter larutan.
• Para ahli di bidang kedokteran dan biologi menggunakan
keosmolaran untuk menyatakan partikel yang aktif secara
osmotik.
• Jadi larutan NaS2O4 0,10 M mempunyai keosmolaran 0,30
mol per liter atau dinyatakan dengan 0,30 Osm (osmolar).

31
Larutan 0,10 Osm, berarti keosmolarannya 0,10 mol partikel
per liter yang menyebabkan tekanan osmotik.

10. Beberapa catatan


Cara menyatakan konsentrasi yang sering digunakan adalah
kemolaran
M = kemolaran = mol
liter
M = mol = milimol
liter mililiter
Mol = M x liter
Milimol = M x mililiter 32
Pernyataan Konsentrasi dan Penggunaannya
Pernyataan Konsentrasi Penggunaan
% berat Kelarutan dan lainnya
% volume dan % volume berat Beberapa penggunaannya praktis
Kemolaran, keformalan Analisis kuantitatif, analisis kualitatif
Kenormalan Analisis volumetri, daya hantar ekivalen
Kemolalan Sifat koligatif, elektrokimia, termodinamika,
larutan elektrolit
Fraksi mol Sifat koligatif, hukum Dalton, hukum Raoult,
termodinamika
Tekanan parsial Sistem gas
Ppm Larutan yang sangat encer
Keosmolaran Peristiwa osmosis

33
B. Masalah Konsentrasi
• Perhitungan jumlah zat terlarut:
Mol zat terlarut = liter x M
• Pengenceran Larutan:
V1M1 = V2 M2
• Pencampuran konsentrasi yang berbeda:
M camp = V1 M1 + V2M2
V1 + V2

34
C. Elektrolit
Definisi : zat yang jika dilarutkan ke dalam
air akan terurai menjadi ion-ion
(terionisasi), sehingga dapat menghantarkan
listrik.
Elektrolit kuat : zat yang dalam air akan
terurai seluruhnya menjadi ion-ion
(terionisasi sempurna)
Elektrolit lemah : zat yang dalam air tidak
seluruhnya terurai menjadi ion-ion
(terionisasi sebagian)

35
Perbandingan :
Elektrolit kuat : Elektrolit lemah :
1. Asam-asam kuat ( asam 1. Asam –asam lainnya
halogen, HNO3, H2SO4 ) adalah asam-asam lemah.
2. Basa-basa kuat ( Basa 2. Basa-basa lainnya adalah
alkali, Sr(OH)2, Ba(OH)2 ) basa-basa lemah.
3. Garam yang tergolong
3. Hampir semua garam elektrolit lemah adalah
adalah elektrolit kuat garam merkuri (II)
4. Reaksinya berkesudahan 4. Reaksinya kesetimbangan
(berlangsung sempurna ke (elektrolit hanya
arah kanan) terionisasi sebagian).

36
Lanjutan elektrolit :
• Besaran lain untuk menentukan kekuatan
elektrolit adalah DERAJAD IONISASI (α )
• α = mol zat yang terionisasi dibagi mol zat yang
dilarutkan.
• Elektrolit kuat : α = 1
• Elektrolit lemah : 0 < α < 1
• Non Elektrolit : α = 0

37
D. Sifat Koligatif Larutan
Definisi : sifat yang ditentukan oleh
konsentrasi.
Ada 4 hal yaitu :
1. Kenaikan titik didih ( ΔTd)
2. Penurunan titik beku ( ΔTb)
3. Tekanan osmotik ( π )
4. Penurunan tekanan uap (Δp)
 Keempatnya ditentukan oleh konsentrasi
atau banyaknya partikel zat terlarut. Makin
besar konsentrasi makin besar pula sifat
koligatifnya.
38
E. ph
H2O memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya
air dapat terionisasi menghasilkan ion H+ dan
ion OH-
Jika air dilarutkan asam, maka asam akan
melepaskan ion H+
Jika air dilarutkan basa, maka basa akan
melepaskan ion OH-
Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat
digunakan untuk menyatakan larutan basa,
asam atau netral.
39
• Ingat :
Larutan netral : pH =7
Larutan asam : pH < 7
Larutan basa : pH > 7
• Makin rendah harga pH larutan makin
bersifat asam dan sebaliknya makin tinggi
bersifat basa.

40
Soal-soal :
Berapa gramkah NaOH (BM=40) yang
terlarut dalam 250 ml larutan NaOH 0,4 M.
Berapa volume air yang harus ditambahkan
pada 250 ml larutan HCl 0,3 M untuk
mendapatkan larutan HCL dengan
konsentrasi 0,1 M.
150 ml larutan H2SO4 0,2 M dicampurkan
dengan 100 ml larutan H2SO4 0,3 M. Berapa
konsentrasi larutan setelah dicampurkan?

41
soal – soal :
• 30 gram asam asetat (BM=60) dilarutkan dalam 45
gram air (BM=18). Hitunglah : Konsentrasi larutan
dalam % dan fraksi mol masing-masing zat.
• 2 gram NaOH (BM=40) dilarutkan dalam air
sehingga volume larutan 250 ml. Hitung kemolaran
larutan.
• 12 gram Urea (BM=60) dilarutkan dalam 500 gram
air. Hitung kemolalan larutan.
• 4,9 gram H2SO4 (BM=98) dilarutkan dalam air
sehingga volume larutan 400 ml. Hitunglah
kenormalan larutan.
42
Kesimpulan :
• Dalam suatu industri fungsi suatu larutan
sangat penting, baik yang berfungsi
sebagai pelarut maupun zat terlarut.

• Air merupakan pelarut yang paling murah,


paling mudah dan paling banyak digunakan
sebagai pelarut dalam banyak industri.

43
SEKIAN DULU YA....

44

Anda mungkin juga menyukai